Keywords: ABSTRACT: The formation of a positive perception of the patient is expected to bring satisfaction in
service quality; pharmaceutical services, especially drug information services to improve patients’ loyalty to health care
satisfaction; loyalty. services they have used. The design of this research is probability sampling, with a population of patients
in public hospitals in Padang city: Dr. M. Djamil Hospital; Dr. Rasidin Hospital; and Dr. Reksodiwiryo
Hospital Padang who have used the service of National Health Insurance (BPJS) from January to June
2014. The sampling technique was simple random sampling (105 patients) by using a questionnaire. Data
analysis was performed using Cronbach’s alpha analysis, Multiple Regression, R Square, t-test and path
analysis. The results of this study indicated that the service quality affected patients’ satisfaction in the
dimensions of responsiveness, assurance and direct evidence (p <0.05); toward the loyalty of patients in the
direct evidence dimension (p<0.05); and towards patients’ loyalty mediated by patients’ satisfaction in the
dimension of direct evidence (p <0.05).
Kata Kunci: ABSTRAK: Terbentuknya persepsi positif dari pasien diharapkan dapat memunculkan kepuasan
kualitas pelayanan; pelayanan farmasi terutama dalam informasi obat sehingga adanya loyalitas pasien atas jasa
kepuasan; loyalitas lembaga pelayanan kesehatan yang pernah digunakannya. Rancangan jenis penelitian ini adalah
probability sampling, dengan populasi pasien dilingkungan rumah sakit umum pemerintah di kota
Padang, yaitu RSUP Dr. M. Djamil Padang, RSUD Dr. Rasidin Padang dan RST Dr. Reksodiwiryo
Padang yang pernah berobat menggunakan kartu BPJS Kesehatan dari Januari sampai Juni 2014.
Teknik pengambilan sampel berupa Simple Random Sampling (105 pasien) dengan kuesioner.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan Analisis cronbach’s alpha, Regresi Berganda, R
Square, Uji t dan path analysis dengan SPSS versi 11.5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pasien pada dimensi daya tanggap, jaminan
dan bukti langsung bernilai p<0,05 sedangkan terhadap loyalitas pasien pada dimensi bukti
langsung bernilai p<0,05 dan terhadap loyalitas pasien dengan dimediasi kepuasan pasien pada
dimensi bukti langsung bernilai p<0,05.
108
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pasien Peserta BPJS… | Rizal, dkk.
rumah sakit umum pemerintah adalah rumah sakit 105 orang pasien BPJS Kesehatan yang berobat
yang memberikan pelayanan kesehatan semua pada 3 (tiga) rumah sakit umum pemerintah di
jenis penyakit dari bersifat dasar sampai dengan kota Padang.
subspesialis dimana rumah sakit tersebut tersebut
dimiliki dan diselenggarakan oleh departemen METODE PENELITIAN
kesehatan, pemerintah daerah, ABRI dan BUMN,
dengan klasifikasi terdiri dari kelas A, B, C dan D Teknik Analisis Data
[1]. Amanat pasal 28 H, ayat (1) perubahan UUD Teknik analisis data yang digunakan untuk
1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memecahkan permasalahan pengaruh kualitas
memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian pelayanan terhadap loyalitas dan kepuasan pasien
dalam pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara sebagai mediasi dengan bantuan program SPSS
bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas versi 11.5.
pelayanan kesehatan fasilitas pelayanan umum
yang layak [2]. Pengukuran Instrumen Penelitian
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang Menurut Sugiyono (2010) skala Likert
dikembangkan di Indonesia merupakan bagian digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
dari Sistem Jaminan Sosial Nasional yang persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
diselenggarakan dengan tujuan untuk memenuhi fenomena sosial [5], dengan tingkatan sebagai
kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang berikut:
layak yang diberikan kepada setiap orang yang 1. Jawaban sangat setuju diberi bobot 5
telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh 2. Jawaban setuju diberi bobot 4
pemerintah [3]. 3. Jawaban ragu-ragu diberi bobot 3
Pada PP 12 tahun 2013 pasal 30 ayat 1, 4. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2
berbunyi “Fasilitas kesehatan wajib menjamin 5. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1
peserta yang dirawat inap mendapatkan obat dan
bahan medis habis pakai yang dibutuhkan sesuai Instrumen penelitian (kuesioner) yang baik
dengan indikasi medis, dan ayat 2, berbunyi harus memenuhi persyaratan yaitu valid dan
“Fasilitas kesehatan rawat jalan yang tidak reliabel, maka di lakukan kedua uji ini.
memiliki sarana penunjang, wajib membangun 1. Uji reliabilitas untuk mengukur suatu kuesioner
jejaring dengan fasilitas kesehatan penunjang yang merupakan indikator dari variabel, jika
untuk menjamin ketersediaan obat, bahan medis memberikan nilai cronbach’ alpha>0,60.
habis pakai, dan pemeriksaan penunjang yang 2. Uji validitas untuk mengukur sah atau valid
dibutuhkan”. Serta PP 12 tahun 2013 pasal 32 tidaknya suatu kuesioner, dengan melakukan
ayat 1, berbunyi “BPJS Kesehatan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor
pembayaran kepada fasilitas kesehatan tingkat indikator dengan total skor variabel.
pertama secara praupaya berdasarkan kapitasi atas
jumlah Peserta yang terdaftar di fasilitas kesehatan Pengujian Model
tingkat pertama” [4]. 1. Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis regresi dipergunakan untuk Analisis regresi pada dasarnya adalah studi
mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan mengenai ketergantungan variabel dependen
kepuasan sebagai mediasi terhadap loyalitas pada dengan satu atau lebih variabel independen,
Jurnal Sains Farmasi & Klinis | Vol. 03 No. 02 | Mei 2017 109
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pasien Peserta BPJS… | Rizal, dkk.
dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau Uji Mediasi (Path Analysis)
memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata Mediating atau intervening merupakan variabel
variabel dependen berdasarkan nilai variabel yang antara yang berfungsi memediasi hubungan antara
diketahui [6]. variabel independen dengan variabel dependen.
Analisis menggunakan alat bantu analisis Untuk menguji pengaruh variabel mediasi
statistik dengan rumus: digunakan metode analisis jalur (path analysis) [7].
110 Jurnal Sains Farmasi & Klinis | Vol. 03 No. 02 | Mei 2017
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pasien Peserta BPJS… | Rizal, dkk.
Jurnal Sains Farmasi & Klinis | Vol. 03 No. 02 | Mei 2017 111
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pasien Peserta BPJS… | Rizal, dkk.
hasil penelitian terdahulu daya tanggap tidak pasien sebagai variabel intervening berpengaruh
berpengaruh terhadap loyalitas pasien [14]. terhadap loyalitas pasien dengan nilai koefisien
Pengaruh jaminan secara langsung terhadap sebesar 0,027 tidak diterima pada taraf signifikansi
loyalitas pasien memperoleh nilai koefisien –0,090 5% (p>0,05). Artinya kehandalan berpengaruh
tidak diterima pada taraf signifikansi 5% (p>0,05) secara tidak langsung, positif dan tidak signifikan
jaminan berpengaruh langsung, negatif dan terhadap loyalitas pasien melalui kepuasan pasien
tidak signifikan terhadap loyalitas pasien. Serta sebagai variabel mediasi. Tidak konsisten dengan
konsisten dengan hasil penelitian terdahulu daya hasil penelitian terdahulu yang membuktikan
tanggap tidak berpengaruh terhadap loyalitas bahwa kepuasan pelanggan berperan sebagai
pasien [14]. variabel mediasi dalam pengaruh kualitas
Pengaruh empati secara langsung terhadap pelayanan terhadap loyalitas pelanggan [9,16].
loyalitas pasien memperoleh nilai koefisien 0,008 Berdasarkan hasil observasi dilapangan, pasien
tidak diterima pada taraf signifikansi 5% (p>0,05), masih belum mengetahui pelayanan kesehatan
artinya empati berpengaruh langsung, positif dan yang dijanjikan oleh BPJS Kesehatan sehingga
tidak signifikan terhadap loyalitas pasien. Hasil pasien merasa penggunaan dari kartu BPJS
pendapat menyimpulkan terdapat hubungan yang Kesehatan belum dapat memenuhi kebutuhan
searah antara dimensi empati (emphaty) terhadap pasien dan banyaknya pasien tidak memperoleh
loyalitas pasien [15]. haknya waktu dirawat di rumah sakit, sehingga
Pengaruh bukti langsung secara langsung pasien dirawat tidak berdasarkan iuran yang
terhadap loyalitas pasien memperoleh nilai dibayarkan ke BPJS Kesehatan. Faktor eksternal
koefisien 0,155 diterima pada taraf signifikansi seperti karakter penduduk, sosial ekonomi keluarga
5% (p<0,05) artinya bukti langsung berpengaruh atau lingkungan sekitarnya BPJS Kesehatan yang
langsung, positif dan signifikan terhadap loyalitas kurang mendukung, sehingga mempengaruhi
pasien. Konsisten dengan hasil penelitian terdahulu kepuasan pasien dan dimungkinkan hipotesis ini
yang membuktikan bahwa kualitas pelayanan dapat diteliti lebih lanjut.
berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan Pengaruh daya tanggap secara tidak langsung
[16]. terhadap loyalitas pasien melalui kepuasan pasien
Hasil pengujian dengan analisis regresi dengan Path Analysis daya tanggap melalui
berganda kepuasan berpengaruh positif dan kepuasan pasien sebagai variabel intervening
signifikan terhadap loyalitas pasien memperoleh berpengaruh terhadap loyalitas pasien dengan nilai
nilai koefisien 0,846 diterima pada taraf signifikansi koefisien sebesar 0,137 tidak diterima pada taraf
5% (p<0,05) artinya kepuasan pasien berpengaruh signifikansi 5% (p>0,05). Artinya daya tanggap
langsung, positif dan signifikan terhadap loyalitas berpengaruh secara langsung, positif dan tidak
pasien. Konsisten dengan hasil penelitian kepuasan signifikan terhadap loyalitas pasien tanpa melalui
pelanggan adalah penting bagi keberhasilan kepuasan pasien sebagai variabel mediasi. Hal ini
perusahaan jasa, karena dapat menyebabkan tidak konsisten dengan hasil penelitian terdahulu
pembelian berulang dan rekomendasi kata dari yang membuktikan bahwa kepuasan pelanggan
mulut ke mulut [17]. berperan sebagai variabel mediasi dalam pengaruh
Pengaruh kehandalan secara tidak langsung kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan
terhadap loyalitas pasien melalui kepuasan pasien [9,16]. Berdasarkan hasil observasi dilapangan,
dengan Path Analysis kehandalan melalui kepuasan ini dikarenakan tidak memahami kebutuhan
112 Jurnal Sains Farmasi & Klinis | Vol. 03 No. 02 | Mei 2017
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pasien Peserta BPJS… | Rizal, dkk.
pasien, sehingga banyak pasien yang melakukan melalui kepuasan pelanggan sebagai variabel
pengobatan sendiri, kemudian waktu antrian mediasi. Penelitian ini tidak membuktikan bahwa
yang cukup lama, penolakan fasilitas kesehatan kepuasan pelanggan berperan sebagai variabel
dan profesional dokter seringkali merasa kurang mediasi dalam pengaruh kualitas pelayanan
bebas dengan sistem asuransi sosial sehingga terhadap loyalitas pelanggan [19]. Mencermati
mengikuti paket yang ditetapkan BPJS Kesehatan perkembangan pelayanan kesehatan saat ini, dengan
yang mana kadang tidak sesuai dengan terapi adanya kemudahan yang diperolah dari rumah
pasien, sebanyak 42,9% pasien menyatakan tidak sakit swasta yang sangat ramah, menimbulkan
pernah di berikan konseling oleh apoteker rumah efek yang positif pada nilai yang dirasakan pasien.
sakit setelah pengambilan obat. Pada umumnya Hasil Path Analysis kualitas pelayanan melalui
fasilitas kesehatan lebih senang melayani orang kepuasan pelanggan sebagai variabel intervening
yang membayar langsung dengan tarif yang berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan
ditentukannya sendiri. Faktor eksternal seperti dengan nilai koefisien sebesar 0,577 diterima pada
karakter penduduk, sosial ekonomi keluarga atau taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya bukti
lingkungan sekitarnya BPJS Kesehatan yang langsung berpengaruh secara tidak langsung,
kurang mendukung, sehingga mempengaruhi positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien
kepuasan pasien dan dimungkinkan hipotesis ini melalui kepuasan pasien sebagai variabel mediasi.
dapat diteliti lebih lanjut. Penelitian ini membuktikan bahwa kepuasan
Pengaruh jaminan secara tidak langsung pelanggan berperan sebagai variabel mediasi dalam
terhadap loyalitas pasien melalui kepuasan pasien pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas
dengan Path Analysis kualitas pelayanan melalui pelanggan [19].
kepuasan pasien sebagai variabel intervening Path Analysis menunjukkan bahwa pengaruh
berpengaruh terhadap loyalitas pasien dengan langsung dimensi kehandalan, daya tanggap,
nilai koefisien sebesar 0,212 tidak diterima jaminan dan empati terhadap loyalitas pasien lebih
pada taraf signifikansi 5% (p>0,05). Artinya besar daripada pengaruh tidak langsung dimensi
jaminan berpengaruh secara langsung, positif bukti langsung terhadap loyalitas pasien melalui
dan tidak signifikan terhadap loyalitas pasien kepuasan pasien dinyatakan variabel kepuasan
melalui kepuasan pasien sebagai variabel mediasi. pasien diterima bukti langsung. Pengaruh
Penelitian ini membuktikan bahwa kepuasan pasien langsung kualitas pelayanan pada dimensi bukti
bukan berperan sebagai variabel mediasi dalam langsung terhadap loyalitas pasien memiliki nilai
pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas koefisien sebesar 0,155 dan diterima pada taraf
pelanggan [18]. 0,05, sedangkan pengaruh tidak langsung bukti
Pengaruh empati secara tidak langsung langsung melalui kepuasan pasien sebagai variabel
terhadap loyalitas pasien melalui kepuasan pasien intervening memiliki nilai koefisien sebesar 0,577
dengan Path Analysis kualitas pelayanan melalui dan diterima pada taraf 0,05 [20].
kepuasan pelanggan sebagai variabel intervening
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan dengan KESIMPULAN
nilai koefisien sebesar -0,127 tidak diterima pada
taraf signifikansi 5% (p>0,05). Artinya empati Kualitas pelayanan pada dimensi daya tanggap,
berpengaruh secara tidak langsung, negatif dan jaminan dan bukti langsung berpengaruh signifikan
tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan terhadap kepuasan pasien BPJS Kesehatan di
Jurnal Sains Farmasi & Klinis | Vol. 03 No. 02 | Mei 2017 113
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pasien Peserta BPJS… | Rizal, dkk.
beberapa rumah sakit umum pemerintah di kota 11. Boshoff, C., & Gray, B. (2004). The relationships between
service quality, customer satisfaction and buying intentions in
Padang, serta kualitas pelayanan pada dimensi
the private hospital industry. South African Journal of Business
bukti langsung berpengaruh signifikan terhadap Management, 35(4), 27-37.
loyalitas pasien, kemudian kepuasan pasien 12. Zheithaml, V. A., Berry, L. L., & Parasuraman, A. (1996).
The behavioral consequences of service quality. Journal of
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien. Marketing, 60(2), 31-46.
Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas 13. Sulistiowati. (2011) Pengaruh Service Quality, Trust, Customer
Satisfaction terhadap Loyalitas Mahasiswa pada Lembaga
pasien lebih kecil dibandingkan pengaruh kepuasan
Pendidikan dan Pengembangan Profesi (LP3I) Manyar
pasien terhadap loyalitas pasien. Surabaya (Skripsi). Program Studi/Jurusan Sistem Informasi
STIKOM.
DAFTAR PUSTAKA 14. Gunawan, K., & Djati, S. P. (2011). Kualitas Layanan dan
Loyalitas Pasien (Studi pada Rumah Sakit Umum Swasta di
1. Republik Indonesia. (1988). Peraturan Menteri Kesehatan Kota Singaraja–Bali). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
Republik Indonesia Nomor 159b Tahun 1988 tentang Rumah 13(1), 32-39.
Sakit. Jakarta: Sekretariat Negara. 15. Parasuraman, A., V.A. Zeithaml & L.L. Berry (1994).
2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun “SERVQUAL: Review, Critique Research genda”, Journal of
1945. Marketing, 58(1), 111-124.
3. Republik Indonesia. (2004). Undang-Undang Republik 16. Agnovera, Prihasditya. (2008). Analisis Pengaruh Kualitas
Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Jasa terhadap Loyalitas Konsumen Dimensi dengan Kepuasan
Sosial Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara. Konsumen (Skripsi). Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
4. Republik Indonesia. (2013). Peraturan Presiden Nomor 12 Maret.
Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta: 17. Salazar. A., Costa, J. e Rita, P. (2004). Relationship between
Sekretariat Negara. Service Quality, Customer Satisfaction and Behavioural
5. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Intentions: A Study on the Hospitality Sector, Proceedings of
6. Gujarati, D. N., (2007). Dasar-dasar ekonometrika (Edisi Ke 3). the 33rd EMAC (European Marketing Academy Conference),
Jakarta: Erlangga. Murcia, Spain.
7. Ghozali, I. (2006). Analisis Multivariate dengan Program 18. Sawitri, Ni, Putu., Yasa, N. N. K., & Jawas, Abdullah (2013).
SPSS (Edisi ke 5). Semarang: Badan Penerbit Universitas Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan dan
Diponegoro. Loyalitas Pelanggan Tegal Sari Accommodation di Ubud.
8. Ningrum, R., Mustika., Huda N., Liestyaningrum W., dan Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan, 7(1),
Yuliastuti, C. (2014) Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan 40-47.
BPJS terhadap Kepuasan Pasien di Poli Klinik THT RUMKITAL 19. As’ad, A. S. (2013). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga
Dr. Ramelan Surabaya (Skripsi). Prodi S1 Keperawatan terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Studi pada
STIKES Hang Tuah Surabaya. Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit NU Tuban). Jurnal Aplikasi
9. Afrianto, T. F. (2011) Analisis Pengaruh Service Quality dan Manajemen, 11(3), 399-406.
Price terhadap Customer Loyalty melalui Customer Satisfaction 20. Pong, Lu, Ting., Johnny, Esther., & Yee, Tang, Pui (2001).
(Studi pada Perum Pegadaian Cabang Bekonang) (Skripsi). An Integrated Model of Service Loyalty. Working paper in
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2001 Academy of Business and Administrative Sciences.
10. Host, V., Knie-Andersen. (2004). M: Modeling customer International Conferences, Brussels, Belgium.
satisfaction in mortgage credit companies. The International
Journal of Bank Marketing 22(1), 26-42.
114 Jurnal Sains Farmasi & Klinis | Vol. 03 No. 02 | Mei 2017