Anda di halaman 1dari 49

KEDOKTERAN DAN

ILMU KESEHATAN

Long Case

Stroke Hemoragic (ICH Temporoparietal Sinistra)


Pembimbing: dr. Sri Harso M. Kes, Sp.S

Anggita Ghina Safira


20204010286
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. S
• Usia : 58 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Pancar
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Status : Sudah menikah
• Agama : Islam
• Tanggal masuk RS : 19 Juli 2021
• Tanggal keluar RS : 4 Agustus 2021
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Keluhan Utama
Kejang
Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang perempuan berusia 58 tahun datang ke IGD RSUD Tidar tanggal 19 Juli
2021 dengan keluhan lemas, kelemahan ekstremitas kanan, dan sulit berbicara.
Keluhan pasien diderita sejak 3 hari SMRS. Pada awalnya pasien masih bisa
menjalankan sholat magrib pada tanggal 16 Juli 2021 namun saat pasien hendak
melepas mukena pasien sudah tidak bisa serta pasien juga tidak bisa berbicara. Pasien
satu bulan yang lalu memiliki Riwayat hydrocephalus sumbatan dan post craniotomy.
Keluhan disertai nyeri kepala cekot-cekot yang hilang timbul, demam (-), mual (-) ,
muntah (-).
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Anamnesis Sistem
• Sistem cerebrospinal : nyeri kepala cekot-cekot
• Sistem kardiovaskuler : tidak ada keluhan
• Sistem respirasi : tidak ada keluhan
• Sistem gastrointestinal : tidak ada keluhan
• Sistem musculoskeletal : tidak ada keluhan
• Sistem integumentum : tidak ada keluhan
• Sistem urogenital : tidak ada keluhan
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Penyakit Dahulu


• Riwayat Hipertensi (-)
• Riwayat Diabetes (-)
• Riwayat Trauma (-)
• Riwayat Stroke (-)
• Riwayat Alergi (-)
• Riwayat Vertigo (-)
• Riwayat Penyakit Jantung (-)
• Riwayat Hidrocepalus (+)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Penyakit Keluarga


• Riwayat hipertensi (-)
• Riwayat DM (-)
• Riwayat kejang (-)
• Riwayat penyakit jantung (-)
• Riwayat stroke (-)
• Riwayat keganasan (-)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Personal Sosial


Pasien merupakan seorang Ibu rumah tangga yang sehari-hari menjalani
pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci pakaian, dan
membersihkan rumah.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PEMERIKSAAN FISIK
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Status Generalis
Keadaan Umum : lemah
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 165 cm
IMT : 20.2
Status Gizi : Underweight
Tanda Vital
TD : 155/85 mmHg
Nadi : 66x/menit
RR : 14x/menit
Suhu : 36,4 C
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Leher: ROM bebas, kaku otot(-), JVP


Kepala
(-), limfonodi tidak membesar.
Wajah: simetris(+), perot(-)
Mata: conjungtiva anemis(-/-), sklera ikterik
Thoraks
(-/-), RC +|+, RK +|+, ptosis(-/-), pupil
Ins: Simetris (+), retraksi dada (-),
isokor 2mm/2mm
takipneu (-)
Hidung: sekret(-), epistaksis(-)
Pal: Pengembangan paru
Mulut: bibir pucat(-), lidah kotor(-)
Per: Sonor
Telinga: sekret(-)
Aus: Pulmo : SDV +/+ , Rh -/-, Wh -/-
Cor : S1 S2 Reguler, BJ(-)
Abdomen
Ins: tidak ada jejas, dan striae
Aus: bising usus(+) Ekstremitas
Per: tympani(+) Akral hangat (+/+), CRT <2 detik
Pal: supel(+) nyeri tekan(-)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGIS


KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Status Neurologis
Kesadaran : E1V1M1
Kepala : RC +|+, RK +|+, pupil isokor 2mm/3mm
Rangsang meningeal : kaku kuduk(+), brudzinski 1(+)
Nervi cranialis (dalam batas normal)
N. I : penghidu tidak dapat dinilai
N. II : penyempitan lapang pandang, ketajaman penglihatan tidak dapat
dinilai
N. III, IV, VI : ptosis(-/-), gerakan bola mata tidak dapat dinilai, pupil miosis
saat diberi sorotan cahaya senter
N. V : membuka mulut , menggigit, sensibilitas wajah tidak dapat dinilai
N. VII : wajah simetris, perot(-), mengangkat alis dan mengernyitkan
dahi , meringis tidak dapat dinilai, kelopak mata tertutup tidak rapat
N. VIII : mendengar gesekan jari tidak dapat dinilai
N. IX, X : menelan normal
N. XI : mengangkat bahu, menoleh tidak dapat dinilai
N. XII : menjulurkan lidah tidak dapat dinilai
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

• Pemeriksaan Motorik
Ekstremitas atas Kanan Kiri
Kekuatan - -
Gerakan involunter (-) (-)
Refleks Brakhioradialis (+1) (+1)
Refleks Hoffman / (-) (-)
Tromner

Ekstremitas bawah Kanan Kiri


Kekuatan - -
Gerakan involunter (-) (-)
Refleks Patella (+1) (+1)
Refleks Babinski (-) (-)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
• Pemeriksaan Sensorik

Pemeriksaan Sensibilitas Kanan Kiri

Ekstremitas atas Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai

Ekstremitas bawah Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai


KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN METODE
HEMATOLOGI
PAKET DARAH LENGKAP
Hemoglobin 12,1 g/dL 13.0-16.0 SLS

JUMLAH SEL DARAH


Leukosit 10,4 10^3/ul 4.00-11.00 Hidro Dynamic
Eritrosit 4,1 10^6/uL 4.50-6.50 Hidro Dynamic
Hematokrit L 35,5 % 40.0-54.0 Calculated
Angka Trombosit 250 10^3/ul 150-450 Hidro Dynamic

DIFF COUNT PERSENTASE


Basofil 0 % 1-6 Laser Fc
Eosinofil 1 % 0-1 Laser Fc
Netrofil Segmen H 86 % 40-75 Laser Fc
Limfosit L 9 % 20-45 Laser Fc
Monosit 4 % 2-10 Laser Fc
Netrofil # H 8,92 10^3/ul 2.0-7.5
Limfosit # L 0,9 10^3/ul 1.5-4.0
NLR 9,9
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN METO


KIMIA KLINIK
Paket Elektrolit L 130 mE/ql 136-146
Natrium
Kalium L 3.00 mE/ql 3,50-5,10 ISE
100 Mmol/L 998,0-106,0 ISE
Klorida
Fungsi Ginjal
Ureum 18,7 mg/dl 16,6-48,5 Kinetic urease
Kreatinin L 0,36 mg/dl 0,67-1,17 Enzymatic
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Foto thorax AP view, supine, simetris,
inspirasi dan kondisi cukup, hasil:
• Corakan bronchovascular tampak
normal
• Tak tampak penebalan pleural space
bilateral
• Kedua diafragma licin, tak mendatar
• Cor, CTR <0,56
• Sistema tulang yang tervisualisasi
intak
Kesan:
Cor dan Pulmo dalam batas normal
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG (CT Scan)


Telah dilakukan pemeriksaan CT Scan Brain potongan axial, tanpa bahan kontras I.V. Pada pasien
dengan klinis hemiparese kanan.hasil:
- Tak tampak soft tissue swelling extracranial
- Gyri, sulci, dan fissure sylvii tampak menyempit
- Batas cortex medulla tegas
- Tampak lesi hiperdens di lobus temporoparietal sinistra disertai perifocal oedema yang mendeviasi
midline ke arah dextra serta mendesak dan menyempitkan Sistema ventrikel.
- Tampak terpasang drain/shunt dengan ujung di proyeksi cornu anterior ventrikel lateralis dextra
- Air cellulae mastoidea dan SPN yang tervisualisasi tampak nomodens.
Kesan:
- ICH temporoparietal sinistra yang menyebabkan herniasi sulfalcine ke dextra
- Oedema cerebri
- Terpasang drain/shunt dengan ujung di proyeksi cornu anterior ventrikel lateralis dextra.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG (CT


Scan)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DIAGNOSIS

• Diagnosis Klinis : Hemipharese dextra, Aphasia


• Diagnosis Topis : ICH temporoparietal sinistra
• Diagnosis Etiologi : Stroke Hemoragik jenis ICH
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Tatalaksana
- Inf. Asering
- Inj. Piracetam 3x3 gr
- Inj. Citicolin 3x500 mg
- Inj. Asam Tranexamat 3x500 mg
- Inj. Ranitidine 3x1A
- Inj. Meropenem 3x1gr
- Extra Dexametason 2 A
- Manitol tap. off
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TINJAUAN PUSTAKA
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
STROKE
Stroke adalah suatu tanda gangguan fungsi otak
secara fokal maupun global yang dapat menyebabkan
kematian atau kecacatan yang menetap lebih dari 24
jam, tanpa penyebab yang jelas kecuali adanya
gangguan vaskular (World Health Organization).
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Epidemiologi
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

FAKTOR RISIKO
H J H D M
Hipertensi Penyakit Jantung Hiperlipidemia Diabetes Merokok
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TIA
(Transient Ichemic
T Attack)
RIND
(Reversible
W R Ischemic Neurologic
Deficit)
Progressive
P Stroke
KLASIFIKASI Complete
C Stroke

Stroke
E SI Iskemik

S Stroke
H Hemoragik
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Klasifikasi

Lesi hipodens : non hemoroagik


Lesi hiperdens :stroke hemoragik
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

STROKE ISKEMIK

DEFINISI PATOGENESIS

Stroke yang terjadi akibat Iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan


adanya obstruksi atau aliran darah otak oleh trombus atau embolus.
bekuan pada arteri Trombus umumnya terjadi karena berkembangnya
sirkulasi otak yang aterosklerosis pada dinding pembuluh darah,
berlangsung selama sehingga arteri menjadi tersumbat, aliran darah
beberapa menit. Iskemia ke area trombus menjadi berkurang,
otak yang terjadi lebih menyebabkan iskemia kemudian menjadi
dari waktu tertentu akan kompleks iskemia akhirnya terjadi infark pada
menyebabkan kerusakan jaringan otak. Emboli disebabkan oleh embolus
sel lalu mengakibatkan yang berjalan menuju arteri serebral melalui arteri
infark otak. karotis. Terjadinya blok pada arteri tersebut
menyebabkan iskemia yang tiba-tiba berkembang
cepat dan terjadi gangguan neurologi fokal.
Perdarahan otak dapat disebabkan oleh pecahnya
dinding pembuluh darah oleh emboli.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

GEJALA KLINIS

 Perdarahan arteri serebri media  hemiparesis kontralateral, hemianopia, penurunan


sensoris,
 Perdarahan arteri serebri anterior  hemiparesis dan defisit sensorik kontralateral, bagian
distal lebih parah disbanding proksimal, kesulitan berbicara, inkontinensia urin, adanya
perilaku abnormal, akinetik.
 Perdarahan arteri serebri posterior  hemianopia, kebutaan jika infark pada arteri bilateral.
 Perdarahan arteri karotis interna  kelemahan otot kontralateral, kehilangan sensoris,
hemianopia, afasia.
 Perdarahan arteri basilaris dan arteri vertebralis  Iskemia bagian posterior akan
menimbulkan gejala diplopia, vertigo, gangguan pendengaran, disfagia, hiccups, mual,
muntah, penurunan kesadaran, nistagmus, kesulitan menelan, ataxia. Sumbatan pada arteri
serebellar superior akan menimbulkan gejala dysarthria, ataxia, dan nistagmus. Sumbatan
pada arteri anterior inferior akan menimbulkan gejala hemiataxia, dan vertigo. Sumbatan
pada arteri basilaris yang menyuplai mesensefalon, ponsm medulla oblongata, dapat
menimbulkan gejala tetraplegia, keadaan pasien koma.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

STROKE HEMORAGIK

Perdarahan yang terjadi pada otak


yang terjadi secara spontan dan tidak
ada riwayat trauma sebelumnya.
Perdarahan pada otak dapat terjadi
karena adanya aneurisma pembuluh
darah yang sering terjadi pada orang
dengan hipertensi.

KLASIFIKASI

PERDARAHAN PERDARAHAN SUBARACHNOID


INTRASEREBRAL OTAK
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PERDARAHAN INTRASEREBRAL OTAK

EPIDEMIOLOGI FAKTOR RISIKO GEJALA KLINIS

Perdarahan a. Hipertensi Gejala klinis yang dapat


INTRASEREBRAL otak b. Alkohol muncul adalah defisit fokal
terjadi 10-15% dari c. Genetik yang memburuk dalam
seluruh jenis stroke, beberapa menit, yang
dengan insidensi 10- sering disertai oleh
20/100.000 per hipertensi akut. Adanya
tahunnya di dunia. perdarahan ynag luas
Perdarahan ini meningkat sehingga meningkatkan
seiring bertambahnya usia. tekanan intracranial akan
Lebih sering terjadi pada menimbulkan gejala klinis
laki – laki dan ras Asia. mual, muntah
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pada saat terjadinya perdarahan dan terbentuk hematoma, otak


disekitar hematoma akan mengalami edema karena
mengaktivasi serum protein yang dikeluarkan oleh hematoma.
Thrombin merupakan suatu neurotoxin yang akan
mengakibatkan edema otak. Edema otak mencapai puncak
setelah 48 jam onset, dan membaik setelah 5 hari onset.
Edema otak yang terjadi dapat meningkatkan tekanan
intracranial, herniasi transtentorial.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PERDARAHAN
INTRASEREBRAL
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PERDARAHAN SUBARACHNOID

GEJALA KLINIS PATOGENESIS

Nyeri kepala berat, Adanya ruptur pembuluh


meningeal sign positif, darah saccular karena
neuropati, letargik, aneurisma yang
hemiparesis, stupor, menyebabkan dinding
koma. pembuluh darah menjadi
tipis dan dilatasi.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Gejala Stroke
Kelumpuhan mendadak wajah atau anggota badan (pada umumnya sesisi – hemiparesis)

Gangguan bicara/komunikasi mendadak ( disartria atau afasia)

Gangguan sensibilitas (kebas atau kesemutan)

Gangguan status mental (kesadaran menurun)

Gangguan penglihatan (buta satu, dua mata atau sesisi)

Gangguan keseimbangan (vertigo, ataksia )

Gangguan daya ingat (amnesia,dll) 37


KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DIAGNOSIS STROKE
Anamnesis
Gejala Stroke perdarahan Stroke non perdarahan
Onset atau awitan Mendadak Mendadak
Saat onset Sedang aktif Istirahat
Peringatan (warning) - +
Nyeri kepala +++ +-
Kejang + -
Muntah + -
Penurunan kesadaran +++ +-
Pemeriksaan Neurologis
Bradikardi ++(dari awal) +- hari ke 4
Udem papil Sering + -
Kaku kuduk + -
Tanda kernig, brudzinski ++ -
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DIAGNOSIS STROKE BERDASARKAN SIRIRAJ


SCORE
No Gejala/tanda Penilaian Indeks Skoring
1. Kesadaran (0) kompos mentis    
(1) mengantuk x 2,5 +
(2) semi koma/koma
2. Muntah (0) tidak x2 +
(1) ya
3. Nyeri kepala (0) tidak x2 +
(1) ya
4. Tekanan darah Diastolik x 10% (0,1) +

5. Atheroma (0) tidak x (-3) -


a. DM (1) ya
b. Angina Pektoris
klaudikasio intermitten

6. Konstanta   -12 -12


Hasil SSS
<-1 non perdarahan
>1 perdarahan
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PENATALAKSANAAN UMUM

BLOOD BLADDER

B B

B B B

BREATHING BRAIN BOWEL


KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai