Anda di halaman 1dari 5

LIONEL MESSI

Lionel Andres Messi lahir pada 24 Juni 1987 di Rosario, Argentina. Ayahnya bernama
Jorge Messi, mereka adalah keluarga yang mencintai olahraga sepak bola. Messi bermain
bola untuk klub junior kala itu yang bernama “Newell’s Old Boys”. Meskipun bakat yang
dimilikinya untuk bermain sepak bola sudah terlihat dari sejak kecil, tapi ia terkendala oleh
penyakit kekurangan hormon pertumbuhan yang mengakibatkan tubuhnya tidak akan tumbuh
secara normal. Kala itu Messi bahkan hanya memiliki tinggi 127 cm di usianya yang
menginjak 11 tahun. Namun hebatnya, hal ini membuatnya tidak kurang percaya diri,
terutama dalam mengembangkan bakatnya di dunia sepakbola. Apalagi ia memiliki bakat
cemerlang dalam olahraga sepakbola meski tubuhnya saat itu jauh lebih kecil dari teman-
teman sepermainannya.Karena biaya terapi hormon yang mencapai 500.000 pounds atau
sekitar 9.131.100.000 rupiah perbulannya membuat keluarga Lionel Messi tidak bisa berbuat
apa-apa.
Ditengah keputusasaan Messi, munculah Carles Rexach, pelatih Barcelona junior. Carles
telah lama mengamati potensi hebat pada diri Messi, hingga kemudian ia menawari Messi
untuk pindah ke Spanyol dan bergabung dengan akademi La Masia Barcelona. Ia bahkan
terburu-buru membuat kontrak di atas sebuah serbet makan karena tak ada kertas di
sekitarnya. Pada saat itu, Carles Rexach benar-benar khawatir kehilangan Messi. Karna
terlalu hingga dalam kontrak itu disebutkan bahwa Klub Barcelona akan menanggung biaya
pengobatan Messi asalkan ia pindah dan menetap di Barcelona. Keluarga Messi pun
menyetujui kontrak tersebut. Beberapa tahun di akademi La masia, akhirnya Messi masuk ke
klub utama yaitu Barcelona, Messi junior melakoni debut kompetitifnya di Barcelona pada
Oktober 2004 saat usianya masih 17 tahun bersama dengan pemain bintang lainnya seperti
Ronaldinho, Samuel Eto’o, Deco, Saviola, Belleti dan yang lainnya. Messi tercatat mulai
memperkuat timnas senior Argentina pada 17 Agustus 2005 saat melawan Hungaria.
Debutnya itu terjadi ketika dia berusia 18 tahun. Piala Dunia 2006 menjadi turnamen besar
pertama yang diikutinya.Ketika itu, Messi belum jadi pilihan utama.
Lionel Messi mulai terkenal karna cara ia bermain yang unik, seperti cara ia menggiring
bola, mengumpan, dan mencetak gol, Messi melakukan hal-hal tersebut dengan cara yang
sedikit berbeda dari pesepak bola lainnya, seperti menggiring bola secara perlahan, namun itu
suatu hal yang tidak bisa diremehkan, karna ketika pemain lawan sedikit lengah, maka Messi
akan melakukan gerakan cepat untuk mengelabuhi lawan didepannya, Messi tidak banyak
melakukan sprint saat menggiring bola, ia lebih banyak melakukan gocekan dibanding berlari
kencang untuk melewati lawan. Hal unik lainnya adalah Messi sering kali memperhatikan
situasi sekitar untuk mencari ruang, mencari opsi passing, mencari kelemahan lawan, serta
agar dapat memastikan apa yang harus ia lakukan setelahnya.
Messi merupakan pemain berposisikan right wing, attacking midfielder, bahkan terkadang
bermain diposisi striker. Pada musim 2008–2009, ia membantu Barcelona meraih gelar treble
pertama, yang kala itu, ketika berusia 22 tahun, Messi memenangkan Ballon d’Or
pertamanya. Tiga musim berikutnya ia jalani dengan kesuksesan, Messi memenangkan empat
Ballon d’Or berturut-turut, membuatnya menjadi pemain pertama yang memenangkan
penghargaan tersebut empat kali berturut-turut. Selama musim 2011–2012, ia membuat rekor
La Liga dan Eropa untuk gol terbanyak yang dicetak dalam satu musim, sekaligus
menetapkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa.  Pada musim 2014-2015,
Messi menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa di La Liga dan memimpin Barcelona
merengkuh treble kedua, setelah itu ia dianugerahi Ballon d'Or kelima pada 2015.
Messi menjadi kapten Barcelona pada 2018, dan pada 2019 ia memenangkan Ballon d'Or
keenamnya, lalu dimusim berikutnya yakni musim 2020-2021 adalah musim terburuk Lionel
Messi, dimana ia tidak mendapatkan trofi pada musim itu, bahkan terdapat tragedi
memalukan yaitu kalah dengan skor 2-8 melawan bayern munchen pada kompetisi Uefa
Champion League, hingga Messi sempat berfikir ingin hengkang dari Barcelona karna hal
tersebut, namun Messi mengusrungkan niatnya dan melanjutkan karirnya bersama Barca,
dimusim berikutnya musim 2021-2022 Messi hanya mendapatkan 1 gelar saja yakni Copa del
rey meski begitu ia mendapatkan Ballon d'Or dimusim tersebut dan membuat koleksi Ballon
d'Or nya bertambah menjadi 7. Messi dimusim berikutnya justru hengkang dari Barcelona
secara terpaksa karna masalah keuangan Barcelona yang kala itu sedang memburuk, hal itu
menyebabkan La pulga (Lionel Messi) harus keluar dari klub tercinta nya, dan berlabuh ke
PSG(Paris Saint Germain), tahun pertama bersama PSG, Messi mendapatkan 1 trofi Ligue 1
meski harus tersingkir dibabak 16 besar UCL yang waktu itu disingkirkan oleh Real Madrid
dengan aggregat 3-2, meski tersingkir diUCL, berlanjut dimusim keduanya bersama PSG,
Messi kembali harus tersingkir dibabak 16 besar UCL (Uefa Champion League) kali ini
disingkirkan oleh Bayern dengan aggregat 3-0.
Meski berkali-kali mendapat trofi individu maupun trofi team, Messi masih kurang
beruntung bersama Timnas Argentina, ia berulang kali gagal untuk mendapatkan trofi
pertamanya untuk Argentina senior. Messi gagal dalam 9 ajang kompetisi yakni Piala dunia
2006, ajang yang dihelat di Jerman, timnas Argentina tersingkir pada babak perempat final.
Mereka pulang usai dikalahkan Jerman lewat adu penalti. Setahun kemudian, Messi membela
Argentina pada Copa America 2007 di Venezuela. Kali ini, tim Tango berhasil melaju sampai
final. Sayang, dalam laga puncak, Argentina kalah 0-3 dari Brasil. Piala Dunia 2010 di Afrika
Selatan jadi turnamen besar ketiga yang diikuti Messi. Lagi-lagi, Argentina harus
disingkirkan Jerman pada perempat final. Kali ini dengan skor telak, 0-4. Setahun kemudian,
Messi dan timnas Argentina tersingkir pada babak perempat final Copa America 2011.
Albiceleste tersingkir usai kalah adu penalti dari Uruguay. Tiga tahun kemudian, Messi
sukses mengantarkan Argentina melaju hingga ke final Piala Dunia 2014. Namun, lagi-lagi
Jerman jadi mimpi buruk bagi Messi.Lewat gol tunggal Mario Goetze, Jerman sukses
mengalahkan Argentina 1-0 pada partai puncak. Setelah itu, Messi kembali mengantarkan
Argentina mencapai final Copa America edisi 2015 dan 2016. Namun, semuanya berakhir
tragis karena Argentina gagal menjadi juara. Cile menjadi mimpi buruk bagi Messi dkk
karena mereka kalah adu penalti dalam dua partai final itu.
Argentina kemudian datang ke Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia. Selama fase
penyisihan grup, penampilan Argentina kurang mengesankan meskipun lolos ke babak
selanjutnya. Argentina harus tersingkir pada babak 16 besar karena kalah 3-4 dari Perancis,
yang akhirnya menjadi juara. Pada semifinal Copa America 2019 yang berlangsung di
Stadion Mineirao, Belo Horizonte. Laga Brazil vs Argentina berakhir dengan skor 2-0 untuk
tuan rumah. Kontras dengan di Barcelona, Messi memang selalu kesulitan berprestasi di
timnas. Berkali-kali gagal bersama Timnas Argentina, akhirnya Messi mendapat gelar
pertama bersama Argentina senior diajang Copa America mengalahkan Brazil di final dengan
skor 1-0, tak berhenti disitu Messi kembali berhasil memenangkan trofi di Piala Finalissima
2022 yang mempertemukan antara juara Euro dengan juara Copa America. Dilaga ini
Argentina berhasil menang telak dengan skor 3-0 menghadapi Italia, walau tidak mencetak
gol, namun Messi tetap menjadi Man Of The Match (MOTM) karna berkontribusi
memberikan 2 assist kepada Lautaro Martinez dan Paulo Dybala, ditahun yang sama Messi
kembali mampu memnangkan trofi bersama Argentina di ajang Piala Dunia 2022
mengalahkan Prancis dengan skor adu penalti 4-2, Messi terpilih menjadi Man Of The
Tournament pada Piala Dunia kali 2022, penghargaan ini bukan yang pertama kali bali Lionel
Messi, karna ia pernah mendapatkannya pada Piala Dunia 2014 meski harus menelan
kekalahan melawan Jerman pada kala itu. Trofi Piala Dunia ini membuat trofi Lionel Messi
semakin lengkap hanya kurang trofi Coupe de France, jika ia mendapatkan trofi Coupe de
France maka lengkaplah sudah segala trofi kompetisi yang Messi mainkan, dan mungkin hal
tersebut dapat mengakhiri perdebatan antara Lionel Messi dengan rivalnya Cristiano
Ronaldo. Dua GOAT yang sama-sama berada dipenghujung karirnya. Dua GOAT yang
sangat menginspirasi bagi penggemar sepakbola, siapapun yang terbaik, kedua orang ini
sudah mempertontonkan permainan sepakbola yang fantastis, tidak ada pemain lain yang bisa
menyamai skill Ronaldo & Messi, keduanya berada dilevel berbeda dari pemain lain. Dari
kedua pemain ini, sama-sama memiliki keunggulannya masing-masing, Lionel Messi lebih
unggul dalam hal trofi dan assist, sedangkan Cristiano Ronaldo hanya unggul dalam jumlah
gol. Torehan trofi Lionel Messi sebanyak 41 trofi, yakni
Kompetisi domestik:

La Liga: 10 (2004-05, 2005-06, 2008-09, 2009-10, 2010-11, 2012-13, 2014-15, 2015-16,


2017-18, 2018-19)
Ligue 1: 1 (2021-22)
Copa del Rey: 7 (2008-09, 2011-12, 2014-15, 2015-16, 2016-17, 2017-18, 2020-21)
Piala Super Spanyol: 8 (2006, 2007, 2010, 2011, 2012, 2014, 2017, 2019)
Trophee des Champions: 1 (2022)
Turnamen Eropa:
Champions League: 4 (2005-06, 2008-09, 2010-11, 2014-15)
UEFA Super Cup: 3 (2009, 2011, 2015)
Lainnya:

Piala Dunia Antarklub: 3 (2009, 2011, 2015)


Timnas Argentina:

Copa America: 1 (2021)


Medali emas Olimpiade: 1 (2009)
Finalissima: 1 (2022)
Piala Dunia: 1 (2022)
Total trofi: 41.
Untuk torehan gol Lionel Messi Di level klub, Messi menorehkan 706 gol dari 863
penampilan, sedangkan bersama Timnas Argentina mencetak 98 gol dari 172 pertandingan di
seluruh ajang. Sedangkan Ronaldo Untuk urusan mencetak gol, Ronaldo jagonya. Dia
berhasil mencetak 701 gol dari 951 pertandingan di level klub. Sementara itu bersama
Timnas Portugal, CR7 mengoleksi 118 gol dari 196 pertandingan. Untuk trofi berikut torehan
trofi CR7:
Kompetisi Domestik

Premier League: 3 (2006-07, 2007-08, 2008-09)


La Liga: 2 (2011-12, 2016-17)
Serie A: 2 (2018-19, 2019-20)
Piala Liga Inggris: 2 (2005-06, 2008-09)
Piala FA: 1 (2003-04)
Copa del Rey: 2 (2010-11, 2013-14)
Coppa Italia: 1 (2020-21)
Piala Super Portugal: 1 (2002)
Community Shield: 1 (2007)
Piala Super Spanyol: 2 (2013, 2018)
Piala Super Italia: 2 (2019, 2021)
Turnamen Eropa:

Champions League: 5 (2007-08, 2013-14, 2015-16, 2016-17, 2017-18)


UEFA Super Cup: 2 (2014, 2017)
Lainnya:

Piala Dunia Antarklub: 4 (2008, 2014, 2016, 2017)


Timnas Portugal:

Piala Eropa: 1 (2016)


UEFA Nations League: 1 (2019)
Total: 32.
Keduanya sama-sama menginspirasi, dan pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah
Lionel Messi adalah
1. Jangan pernah menyerah dengan kekurangan yang dimiliki
2. Jadikan kekurangan itu menjadi sebuah motivasi diri
3. Sukses itu akan datang jika kita mau berusaha
4. Jangan pernah menganggap bahwa diri kita gagal dan tidak mampu
5. Jangan pernah menyerah meskipun gagal berulang kali
6. Terus berusaha dan tunjukkan bahwa kita mampu dan bisa
7. Katakan tidak pada “Keputusasaan”
8. Yakin dan berusahalah dengan keadaan apapun itu.

The Greatest Of All Time

Anda mungkin juga menyukai