Perubahan sosial budaya yang disebabkan oleh modernisasi memberikan dampak tehadap kehidupan sosial budaya.
Ada dampak positif, ada pula dampak negatifnya. Berikut ini macam-macam dampak positif dan negatif
modernisasi terhadap perubahan sosial budaya:
Modernisasi membawa pengaruh besar dalam perubahan sosial-budaya masyarakat. Beberapa pengaruh positif dari
modernisasi antara lain sebagai berikut.
Tata nilai merupakan cara berpikir atau aturan yang memengaruhi tindakan dan tingkah laku warga masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari. Tata nilai tumbuh dan berkembang sebagai pedoman dalam bertingkah laku di
masyarakat. Tata nilai yang terdapat dalam masyarakat berkaitan pula dengan sikap masyarakat tersebut. Tata nilai
dan sikap masyarakat tradisional berbeda dengan tata nilai masyarakat modern. Hal ini berkaitan dengan ciri yang
dimiliki masyarakat modern yang berbeda dengan ciri masyarakat tradisional.
Tata nilai dan sikap yang ditunjukkan sebagai pengaruh dari modernisasi tercermin dalam ciri manusia modern.
Adapun ciri manusia modern dikemukakan oleh Alex Inkeles dalam Soerjono Soekanto (2002) adalah seperti
berikut:
1) Memiliki alam pikiran (state of mind) yang terbuka terhadap pengalaman baru
Tata nilai dan sikap yang berubah dari masyarakat dalam era modern di antaranya adalah pola pikir masyarakat yang
makin logis dan rasional, pengambilan keputusan mulai menggunakan akal sehat, mulai meninggalkan perilaku yang
berbau mistik dan takhayul serta sikap yang mulai mengedepankan prestasi, perubahan pola pikir bahwa banyak
anak banyak rezeki mulai berubah ke keluarga kecil bahagia sejahtera.
Teknologi yang dihasilkan kemudian dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat. Pemanfaatan
teknologi ini membawa banyak keuntungan bagi masyarakat di antaranya kemudahan dalam melakukan berbagai
kegiatan, hasil produksi lebih banyak. Berikut ini adalah dampak positif berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi:
1.Transportasi
-Menghemat waktu dalam perjalanan
-Menghemat tenaga
-Menghemat ongkos atau biaya transport
-Memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan
2.Komunikasi
-Cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.
-Dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya melalui handphone.
-Mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah.
3.Ekonomi
-Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
-Terjadinya industrialisasi.
-Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
-Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang
dimiliki.
4.Pertanian
-Petani akan lebih mudah dan cepat dalam mengolah lahan mereka
-Hasil yang diperoleh oleh petani lebih beragam produk dan lebih melimpah
-Meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi
5.Pendidikan
-Munculnya media-media elektronik sebagai sumber belajar.
-Pemenuhan kebutuhan sekolah dapat dipenuhi dengan cepat, seperti penggandaan soal ujian dengan adanya mesin
foto copy
-Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
-Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemanfaatan teknologi.
Setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugas yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan
waktu yang cukup lama, menjadi mudah untuk dikerjakan dengan menggunakan media teknologi seperti, komputer
yang dapat mengolah data dengan memanfaatkan berbagai program.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang kehidupan membawa pengaruh positif dalam
masyarakat. Dalam bidang pertanian, misalnya, perkembangan teknologi yang diterapkan mampu meningkatkan
hasil produksi pertanian. Selain keuntungan terhadap hasil produksi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
juga mampu meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi.
Perubahan sosial-budaya yang terjadi karena penggunaan berbagai peralatan canggih di masa modernisasi
memberikan manfaat yang sangat besar. Di antaranya adalah terjadi efektivitas dalam penggunaan pikiran, tenaga,
ataupun waktu. Hal ini tentunya membuat segala kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan lebih mudah.
Westernisasi dan modernisasi adalah dua hal yang berbeda. Modernisasi adalah mengubah cara berpikir dari
tradisional dan irasional menjadi cara berpikir yang rasional, efisiensi dan praktis. Sedangkan westernisasi adalah
proses identifikasi dan imitasi budaya barat. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan westernisasi antara lain sebagai
berikut:
1) Kurang penguasaan dan berkembangnya IPTEK,
2) Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri,
3) Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya,
4) Kurangnya kesadaran masyarakat akan memilah budaya yang baik atau buruk
5) Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan,seperti negara-negara barat,
6) Meniru gaya berbusana, rambut serta gaya hidup kebarat-baratan
Westernisasi menimbulkan dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia. Beberapa dampak westernisasi
antara lain sebagai berikut.
b. Demoralisasi
Masyarakat mulai meninggalkan nilai dan norma sosial mereka. Nilai dan norma sosial yang memudar dalam
masyarakat menyebabkan munculnya dekadensi moral atau demoralisasi. Dekadensi moral atau demoralisasi adalah
menurunnya atau merosotnya akhlak atau moral seseorang yang ditunjukkan dari perilaku yang bertentangan dengan
nilai dan norma dalam masyarakat. Demoralisasi yang banyak kita jumpai saat ini diantaranya adalah pembunuhan,
pencurian, korupsi, dan sebagainya. Akibat dari demoralisasi selanjutnya adalah meningkatnya kriminalitas dalam
masyarakat.
Ketidakmerataan dan ketidakseimbangan sangat membahayakan kehidupan sosial karena dapat memicu terjadinya
kecemburuan sosial yang memengaruhi goyahnya stabilitas nasional. Kesenjangan sosial dan ekonomi akan terjadi
manakala hasil-hasil yang dicapai dalam pembangunan dan modernisasi hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat
saja. Akibatnya, di satu pihak berkembang golongan masyarakat kaya dan serba-mewah, di sisi yang lain
berkembang golongan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu kondisi sosial ekonomi dalam masyarakat yang tidak seimbang sebagai
akibat dari adanya tingkat perbedaan dalam kehidupan sosial ekonomi. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan
tingkat kesejahteraan dan kemakmuran. Salah satu penyebab kesenjangan sosial ekonomi dalam masyarakat adalah
kemiskinan. Selain kemiskinan, sempitnya lapangan pekerjaan yang menyulitkan masyarakat mendapatkan
pekerjaan juga dapat menjadi penyebab terjadinya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat. Kesempatan
mendapatkan pekerjaan bisa juga karena terbentur masalah tingkat pendidikan yang rendah.
d. Kriminalitas
Kriminalitas dapat disebut juga sebagai segala bentuk tindakan yang melanggar norma hukum. Faktor penyebab
terjadinya kriminalitas adalah:
1) Pertentangan dan persaingan
2) Perbedaan ideologi politik
3) Kepadatan dan komposisi penduduk
4) Perbedaan kekayaan dan pendapatan
5) Mentalitas yang labil
Banyaknya kriminalitas yang terjadi mengakibatkan dampak yang tidak sedikit. Adapun akibat dari kriminalitas di
antaranya adalah:
1) Merugikan pihak lain baik materiel maupun imateriel
2) Merugikan masyarakat secara keseluruhan
3) Merugikan negara
4) Mengganggu stabilitas keamanan masyarakat
e. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran merupakan perbuatan mencemari atau membuat lingkungan menjadi cemar atau kotor. Pencemaran
lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat dan energi, dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan. Peristiwa pencemaran lingkungan disebut dengan polusi, sedangkan makhluk hidup, zat, dan energi atau
komponen penyebab polusi disebut polutan.
Modernisasi, industrialisasi, dan pembangunan yang tidak dibarengi dengan analisis masalah dan dampak
lingkungan (AMDAL) sering menimbulkan malapetaka, yakni berupa pencemaran lingkungan. Teknologi dan alat
mesin yang digunakan oleh pabrik pengolahan ataupun industri menimbulkan dampak berupa pencemaran bagi
lingkungan.
f. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja disebut juga dengan istilah juvenille deliquency. Kartono (1992) menjelaskan bahwa kenakalan
remaja atau juvenile delincuency sebagai gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk
pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Kenakalan remaja juga
dapat diartikan sebagai semua perbuatan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban
umum. Menurut UU di Indonesia, remaja adalah anak berusia 14-16 tahun. Salah satu penyebab kenakalan remaja
adalah demonstration effect, yaitu pola hidup yang memperlihatkan penampilan yang tidak sesuai dengan keadaan
yang sebenarya demi diperolehnya gengsi atau prestise.
g. Individualisme Yang Makin Tinggi
Individualisme bisa disebut sebagai perilaku yang mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu urusan atau
kepentingan orang lain. Banyak sikap individualis yang berkembang di sekitar kita di antaranya adalah
menggunakan mobilephone tanpa memperhatikan keadaan di sekitarnya.
Sikap individualis yang terjadi karena perkembangan teknologi ini terjadi karena mereka merasa tidak lagi
membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Contoh sikap individualis lain ialah ketidakpedulian sosial terhadap
sesama yang membutuhkan, seperti kaum miskin yang ada di sekitarnya. Ketidakpedulian semacam ini dapat
berdampak pada makin tajamnya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat.