6. Akbar Maulana(30302000033)
Modernisasi
Pengertian Modernisasi
Kata modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari bahasa Latin modernus yang
dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan ernus berarti periode waktu masa
kini.
Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang
modern. Modernisasi juga berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat
yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang
sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan karakteristik yang dimiliki masyarakat
modern.
Modernisasi didalam ilmu sosial yang merujuk ke arah sebuah bentuk perubahan dari
suatu keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang kepada yang lebih baik dengan
harapan akan tercapainya kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan juga
makmur.
c. Menurut Soerjono Soekanto modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial
yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan
social planning.
e. Menurut J.W. Schoorl modernisasi merupakan penggantian teknik produksi dari cara
– cara tradisional ke cara – cara yang tertampung dalam pengertian revolusi industri.
Syarat-syarat Modernisasi
Selain dorongan modernisasi, terdapat pula syarat-syarat modernisasi. Menurut Sarjono
Soekanto, syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yang sudah melembaga dan tertanam kuat
dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat luas.
2. Sistem administrasi Negara yang baik dan benar akan mewujudkan birokrasi.
3. Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat pada suatu lembaga atau
badan tertentu seperti BPS (Badan Pusat Statistik).
4. Penciptaan iklim yang menyenangkan (favourable) terhadap modernisasi terutama
media massa.
5. Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri.
6. Sentralisasi wewenang dalam perencanaan social (social planning) yang tidak
mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.
Agar modernisasi berjalan lancar perlu dukungan kebudayaan masyarakat. Kebudayaan suatu
masyarakat dapat menjadi pendorong sekaligus penghambat proses modernisasi. Karena itu,
sikap mental dan nilai budaya suatu masyarakat sangat menentukan diterima atau ditolaknya
suatu perubahan atau modernisasi. Sikap mental yang dapat menjadi pendorong proses
modernisasi antara lain adalah rajin, tepat waktu, dan berani mengambil resiko.
Gejala-Gejala Modernisasi
Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai bidang modernisasi kehidupan
manusia berikut ini.
1. Penggunaan hand phone oleh sebagian besar masyarakat yang sangat membantu
kegiatan mereka sehari – hari dalam berkomunikasi agar lebih cepat dan efisien.
Karena sebelum ada handphone mereka berkomunikasi jarak jauh dengan surat atau
telegram.
2. Penggunaan listrik oleh masyarakat yang memudahkan kita dalam melakukan
berbagai aktifitas, karena banyak aktifitas yang terganggu bahkan berhenti jika listrik
padam. Karena dulu sebelum ada listrik aktifitas manusia dikerjakan secara manual.
3. Penggunaan televisi Dengan adanya televisi kita bisa mengetahui informsai dan
kejadian di berbagai penjuru dunia dengan cepat dan mudah. Karena dulu sebelum
ada televisi, sangat sulit mengetahui atau mencari informasi di tempat jauh.
Dampak Modernisasi
1. Dampak Positif
2. Dampak Negatif
a) Pola hidup konsumtif, karena perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan
barang kebutuhan masyarakat melimpah. Sehingga masyarakat mudah tertarik untuk
mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b) Sikap Individualistik, Karena merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat
mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Bahkan
mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c) Gaya Hidup Ke-Baratan, banyak budaya Barat yang tidak baik dan tidak cocok
diterapkan di Indonesia yang mulai menggeser budaya asli. Seperti anak tidak lagi
hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan sebagainya.
d) Kesenjangan Sosial, terjadi apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada
sebagian individu yang mengikuti arus modernisasi dan globalisasi sehingga timbul
jurang pemisah antara individu dengan individu lainnya.
2. Faktor Penghambat
a) Perasaan takut akan disintegrasi, perasaan ini biasanya muncul pada masyarakat yang
masih memegang teguh tradisi nenek moyangnya, sehingga modernisasi dianggap
akan merusak organisasi masyarakat yang telah ada sebelumnya.
b) Kurang berkembangnya IPTEK, masyarakat yang masih berpikiran sempit biasanya
menolak adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c) Adanya prasangka buruk terhadap budaya luar, dengan anggapan bahwa budaya luar
itu buruk dan akan menghancurkan budaya kita.
d) Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar, sehingga memuat wawasan kita kurang
tentang budaya luar.
e) Perkembangan pendidikan yang lambat, membuat kita terbelakang dan kurang
mengikuti kedaan yang sudah maju.
f) Rasa takut dari masyarakat terjadinya kegoyahan, perasaan dimana masyarakat takut
terjadi suatu kegoyahan akan membuat mereka sengsara atau hidup di bawah garis
kemiskinan, sehingga mereka enggan melakukan perubahan.
g) Cenderung menolak terhadap hal baru, perasaan dimana masyarakat sudah merasa
puas dengan apa yang mereka dapatkan, sehingga mereka menolak hal-hal baru dan
menyebabkan ketidak majuan.