Anda di halaman 1dari 3

Mengenal Sosiologi Keluarga

KONSEP SOSIOLOGI KELUARGA


Dalam sebuah masyarakat, keluarga dipandang sebagai struktur terkecil dari masyarakat tersebut
yang terdiri dari individu-individu yang merupakan bagian dari jaringan social yang lebih besar.
Keluarga inilah sebagai satu-satunya lembaga sosial yang diberi tanggung jawab untuk
mengubah suatu organisme biologis menjadi manusia, yaitu manusia yang memiliki hak dan
kewajiban yang berbeda sesuai dengan stratifikasi yang ada. Ilmu sosiologi juga menaruh
perhatian besar terhadap keluarga, bukan dilihat dari sisi biologis atau psikologis semata, tetapi
lebih menekankan tidak hanya pada hubungan antar anggota, juga pada hubungan antar keluarga
dengan masyarakat yang selalu mengalami perubahan.
Pada hakekatnya keluarga merupakan hubungan seketurunan maupun tambahan (adopsi) yang
diatur melalui kehidupan perkawinan bersama, searah dengan keturunan-keturunan mereka yang
merupakan suatu satuan yang khusus. Jadi dapatlah kita katakan bahwa sosiologi keluarga adalah
ilmu yang mempelajari hubungan antar individu dalam keluarga, hubungan keluarga dengan
keluarga lainnya, serta segala aspek-aspek yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang
berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah. Dalam pengertian sosiologis, secara umum keluarga dapat
didefinisikan sebagai suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan
perkawinan, darah, atau adopsi, merupakan susunan rumah tangga sendiri, berinteraksi dan
berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami istri, ayah
dan ibu, putra dan putrinya, saudara laki-laki dan perempuan serta merupakan pemeliharaan
kebudayaan bersama. Jadi keluarga merupakan kesatuan sosial yang terikat oleh hubungan darah
dan masing-masimg anggotanya mempunyai peranan yang berlainan sesuai dengan fungsinya.

FUNGSI KELUARGA
Adapun fungsi-fungsi keluarga yang berhubungan dengan sistem sosial yang luas adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi Reproduksi
Keluarga pada hakekatnya mempunyai fungsi sebagai generasi penerus, yang dalam arti bahwa
sesungguhnya setiap keluarga mempunyai keinginan untuk memounyai anak dalam
mempertahankan kelangsungan keturunan keluarga tersebut.
2. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi ialah proses belajar, bersikap, berperilaku, dan berkehendak mengenai aturan-aturan,
norma-norma dan tata nilai di dalam kelompoknya. Dengan kata lain sosialisasi ini merupakan
proses memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai, norma-norma baru di dalam masyarakat.
Keluarga merupakan fungsi sosialisasi bagi anggota keluarga terutama anak, karena pertama kali
anak dilahirkan adalah di dalam keluarga yang merupakan lembaga pertama dan utama. Pertama
kali anak mengenal akan aturan, norma, dan tata nilai adalah di dalam keluarga. Bagaimana si
anak mengetahui peran dan statusnya di masyarakat, keluargalah yang mengajarinya. Hal ini
diajarkan oleh keluarga kepada anak agar anak dapat memainkan peran dan statusnya dengan
benar di dalam masyarakat.
3. Fungsi Afeksi
Keluarga memberikan cinta dan kasih, dalam arti bahwa di dalam keluarga ada rasa kasih sayang
dan cinta kasih antar sesama anggota keluarga. Sehingga terdapat ikatan batin yang kuat di
dalam keluarga. Karena pada dasarnya dalam kehidupan manusia, tidak hanya kebutuhan
lahiriah saja yang harus dipenuhi tetapi kebutuhan rohani juga sangat penting karena akan
berpengaruh pada perilaku.
4. Fungsi Proteksi atau Perlindungan
Keluarga juga sebagai lembaga yang memberikan perlindungan bagi anggota keluarganya,
sehingga akan menimbulkan rasa aman dan tentram.
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga mempunyai fungsi sebagai alat ekonomi untuk mencari nafkah dan mengatur
keluarganya. Di dalam keluarga juga terdapat kegiatan ekonomi, seperti kegiatan produksi dan
konsumsi.
6. Fungsi Religius
Keluarga mempunyai fungsi untuk meletakkan dan menanamkan dasar-dasar agama bagi anak
dan anggota keluarga.
7. Fungsi Pendidikan
Keluarga mempunyai fungsi untuk mendidik anak-anak sebelum masuk sekolah secara formal.
Fungsi ini juga untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk
personalitynya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus
disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata
lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak
dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak harus memperoleh standar tentang nilai-
nilai apa yang diperbolehkan dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut, dan sebagainya.
Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai
sarana-sarananya. Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya,
tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga
merupakan perantara antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian
seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang berpengaruh besar sekali
terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga, khususnya seorang ibu.
8. Fungsi Rekreasi
Keluarga mempunyai fungsi untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anggota
keluarganya.
9. Fungsi Penentuan Status
Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan
statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai
hak-hak istimewa. Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan. Hak-hak istimewa
keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain sebagainya.
10. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita, dan
tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi sebagian masyarakat
membebani keluarga dengan pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya bila mereka
tergantung pada masyarakat. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang makin modern dan
kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini mulai banyak diambil alih dan
dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat, misalnya rumah sakit, rumah-rumah yang khusus
melayani orang-orang jompo.

BENTUK-BENTUK KELUARGA
1. Keluarga inti (nuclear family) yaitu Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak.
2. Keluarga besar (extended family) yaitu Keluarga yang di dalamnya terdiri atas keluarga inti
dengan saudara-saudara lainnya.
3. Keluarga luas yaitu keluarga dimana di dalamnya terdapat anggota-anggota yang tidak ada
hubungan keluarga yang diakui di dalam rumah tangga.

KELUARGA PENTING UNTUK DIKAJI


Keluarga sebagai lembaga sosial terkecil memiliki peran penting dalam hal pembentukan
karakter individu. Keluarga menjadi begitu penting karena melalui keluarga inilah kehidupan
seseorang terbentuk. Sebagai lembaga sosial terkecil, keluarga merupakan miniatur masyarakat
yang kompleks, karena dimulai dari keluarga seorang anak mengalami proses sosialisasi.
Keluarga merupakan unit sosial pertama dan utama sebagai pondasi primer bagi perkembangan
anak. Untuk itu baik buruknya keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian
anak.
Dalam keluarga, seorang anak belajar bersosialisasi, memahami, menghayati, dan merasakan
segala aspek kehidupan yang tercermin dalam kebudayaan. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai
kerangka acuan di setiap tindakannya dalam menjalani kehidupan.
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peran individu dalam keluarga
didasari oleh harapan dan pola prilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan


KomentariBagikan
Secara singkat pendidikan merupakan produk dari masyarakat,karena apabila kita sadari
arti pendidikan sebagai prosestransmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan
danaspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda maka seluruhupaya tersebut
sudah dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan-kekuatanmasyarakat. Hampir segala sesuatu
yang kita pelajarimerupakan hasil hubungan kita dengan orang lain baik di
rumah,sekolah, tempat permainan, pekerjaan dan sebagainya. Wajar pula apabila
segalasesuatu yang kita ketahui adalah hasil hubungantimbal balik yang ternyata sudah
sedemikian rupa dibentuk olehmasyarakat kita.Bagi masyarakat sendiri, hakikat
pendidikan sangat bermanfaatbagi kelangsungan dan proses kemajuan hidupnya.
Agarmasyarakat itu dapat melanjutkan eksistensinya, maka kepadaanggota mudanya
harus diteruskan nilai-nilai, pengetahuan, keterampilandan bentuk tata perilaku lainnya
yang diharapkan akandimiliki oleh setiap anggota. Setiap masyarakat berupaya
meneruskankebudayaannya dengan proses adaptasi tertentu sesuaicorak masing-masing
pereode jaman kepada generasi muda melaluipendidikan, secara khusus melalui interaksi
sosial. Dengandemikian pendidikan dapat diartikan sebagai proses sosialisasi.Dalam
pengertian tersebut, pendidikan sudah dimulai semenjakseorang individu pertama kali
berinteraksi dengan lingkunganeksternal di luar dirinya, yakni keluarga.

Anda mungkin juga menyukai