Anda di halaman 1dari 3

EVALUASI DAN EVALUASI-DIRI

Menurut Rolheiser dan Ross (2005) evaluasi diri adalah suatu cara
untuk melihat kedalam diri sendiri. Melalui evaluasi diri peserta didik
dapat melihat kelebihan maupun kekurangannya, untuk selanjutnya
kekurangan ini menjadi tujuan perbaikan (improvement goal). Dengan
demikian, peserta didik lebih bertanggungjawab terhadap proses dan
pencapaian tujuan belajarnya.
Salvia dan Yosseldike (1996) menekankan bahwa refleksi dan
evaluasi diri merupakan cara untuk menumbuhkan rasa kepemilikan
(ownership), yaitu timbul suatu pemahaman bahwa apa yang dilakukan
dan dihasilkan peserta didik tersebut memang merupakan hal yang
berguna

bagi

diri

dan

kehidupannya.

Rolheiser

dan

Ross

(2005)

mengajukan suatu model teoretik untuk menunjukkan kontribusi evaluasi


diri terhadap pencapaian tujuan. Model tersebut menekankan bahwa,
ketika mengevaluasi sendiri performansinya, peserta didik terdorong
untuk menetapkan tujuan yang lebih tinggi (goals). Untuk itu, peserta
didik harus melakukan usaha yang lebih keras (effort). Kombinasi dari
goals dan effort ini menentukan prestasi (achievement); selanjutnya
prestasi ini berakibat pada penilaian terhadap diri (self-judgment) melalui
kontemplasi

seperti

pertanyaan,

Apakah

tujuanku

telah

tercapai?

Akibatnya timbul reaksi (self-reaction) seperti Apa yang aku rasakan dari
prestasi ini?
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi diri adalah
sebuah

kegiatan

yang

ditujukan

untuk

mengetahui

kekuatan

dan

kelemahan diri sendiri. Kegiatan tersebut dilaksanakan berdasarkan


beberapa unsur-unsur pokok yang ada pada diri orang yang melakukan
evaluasi diri tersebut. Karena menyangkut diri sendiri, maka evaluasi diri
sangat memerlukan adanya kejujuran dari orang yang melakukannya.

1.
2.
3.

Ciri utama penilaian diri:


Termotivasi sendiri
Adanya komitmen kepala sekolah
Tersosialisasikan dengan baik

4.
5.

1.
2.
3.

Berkesinambungan
Transparansi
Proses penilaian diri:
Siswa menghasilkan observasi sendiri
Membuat pertimbagan sendiri
Melakukan reaksi sendiri, menafsirkan tingkat pencapaian tujuan

dan menghayati kepuasan hasil reaksi sendiri.


Fungsi Evaluasi Diri
Selain memiliki banyak tujuan, evaluasi juga memiliki berbagai macam
fungsi, sesuai dengan ragam evaluasi itu sendiri. Akan tetapi, secara garis
besar fungsi-fungsi tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
fungsi secara umum dan fungsi secara khusus. Secara umum evaluasi
berfungsi untuk:
1. Mengukur

kemajuan

dilaksanakan

dalam

(atau
rangka

dirumuskan).
2. Menunjang
penyusunan
pelaksanaannya

perkembangan
mencapai

rencana

terdapat

program

tujuan

-evaluasi-

yang

yang
telah

(jika

dalam

kejanggalan-kejanggalan

yang

mengharuskan adanya re-planning).


3. Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. (perbaikan
usaha tanpa didahului oleh kegiatan evaluasi adalah tidak mungkin.
Karena untuk mengadakan perbaikan harus diketahui apa yang
harus diperbaiki, dan untuk mengetahuinya itu lewat evaluasi)
Adapun secara khusus evaluasi berfungsi:
1. segi psikologis yaitu menunjukkan kapasitas / status diri (apakah
termasuk individu yang baik, sedang, atau tidak baik).
2. secara didaktik yaitu memberi motivasi bagi diri sendiri dalam
meningkatkan kapasitas dan perbaikan atas kelemahan yang kita
miliki
Cara mengevaluasi diri
Bagaimana cara melakukan evaluasi terhadap diri sendiri, berikut ada
beberapa hal yang bisa kita lakukan:
1. Introspeksi diri, Introspeksi diri adalah suatu proses memahami dan
menelaah segala hal yang telah kita lakukan, yang berdampak pada
diri sendiri dan orang lain. Introspeksi diri tidak terbatas hanya pada

merenungkan sesuatu tapi lebih dari itu. Seseorang harus mampu


mengambil sebuah keputusan dari hasil perenunganya, mulai
menyusun rencana baru untuk memantapkan diri melangkah maju
ke depan.
2. Evaluasi diri melalui renungan. untuk cara ini kita cuma butuh diri
sendiri untuk merenung dan coba ingat semua hal-hal yang udah
kita

lakukan

selama

ini.

ingat

dan

renungkan

komunikasi dan gaya komunikasi kita ke temen.

juga

semua

jangan bela diri

sendiri, akui semua kesalahan , jangan ada yang ditutupin. Karena


waktu yang terbaik untuk melakukan teknik ini adalah ketika malam
hari sebelum tidur. karena pikiran kita akan lebih rileks dan
suasananya lebih tenang. dan tempat yang cocok untuk melakukan
renungan atau evaluasi diri ini adalah di tempat yang sepi.
3. Meminta feed back dari orang lain, orang lain ibarat cermin di
masyarakat yang akan memantulkan sesuatu akibat dari stimulus
yang kita berikan. Orang lain bisa saja memberikan umpan yang
kurang baik. Jika hal itu terjadi kita tidak bisa menolak dengan
perilaku yang tidak menyenangkan kepada orang lain tersebut.
Ibaratnya jangan sampai kita memecah kaca hanya gara-gara wajah
kita Nampak menawan di depan kaca. Hal yang bisa kita lakukan
adalah melakukan filter atau menyaring umpan balik yang ada,
yang bisa kita gunakan sedangkan yang kurang bisa kita jadikan
motivasi untuk menjadikan kita menjadi lebih baik.
Berikut juga Cara lain yang bisa Mengevaluasi dan Memperbaiki Diri
1. Tulis kejelekan sendiri
2. Jadikan cermin sebagai sahabat sejati, bukan orang yang me-muji2
3. Carilah guru yang mau menuntun. Bergaullah dengan orang
berilmu/ shaleh yang mau menuntun.
4. Manfaatkan orang yang tidak senang kepada kita untuk selalu
mengoreksi diri. Jangan sibuk membela diri.
5. Lihat pelajaran di sekitar kita. Lihat di TV, lingkungan, atau
dapatkan dari bacaan untuk dijadikan pelajaran. Misalnya, jika ada
orang petantang petenteng, tanyakan diri:"Apakah saya seperti
itu?"

Anda mungkin juga menyukai