Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Perubahan Evolusi dan Revolusi

Perubahan Evolusi dan Revolusi


Perubahan sosial budaya dapat dilihat berdasarkan cepat lambatnya perubahan berlangsung.
Berdasarkan pandangan inilah ditemukan dua bentuk perubahan sosial budaya, yaitu perubahan
yang berlangsung lama dan perubahan yang berlangsung cepat. Dalam sosiologi dikenal dengan
evolusi dan revolusi.

Perubahan Revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat tanpa adanya kehendak
atau perencanaan sebelumnya.
Perubahan-perubahan mengenai sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat atau lembaga
kemasyarakatan itu berlangsung secara cepat.
Perubahan revolusi dapat direncanakan atau tidak direncanakan. Cepat tidaknya laju perubahan
revolusi sangatlah relatif.
Suatu revolusi dapat makan waktu yang lama, misalnya Revolusi Industri yang dimulai di Inggris.
Pada saat itu terjadi perubahan-perubahan dari tahap produksi tanpa mesin menuju tahap produksi
dengan menggunakan mesin.
Perubahan tersebut dianggap revolusi karena mengubah sendi-sendi pokok dari kehidupan
masyarakat, seperti sistem kekeluargaan, serta hubungan antara buruh dan majikan.
Terjadinya perubahan revolusi diawali adanya ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat
yang bersangkutan. Revolusi tidak dapat terjadi pada setiap situasi dan kondisi masyarakat.

Perubahan Evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial budaya yang terjadi dalam proses lambat,
dalam waktu yang lama dan terdapat suatu rentetan perubahan-perubahan kecil yang mengikutinya.
Perubahan evolusi terjadi dengan sendirinya tanpa suatu rencana atau kehendak tertentu dari
masyarakat yang bersangkutan.
Perubahan evolusi terjadi karena adanya dorongan dari usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri
terhadpap kebutuhan-kebutuhan hidup terhadap perkembangan masyarakat pada waktu tertentu.

Contoh, suatu masyarakat pada masa tertentu bentuknya sangat sederhana, tetapi seiring dengan
perkembangan zaman masyarakat berubah menjadi lebih kompleks dan maju.
Tahapan perubahan itu berlangsung secara siklus dan berulangulang. Sebagaimana tampak pada
perubahan sosial budaya dari masyarakat berburu meramu menuju masyarakat bertani.

Syarat-syarat perubahan revolusi


Terjadinya revolusi harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Berikut ini syarat-syarat terjadinya
revolusi.

Keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. Dalam masyarakat harus ada perasaan tidak
puas terhadap keadaan dan harus ada keinginan untuk mencapai perbaikan serta perubahan keadaan.
Adanya pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat.
Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan merumuskan serta menegaskan rasa
tidak puas dari masyarakat untuk dijadikan program dan arah bagi gerak masyarakat.
Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya bahwa tujuan
tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Selain itu, diperlukan juga suatu tujuan
yang abstrak, misalnya perumusan suatu ideologi.
Ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu kondisi ketika segala keadaan baik sekali untuk
memulai gerakan revolusi. Apabila momentum (pemilihan waktu yang tepat) yang dipilih keliru,
maka revolusi dapat gagal.

Contohnya, peristiwa terjadinya revolusi industri di Inggris, di mana terjadi pada tahap produksi
yang awalnya tanpa mesin, berubahn menuju tahap produksi menggunakan mesin.

Anda mungkin juga menyukai