Anda di halaman 1dari 65

Diza Amnirela Elhaq

30101306921
KASUS 1
• Nama : Tn. S
• Umur : 41 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Swasta
• No rekam medis : 0136xxxx
• Alamat : Pati
• Ruang rawat : Baitus Salam 1
• Status care : BPJS Non PBI
Nyeri pada lengan bawah kanan post KLL
PRIMARY SURVEY
AIRWAY
• Look : Sianosis (-), otot bantu nafas (-), retraksi dinding dada (-)
• Listen : Gurgling (-), snoring (-), hoarsness (-), stridor (-)
• Feel : Hembusan nafas (+), deviasi trakea (-)
• SpO2 : 100%

• Interpretasi : Airway clear


• Tatalaksana : -
BREATHING
• Inspeksi : RR : 24x/menit, dada mengembang simetris, jejas di dada(-)
• Palpasi : dada mengembang sempurna
• Perkusi : sonor kedua lapang paru
• Auskultasi : SDV (+/+)

• Interpretasi : Breathing adekuat


• Tatalaksana : -
CIRCULATION
• BP : 130/78 mmHg
• HR : 70 x/menit
• Perdarahan aktif (-)
• Capillary refill <2 detik
• Akral dingin (-)

• Interpretasi : Circulation stabil, tidak syok


• Tatalaksana : -
DISABILITY
• GCS E4 V5 M6
• Pupil 2mm/2mm, isokor
• Refleks Cahaya +/+
EXPOSURE
• Jejas vertebralis (-)
• Jejas thoraks (-)
• Jejas abdomen (-)
• Jejas pelvis (-)
• Tidak terdapat jejas yang mengancam nyawa
SECONDARY SURVEY
Keluhan Utama: Nyeri pada lengan kanan

Pasien datang ke IGD RSISA pada tanggal 25 desember 2018 pukul


16.26 dengan keluhan nyeri pada lengan kanan post KLL pada 1 jam
SMRS. Pasien mengatakan sebelumnya ditabrak oleh tronton
dengan laju lambat saat mengendarai motornya di jalan raya
semarang-demak. Pasien terjatuh kearah kanan dengan lengan
bawah kanan sebagai tumpuan saat membentur aspal. Saat jatuh
helm pasien masih terpasang. Pasien tidak bisa menggerakkan
lengan bawah kanan, jari ke 2 tangan kanan, dan mengeluhkan pada
daerah tersebut terasa nyeri. Pasien dalam keadaan sadar, benturan
kepala disangkal, mual muntah disangkal.
• Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan maupun makanan
• Medikasi
Pasien mengaku sebelum masuk rumah sakit tidak mengkonsumsi obat apapun
• Past illness
Tidak ada
• Last meal
Nasi rames + Kopi
• Event / environment
Pasien terjatuh di jalan raya beraspal karena ditabrak oleh tronton, lengan kanan menjadi tumpuan saat
jatuh
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum Kesadaran Tanda vital

TD : 130/78 mmHg
Composmentis
Nadi : 70x/menit
Tampak sakit
sedang
RR : 20x/menit
GCS E4V5M6
Suhu : 36,5°C
PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala : Mesocephal, tidak ada jejas
2. Wajah : Simetris, deformitas (-), sianosis (-), hematom (-)
3. Mata : Pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)
4. Telinga : Otorhea (-/-)
5. Hidung : Simetris, deformitas (-), rhinorea (-)
6. Gigi : Lengkap, maloklusi (-), bengkak (-)
7. Leher : Deviasi trakhea (-)
PF THORAX  DBN
PARU

• Inspeksi : Pergerakan dada simetris, retraksi dinding dada (-), massa (-), jejas(-)
• Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : Suara tambahan (-)
JANTUNG
• Inspeksi : Iktus kordis tak terlihat
• Palpasi : Iktus kordis teraba
• Perkusi : Batas jantung normal
• Auskultasi : S1 S2 reguler, gallop (-)
PF ABDOMEN  DBN
• Inspeksi : Datar
• Auskultasi : BU (+) Normal
• Perkusi : Timpani
• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba
PF EKSTREMITAS
Superior Inferior
Edema +/- -/-
Akral Dingin -

Sianosis -

CRT <2 detik

Pulsasi distal luka a.radialis dan a.ulnaris (+/+) a.dorsalis pedis +/+
Denyut kuat, isi dan tegangan cukup Denyut kuat, isi dan tegangan cukup

ROM Aktif dan pasif bebas terbatas Aktif dan pasif bebas
REGIO BRACHII KANAN REGIO BRACHII KIRI
LOOK Deformitas (-), edema (-), luka Deformitas (-), edema (-), luka terbuka
terbuka (-), warna sama dengan (-), warna sama dengan sekitar,
sekitar, perdarahan (-), kontaminasi perdarahan (-), kontaminasi (-)
(-)

FEEL Krepitasi (-), nyeri (-). Krepitasi (-), nyeri (-).

MOVEMENT ROM aktif dan pasif bebas ROM aktif dan pasif bebas
STATUS LOKALIS
REGIO ANTEBRACHII KANAN REGIO ANTEBRACHII KIRI
LOOK Deformitas ( edema +, angulasi posterior +, Deformitas (-), edema (-),
hematom - ) luka terbuka (-), warna sama luka terbuka (-), warna
dengan sekitar, perdarahan (-), sikatriks (-) sama dengan sekitar,
perdarahan (-)

FEEL Krepitasi (+), nyeri (+), sensibilitas distal Krepitasi (-), nyeri (-)
luka (+), terasa hangat, pulsasi a. radialis
dan a. ulnaris (+)

MOVEMENT ROM aktif dan pasif bebas terbatas ROM aktif dan pasif bebas
(fleksi siku 30°, ekstensi siku 30°, supinasi
lengan bawah 20°, pronasi lengan bawah
20°)
REGIO MANUS KANAN REGIO MANUS KIRI
LOOK Deformitas (edema +, hematom Deformitas (-), edema (-), luka
-), warna sama dengan sekitar, terbuka (-), warna sama dengan
luka terbuka (-), perdarahan (-), sekitar, perdarahan (-), kontaminasi
kontaminasi (-) (-)

FEEL Krepitasi (+), nyeri (+). Krepitasi (-), nyeri (-).

MOVEMENT ROM aktif dan pasif bebas ROM aktif dan pasif bebas
terbatas
(flexi jari 2 20°, ekstensi jari 2
20°, hiperekstensi jari 2 15°,
abduksi jari 2 20°, adduksi jari 2
20°,)
DIAGNOSIS KLINIS
Suspek fraktur ante brachii dextra tertutup non komplikata
Suspek fraktur digiti 2 manus dextra tertutup non komplikata
Pemeriksaan Penunjang

X Foto Antebrachii
dextra

• Tampak diskontinuitas pada


os. Radius dextra 1/3
medial, tipe komplit, arah
fraktur transversal,
alignment dan aposisi baik.
• Tak tampak dislokasi sendi
Pemeriksaan Penunjang

X Foto manus dextra

• Tampak diskontinuitas pada


os. Phalang proximal digiti 2
manus dextra
• Tak tampak dislokasi sendi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGY HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN

Hemoglobin 13.9 13,2-17.3 g/dl

Hematokrit 41.2 33 – 45 %

Leukosit 8.53 3.6 – 10.6 ribu/Ul

Trombosit 255 140-392 ribu/Ul

Golongan darah/ Rh O/positif

HEMATOLOGY HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN


APTT/PTTK 20.1 21.8-28.0 Detik
Kontrol 25.9 21.0-28.4 Detik
PPT 8.8 L 9.3-11.4 Detik
Kontrol 10.4 8.8-12.0 Detik
IMUNOSEROLOGI
HbSAg Kualitatif Non reaktif Non reaktif -
KIMIA HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Ureum 14 10-50 Mg/dl
Creatinin darah 0.98 0,7-1,3 Mg/dl

Gula Darah Sewaktu 98 75-110 Mg,dk


Natrium 143.2 135-147 Mmol/L
Kalium 4.09 3.5-5 Mmol/L
Chloride 99.6 95-105 Mmol/L
DIAGNOSA

• Fraktur os. radius dextra ⅓ medial tipe komplit tertutup non komplikata
• Fraktur os. phalang proximal digiti 2 manus dextra tertutup non
komplikata
TATALAKSANA DI IGD

• Bidai
• Infus RL 20 tpm
• Injeksi Ketorolac 30 mg intravena
• Injeksi Ranitidine 50 mg intravena
OPERASI
o Pasien diberi profilaksis ampicillin sulbactam 750 mg
o Pasien supinasi dalam GA
o Insisi dorsal approach to radius (Thompson)
o Perdalam, kontrol bleeding
o Identifikasi fraktur
o Dilakukan reposisi
o Reduksi dan fiksasi dengan 6 hole narrow plate dan 6 screw
o Cek ROM, dran  jahit
o Insisi digiti 2
o Pasang wire
o Cek ROM jahit
o Operasi selesai
POST OPERASI
•Terpasang plate and screw pada 1/3 medial os
radius kedudukan baik
•Celah garis fraktur 1/3 medial os radius lebih
sempit, alignment dan aposisi baik
•Tak tampak lesi litik, sklerotik, maupun
destruktif yang mencurigakan suatu osteomyelitis
•Tak tampak dislokasi maupun subluksasi sendi
•Tak tampak softtissue swelling maupun lusensi
soft tissue
POST OPERASI
•Terpasang wire disepanjang phalang proximal
digiti II hingga caput metacarpal II, kedudukan
baik
•Alignment dan aposisi fraktur basis phalang
proksimal digiti Iilebih baik
•Tak tampak lesi litik, sklerotik, maupun
destruktif yang mencurigakan suatu osteomyelitis
•Tak tampak dislokasi maupun subluksasi sendi
•Tak tampak softtissue swelling maupun lusensi
soft tissue
TATALAKSANA POST OPERASI
• Inf. RL 20 tpm
• Inj. Ketorolac 30 mg / 12 jam intravena
• Bactecyn 2x750 mg
KASUS 2
• Nama : Tn. R
• Umur : 67 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Petani
• No rekam medis : 0136xxxx
• Alamat : Grobogan
• Ruang rawat : Baitul Izzah 2
Sulit Buang Air Kecil
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli RSI Sultan Agung pada tanggal 26 Desember
2018 pukul 09.00 dengan keluhan sulit BAK sejak 1 bulan yang SMRS. Pasien
mengeluh BAK sedikit-sedikit, nyeri saat berkemih, pasien mengaku harus
menunggu beberapa saat dan harus mengejan untuk memulai berkemih, air
kencing yang keluar sedikit dan menetes pada akhir BAK, sehingga pasien
merasa tidak puas setelah berkemih. Pasien juga mengaku sering BAK pada
malam hari sebanyak 6 kali. Riwayat demam dirumah disangkal, nyeri
pinggang disangkal, penurunan BB disangkal, mual dan muntah juga
disangkal . Nafsu makan berkurang. Tidak ada keluhan BAK darah, berpasir,
serta kencing nanah. Pasien mengaku tidak ada riwayat trauma pada saluran
kemih.
• Riw. Penyakit Dahulu
DM (-), HT (+), Alergi (-), Asma (-), Penyakit jantung (-), Riwayat konsumsi obat-
batan (+), Riwayat trauma (-), riwayat operasi saluran kemih sebelumnya (-), riwayat
penyakit serupa (-).
• Riw. Penyakit Keluarga
DM (-) , HT (-), alergi (-), Asma (-), Penyakit jantung (-), Riwayat konsumsi obat-
obatan (-)
• Riw. Sosial Ekonomi
BPJS Non PBI
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : GCS E4V5M6 (15)
Tekanan darah : 160/72 mmHg
Nadi : 80x / menit
Pernapasan : 22 x / menit
Suhu : 36,2o C
VAS :5
Bentuk Kepala : Mesocephal
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, edema palpebra -/-, pupil
isokor Ø 3mm/3mm, reflek cahaya +/+, mata cekung
Telinga : deformitas (-), ottore -/-
Hidung : deformitas (-), secret (-), napas cuping hidung (-),
epistaksis (-).
Bibir : bibir sianosis (-), mukosa bibir kering (-)
Tenggorokan : Ukuran tonsil T2-T2
Gigi : lengkap, maloklusi (-)
Leher : Leher simetris (+), deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar getah
bening (-)
PEMERIKSAAN FISIK THORAX
EXAMINATION ANTERIOR POSTERIOR
Inspeksi RR: 22X/menit, Hiperpigmentasi (-/- RR: 22X/menit, Hiperpigmentasi (-/-
), massa (-/-), radang (-/-), scar (-/-), ), massa (-/-), radang (-/-), scar (-/-),
Statis pectus excavatus (-/-), pectus pectus excavatus (-/-), pectus
carinatum (-/-), Hemithorax D=S, carinatum (-/-), Hemithorax D=S,
Diameter AP < LL Diameter AP < LL
Dinamik Pergerakan Hemithorax dextra et Pergerakan Hemithorax dextra et
sinistra sama , retraksi suprasternal (- sinistra sama , retraksi suprasternal (-
). ).
Palpasi nyeri tekan (-/-), krepitasi (-), massa nyeri tekan (-/-), krepitasi (-), massa
(-), sterm fremitus meningkat (-), sterm fremitus meningkat
normal. normal.
Perkusi Sonor (+) Sonor (+)
Auskultasi Vesicular (+), Whezzing (-), Ronchi (-) Vesicular (+), Whezzing (-), Ronchi (-)

Interpretasi Normal
PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG
INSPEKSI
Ictus cordis tampak
PALPASI
Ictus cordis teraba ICS V, 2 cm dari linea mid clavicula sinistra, thrill (-), pulsus epigastrium (-), pulsus parasternal (-),
sternal lift (-)
PERKUSI

 Kanan jantung
: ICS 5 linea parasternalis dextra
 Atas jantung
: ICS 2 linea parasternal sinistra
 Pinggang jantung
: ICS 3 linea parasternalis sinistra
 Kiri jantung
: ICS 5 linea midclavicula 2 cm ke lateral

AUSKULTASI

 Aorta valve : S1 & S2 normal, bunyi tambahan (-)


 Pulmonal valve : S1 & S2 normal, bunyi tambahan (-)
 Trikuspidal valve : S1 & S2 normal, bunyi tambahan (-)
 Mitral valve : S1 & S2 normal, bunyi tambahan (-)
Interpretasi Normal
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
EXAMINATION RESULT
Inspeksi Simetris, dinding abdomen datar, sikatriks (-), striae (-), massa (-),
gerakan peristaltik (+), tanda peradangan (-), distensi regio
suprapubic (+)
Auskultasi Peristaltik (+) 16 x/menit, bising aorta abdominal (-), bising a.
renalis (-), bising a.femoralis (-)
Perkusi timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi Nyeri tekan regio suprapubic (+), massa (-)

Pemeriksaan Ginjal Ballotement (-), Nyeri ketok CVA (-)


EKSTREMITAS
Superior Inferior
Edema -/- -/-
Akral Dingin -/- -/-
Sianosis -/- -/-
CRT <2detik <2detik
Pulsasi distal a. Radialis : +/+ a. Dorsalis pedis : +/+
Interpretasi Normal
Pemeriksaan Lokalis Traktus Urinarius
Pemeriksaan Ginjal
• Inspeksi
o Massa abdominal anterior dan posterior (-)
• Palpasi
o Sukar di palpasi
o Nyeri tekan (-), tidak teraba
• Perkusi
o Nyeri ketok (-)
STATUS LOKALIS
• Regio Suprapubis
- Inspeksi : tanda radang (-), skar (-), distensi regio suprapubis (+)
- Palpasi : nyeri tekan suprapubic (+)
- Perkusi : Redup (+)
• Genitalia Eksterna
- Inspeksi : sirkumsisi (+) kelainan preputium (-), tanda radang (-),
darah OUE (-), batu OUE (-), kondiloma akuminata (-)
- Palpasi : tidak dilakukan
 Rectal Toucher :
 Inspeksi : Benjolan (-), ulkus (-), fissura (-), darah (-).
 Palpasi :
• Tonus sphingter ani kuat
• Mukosa recti : benjolan (-), permukaan licin
• Ampulla recti : melebar (-), kolaps (-)
• Prostat : permukaan berbenjol (-), konsistensi kenyal, nyeri (-), pole atas
tidak teraba, sulcus medianus cembung, diameter laterolateral 4,5 cm, simetris,
terfiksir
• Sarung tangan : darah pada sarung tangan (-), lendir (-), feses (-).
Diagnosa Klinis
• Retensio Urin e.c. BPH
Diagnosa Banding

• BPH
• Ca Prostat
• Sistitis
• Striktur Uretra
Pemeriksaan Penunjang
Px. Laboratorium
Hematology Hasil Nilai Rujukan
Hb 11,9 L 13.2-17.3 g/dl
Ht 35,9 33-45%
Leukosit 8,27 3.8-10.6 ribu/uL
Trombosit 361 140-392 ribu/uL
Gol darah A/positif
APTT 29,2 H 21.8-28.0 detik
PPT 9,5 9.3-11.4 detik
Imunoserologi
Hbsag Kualitatif NonReaktif Nonreaktif
Kimia
GDS 7 75-110 mg/dl
Ureum 13 10-50 mg/dl
Creatinin 0,86 0.7-1.3 mg/dl
Elektrolit dan Tumor Marker

NA,K,Cl Hasil Nilai Rujukan

Na 146,8 135-147 mmol/L

K 3,39 3.5-5 mmol/L

Cl 100,8 95-105 mmol/L

Tumor Marker Hasil Nilai Rujukan

PSA 2,08 <4,5 ng/ml


Urinalisis
Urine Lengkap Hasil Nilai Rujukan
Warna Kuning
Kejernihan Agak keruh
Protein 30 <30 (Negatif) mg/dL
Reduksi Negatif <15 (Negatif) mg/dL
Bilirubin Negatif <1 (Negatif) mg/dL
Reaksi/pH 6.0 4.8 – 7.4
Urobilinogen 0.2 <2 mg/dL
Benda Keton Negatif <5 (Negatif) mg/dL
Nitrit Negatif Negatif
Berat Jenis 1.025 1.015 – 1.025
Blood 3 <5 (Negatif) Eri/uL
Leukosit 12 <10 (Negatif) Leu/uL
Urinalisis
Mikroskopis Hasil Nilai Rujukan
Epitel Sel 16-18 5-15 /LPK
Eritrosit 38-40 0-1/LPB
Leukosit 26-28 3-5/LPB
Silinder 0 0-1 (Hyalin)/LPK
Parasit Negatif Negatif
Bakteri +1 Negatif
Jamur Negatif Negatif
Kristal Negatif
Benang Mukus Negatif
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan USG
Skor IPSS : 26
Diagnosa Kerja
• Retensio Urin e.c. BPH dg
Tatalaksana Bangsal
- Pemasangan Kateter
- Infus RL 20 tpm
PROGRAM OPERASI
Transurethral Resection of the Prostate (TURP)

• Pasien dalam posisi litotomi


• Dilakukan prosedur aseptik dan antiseptik
• Dimasukkan sheath no. 24 F dengan lensa 30°
• Identifikasi buli : tampak trabekulasi sedang, satulasi (+), hiperpikel (-), kising lob ½ cm
• Dilakukan TURP secara sistematis
• Evakuasi chif prostat
• Kontrol bleeding
• Pasang kateter no. 24 threeway
• Operasi selesai
TATALAKSANA POST OPERASI
• Inf. RL 25 tpm
• Inj ceftriaxon 2x1 gr
• Inj ranitidine 2x1 ampul
• Inj asam tranexamat 3x500 mg
• Inj ketorolac 1x30 mg
• Irigasi NaCl 0,9 % 60 tpm

Anda mungkin juga menyukai