Anda di halaman 1dari 5

PELAKSANAAN KETERAMPILAN

PEMERIKSAAN NERVUS CRANIAL

NAMA : ROSNAWATI
NIM :
NILAI
Pengertian : 1 2 3 4 5
nervus kranialis adalah saraf saraf yang keluar langsung dari otak
dan batang otak terdapat 12 pasang.
Tujuan : untuk mengidentifikasi adanya gangguan saraf kranialis
dan menentukan lokasi kelainan serta melakukan penanganan
atau merujuk ke spesialis bila diperlukan.

persiapan pasien : sebelum melakukan pemeriksaan nervus


kranial lakukan anamnesis secara sistemik dan tanyakan pasien
apakah mengalami gangguan.
jelaskan prosedur pemeriksaan dengan bahasa yang mudah
dimengerti
Posisiskan pasien dengan posisi duduk tegak, jika tidak bisa duduk
maka lakukan dengan berbaring
siapkan ruangan pemeriksaan dengan pencahayaan yang cukup
dan terang.
peralatan :
bahan dengan bau yang kuat seperti jeruk. Kopi, minyak kayu
putih.
Snellen chart dan buku ishihara
Senter atau penlight
palu Refleks ( refleks Hummer )
Pilihan kapas
Garputala
Spatel
Gula pasir, garam
Prosedur kerja :
(NERVUS KRANIALIS I: NERVUS OLFAKTORIUS) 1 2 3 4 5
1 Menerangkan tujuan pemeriksaan kepada klien. Syarat
Pemeriksaan : Tidak ada penyakit intranasal : Meminta penderita
duduk atau berbaring, sambil menutup matanya

2
Menaruh salah satu bahan/zat di depan salah satu lubang hidung
klien sementara lubang hidung yang lain ditutup. Zat pengetes
yang digunakan sebaiknya zat yang dikenal sehari-hari, misalnya
kopi, teh, tembakau, jeruk.
3 seperti kopi , jeruk, minyak kayu putih

(NERVUS KRANIALIS II )
1

ketajaman penglihatan : dengan Snellen chart dengan jarak 6


meter, minta pasien untuk membaca huruf paling atas dari arah
kiri ke kanan, baris terkecil dapat dibaca dilapokan dalam bentuk
pecahan misalnya 6/18 yang berarti pasien dapat membaca jarak
6 meter dan dimana tulisan tersebut dapat terlihat dengan mata
normal pada jarak 18 meter
2

Bila pasien tidak dapat membaca huruf dapat dilakukan dengan


pemeriksaan hitungan jari , pasien diminta menyebutkan angka
berapa yang dibentuk oleh jari pemeriksa
3
Reflrks pupil dengan menggunakan pen light pupil normal jika
mengecil ( kontriksi ) bila disinari cahaya
4 Pemeriksaan Lapang pandang :
5

pasien dan pemeriksa duduk berhadapan, pasien diminta


menutup salah satu matanya pasien diminta untuk melihat
kearah hidung pemeriksa , sementara pemeriksa menggerakkan
tangan kearah samping secara perlahan tanpa mengalihakan
fokus mata.pasien diminta memberikan tanda bila tangan
pemeriksa sudah mulai terlihat.
6 Menerangkan tujuan pemeriksaan kepada klien.
7
Klien disuruh untuk melihat jauh (menfiksasi pada benda yang
jauh letaknya
8

Selanjutnya pemeriksa memberi cahaya senter dan dilihat apakah


ada reaksi pupil.INTERPRETASI: Jika pupilnya ikut mengecil
berarti reaksi cahaya tidak langsung positif
9 lakukan pemeriksaan yang sama untuk mata sebelahnya.
10
Buta warna total dan parsial dapat dideteksi dengan buku ishihara
11
Pemeriksaan Fundus copi digunakan untuk melihat kondisi
papiledema dan kondisi retina yang abnormal.

(NERVUS KRANIALIS III, IV DAN VI)


1
inspeksi mata pasien untuk mendeteksi apakah ada ptosis atau
juling
2 Menerangkan tujuan pemeriksaan kepada klien
3
Pemeriksa menempatkan pena atau jari-jari pada posisi
vertikal sejauh 50 cm dari mata penderita dalam arah penglihatan
sentral
4
Tangan yang lain memegang kelopak mata atau dagu klien
untuk fiksasi kepala
5

Pemeriksa menggerakkan pena secara perlahan ke arah lateral,


medial, atas, bawah, dan ke arah yang miring yaitu atas-
lateral, bawah-medial, atas-medial dan bawah-lateral
6
Perhatikan apakah mata klien dapat mengikuti gerakan itu dan
tanyakan apakah klien melihat ganda (diplopia)

NERVUS V ( TRIGEMINUS )
1 Pasien diminta untuk menutup mata
2

Gunakan kapas untuk memeriksa sensorik wajah, sentuh tiga


bagian wajah pasien dan tanyakan apakah pasien merasakan
stimulus dan membedakan sentuhan halus dan nyeri
3
Refleks kornea diperiksa dengan menyentuh ujung kornea dengan
pilihan kapas, dikatakan normal jika pasien segera megedipkan
mata.
4

pemeriksaan motorik nervus V dengan mempalpasi otot


maaseter dan temporalis pasien diminta untuk mengatupkan gigi
rapat rapat dan membuka mulut, lesi nervus trigeminal unilateral
dapat menyebabkan deviasi rahang kebagian yang lumpuh.

(NERVUS CRANIALIS VII: NERVUS FASIALIS MOTORIK)


1 Menerangkan tujuan pemeriksaan kepada klien.
2
Perhatikan muka penderita : simetris atau tidak. Perhatikan
kerutan dahi, pejaman mata, sulcus nasolabialis, dan sudut
mulut.
3
Meminta penderita mengangkat alis dan mengerutkan dahi.
Perhatikan simetris atau tidak. Kerutan dahi menghilang pada
sisi yang lumpuh.
4

Meminta penderita memejamkan mata dan kemudian


pemeriksa mencoba membuka mata penderita. Pada sisi yang
lumpuh, penderita tidak dapat/sulit memejamkan mata
(lagopthalmus) dan lebih mudah dibuka oleh pemeriksa.
5
Meminta penderita menyeringai atau menunjukkan gigi,
mencucurkan bibir atau bersiul, dan mengembungkan pipi.
Perhatikan sulcus nasolabialis akan mendatar, sudut mulut
menjadi lebih rendah, dan tidak dapat mengembungkan pipi
pada sisi lumpuh.
6
Periksa fungsi sensorik indra perasa dengan memberikan rasa
manis dan asin.
7 Meminta penderita menjulurkan lidah.
8
Meminta penderita tutup mata dan meneteskan bahan yang
telah disediakan. bahan yang diberikan yaitu gula, atau garam.

NERVUS KRANIAL VIII ( NERVUS VESTIBULOKOKLEARIS )


1
Pemeriksa dapat membisikkan suara ditelinga pasien , bila
pendengaran normal maka pasien dapat mengulang kata yang
diucapkan oleh pemeriksa.
2

Tes RINNE : untuk membandingkan kemampuan kondusi suara


diudara dan di tulang, Garputala 512 Hz dibunyikan , letakkan
gagang garputala di tulang mastoid dan minta pasien mengangkat
tangan bila sudah tidak mendengarkan suara. Pindahkan
Garputala didepan meatus ekternal akustikus berati,pengantar
konduksi suara melalui udara lebih baik dibandingkan dengan
pengantar suara lewat tulang. pada tuli konduktif pasien tidak
dapat mendengar suara Garputala setelah dipindahkan kedepan
meatus akustikus eksterna.
3

Tes WEBER untuk mengetahui ada lateralisasi dalam pendengaran


, Garputala 512 Hz dibunyikan dan diletakkan di puncak kepala os
Frontalis dan tanyakan kepada pasien apakah ada bagian telinga
yang lebih kuat mendengarkan pada tuli sensorikneural maka
suara yang lebih terdengar keras adalah pada bagian yang sehat
sedangkan tuli konduktif akan mendengar suara yang lebih keras
ditelinga yang sakit
4
TES SWABAC : membandingkan telinga pasien dan telinga
pemeriksa

NERVUS KRANIAL IX ( NERVUS GLOSSOFARINGEAL )


1
dilakukan bersamaan dengan Nervus X dengan pemeriksaan
refleks Muntah ( gag refleks )
2
sebelum melakukan pemeriksaan harus menjelaskan prosedur
pemeriksaan pada pasien
3
Bagian dinding faring posterior disentuh dengan menggunakan
spatel, normalnya pasien akan mengelurkan refleks muntah

NERVUS X ( NERVUS VAGUS )


1
tanyakan apakah pasien memiliki kesulitan menelan ( Dispagia )
2
pemeriksa memperhatikan apakah pasien memiliki suara serak
atau sengau
3
pasien di minta membuka mulut lebar dan mengatakan 'aaa' bila
terjadi kelumpuhan( palsy) maka uvula akan berdeviasi kearah
yang sakit )

NERVUS XI ( NERVUS ASESORIUS )


1
Minta pasien duduk dengan tegak dan lakukan inspeksi pada
bahu pasien
2
lakukan palpasi pada bahu pasien untuk mengetahui apakah ada
atropi atau tidak
3 Minta pasien untuk menoleh kepala dengan melawan tahanan
dari pemeriksa sambil pemeriksa melakukan palpasi pada otot
sternokleidomastoideus misalnya untuk otot
sternokleimastoideus kiri maka pasien diminta untuk menoleh
kekanan dengan tangan pemeriksa didagu bagian kanan untuk
memberikan tahanan.

4
atau pasien di anjurkan untuk mengangkat bahu sedang tangan
pemeriksa menahan bahu, diharapkan pasien mampu menahan

NERVUS XII ( NERVUS HIPOGLOSSUS )


1
Pasien diminta untuk membuka mulut dan menjulurkan lidah
perhatikan apakah ada deviasi
2
minta pasien untuk menggerakan lidah kekiri dan keanan dengan
cepat.

3 Rangkaian pemeriksaan Nervus telah selesai rapikan pasien


4 Tanyakan respon pasien
5 Bereskan alat alat
6 Cuci tangan
7 catat semua hasil pemeriksaan yang di dapatkan

Penilaian = jumlah Nilai akhir


jumlah item

Gorontalo, 19 agustus 2018


Mengetahui

( )

Anda mungkin juga menyukai