DALAM MENURUNKAN SKOR ERITEMA LUKA INSISI PADA Rattus norvegicus GALUR
WISTAR
EFFECTIVENESS OF ETHANOL EXTRACT CLOVE FLOWER BUDS (Syzygium aromaticum) TO
MINIMIZE ERYTHEMA SCORE OF THE INCISION WOUND IN Rattus norvegicus OF WISTAR
STRAIN
Retty Ratnawati* , Heri Kristianto** , Farida Agustiningrum***
ABSTRAK
Cengkeh adalah salah satu rempah-rempah yang populer dan cengkeh dapat diolah lebih
lanjut menjadi minyak cengkeh (clove oil). Minyak cengkeh tersusun dari 23 komponen yang berbeda
dengan komponen utama yaitu Eugenol (>90%) dan -Caryophyllene (<10%). Eugenol banyak
digunakan dalam dunia kedokteran dikarenakan fungsinya sebagai fungisidal, bakterisidal, analgesik,
antioksidan dan antiinflamasi. Ekstrak dari kuncup bunga cengkeh (Syzygium Aromaticum) dengan
kandungan eugenol yang salah satu fungsinya sebagai antiinflamasi memiliki aktivitas menekan atau
mengurangi eritema pada luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa ekstrak etanol
kuncup bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) menurunkan skor eritema luka insisi pada Rattus
norvegicus galur wistar. Penelitian ini menggunakan desain true eksperimental research dengan
metode Post Test Only Control Group Design. Penelitian ini menggunakan 25 ekor Rattus norvegicus
galur wistar dengan tiap kelompok 5 ekor tikus yang dibuat luka insisi dengan kelompok perlakuan
yaitu kelompok konsentrasi 20%, kelompok konsentrasi 40%, kelompok konsentrasi 60%, dan
kelompok kontrol yaitu kelompok Povidone Iodine 10% dan Normal Saline. Perawatan luka dilakukan
pada hari ke-3, hari ke-6, hari ke-9, hari ke-12 dan pada hari ke-14 pada semua kelompok. Hasil dari
penelitian pada luka insisi yang dirawat menggunakan ekstrak etanol kuncup bunga cengkeh dosis
20%, 40%, dan 60%, rata-rata skor eritema pada dosis tersebut secara berturut-turut sebesar 3, 3,
dan 2. Pada luka insisi yang dirawat menggunakan Povidone Iodine 10%, rata-rata skor eritema
sebesar 3, pada kelompok yang dirawat menggunakan Normal Saline, rata-rata skor eritema adalah
skor 4. Sehingga pada ekstrak etanol kuncup bunga cengkeh dengan konsentrasi 60% menurunkan
skor eritema yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok konsentrasi 20%, 40%, Povidone Iodine
10%, dan Normal Saline.
Kata kunci: Kuncup Bunga Cengkeh, Luka Insisi, Skor Eritema
ABSTRACT
Clove is one of the spices of the most popular and cloves can process into clove oil (clove
oil). Clove oil compose of 23 different components with the main component eugenol (> 90%) and B-
caryophyllene (<10%). Eugenol is widely use in medicine because of lts function as fungicidal,
bactericidal, analgesic, antioxidant and anti inflammatory. Extract from flower buds of clove (Syzygium
aromaticum) with eugenol content of one of its functions as an anti inflammatory activity suppress oi
reduce erythema at the wound. This study aimed to determine the ethanol extract of the flower buds
of clove (Syzygium aromaticum) had effect in reducing the ery.thema scores incision in Rattus
norvegicus wistar strain. This study used a true experimental design research methods Post Test
Only Control Group Design. This study used 25 Rattus norvegicus wistar strain devided in 5 group, i.e
the treatment group (group of 20% doses, 40% doses, 60% doses) and the control group (group
Povidone lodine 10% and Normal saline). Wound care was done on day 3, day 6, day 9, day 12 and
on day 14 to all group. The results showed that the treatment group (group of 20% doses, 40% doses,
60% doses) had the average score of erythema were 3, 3, and 2 respectively. Whereas, the erythema
score of control group (Povidone lodine 10% and Normal Saline) were 3 and 4 respectively. Therefore
it is concluded that the ethanol extract clove flower buds with 60% doses can reduce erythema score
than 20% doses, 40% doses, Povidone lodine 10%, and Normal Saline.
KESIMPULAN SARAN
Dari hipotesis yang sudah ada maka 1. Perlu dilakukan penelitian yang sama
dapat dibuktikan bahwa perawatan luka insisi dengan menggunakan tikus putih
menggunakan ekstrak etanol kuncup bunga berjenis kelamin betina untuk
cengkeh (Syzygium aromaticum) terbukti mengetahui proses penyembuhan.
dapat menurunkan skor eritema luka insisi 2. Di perlukan penelitian serupa dengan
pada tikus putih (Rattus norvegicus) galur dosis perlakuan yang berbeda untuk
wistar. mengetahui dosis perlakuan yang
Berdasarkan data dan analisis seperti optimum untuk perawatan luka
yang diuraikan dalam bab sebelumnya khususnya dalam menurunkan skor
pemberian ekstrak etanol kuncup bunga eritema.
cengkeh (Syzygium Aromaticum) 60% 3. Di perlukan metode perawatan luka
kecenderungan dapat menurunkan skor dengan cara yang lain yang lebih
eritema lebih cepat pada tikus putih (Rattus efektif, misalnya pemberian
Norvegicus) galur wistar, sehingga dapat menggunakan spuit dengan metode
disimpulkan sebagai berikut : zig zag atau pemberian agen topikal
1. Penurunan skor eritema luka insisi dalam bentuk pasta/salep.
dengan perawatan standard Povidone 4. Dalam pengambilan data eritema,
Iodine 10% sebesar 3 perlu diperhatikan interval
2. Penurunan skor eritema luka insisi pengambilan data, sebaiknya data
dengan perawatan ekstrak etanol diambil lebih dari sekali dalam sehari
kuncup bunga cengkeh 20%, 40%, untuk mengetahui perubahan skor
dan 60% secara berturut-turut skor 3, eritema pada luka insisi.
3 dan 2.
5. Uji toksisitas perlu dilakukan untuk Bhowmik, Debjit., K.P. Sampath Kumar,
mencegah adanya alergi atau iritasi Akhilesh Y, Shweta S, Shravan P,
pada luka. Amit SD. 2012. Recent Trends in
Indian Traditional Herbs Syzygium
DAFTAR PUSTAKA Aromaticum and its Health Benefits.
Journal of Pharmacognosy and
Agung, G. 2008. Perawatan luka dan Teknik Phytochemistry., 1 (1).
Jahitan. http://bakornaslkmi.org. Bintoro, M. H. 2003. Budidaya Cengkeh: Teori
Diakses tanggal 10 Oktober 2013 dan Praktek. Lembaga Swadaya
pukul 11.00 WIB. Informasi. Institut Pertanian Bogor.
Agustina H. R. 2009. Perawatan Luka Modern. Chaniago. 2010. Analisis permintaan cengkeh
Available in untuk industri rokok kretek. Tesis
www.keperawatanonline.co.cc/2009/0 SPS-IPB.
1/perawatan-luka-modern.html. College & Association of Registered Nurse of
Diakses tanggal 10 Oktober 2013 Alberta. 2011. Complimentary and/or
pukul 11.00 WIB. Alternative Therapy and
Andre. 2007. Pengertian Luka (wound) dan Natural Health Products: Standards for
(wound healing) proses penyembuhan Registered Nurse. College &
luka. (Online) Association of Registered Nurse of
http://cupu.web.id/2009//02/pengertian Alberta Provincial Council.
-luka-wound-dan-wound-healing- Dahlan, S. 2009. Statistik untuk kedokteran
proses-penyembuhan-luka/ diakses dan kesehatan. Jakarta : Salemba
tanggal 10 Oktober 2013 pukul 17.00 Medika
WIB. Delaune & Ladner. 2002. Dasar-Dasar
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Keperawatan/ Fundamental Of
Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Nursing Standards an Practice. Edisi
Mahasatya. 2. Thomson Learning
Ayoola, G.A, Lawore FM, Adelowotan T, Gaylene AB, Patricia B, Valerie C. 2000.
Aibinu IE, Adenipekun E, Coker HAB, Delmars Fundamental and Advanced:
Odugbemi TO. 2008. Chemical Nursing Skill, Canada, Thomson
Analysis and antimicrobial activity of Learning.
the essential oil syzigium aromaticum Hamilton, A. 2010. Digital Photography in
(clove). African Journal of Microbiolofy Woud Management. South
Research 2 (1). 162-166. Metropolitan Health Service. Perth
Bai Luh., et al. 2004. Khasiat Daun sukun Haynes. 2009. A Surgical Safety Checklist to
sebagai antiinflamasi. Reduce Morbidity and Mortality in a
http://www.jurnal.co.id/khasiat-daun- Global Population. N Engl J Med
sukun-sebagai-anti-inflamasi/. Di 2009;360:491-9.
akses tanggal 20 Oktober 2013 pukul
17.00 WIB.
Hidayat, A. 2008. Pengantar KDM: Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Aplikasi Konsep dan Proses Keperaw EGC.
atan. Jakarta : Salemba Medika Murniati, A. 2007. Efek Perawatan Luka
Ibrahim, A. Ed: Luka, dalam: Syamsuhidajat R, Terkontaminasi Dengan Ekstrak
Wim de Jong, ed. Buku Ajar Ilmu Bawang Putih Lanang Dalam
Bedah. Ed 2. Jakarta: EGC. 2004: 66- Mempercepat Penurunan Tanda
88. Inflamasi Eritema pada Tikus Putih
Jirovetz, L., G. Buchbauer,l. 2006. Chemical (Rattus norvegicus) Galur Wistar.
Composition and Antioxidant Tugas Akhir. Tidak diterbitkan.
Properties of Clove Leaf Essential Fakultas Kedokteran Universitas
Oils. Journal of Agricultural and Food Brawijaya. Malang.
Chemistry 54, 6303-6307. Mutia, T., Rifaida Eriningsih. 2012.
Kozier, B. 2003. Foundation of Nursing, Penggunaan Serat Alginat/Polovinik
Concepts, Process, and Practice. Alkohol Hasil Proses Elektrospinning
Canada: Pearson Education. Untuk Pembalut Luka Primer. Jurnal
Kumar, S., Saikishore. 2012. Evaluation of Riset Industri Vol.VI No. 2
flower buds of Syzygium aromaticum National Center for Complementary and
for antimicrobial and wound healing Alternative Medicine. 2010. An
activity in Rats. International Journal of Introduction ComplementaryTheraphy.
Pharmaceutical Sciences., 4 (1). Downloaded from
Latifah, D. 2011. Perbandingan efektivitas http://nccam.nih.gov/health diakses
antimikroba dekok daun sirih hijau tanggal 10 Oktober 2013
(piper betle) dan dekok daun sirih Nurdjannah, N. 2004. Diversifikasi
merah (piper crocatum) terhadap penggunaan cengkeh. Perspektif 3(2):
staphylococcus aureus secara in 61-70.
vitro. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan
http://fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownload/ Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.
kedokteran/dianing%20latifah%20071 Jakarta: Salemba Medika.
0713017.pdf diakses tanggal 11 mei Pardjianto, B., Bakarman. 2007. Penggunaan
2013. madu sebagai primary dressing pada
Mangkoewidjojo S, Smith JB. 2008. luka insisi steril dalam upaya
Pemeliharaan dan Penggunaan pencegahan parut hipertropik dan
Hewan Percobaan di Daerah keloid. Jurnal Ilmu Bedah Indonesia
Tropis, Universitas Indonesia Press, (Indonesian Journal Of Surgery), 2
Jakarta. (34): 31.
Morrison, M. J. 2004. A Colour Guide To The PASI. 2008. PASI Calculation and Whole Body
Nursing Management Of Wound. Diagram.
Florida (Eds). Manajemen Luka. http://www.pasitraining.com/pasi_scor
Tyasmono A.F (Penterjemah). e/. Diakses tanggal 20 Desember
2013.
Perry, L.M and Metzger. 2002. J Medicinal Weiser. 2008. An estimation of the global
Plant of East and Southeast Asia. The volume surgery : a modelling strategy.
MIT Press, London. Hal. 285. Lancet 2008;368:1189-200.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental WHO. 2009. Injury Prevention and Control in
Keperawatan. Jakarta: EGC. the South-East Asia Region. Thailand:
Potter, P. A. 2006. Buku Ajar Fundamental World Health Organization Regional
Keperawatan: Konsep, Proses, dan Office for South-East Asia.
Praktik. Edisi 4. Alih Bahasa: Renata
Komalasari. Jakarta: EGC.
Price 2006; Smeltzer & Bare. 2002. Brunner
Suddarths Textbook of Medical
Surgical Nursing. Monica ester (eds).
Buku Ajar Keperawatan Medical
Pembimbing I
Bedah. Brunner & Suddarth edisi 8.
Agung Wahyu (Penterjemah). 2002.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Santoso, H. 2004. Surgical Suture: PEDOMAN Dr. dr. Retty Ratnawati, M.Sc