ABSTRAK
Pendahuluan: Penyakit jantung yang disebabkan karena kelainan pembuluh darah
koroner disebut penyakit jantung koroner yang lebih dikenal dengan sindroma koroner
akut. Penyakit ini menyerang pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung
sehingga terjadi penyempitan pada arteri koroner. Penyempitan arteri koroner ini terjadi
akibat proses aterosklerosis. Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO)
tercatat bahwa lebih dari 7 juta orang meninggal akibat PJK di seluruh dunia pada
tahun 2002, angka ini diperkirakan meningkat hingga 11 juta orang pada tahun 2020.
Sindroma koroner akut berkaitan dengan patofisiologi secara umum yang diketahui
berhubungan dengan kebanyakan kasus Unstable Angina Pectoris (UAP), infark miokard
tanpa ST elevasi (NSTEMI) dan infark miokard dengan ST elevasi (STEMI).
Laporan Kasus: Tn.E 52 tahun dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri yang semakin
memberat sejak 7 jam sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Nyeri muncul tiba-tiba saat
pasien sedang beristirahat dimalam hari. Nyeri dirasakan sangat hebat seperti dihimpit
benda berat, disertai keringat dingin, nyeri menjalar hingga ke punggung, dirasakan
terus menerus walaupun pasien telah mengkonsumsi obat rutin yaitu salah satunya obat
dibawah lidah. Keluhan mual, muntah, bengkak pada ekstremitas tidak ada. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan batas jantung kanan di sela iga kelima dua jari lateral
linea parasternalis dekstra dan batas jantung kiri di sela iga kelima satu jari lateral linea
midklavikularis sinistra dan lainnya dalam batas normal. Pada pemeriksaan EKG
didapatkan adanya Segmen ST depresi pada V4-V 6, dan Gambaran Q patologis di V1-
V2. Pada pemeriksaan enzim jantung troponin I tidak meningkat yaitu 0,01 mg/dl.
1
Laporan Kasus
darah ke jantung sehingga terjadi diubah dan faktor resiko yang tidak
penyempitan pada arteri koroner. dapat diubah. Faktor resiko yang
Penyempitan arteri koroner ini terjadi tidak dapat diubah seperti usia, jenis
akibat proses aterosklerosis atau kelamin dan riwayat keluarga dengan
spasme atau kombinasi keduanya.1,2 penyakit jantung koroner. Faktor
Berdasarkan data dari Badan resiko yang dapat diubah seperti
Kesehatan Dunia (WHO) tercatat kadar serum lipid, obesitas,
bahwa lebih dari 7 juta orang kebiasaan merokok, dan life style.4
meninggal akibat PJK di seluruh Dengan melihat besarnya
dunia pada tahun 2002, angka ini angka kematian, maka
diperkirakan meningkat hingga 11 penatalaksanaannya sangat penting
juta orang pada tahun 2020.3 untuk mencegah kematian,
Sindroma koroner akut perawatan terhadap pasien yang
berkaitan dengan patofisiologi secara ditujukan untuk meminimalkan
umum yang diketahui berhubungan keluhan dan stress serta untuk
dengan kebanyakan kasus Unstable membatasi perluasan kerusakannya.
Angina Pectoris (UAP), infark
miokard tanpa ST elevasi (NSTEMI)
dan infark miokard dengan ST
elevasi (STEMI).2
Angina pektoris adalah nyeri
dada intermitten yang disebabkan
oleh iskemia miokardium yang
reversibel dan sementara. Diketahui
terbagi atas tiga varian utama angina TINJAUAN PUSTAKA
pectoris yaitu angina pectoris tipikal Definisi
(stabil), angina pectoris prinzmetal Sindroma koroner akut
(varian), dan angina pectoris tidak merupakan sindrom klinis yang
1
stabil. terdiri dari infark miokard akut
Faktor resiko dari penyakit dengan atau tanpa elevasi segmen ST
jantung koroner itu sendiri terbagi serta angina pectoris tidak stabil.
dua yaitu faktor resiko yang dapat Walaupun presentasi klinisnya
2
Laporan Kasus
3
Laporan Kasus
4
Laporan Kasus
5
Laporan Kasus
6
Laporan Kasus
7
Laporan Kasus
mengangkat air dengan gayung saat timbul saat pasien istirahat dimalam
mandi. Nyeri dada seperti dihimpit hari, nyeri dirasakan terus menerus
benda berat. Nyeri yang dirasakan walaupun pasien telah
menjalar ke punggung. Nyeri mengkonsumsi obat yang rutin
dirasakan hilang dalam hitungan dikonsumsi yaitu salah satunya obat
menit yaitu sekitar 15 menit. Nyeri dibawah lidah. 1 hari SMRS pasien
berkurang setelah beristirahat. mengalami nyeri dada sebanyak 1
Setelah nyeri berkurang pasien kali saat mengangkat ember berisi air
dibawa ke IGD RS Santa Maria dan , nyeri seperti dihimpit benda berat,
dirawat. Setelah pulang rawat inap namun tidak terlalu kuat,
pasien rajin kontrol ke klinik di RS berlangsung sekitar 5 menit. Keluhan
Santa Maria. Dalam tiga bulan ini mual (+), muntah (-), demam (-),
keluhan nyeri dada dirasakan keringat dingin (+), bengkak dan
semakin sering dan semakin hebat. kebas pada ekstremitas (-), BAK dan
Nyeri dada dirasakan 2-3 kali dalam BAB tidak ada keluhan. Pasien
seminggu saat beraktifitas dan langsung dirawat di CVCU selama
keluhan hilang setelah 5-10 menit tiga hari. Pasien sudah sering
dengan mengkonsumsi obat jantung mengeluhkan hal yang sama dan
rutin. Pasien mengakui tiga bulan telah mengkonsumsi obat jantung
yang lalu pernah merasakan nyeri rutin selama 2 tahun ini semenjak
dada yang dirasakan terus menerus serangan nyeri dada pertama, riwayat
selama 3 jam dan dirawat yang kedua HT disangkal, Riwayat diabetes
kalinya selama 3 hari di RSUD AA. melitus disangkal, Tidak memiliki
Nyeri dada mulai sering dirasakan riwayat asma, Riwayat kolesterol
bertambah hebat lagi dalam tinggi disangkal. Pasien bekerja
seminggu ini. Nyeri dirasakan saat sebagai pemilik rumah makan,
beristirahat. 7 jam SMRS pasien Merokok (+), namun sudah berhenti
merasakan nyeri dada sebelah kiri 2 tahun yang lalu, Alkohol (-), Pasien
yang sangat berat. Nyeri dirasakan jarang berolahraga, Sering
seperti dihimpit benda berat, disertai mengkonsumsi makanan berlemak
keringat dingin, nyeri menjalar dan bersantan.
hingga ke punggung, nyeri dada
8
Laporan Kasus
9
Laporan Kasus
Daftar masalah
Resume
Angina pectoris tidak stabil
Tn.E 52 tahun, datang dengan
keluhan nyeri dada sebelah kiri 7 jam Rencana penatalaksanaan
SMRS. Nyeri dada dirasakan saat Terapi non farmakologis
beristirahat di malam hari. Nyeri yang diberikan pada pasien ini
dada dirasakan sangat hebat, adalah Bedrest, posisi semi fowler
dirasakan seperti dihimpit benda dan aktivitas fisik dibatasi,
berat, disertai keringat dingin. Nyeri Pemberian 02 Nasal kanul 3 liter, dan
menjalar hingga ke punggung, nyeri Diet rendah lemak dan rendah garam.
dirasakan terus menerus walaupun Terapi farmakologis yang
pasien telah mengkonsumsi obat diberikan IVFD RL 20 tpm, ISDN 5
yang rutin dikonsumsi yaitu salah mg sublingual, Aspilet 2 tab 1x1,
satunya obat dibawah lidah. Keluhan Clopidogrel 4 tab 1x1, dan Lovenox
mual (+), muntah (-), demam (-), 2 x 0,6 mg.
keringat dingin (+).
PEMBAHASAN
10
Laporan Kasus
11
Laporan Kasus
12