Anda di halaman 1dari 7

KASUS

Seorang pasien lelaki tiba di IGD RSUD Ngudi Waluyo dengan diangkut mobil polisi pada
hari senin tgl 18 November 2015 pukul 08.00 dan terdapat patah tulang terbuka paha kanan
(open fraktur 1/3 distal femur dextra). Tulang terlihat keluar dari paha. Terdapat perdarahan
aktif pada area paha kanan. Pasien mengeluhkan nyeri pada paha kanan dan tidak dapat
digerakkan. Pada pukul 07.00 WIB penderita sedang mengendarai sepeda motor, tiba-tiba
sebuah mobil dari arah depan menabrak motor penderita dan mengenai kaki kanannya. Saat
kejadian penderita menggunakan helm dan tidak mengkonsumsi alkohol. Riwayat pingsan
(-), sakit kepala (-), muntah (-). Penderita langsung dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo.
Kesadaran pasien compos mentis dan tidak terpasang bidai. Terdapat sebuah balutan kain
pada paha kanan pasien.

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Alamat : Gandusari
Pekerjaan : Swasta
Biaya pengobatan : BPJS
No. CM : 192091
Masuk Tanggal : 18 November 2015

Survei Primer
A : Adekuat
B : 24 x /menit
C : 80x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
D : GCS 15
E : Didapatkan deformitas pada paha kanan atas
Survei Sekunder
Riwayat Penyakit Sekarang
Sekitar 2 jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluhkan nyeri pada paha
kanan dan tidak dapat digerakkan. Pada pukul 07.00 WIB penderita sedang mengendarai
sepeda motor, tiba-tiba sebuah mobil dari arah depan menabrak motor penderita dan
mengenai kaki kanannya. Saat kejadian penderita menggunakan helm dan tidak
mengkonsumsi alkohol. Riwayat pingsan (-), sakit kepala (-), muntah (-). Penderita langsung
dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo. Kesadaran pasien compos mentis dan tidak terpasang bidai.
Terdapat sebuah balutan kain pada paha kanan pasien.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat trauma sebelumnya disangkal
Riwayat operasi sebelumnya disangkal
Riwayat kelainan darah disangkal
Riwayat penyakit hipertensi disangkal
Riwayat penyakit kencing manis disangkal
Riwayat alergi obat disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat patah tulang dengan atau tanpa trauma

Riwayat Pribadi
Riwayat merokok disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah pekerja swasta. Biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS
Kesan : sosial ekonomi cukup

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Pasien tampak lemah
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital : T: 110/70 mmHg
N: 80 x/menit
RR: 24x/menit
Suhu : 36,8oC (Axilla)
Status Generalis :
Kepala : Mesocepal
Mata : Konjungtiva anemis (+/+) , Sklera ikterik (-/-), RCL (+/+), RCTL
(+/+)
Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-/-), mukosa hiperemis (-/-), konka
hipertrofi (-/-)
Mulut : Sianosis (-), lidah kotor (-), gigi karies (-),
Tenggorok : Faring hiperemis (-) tonsil T1-T1
Telinga : Normotia, deformitas (-), serumen (-/-), sekret (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-), struma (-), deviasi trakhea (-)
Thorax
Pulmo Dextra Sinistra
Depan
Ins Simetris statis dinamis Simetris statis dinamis
Pal Stem fremitus ka = ki Stem fremitus ka = ki
Per Sonor seluruh lapang paru Sonor seluruh lapang paru
Aus SD Vesikuler, Ronki (-), Wheezing SD Vesikuler, Ronki (-), Wheezing
(-) (-)
Belakan
g Simetris statis dinamis Simetris statis dinamis
Ins Stem fremitus ka = ki Stem fremitus ka = ki
Pal Sonor seluruh lapang paru Sonor seluruh lapang paru
Per SD Vesikuler, Ronki (-), Wheezing SD Vesikuler, Ronki (-), Wheezing
Aus (-) (-)
Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba ICS V 1-2 cm media linea midclavicula
sinistra
Perkusi : Batas atas : ICS II linea parasternal kiri
Batas kanan bawah : ICS V linea sternalis kanan
Batas pinggang jantung : ICS III linea parasternal kiri
Batas kiri bawah : ICS V 1-2 cm media linea midclavicula sinistra
Konfigurasi jantung : normal
Auskultasi : BJ I-II normal, gallop (-) murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : Perut katak (-), defans muscular (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) normal, metalic sound (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
Perkusi : Pekak sisi (-), pekak alih (-), tympani (+)
Ekstrimitas superior inferior
Oedema -/- +/-
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- +/-
Clubbing finger -/- -/-
Gerak +/+ Sulit dinilai/+
Kekuatan 5/5 Sulit dinilai/5
Tonus N/N Sulit dinilai/N
Refleks fisiologis +/+ +/+
Refleks patologis -/- -/-

Status Lokalis
Regio Femur Dextra
Look : Pemendekan (+), bengkak (+), deformitas (+) angulasi ke lateral, Kulit robek
Feel : Terdapat nyeri tekan (+), pulsasi distal (+), sensibilitas (+)
Movement : Nyeri gerak aktif (+), nyeri gerak pasif (+), ROM sulit dinilai
Pengukuran :
LLD (Leg Length Discrepancy)

Femur dextra Femur sinistra


Panjang Antomis 68 cm 75 cm
Panjang Klinis 71 cm 77 cm
Bryants triangle T-B : 7 cm T-B : 7 cm
s s
12 9 12 9

b 7 t b 7 t
Trochanter letak tinggi - -

DIAGNOSIS SEMENTARA
Fraktur terbuka femur dekstra 1/3 distal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium tanggal 18 November 2015
Darah rutin Hasil Satuan Nilai normal
Lekosit 17.94 10^3/ ul 4.5 13
Eritrosit 4.09 10^6/ uL 3.8 5.2
Hb 5.80 g/ dL 12.8 16.8
Ht 29.70 % 35 47
MCV 72.60 fL 80 100
MCH 24.00 Pg 26 34
MCHC 33.00 g/dL 32 36
Trombosit 361 10^3/ ul 154 442
RDW 13.60 % 11.5 14.5
Diff count
Eosinofil Absolute 0.00 10^3/ ul 0.045 0.44
Basofil Absolute 0.00 10^3/ ul 0 0.2
Netrofil Absolute 16.48 10^3/ ul 1.8 - 8
Limfosit Absolute 0.61 10^3/ ul 0.9 5.2
Monosit Absolute 0.85 10^3/ ul 0.16 1
Eosinofil 0.00 % 24
Basofil 0.00 % 01
Neutrofil 91.90 % 50 70
Limfosit 3.40 % 25 50
Monosit 4.70 % 16
KIMIA KLINIK (Serum)
Ureum 23.0 mg/dL 10.0 50.0
Creatinin 0.47 mg/dL 0 1.0
Kalium 3.4 mmol/L 3.1 5.1
Natrium 139 mmol/L 135 145

Pemeriksaan Rontgen Regio Femur Dextra AP Lateral (Tanggal 18 November 2015)


Kesan : Fraktur femur dekstra 1/3 distal

DIAGNOSIS KERJA
Fraktur terbuka femur dekstra 1/3 distal
PENATALAKSANAAN
Dx : Foto Rontgen femur dextra dan sinistra AP Lateral
Tx : Asam mefenamat 3x250mg bila perlu

Bila perlu Amoxicillin 3x250mg


1. Beri oksigen sesuai kebutuhan
2. Atasi syok dan perdarahan
o pasang IV line dengan cairan NaCl 0,9% 20cc/KgBB/jam
o lakukan pembidaian sambil menutupi luka terbuka dengan kassa steril (jangan
dibalut)
3. Berikan analgesik : Ketorolac 30 mg (IV)
4. Bersihkan area luka (debridement), bersihkan luka dari lemak subkutan, fascia, otot
serpihan tulang, benda asing lainnya seperti pasir dengan menggunakan cairan NaCl
0,9%
5. Lakukan perawatan luka dengan menggunakan larutan garam fisiologis/aquades
steril, hindari pemakaian antiseptik karena dapat menimbulkan kerusakan jaringan.
6. Lakukan pemeriksaan radiologi (X-ray)
7. Kolaborasi pemberian obat-obatan :
o Berikan antibiotik, antitetanus serum, analgesik
o Cek laboratorium DL, FH
8. Berikan transfusi bila fraktur terjadi pada lokasi-lokasi yang beresiko terjadinya
perdarahan masif (fraktur femur dan pelvis)
9. Penatalaksanaan fraktur sebaiknya dilakukan dalam golden period (<6 jam), karena
apabila dilakukan melebihi waktu tersebut akan beresiko menimbulkan infeksi.

Mx : Keadaan umum, pulsasi distal


Ex : Menjelaskan kepada keluarga penderita bahwa penderita mengalami patah tulang
paha.
Konsul dokter bedah orthopedic untuk penanganan lebih lanjut.
Menjelaskan pada keluarga penderita bahwa diperlukan tindakan operasi untuk
penanganan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai