Anda di halaman 1dari 5

KONSELING INDIVIDU METODE CEA

1. Membina sambung rasa


- Assalamuallaikum… silahkan duduk 
- Perkenalkan saya dokter ilma saya dokter yang bekerja diklinik ini, ini dengan
bapak/ibu siapa? Alamat, umur, pekerjaan, sudah menikah, agama? Dating ke sini
sama siapa?
- Silahkan bapak/ibu menceritakan keluhan/uneg-uneg yang bapak/ibu rasakan  .
InshahAllah saya akan membantu bapak/ibu
*setelah pasien memberitahu keluhannya maka kemudian menanyakan sacred
seven : masih ingat ???
2. Empat langkah dasar (3 pertanyaan dan 1 merangkum)
- Apa yang bapak/ibu pikirkan saat merasakan sakit tersebut? Biasanya pasien akan
lebih memikirkan sakit yang akan menjadi parah dan masalaha keluarga
- Apa yang bapak/ibu rasakan pada saat berpikir seperti itu? Sedih, marah, bingung,
gembira, takut, atau yang lainnya?
- Hal apa yang paling membuat bapak/ibu merasa begitu ( refers to jawaban
pertanyaan sebelumnya)
- Menyimpulkan ECM dan perasaan-perasaan yang berhubungan dengan ECM
3. Mengkoreksi ECM pasien
4. Edukasi tentang penyakit
- Definisi
- Etiologi
- Gejala dan tanda
- Terapi (medikamentosa, gaya hidup, jika DM Tanya gula darah)
5. Action
- Menerangkan pengelolaan penyakit
- Perception checking ( meminta pasien mengulang dan menanyakan apakah sudah
jelas/paham)
- Feeling checking ( menanyakan perasaan pasien apakah berubah atau tidak)
- Membuat janji untuk pertemuan berikut
6. Non-Verbal Communication
- Menjaga tatap mata
- Ekspresi wajah ramah, dan senyum
- Postur tubuh terbuka sudut 45o
- artikulasi suara jelas dan Intonasi tepat
- penampilan bersih dan rapi
7. Empaty & active listening skills
- Refleksi diri
- Refleksi perasaan
- Penyampaian berita buruk kepada pasien
KONSELING MODIFIKASI PERILAKU GAYA HIDUP

1. Membina sambung rasa


- Assalamuallaikum… Silahkan duduk.
Perkenalkan saya dr. Ilma saya dokter yang bekerja diklinik ini. Ini dengan
bapak/ibu siapa? Umur, alamat, pekerjaan, agama? Kesini sama siapa?
- Silahkan bapak/ibu ceritakan pada saya keluhan yang dirasakan bapak/ibu inshah
Allah saya akan membantu bapak/ibu. ( mau berhenti merokok)
- Memangnya bapak/ibu merokok sudah dari kapan? Sudah berapa lama?
2. Build a partnership and negotiate an agenda
- Berapa banyak rokok yang dihisap dalam sehari ? itu sejak pertama kali merokok
atau dari kapan?
- Apakah bapak/ibu pernah berpikir untuk berhenti merokok? Atau mungkin
berpikir untuk merubah kebiasaan tersebut dengan makan banyak, ngemil, atau
yang lainnya?
- Jika jawabannya tidak ( pre-contemplation stage)
a. Kenapa tidak berpikiran untuk berhenti? Apa yang membuat bapak/ibu
tidak berpikir untuk berhenti?
b. Intervensi (Jelaskan tentang merokok kerugian, dan komplikasi yang dapat
terjadi apabila terus merokok)
 Bapak/ibu tahu bahayanya merokok? Merokok itu memang sebenarnya
sangat tidak baik pak/bu. Kenapa? Karena merokok dapat memberikan
dampak yang sangat buruk baik untuk perokoknya sendiri atau orang
yang ada disekitar bapak/ibu karena dapat menghisap asap dari rokok
tersebut.
 Kita tahu sendiri bahwa rokok mengandung berbagai zat diantaranya
ada nikotin yang dapat menyebabkan kecanduan, merusak jaringan
otak, darah cepat beku, mengeraskan dinding arteri. selain itu juga
mengandung tar dan karbonmonoksida yang juga memiliki efek yang
tidak baik bagi tubuh.
 nanti yang ada apabila bapak/ibu terus mmelanjutkan merokok nanti
bapak/ibu jadi dapat terkena penyakit, seperti penyakit jantung, paru,
kanker, impotensi, DM, malah dapat menyebabkan kebutaan pada
bapak/ibu.
 manfaat dari berhenti merokok juga dapat dirasakan pada segi ekonomi
bapak/ibu. ini bapak/ibu sehari menghabiskan uang berapa untuk
merokok? dikalikan saja selama bapak merokok pasti sudah habis uang
banyak kan bapak/ibu? kalo uang itu dibuat nabung kan lumayan atau
bisa buat tambahan uang sekolah anak lebih bermanfaat. daripada nanti
bapak/ibu merokok terus akhirnya bapak/ibu terkena penyakit yang
sudah saya sebutkan tadi nanti malah uang bapak juga habis buat bolak
balik kedokter. Waktu buat keluarga juga jadi berkurang
 Kalo sakit juga nanti pekerjaannya bapak/ibu tertunda. tidak usah
menunggu sakit coba bapak/ibu rasakan perbedaannya bekerja sambil
merokok dan tidak merokok, pasti lebih cepat selesai yang bekerja
sambil tidak merokok kan pak/bu.
 ini bapak/ibu punya anak? masih kecil atau sudah besar? nah kasian
juga untuk anak istri/suami atau keluarga bapak/ibu, mereka juga bisa
terkena penyakit kalo menghisap asap rokok yang bapak/ibu hisap.
kasian nanti anak bapak kalo sakit yaa...
 menurut bapak/ibu hal apa yang membuat bapak/ibu berpikir bahwa
merokok adalah suatu masalah?
 Apakah bapak/ibu sebelumnya sudah pernah mencoba untuk berhenti
merokok? Kendalanya apa pada saat bapak/ibu mencoba berhenti
merokok sebelumnya?
- Mengidentifikasi stase perokok
Bagaimana bapak/ibu apakah sudah ada pikiran untuk berhenti merokok?
- Ya ( contemplation stage)
- Intervensi
a. Mengapa bapak/ibu ingin berhenti merokok?
b. Apa alasan untuk tidak mengubah perilaku merokok sebelumnya?
c. Apa kendala untuk merubah perilaku merokok kali ini?
d. Apa yang menurut bapak/ibu akan membantu bapak/ibu dalam merubah
perilaku merokok tersebut?
Jika bapak/ibu benar-benar ingin berhenti merokok saya merasa senang dan
ingin membantu bapak/ibu dalam hal tersebut.
- Mengidentifikasi stase merokok
Apakah bapak/ibu berencana berhenti merokok? Jika ya lanjut ke tahap
preparation stage
- Preparation stage
a. Baik pak/bu kapan bapak/ibu akan mulai berhenti merokok? Bulan depan atau
mau mulai minggu depan?
b. Mau berhenti langsung atau perlahan pak/bu? Jadi seperti dikurangi jumlah
rokok yang dihisap perharinya. Misalkan minggu ini dikurangi 1 bungkus,
minggu depan dikurangi lagi sampai benar-benar tidak merokok. Mau gimana
pak/bu?
c. Nanti kalo bapak/ibu merasa tidak kuat atau pengin merokok lagi bapak/ibu
bisa mencegahnya dengan memakan permen atau bisa dengan disibukkan
aktivitas lain biar akhirnya bapak/ibu jadi tidak ada kesempatan buat merokok
d. Ini saya mohon benar-benar dilakukan ya pak/bu. Nanti setiap minggunya
bapak bisa datang kesini lagi untuk melakukan pemeriksaan jadi saya bisa
tahu apakah bapak/ibu ini benar-benar mulai berhenti merokok atau tidak.
Nanti bisa saya foto rongten atau yang lainnya. Jadi mohon bapak ibu benar-
benar dilakukan ya
- Intervensi
Kalo dari bapak/ibu sendiri persiapan untuk berhenti merokok apa saja pak/bu?
- Membuat janji pertemuan berikutnya bila diperlukan
Baik pak jadi minggu depan bapak/ibu sudah mulai berhenti ya. Nanti minggu
kedepannya lagi bapak/ibu datang kesini lagi ya.
- Terimakasih bapak/ibu
KONSELING KELUARGA METODE CEA

1. Membina sambung rasa


a. Assalamuallaikum… silahkan duduk 
b. Perkenalkan saya dokter ilma saya dokter yang bekerja diklinik ini, ini dengan
bapak/ibu siapa? Alamat, umur, pekerjaan, sudah menikah, agama? Dating ke sini
sama siapa? Ditanyakan juga identitasnya
c. Silahkan bapak/ibu menceritakan keluhan/uneg-uneg yang bapak/ibu rasakan  .
InshahAllah saya akan membantu bapak/ibu
*setelah pasien memberitahu keluhannya maka kemudian menanyakan sacred
seven : masih ingat ???

2. Menggali pemahaman pasien dan keluarga tentang kesehatan serta


mengidentifikasi adanya ECM
a. Bagaimana bapak/ibu menyebutkan keadaan sakit yang bapak/ibu derita ini?
Menurut ibu penyakit yang ibu derita itu seperti apa?
b. Ibu/bapak tahu penyebab dari penyakit yang saat ini ibu/bapak derita? Kalo pada
penyakit ibu ini sendiri apa yang menyebabkan ibu menderita penyakit tersebut?
*ditanyakan pada pasien dan keluarga
3. Menggali dan merefleksikan perasaan
Pertanyaan kepada pasien
a. Apa dampak dari penyakit tersebut bagi ibu/bapak?
b. Apa yang bapak/ibu tidak dapat lakukan lagi tetapi sebenarnya bapak/ibu ingin
melakukannya?
c. Bagaimana perasaan bapak/ibu atas penyakit yang sedang bapak/ibu ini derita?
d. Untuk keluarga bapak/ibu bagaimana mereka bereaksi kepada bapak/ibu akibat
keadaan sakit ini?
e. Bagaimana perasaan bapak/ibu terhadap reaksi keluarga?
Pertanyaan kepada anggota keluarga
a. Bagaimana dampak dari sakit pasien kepada anda?
b. Bagaimana perasaan anda terhadap keadaan pasien?
Pertanyaan untuk keduanya
a. Apa yang ditakutkan dari penyakit tersebut?
b. Apa kejadian paling buruk yang mungkin terjadi?
4. Koreksi ECM pasien dan keluarga
5. Edukasi ( definisi, etiologi, gejala dan tanda, terapi)
6. Action
a. Jelaskan temuan yang diperoleh pada pasien dan keluarga
b. Libatkan keluarga dalam pengelolaan
Pasien dan keluarga
- Apakah sudah melakukan terapi atau pengobatan dari dokter atau yang
lainnya?
- Dari beberapa pengobatan/terapi yang pernah dilakukan menurut bapak/ibu
terapi mana yang paling membantu?
- Hasil penting apa yang bapak/ibu dan keluarga harapkan dari terapi ini?
Pasien
- Apa yang membuat penyembuhan sulit bagi bapak/ibu?
- Bapak/ibu menginginkan dokter melakukan apa untuk bapak/ibu?
7. Goal Setting
a. Meringkas diskusi
b. Memfasilitasi agar pasien dan anggota keluarga menyatakan kebutuhan bersama
secara jelas
Pasien
8. Bapak/ibu menginginkan keluarga melakukan apa untuk bapak/ibu?
Keluarga
9. Untuk dari pihak keluarga menginginkan bapak/ibu ini melakukan apa untuk
keluarga?
Pasien dan keluarga
Menanyakan ketersediaan pasien dan keluarga untuk merespon tentang keinginan
masing-masing pihak
c. Tentukan rencana pengobatan yang meliputi tugas pasien dan keluarga berkaitan
dengan janji perilaku yang sudah disepakati, seperti jadwal minum obat, dll
8. Closing dan Follow Up
a. Perception cheking
Meminta psaien dan keluarga mengulang lagi yang sudah dibicarakan, dan
menanyakan apakah keduanya sudah paham
b. Feeling Checking
Menanyakan tentang perasaan pasien tentang keadaan sakitnya? Membaik atau
tetap sama seperti pertama datang
c. Membuat janji
9. Non-Verbal Communication
a. Menjaga tatap mata
b. Ekspresi wajah ramah, dan senyum
c. Postur tubuh terbuka sudut 45o
d. artikulasi suara jelas dan Intonasi tepat
e. penampilan bersih dan rapi
10. Empaty & active listening skills
a. Refleksi diri
b. Refleksi perasaan
c. Penyampaian berita buruk kepada pasien

Anda mungkin juga menyukai