KHAIRUNNISA
MAICHEL OWEN
AWALUDIN
PRAMUDANI IHWANAFAJRI
MAPEL : SOSIOLOGI
Melansir berbagai sumber, perubahan sosial adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan yang
terjadi dalam masyarakat.
Perubahan ini dapat terjadi pada salah satu anggota masyarakat atau seluruh lapisan masyarakat.
Sementara itu, menurut Selo Soemardjan, seorang tokoh pendidikan dan pemerintahan Indonesia,
perubahan sosial memiliki pengertian lain.
Dalam Soerjono Soekanto (2002), perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga kemasyarakatan di
dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya.
Termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial budaya, baik faktor yang
berasal dari luar (eksternal) maupun dari dalam (internal).
1. Faktor Internal
Dalam hal ini, penyebab perubahan sosial dari faktor internal bisa berupa kolektif atau individual.
2. Faktor Eksternal
Selain faktor internal seperti yang telah disebutkan, ada pula faktor eksternal yang menjadi penyebab
perubahan sosial budaya.
Peperangan
1 . Pakaian
Jika sebelumnya hampir seluruh masyarakat menggunakan pakaian adat, maka seiring perkembangan
dan kemajuan, masyarakat secara perlahan mulai meninggalkan pakaian adat dan memakai pakaian
yang jadi tren.
Sebagai contoh, tahun 2021 pakaian serba-Korea banyak digemari oleh masyarakat.Namun, orang-orang
tidak meninggalkan pakaian adat mereka dan tetap menggunakannya dalam acara tertentu
2 . Model Rambut
Selain pakaian, contoh perubahan sosial juga bisa kamu lihat dari perkembangan model rambut.
Seiring majunya zaman, ada beragam pilihan model rambut yang bisa kamu pilih, mulai dari undercut,
classy haircut, caesar fade, dan masih banyak lagi.
3 . Bangunan rumah
Pernah melihat bangunan rumah zaman dulu?
Tentu ada perbedaan gaya entah dari sisi interior atau eksterior bangunan rumah zaman dulu dan
rumah masa kini.Jika dulu umumnya rumah terbuat dari anyaman bambu beratap daun kering, maka
kini bangunan hunian terbuat dari bahan semen dan pasir terbaik dengan model yang beragam.
Tak jarang, kita dengan mudah menemui rumah berlantai 2 atau lebih dengan gaya yang variatif.
4. Alat Komunikasi
Pada zaman dahulu, manusia memanfaatkan surat atau telepon umum untuk berkomunikasi dengan
orang lain yang berjarak cukup jauh.
Sekarang, umumnya masyarakat menggunakan smartphone yang membuat komunikasi lebih mudah
dan cepat, tentunya dibantu dengan sarana internet
Apalagi, pandemi Covid-19 menerpa dalam beberapa tahun terakhir yang membuat gaya belajar
berubah dan lebih sering dilalui lewat daring dibandingkan tatap muka langsung.
Selain itu, siswa juga bisa dengan mudah mencari referensi dari internet.
Padahal sebelumnya, banyak orang yang mencari referensi hanya mengandalkan buku berbentuk fisik
saja.
6. Kendaraan
Pada zaman dahulu, manusia bepergian menggunakan kereta roda dengan memanfaatkan tenaga
hewan seperti kerbau, sapi, atau kuda.
Manusia dapat pergi dengan mudah dan cepat menggunakan motor atau mobil, bahkan pesawat
terbang.
7. Bahasa
Mayoritas masyarakat Indonesia pada zaman dahulu hanya mengandalkan bahasa daerah untuk
komunikasi langsung antarsesama.
Selain bahasa daerah dan bahasa Indonesia, banyak masyarakat yang mulai menguasai berbagai bahasa
dari negara lain seperti bahasa Inggris, bahasa Korea, bahasa Jepang, dan lain sebagainya.
8. Sikap
Perubahan sosial juga bisa terlihat dari sisi sikap yang kini lebih kritis dibandingkan pada zaman dahulu.
Sebagai contoh, kini banyak masyarakat yang lebih berani mengeluarkan pendapat, entah terhadap
pemerintah maupun dalam skala yang lebih kecil seperti rapat.
Contoh lainnya yakni terlihat dari tata cara pergaulan atau komunikasi antara generasi muda dan orang
tua lebih “santai”.
9 . Permainan Anak
Permainan anak menjadi salah satu contoh perubahan sosial yang sangat terasa.
Hal ini bisa terlihat dari perubahan jenis permainan yang mengalami perkembangan sangat pesat.
Permainan seperti petak umpet, kelereng, lompat tali, main layangan, dan lain sebagainya kini mulai
tergusur oleh permainan modern.
Sektor pertanian tak luput dari perubahan sosial dengan banyaknya lahan para petani yang dijual untuk
pembangunan yang tidak terlalu mendesak.
Alasannya macam-macam, mulai dari seringnya gagal panen, hingga upah pekerjaan di perkotaan yang
dinilai lebih menjanjikan.