METASTASE
Pembimbing: dr. Mariesta Kusumaningtyas, Sp.N
Oleh: Ahmad Dalma Haidar
Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 61 Tahun
Alamat : Tonogoro RT 01/ RW 9-Kalinegoro Mertoyudan, Kab.
Magelang
Pekerjaan : Pelatih senam
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Tanggal masuk RS : 25 Agustus 2021
■ Keluhan Utama
anoreksia (+), lemas(+)
Anamnesis
■ Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD dengan badan lemas sejak 1 minggu SMRS, nafsu makan Pasien
menurun dan tidak mau makan, sulit tidur dan mual,Keluhan lan seperti pilek,,batuk,muntah
dan demam disangkal
Riwayat Penyakit Dahulu
Eosinofil 1 % 1-6
Basofil 0 % 0-1
Monosit 11 % 2-10
Limfosit # 0,6(L)
Eosinofil 1 % 1-6
Basofil 0 % 0-1
Monosit 13 % 2-10
Limfosit # 0,8(L)
MAKROSKOPIS
Warna Kuning Kuning Muda
Kekeruhan Agak Keruh Jernih
KIMIA URIN
Berat Jenis 1.015 1.010-1.025
pH/ Keasaman 5(L) 6.0-7.0
Glukosa Urine Normal Negatif
Protein Urine Negatif Negatif
Bilirubin Urine Negatif Negatif
Urobilinogen Normal Normal
Keton Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Lekosit Urine 75 (H) Negatif
Blood Urine 50 (H) Negatif
MIKROSKOPIS
Bakteri negatif
PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK dan ANALISIS GAS DARAH TANGGAL 28 Agustus 2021
Fungsi Ginjal
Profile Lemak
Eosinofil 0 % 1-6
Basofil 0 % 0-1
Monosit 1 % 2-10
Limfosit # 0,3(L)
Sari EDY, Windarti I, Wahyuni A. Clinical characteristics and histopathology of brain tumor at two hospitals in Bandar
Lampung. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/243/241
Etiologi
1. Faktor Lingkungan
Paparan terhadap radiasi ion dengan dosis tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor
otak. Radiasi ion merupakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi, contohnya x-rays
atau gamma rays. Selain paparan terhadap gelombang elektromagnetik, paparan terhadap vinil
klorida, riwayat trauma kapitis, infeksi virus, konsumsi alkohol, merokok, paparan terhadap
formaldehid, dan obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko terkena tumor otak.
2. Faktor Genetik
Faktor genetik hanya berperan 5-10% dalam menyebabkan tumor otak. Terdapat beberapa
sindrom yang masih langka yang dapat menyebabkan tumor otak. Beberapa dari sindroma tersebut
adalah Neurofibromatosis (NF1 gene), Turcots (APC gene), Tuberous Sclerosis (TSC1 dan TSC2) dan
LiFraumeni Syndrome (TP53 gene).
Gavrilovic IT, Posner JB. Brain metastasis: epidemiology and pathophysiology. Journal of Neuro-Oncology. 2005;75(1):5-14.
doi:10.1007/s11060-004-8093-6
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
Dari anamnesis, keluhan yang paling sering ditemukan pada tumor otak metastasis
o Nyeri kepala (30% pasien tumor otak) dan kejang (50-80% pasien tumor otak)
o 15% pasien mengalami peningkatan tekanan intrakranial.
o Keluhan lain yang menyertai adalah mual, muntah proyektil, penurunan nafsu makan,
perubahan mood, penurunan kesadaran, perubahan kepribadian, dan penurunan fungsi
kognitif.
o Defisit neurologis berupa gangguan keseimbangan, kelemahan ekstremitas, atau penglihatan
ganda.
Nyeri kepala akibat tumor otak dapat menyerupai nyeri kepala tegang (tension type
headache). Perubahan pola nyeri kepala yang mendadak menjadi sangat berat dan lebih sering,
nyeri kepala berat akut yang muncul pada usia paruh baya, nyeri kepala yang memberat
terutama di pagi hari, dan nyeri kepala yang disertai dengan muntah perlu dicurigai sebagai
gejala tumor otak. Onset baru epilepsi pada usia dewasa juga perlu dicurigai sebagai gejala dari
tumor otak.
Lapointe S, Perry A, Butowski NA. Primary brain tumours in adults. The Lancet. 2018;392(10145):432-446.
doi:10.1016/s0140-6736(18)30990-5
Pada pemeriksaan fisik, tanda klinis yang muncul tergantung dari lokasi
Pemeriksaan Fisik tumor. Tumor otak dapat disertai gejala defisit neurologis fokal maupun
gejala sistemik yang tampak pada pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan Penunjang
MRI
Pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) menggunakan
kontras gadolinium merupakan pemeriksaan penunjang yang
dianjurkan.Pada pencitraan, tidak ada gambaran patognomonik spesifik
yang dapat membedakan antara tumor otak primer, metastasis, atau tumor
non neoplasma. Oleh karena itu, biopsi tetap diperlukan untuk menentukan
histopatologi suatu tumor otak
(CT-Scan)
. CT-scan toraks, abdomen, dan pelvis diperlukan untuk mencari lokasi primer
tumor bila ditemukan lesi yang dicurigai sebagai metastasis di otak. CT-scan pada
tumor otak metastasis dapat memberikan gambaran lesi soliter, bulat, batas tegas,
dan edema peritumoral lebih luas (fingers of edema). Lesi multipel juga sering
ditemukan pada kasus metastasis otak
Biopsi,
dokter dapat mendiagnosis jenis tumor secara histopatologi serta
menentukan grade tumor. Biopsi tumor otak dapat dilakukan menggunakan
jaringan tumor yang direseksi melalui kraniotomi (open biopsy) ataupun
biopsi jarum stereotaktik.
Perkins A, Liu G. Primary brain tumors in adults: diagnosis and treatment. Am Fam Physician.
2016;93(3):211-217B. https://www.aafp.org/afp/2016/0201/p211.html
Tatalaksana
Penatalaksanaan tumor otak bergantung pada:
o lokasi tumor
o jenis jaringan asal tumor
o potensi malignansi
o usia pasien
o keadaan umum
o dan penyakit komorbid yang menyertai.
Penatalaksanaan tumor otak melibatkan multidisiplin, yaitu bedah saraf, onkologi, radiologi, dan ahli
radioterapi. Penatalaksanaan tumor otak yang digunakan meliputi pembedahan, radioterapi, kemoterapi,
terapi medikamentosa, dan terapi suportif
Perkins A, Liu G. Primary brain tumors in adults: diagnosis and treatment. Am Fam Physician. 2016;93(3):211-
217B. https://www.aafp.org/afp/2016/0201/p211.html
Farmakoterapi
Pemberian medikamentosa dapat mengatasi gejala akut
akibat peningkatan tekanan intrakranial maupun kejang.
Hampir semua pasien tumor otak mendapatkan kortikosteroid
karena edema vasogenik peritumoral atau edema serebri
pasca pembedahan atau radioterapi.
Perkins A, Liu G. Primary brain tumors in adults: diagnosis and treatment. Am Fam Physician. 2016;93(3):211-
217B. https://www.aafp.org/afp/2016/0201/p211.html
Non Farmakologi
A. Terapi Pembedahan
Terapi pembedahan termasuk dalam terapi definitif tumor otak. Reseksi tumor direkomendasikan untuk seluruh
jenis tumor otak yang operabel. Pembedahan bertujuan untuk menegakkan diagnosis (biopsi), mengurangi tekanan
intrakranial, mengurangi kecacatan, serta meningkatkan efektivitas terapi lain.
Prinsip pembedahan tumor otak adalah membuang jaringan tumor sebanyak mungkin dengan keamanan yang maksimal.
Pada kasus tertentu pembedahan dapat ditambah dengan pemasangan shunt ventrikular dan pemasangan implan
radioaktif. Tumor jinak dengan operasi umumnya dapat disembuhkan; tumor ganas dengan terapi operasi dapat
memperjang waktu surivival. Indikasi dari operasi tumor metastasis adalah lesi primernya dapat atau sudah dikendalikan
(misalnya metastasis otak dari kanker paru-paru, tumor di paru-paru harus dapat direseksi setelah metastasi di otak
direseksi).
b. Radioterapi
Terutama digunakan untuk tumor ganas, untuk tumor yang tidak dapat dieksisi tuntas secara operasi, pasca operasi
diberikan radioterapi dapat 12 menunda rekurensi tumor, memperpanjang survival pasien. Selain itu ada sebagian tumor
yang dikarekan lokasinya dalam tidak sesuai dioperasi, atau tumor menginvasi area fungsional vital hingga operasi dapat
berakibat cacat fungsi system sarah yang serius, atau karean kondisi umum pasien tidak baik tidak mungkin dikalukan
operasi, namun tumor peka terhadap radiasi, maka radioterapi menjaci pilihan pertama.
c. Kemoterapi
Kemoterapi sudah menjadi modilitas penting dalam terapi ganbungan tumor intracranial, secara bertahap
mendapatkan perhatian dan membawa hasil tertentu.
Radioterapi
Terutama digunakan untuk tumor ganas, untuk tumor yang
tidak dapat dieksisi tuntas secara operasi, pasca operasi diberikan
radioterapi dapat 12 menunda rekurensi tumor, memperpanjang
survival pasien. Selain itu ada sebagian tumor yang dikarekan
lokasinya dalam tidak sesuai dioperasi, atau tumor menginvasi
area fungsional vital hingga operasi dapat berakibat cacat fungsi
system sarah yang serius, atau karean kondisi umum pasien tidak
baik tidak mungkin dikalukan operasi, namun tumor peka terhadap
radiasi, maka radioterapi menjaci pilihan pertama.
Perkins A, Liu G. Primary brain tumors in adults: diagnosis and treatment. Am Fam Physician. 2016;93(3):211-217B.
https://www.aafp.org/afp/2016/0201/p211.html
PROGNOSIS
Faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis tumor adalah:
• Lokasi dan ukuran tumor
• Usia pasien saat terdiagnosis
• Histopatologi tumor
• Grade tumor
• Tingkat kemungkinan tumor dapat direseksi atau seberapa
banyak tumor yang dapat direseksi
• Penyebaran tumor ke area otak lain, medula spinalis, atau
ke luar sistem saraf pusat.