Anda di halaman 1dari 26

Nama : Anggun Hartanto

Kelas : 9.4

PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL

Perubahan sosial adalah perubahan di dalam lingkungan masyarakat yang memberi dampak

tertentu. Bentuk-bentuk perubahan sosial bisa bersifat positif atau negatif. Di lingkungan

masyarakat, kita sering menjumpai contoh perubahan sosial.

Secara umum pengertian perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan

masyarakat, mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai

dan tata cara kehidupan dari tradisional menjadi modern.


CONTOH-CONTOH PERUBAHAN SOSIAL BESERTA GAMBAR

1. Cara Berpakaian

Contoh perubahan sosial yang cukup umum adalah cara berpakaian. Seperti diketahui jika

tren fashion pakaian terus berkembang dari tahun ke tahun. Tak heran jika masyarakat yang

sebelumnya mengenakan pakaian adat daerah kini berubah lebih modern dan mengikuti tren

terbaru.

2. Komunikasi

Perubahan sosial dapat dilihat pada cara berkomunikasi. Dulunya orang-orang berkomunikasi

lewat surat yang dikirim pos yang membutuhkan waktu lama. Kemajuan teknologi juga

merubah cara berkomunikasi yang kini bisa dilakukan dengan cepat lewat perangkat

handphone, email atau internet.


3. Model Rambut

Gaya rambut juga menjadi objek contoh perubahan sosial. Di era dulu, gaya rambut

masyarakat Indonesia biasanya standar dan tidak aneh-aneh. Namun belakangan, tren model

rambut menjadi lebih bervariasi dan beragam serta terpengaruh oleh artis idola.

4. Gaya Hidup

Lifestyle atau gaya hidup orang juga terus mengalami perubahan seiring perkembangan

zaman. Perubahan sosial ini cukup beragam karena mencakup banyak bidang, mulai dari

fashion, makanan hingga wisata. Ada perubahan sosial ke gaya hidup positif namun tak

sedikit yang negatif.


5. Emansipasi Wanita

Peran wanita di Indonesia mengalami perubahan sosial dari dulu sampai sekarang. Jika dulu

wanita hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, kini banyak wanita yang turut bekerja dan

berkontribusi di berbagai bidang dan lebih disetarakan dengan laki-laki.

6. Pola Pikir

Contoh perubahan sosial budaya berikutnya ada pada pola pemikiran rakyat. Masyarakat

menjadi lebih kritis karena akses informasi yang mudah didapat. Selain itu literasi masyarkat

menjadi lebih maju berkat dampak globalisasi yang terjadi saat ini.
7. Bahasa

Contoh perubahan sosial yang cukup gampang diamati adalah penggunaan bahasa. Dulu

penggunaan bahasa daerah masih banyak digunakan. Kini sedikit sekali yang mampu

berbahasa daerah, apalagi banyak yang lebih mementingkan kemampuan berbahasa Inggris.

8. Permainan

Pergeseran sosial jelas bisa dilihat dari permainan. Dulu anak-anak sering memainkan aneka

permainan tradisional dan berinteraksi secara langsung. Kini anak-anak lebih suka dengan

permainan modern seperti konsol video game atau game online.


9. Transportasi

Sektor transportasi termasuk contoh perubahan sosial. Dulu orang bepergian dengan hewan,

namun kini ada banyak kendaraan yang bisa digunakan. Selain itu di era digital juga ada

inovasi transportasi online sehingga kian memperbanyak ragam kendaraan.

10. Kepercayaan

Contoh perubahan sosial dapat dilihat juga dalam bidang agama dan kepercayaan. Dulu

masyarakat lebih mempercayai hal-hal mistis dan ajaran nenek moyang, namun kini

masyarakat lebih mengedepankan logika dalam kepercayaan masing-masing.


11. Pertanian

Contoh perubahan sosial ada juga di sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari masuknya

teknologi pertanian yang meningkatkan produktivitas petani. Selain itu juga terjadi perubahan

dimana rakyat lebih suka produk asing dibanding produk lokal dalam sektor pertanian.

12. Kejahatan Siber

Salah satu dampak perubahan sosial juga dapat dilihat dari adanya aktivitas kejahatan siber

belakangan ini. Hal ini baru dijumpai di era teknologi informasi seperti sekarang dimana

terdapat banyak cyber crime seperti pembajakan akun, online bullying dan pembobolan

website.
13. Musik

Bidang musik tentu menjadi contoh perubahan sosial budaya juga. Dulu musik daerah

mungkin cukup populer dan masih banyak diputar, kini pengaruh musik western banyak yang

masuk sehingga musik pop, rock, hip hop dan electro (EDM) kian populer pula.

14. Ekonomi

Perubahan sosial budaya juga mempengaruhi sektor ekonomi. Misalnya masyarakat lebih

menggemari produk impor dibanding produk-produk dalam negeri. Selain itu tren liburan ke

luar negeri juga banyak terjadi di kalangan masyarakat dengan ekonomi kelas menengah ke

atas.
15. Budaya Barat

Pengaruh globalisasi juga menyebabkan perubahan sosial menjadi lebih kebarat-baratan atau

dikenal dengan istilah westernisasi. Hal ini dapat dilihat di banyak sektor dari mulai fashion,

lifestyle, musik dan film. Budaya barat seperti hari valentine atau helloween juga mulai

menyebar.

16. Kesenian

Contoh perubahan sosial berikutnya ada pada kesenian. Budaya dan kesenian dalam negeri

malah banyak yang ditinggalkan. Hal ini juga didorong dengan masuknya kesenian luar

negeri yang dianggap lebih modern. Misalnya lebih banyak yang mempelajari tari balet

dibanding tarian daerah.


17. Industri

Sektor industri jelas mendapat banyak perubahan seiring dengan teknologi yang ada. Salah

satu contohnya adalah adanya revolusi industri. Adanya teknologi membuat produktivitas di

sektor industri meningkat, namun di sisi lain menimbulkan ketimpangan sosial.

18. Pendidikan

Contoh perubahan sosial budaya di bidang pendidikan terjadi karena kemajuan teknologi.

Kini pengajaran bisa dilakukan melalui berbagai media pembelajaran seperti video dan

online. Banyak juga ilmu pengetahuan yang bisa didapatkan di internet.


19. Makanan

Contoh perubahan sosial juga dijumpai pada sektor makanan. Dulu masyarakat Indonesia

sering memakan makanan khas daerah. Kini makanan yang dikonsumsi pun kian beragam,

termasuk makanan-makanan cepat saji khas luar negeri.

20. Politik

Dunia politik juga menjadi objek contoh perubahan sosial budaya. Politik saat ini banyak

memanfaatkan teknologi, misalnya sosialisasi kebijakan lewat media sosial atau

memanfaatken peran buzzer untuk menggiring opini masyarakat lewat internet.


21. Tempat Tinggal

Era sekarang terjadi perubahan sosial pada rumah dan tempat tinggal masyarakat. Semakin

sedikit rumah tradisional yang dulu banyak ditemui. Orang-orang lebih suka membangun

rumah-rumah modern atau tinggal di apartemen bertingkat.

22. Olahraga

Contoh perubahan sosial dapat dilihat di bidang olahraga. Misalnya pada olahraga sepak bola,

kini menggunakan teknologi video replay atau VAR sehingga memudahkan kinerja wasit.

Hal ini tidak ada di era dulu sehingga banyak menimbulkan kontroversi.
23. Kesopanan

Contoh perubahan sosial juga dilihat dari tata krama. Saat ini nilai dan norma kesopanan

mulai berkurang. Misalnya dalam ruang lingkup keluarga, seorang anak menjadi kurang

sopan terhadap orang tuanya. Hal ini berbeda dengan sikap sopan santun zaman dulu.

24. Profesi

Perubahan sosial yang cukup signifikan dapat dilihat dari profesi sebagian besar masyarakat

Indonesia. Jika dulu kebanyakan rakyat bekerja sebagai petani, nelayan, buruh, karyawan

atau pedagang, kini variasi profesi kian beragam, dari mulai analis data, internet marketing

hingga buzzer dan influencer di internet.


25. Keamanan

Contoh perubahan sosial budaya juga ada pada sektor keamanan. Jika dulu pertahanan dan

keamanan dilakukan dengan cara manual, kini semuanya bisa dilakukan secara online dan

digital, misalnya lewat pemasangan CCTV atau teknologi finger print dan sebagainya.
FAKTOR PERUBAHAN SOSIAL

Banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, baik yang

menguntungkan atau positif maupun yang tidak menguntungkan atau negatif. Contoh

perubahan yang positif adalah perubahan pola pikir masyarakat dari pandangan yang

menganggap bahwa banyak anak banyak rejeki menjadi dua anak saja cukup. Perubahan pola

pikir itu membawa pengaruh yang positif bagi masyarakat, karena kesejahteraan dan

pendidikan anak menjadi lebih terjamin. Adapun perubahan yang menimbulkan pengaruh

yang negatif, misalnya adalah penggunaan mesin-mesin industri untuk menggantikan tenaga

manusia yang dapat menyebabkan munculnya pengangguran dalam masyarakat.

Untuk dapat memahami lebih dalam mengenai perubahan sosial, perlu kiranya mengetahui

mengenai faktor-faktor yang menjadi penyebab perubahan itu. Perubahan bisa terjadi sebagai

akibat adanya sesuatu yang oleh masyarakat dianggap sudah tidak memuaskan lagi. Selain itu

mungkin juga disebabkan adanya faktor-faktor baru yang oleh masyarakat dianggap memiliki

manfaat yang lebih besar bagi kehidupannya.

Sementara itu Soerjono Soekanto menyebutkan adanya faktor-faktor intern dan ekstern

yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat.

1.Faktor Intern

Faktor intern atau yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri yang menyebabkan

terjadinya perubahan sosial adalah perubahan penduduk, penemuan baru, konflik, dan

pemberontakan.
a. Perubahan Penduduk

Setiap anggota masyarakat pasti mengalami proses sosial, di antaranya adalah interaksi sosial

dan sosialisasi. Dengan begitu secara cepat maupun lambat akan merubah pola pemikiran

mereka dan tingkat pengetahuan yang akan lebih mempercepat proses perubahan. Di samping

itu, perubahan penduduk yang ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk pada

suatu daerah mengakibatkan kadar keramahtamahan akan menurun, kelompok sekunder akan

bertambah banyak jumlahnya, struktur kelembagaan menjadi lebih rumit, dan bentuk-bentuk

perubahan yang lainnya.

b. Penemuan-Penemuan Baru

Penemuan merupakan tambahan pengetahuan terhadap perbendaharaan pengetahuan dunia

yang telah diverifikasi. Penemuan menambahkan sesuatu yang baru pada kebudayaan karena

meskipun kenyataan tersebut sudah lama ada, namun kenyataan itu baru menjadi bagian

setelah kenyataan tersebut ditemukan. Penemuan baru menjadi suatu faktor dalam perubahan

sosial jika hasil penemuan tersebut didayagunakan. Manakala suatu pengetahuan baru

dimanfaatkan untuk mengembangkan teknologi, biasanya akan disusul oleh perubahan yang

besar.

Penemuan baru yang menyebabkan perubahan pada masyarakat meliputi berbagai proses

berikut ini.

1) Discovery, yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh seorang individu atau

serangkaian individu dalam suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat berupa alat-alat baru

ataupun ide-ide baru.

2) Invention, yaitu bentuk pengembangan dari suatu discovery, sehingga penemuan baru itu

mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan. Proses

dari discovery menjadiinvention sering tidak hanya melibatkan satu atau dua individu, tetapi
serangkaian individu.Discovery baru akan menjadi invention jika masyarakat sudah

mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru itu.

3) Inovasi atau proses pembaruan, yaitu suatu proses panjang yang meliputi suatu penemuan

unsur baru, jalannya unsur baru itu tersebar ke bagian-bagian masyarakat, serta cara-cara

unsure baru itu diterima, dipelajari, dan akhirnya diterapkan oleh sebagian besar warga

masyarakat. Di dalam masyarakat dikatakan telah terjadi inovasi apabila unsur atau alat baru

yang ditemukan telah banyak dikenal dan dipakai secara luas oleh warga masyarakat.

Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai konsep discovery, invention, dan inovasi.

1) Ralph Linton, mengartikan discovery sebagai penemuan yang bersifat penambahan pada

pengetahuan, dan invention sebagai penerapan dari pengetahuan tersebut.

2) Harison, menjelaskan discovery sebagai penemuan benda atau material baru dan bersifat

dasar, artinya belum jadi karena belum memiliki bentuk. Sedangkan invention sebagai

penemuan benda atau barang yang masih sederhana, namun sudah mempunyai konstruksi dan

bentuk tertentu, seperti penemuan kapak tangan buatan masyarakat yang berkebudayaan

prasejarah.

3) Dixon, menyampaikan pengertian discovery dan invention secara lebih luas. Menurutnya,

baikdiscovery maupun invention keduanya dapat menimbulkan hasil yang bersifat materiil

maupun nonmateriil. Dalam hal ini Dixon membedakan antara discovery dan invention dari

sisi motivasi dan tujuan yang menunjukkan terdapatnya faktor-faktor yang memengaruhi

inovasi, yaitu faktor kesempatan, pengamatan, penilaian, kebutuhan, dan keinginan.

4) Hobart Barnet, memandang inovasi sebagai rekombinasi dari ide-ide yang ada

sebelumnya, kemudian membentuk ide baru. Atau dengan kata lain inovasi adalah

konfigurasi mental yang ada pada individu tertentu.


5) Parsudi Suparlan, menyatakan bahwa discovery adalah suatu penemuan baru yang

berupa persepsi mengenai hakikat suatu gejala atau hakikat mengenai hubungan antara dua

gejala atau lebih. Sedangkan invention adalah ciptaan baru yang berupa benda atau

pengetahuan yang diperoleh melalui proses penciptaan yang didasarkan atas kombinasi dari

pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada mengenai benda atau lainnya.

Ada beberapa hal yang mendorong seseorang untuk melakukan penemuan atau pembaruan

terhadap suatu hal, di antaranya adalah sebagai berikut.

1) Kesadaran dari para individu akan adanya kekurangan dalam kebudayaannya. Individu

tersebut berusaha untuk berbuat sesuatu guna mengisi dan memperbaiki kekurangan yang

ada.

2) Mutu dan keahlian para individu yang bersangkutan akan mendorong terjadinya penemuan

baru. Apabila seorang ahli ingin meningkatkan mutu dari hasil karyanya, maka

mendorongnya untuk senantiasa mengoreksi hasil karyanya itu.

3) Adanya sistem perangsang dalam masyarakat yang mendorong mutu. Misalnya dengan

mutu yang dihasilkannya, maka seseorang itu akan mendapatkan penghormatan, kedudukan

yang tinggi, harta kekayaan, dan lain-lain.

4) Adanya krisis dalam masyarakat. Banyak penemuan-penemuan baru yang dihasilkan

ketika terjadi krisis dalam masyarakat.

Suatu penemuan baru, baik kebudayaan rohaniah (imateriil) maupun jasmaniah

(materiil) mempunyai pengaruh bermacam-macam terhadap kehidupan manusia.

1) Suatu penemuan baru tidak hanya menyebabkan perubahan dalam bidang tertentu,

melainkan seringkali memancar ke bidang lainnya.

2) Suatu penemuan baru menyebabkan perubahan yang menjalar dari suatu lembaga ke

lembaga yang lain.


3) Beberapa jenis penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Misalnya

penemuan sepeda, sepeda motor, dan mobil menyebabkan dibangunnya jalan-jalan beraspal.

4) Penemuan baru dalam hal kebudayaan rohaniah (ideologi, kepercayaan, sistem hukum, dan

sebagainya) berpengaruh terhadap lembaga kemasyarakatan, adat istiadat, maupun pola

perilaku sosial.

c. Konflik dalam Masyarakat

Adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat, seperti perbedaan ciri-ciri fisik,

kepentingan, pendapat, status sosial ekonomi, suku bangsa, ras, agama, dan lain-lain

seringkali memicu munculnya konflik.

Konflik dapat terjadi antarindividu, antarkelompok, antara individu dengan kelompok, dan

antargenerasi. Konflik antarkelompok, misalnya konflik antarsuku bangsa yang terjadi di

Timika, Papua. Konflik tersebut telah menimbulkan kerusakan, jatuhnya korban jiwa, dan

hancurnya harta benda.

Sebagai proses sosial, konflik memang merupakan proses disosiatif, namun tidak selalu

berakibat negatif. Suatu konflik yang kemudian disadari akan memecahkan ikatan sosial

biasanya akan diikuti dengan proses akomodasi yang justru akan menguatkan ikatan sosial.

Jika demikian, biasanya akan terbentuk suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum

terjadi konflik.

d. Pemberontakan (Revolusi) dalam Tubuh Masyarakat

Revolusi bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan telah mencapai puncaknya pada

tanggal 17 Agustus 1945 yang ditandai dengan dikumandangkannya proklamasi

kemerdekaan oleh Ir. Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta. Dengan

proklamasi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari cengkeraman

penjajah, serta telah mengubah struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan


nasional dengan berbagai perubahan yang mengikutinya, mulai dari lembaga keluarga, sistem

sosial, sistem politik, sistem ekonomi, dan sebagainya.

2. Faktor Ekstern

Penyebab perubahan sosial selain bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri juga dapat

bersumber dari luar masyarakat itu. Di antaranya adalah faktor alam yang ada di sekitar

masyarakat berubah, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

a. Faktor Alam yang Ada di Sekitar Masyarakat Berubah

Alam mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Alam adalah

penyedia bahan-bahan makanan dan pakaian, penghasil tanaman, serta sumber kesehatan dan

keindahan. Pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi lambat laun dapat

merusak alam. Semakin tinggi jumlah penduduk, maka semakin tinggi pula tekanan terhadap

alam. Oleh karena itu akan terjadi perusakan alam. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan

akan perumahan, manusia mengeringkan lahan pertanian untuk membangun rumah.

Akibatnya lahan pertanian menjadi sempit, serta banyak petani yang kehilangan lahan untuk

bertani dan terpaksa bekerja sebagai buruh pabrik atau pekerjaan yang lainnya.

b. Peperangan

Terjadinya perang di suatu wilayah akan berpengaruh terhadap perubahan kepribadian dari

individu-individu sebagai anggota masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Betapa tidak,

perang pasti akan melibatkan seluruh komponen masyarakat dan akan membawa perubahan

dalam masyarakat tersebut, baik besar maupun kecil. Selain itu akan membawa akibat yang

berarti bagi masyarakat setempat. Hal ini terutama pada masyarakat yang kalah perang,

karena adanya pemaksaan berbagai kebudayaan oleh negara yang menang perang.
c. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Di era globalisasi sekarang ini, pengaruh kebudayaan masyarakat lain merupakan suatu hal

yang tidak bisa dielakkan lagi. Adanya hubungan kerja sama antarnegara serta sarana

komunikasi dan informasi yang semakin canggih, seperti televisi, radio, dan internet

memudahkan pengaruh kebudayaan masyarakat lain masuk dalam suatu negara. Akibatnya

muncul perubahan pada masyarakat yang menerima pengaruh kebudayaan itu.

Terjadinya pengaruh kebudayaan masyarakat lain yang menyebabkan perubahan sosial

adalah sebagai berikut.

1) Apabila terjadi hubungan primer, maka akan terjadi pengaruh timbal balik. Dengan

demikian, di samping dipengaruhi, suatu masyarakat juga akan memengaruhi masyarakat

lain. Akibatnya muncul kebudayaan baru yang merupakan perpaduan antara dua kebudayaan

yang saling berhubungan. Misalnya wayang yang merupakan perpaduan antara kebudayaan

Jawa dan Hindu (India).

2) Apabila kontak kebudayaan terjadi melalui sarana komunikasi massa, seperti radio,

televisi, majalah atau surat kabar. Dalam hal ini yang terjadi adalah pengaruh sepihak, di

mana pengaruh hanya berasal dari masyarakat yang menguasai sarana komunikasi massa

tersebut.

3) Apabila dua masyarakat yang mengalami kontak kebudayaan mempunyai taraf

kebudayaan yang sama, terkadang yang terjadi justru cultural animosity, yaitu keadaan di

mana dua masyarakat yang meskipun berkebudayaan berbeda dan saling hidup

berdampingan, namun saling menolak pengaruh kebudayaan satu terhadap yang lain.

Biasanya terjadi antara dua masyarakat yang pada masa lalunya mempunyai konflik fisik

ataupun nonfisik.
4) Apabila dua kebudayaan bertemu salah satunya mempunyai taraf yang lebih tinggi, maka

yang terjadi adalah proses imitasi (peniruan) unsur-unsur kebudayaan masyarakat yang telah

maju oleh kebudayaan yang masih rendah.

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt menambahkan beberapa faktor yang turut menjadi

penentu dan kadar perubahan sosial, yaitu lingkungan fisik, kontak dan isolasi, struktur

sosial, sikap dan nilai, serta kebutuhan yang dianggap perlu.

1. Lingkungan Fisik

Sepanjang sejarah, banyak kelompok manusia mengubah lingkungan fisik mereka dengan

melakukan migrasi. Migrasi ke lingkungan yang berbeda menimbulkan perubahan besar

dalam segi kebudayaan. Hal semacam ini terjadi terutama pada masyarakat primitif yang

kehidupan para anggotanya sangat tergantung langsung pada lingkungan fisik. Peradaban

mempermudah perpindahan dan penerapan budaya pada lingkungan baru yang berbeda.

2. Kontak dan Isolasi

Masyarakat yang terletak di persimpangan jalan lalu lintas dunia selalu menjadi pusat

perubahan. Karena kebanyakan unsur budaya dari masyarakat atau negara lain masuk melalui

difusi, maka masyarakat yang mengadakan hubungan dengan masyarakat atau negara lain

itulah yang mudah atau cenderung mengalami perubahan terlebih dahulu. Sedangkan daerah

yang terisolasi merupakan pusat kestabilan, konservatisme, dan penolakan terhadap

perubahan. Hampir semua suku yang sangat primitif juga merupakan suku-suku yang

terisolasi.

3. Struktur Sosial

Struktur masyarakat memengaruhi kadar perubahan masyarakat secara halus dan

pengaruhnya tidak dapat dilihat secara langsung. Meskipun birokrasi kadangkala digunakan

untuk menekan perubahan (biasanya hanya berhasil untuk sementara waktu), namun ternyata
birokrasi yang sangat terpusat justru sangat menunjang pengembangan dan difusi perubahan.

Bilamana suatu kebudayaan sangat terintegrasi sehingga setiap unsur kebudayaan saling

terkait satu sama lainnya dengan baik dalam sistem ketergantungan, maka perubahan akan

sulit terjadi dan mengandung risiko yang besar.

4. Sikap dan Nilai-Nilai

Bagi kita, perubahan merupakan suatu hal yang biasa dan wajar selayaknya air yang

mengalir. Hal itu berbeda dengan kebanyakan orang Barat yang memiliki kebanggaan apabila

dapat melakukan perubahan, dalam arti menghasilkan penemuan-penemuan baru, serta

bersikap progresif dan tidak ketinggalan zaman. Suatu masyarakat yang berubah secara cepat

memiliki sikap berbeda terhadap perubahan. Sikap itu merupakan penyebab dan juga akibat

dari perubahan yang sudah berlangsung.

Selain itu, masyarakat yang berubah secara cepat dapat memahami perubahan sosial. Para

anggota masyarakatnya bersikap skeptis dan kritis terhadap beberapa bagian dari kebudayaan

tradisional mereka dan selalu berupaya melakukan eksperimen-eksperimen baru. Sikap

seperti itu sangat merangsang saran dan penerimaan perubahan di kalangan anggota

masyarakat.

5. Kebutuhan yang Dianggap Perlu

Kebutuhan bersifat subjektif. Kebutuhan dianggap nyata jika orang merasa bahwa kebutuhan

itu memang nyata. Di banyak bagian dunia yang terbelakang dan kekurangan pangan, orang

bukan saja memiliki kebutuhan objektif akan tambahan pangan, tetapi juga memerlukan

berbagai jenis pangan. Jika orang belum merasa butuh, maka orang akan tetap menolak

perubahan, dan hanya kebutuhan yang dianggap perlu oleh masyarakat yang memegang

peran menentukan. Beberapa penemuan praktis terabaikan hingga saat masyarakat

membutuhkan kegunaan dari penemuan tersebut.


POSITIF DAN NEGATIF TENTANG PERUBAHAN SOSIAL

Dampak Positif Perubahan Sosial

Dampak positif mengarah pada kemajuan dengan menuju terciptanya masyarakat yang adil

dan sejahtera. Hal inilah yang dijadikan harapan oleh masyarakat. Dampak sosial dari

berlangsungnya perubahan sosial antara lain :

1. Munculnya Nilai dan Norma Baru

Adakalanya suatu nilai dan norma dirasa tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan manusia

yang semakin kompleks.

Dengan adanya perubahan sosial diharapkan mampu mendorong munculnya nilai maupun

norma baru yang lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.

2. Adanya Struktur dan Hubungan Sosial Baru

Struktur dan hubungan sosial baru ini biasanya lebih menekankan pada penghormatan

terhadap hak asasi manusia.

3. Adanya Upaya Memberdayakan Perempuan dan Mewujudkan Kesetaraan Gender

Bentuk pemberdayaan perempuan harus diletakkan dalam kerangka gender related

development yaitu dengan menambah anggaran kesehatan dan pendidikan.

Memastikan bahwa perempuan sudah mendapatkan porsi yang layak, terutama terkait dengan

peningkatan pelayanan kesehatan dan beasiswa bagi pelajar perempuan.

Kesetaraan yang harmonis diupayakan agar peranan perempuan sebagai pelaku kegiatan

ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup.


Perempuan diharapkan lebih leluasa menggali dan mengembangkan potensi ataupun sumber

daya yang dimilikinya.

Dampak Negatif Perubahan Sosial

Dampak negatif mengarah pada kemunduran yang ditandai dengan adanya tindak

kriminalitas, konflik sosial, deviasi sosial, serta berbagai masalah sosial lainnya.

Hal inilah yang menjadi titik jenuh dari perubahan sosial dalam masyarakat. Adapun dampak

yang bersifat negatif antara lain.

1. Adanya Disorientasi Nilai dan Norma

Norma dan nilai terkadang diabaikan seiring semakin tingginya kebutuhan akan kebebasan

maupun independensi dari otoritas tradisional.

2. Perubahan Tingkah Laku

Perubahan tingkah laku yang mungkin menjurus pada perilaku menyimpang. Suatu perilaku

dianggap manyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang

berlaku dalam masyarakat.


3. Budaya Konsumtif yang Semakin Besar

Individu mengkonsumsi suatu barang karena dianggap sebagai simbol status.

4. Berkembangnya Sifat Individualisme

Saat ini, masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadi, sehingga sering

mengesampingkan kepentingan hukum.

Hubungan antar manusia bersifat sekunder, serba terbatas pada bidang kehidupan tertentu

saja.

Anda mungkin juga menyukai