Anda di halaman 1dari 5

BLUD RSUD PEMERIKSAAN SARAF KRANIAL

PENAJAM PASER NO. Dokumen : No. Revisi Halaman :


UTARA
Protap tanggal Direktur RSUD kab.penajam paser utara

dr. Grace Jansje Makisurat


Pengertian Merupakan pemeriksaan secara teliti terhadap pemeriksaan 12 saraf
kranial

Tujuan 1. Mengetahui tanda-tanda kelainan saraf

Kebijakan
Proses Persiapan alat :
1. Dua sumber aroma yang berbeda (jeruk dan kopi)
2. Penlight
3. Koran
4. Snellen chart
5. Kapas dipilin
6. Jarum
7. Benda tumpul
8. Jam dengan detik
9. Garpu tala
10. Tongue spatel
11. Tes makanan perasa (asin, manis, asam, pahit)
Persiapan pasien :
1. Perawat mengucapkan salam dan memperkenalkan diri kepada
pasien
2. Mengklarifikasi nama pasien
3. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang prosedur tindakan
yang akan dilakukan
4. Meminta persetujuan pasien
5. Mendekatkan alat di samping pasien

Tahap kerja :
NERVUS I (OLFAKTORIUS)
1. Periksa kondisi lubang hidung klien
2. Pastikan tidak ada sumbatan misalkan pilek
3. Minta klien memejamkan mata dan menutup salah satu lubang
hidungnya
4. Dekatkan sumber aroma pertama (jeruk)
5. Minta klien untuk menyebutkan jenis aroma yang diciumnya
dan ulangi untuk lubang hidung satunya dengan cara yang sama

NERVUS II (OPTIKUS)
Ketajaman Penglihatan (Acuity Of Sense) Kasar
1. Minta klien membaca koran dengan kedua mata
2. Minta klien membaca koran dengan mata sebelah tertutup dan ulangi
untuk mata sebelahnya
Lapangan Pandang (Visual Field)
1. Minta klien duduk atau berdiri di hadapan pemeriksa dengan jarak
kira-kira 1 meter, dengan posisi mata sejajar
2. Saat memeriksa mata kanan klien, minta mata kiri ditutup dengan
tangan atau kertas, dan sebaliknya
3. Minta klien memfiksasi (melihat terus) pada mata kiri pemeriksa dan
pemeriksa selalu melihat mata kanan klien
4. Pemeriksa menggerakkan jari tangan di bidang pertengahan dari
arah luar ke dalam
5. Jika klien melihat gerakan jari-jari pemeriksa, minta untuk
memberitahu pemeriksa, lalu dibandingkan dengan pemeriksa dan
lakukan dari semua jurusan
Ketajaman Penglihatan Visus (Acies Visus)
1. Minta klien untuk membaca huruf pada Snellen Chart dan tentukan
sampai mana klien dapat membaca

NERVUS III, IV, VI (OCCULOMOTORIUS, TROCHLEARIS,


ABDUCENS)
Tes Nervus III
1. Menyinari senter ke dalam tiap pupil, mulai menyinari dari arah
belakang dari sisi klien dan sinari satu mata (jangan keduanya),
perhatikan kontriksi pupil yang terkena sinar
Tes Nervus IV
1. Minta klien mengatur posisi dengan kepala tegak lurus
2. Letakkan obyek kurang lebih 60 cm sejajar mid line mata, gerakan
obyek kea rah kanan
3. Observasi adanya deviasi bola mata, diplopia, nistagmus
Tes Nervus VI
Minta klien untuk melihat ke arah kiri dan kanan tanpa menengok

NERVUS V (TRIGEMINUS)
Fungsi Sensasi
1. Usap pilinan kapas pada kelopak mata atas dan bawah
2. Usap pula dengan pilinan kapas pada maxilla dan mandibula dengan
mata klien tertutup dan perhatikan apakah klien merasakan adanya
sentuhan
Fungsi Motorik
1. Minta klien untuk merapatkan giginya sekuat mungkin, lalu kita raba
m. masseter dan m. temporalis
2. Minta klien mengunyah, pemeriksa melakukan palpasi pada otot
temporal dan masseter
3. Minta klien membuka mulut, perhatikan apa ada deviasi
Fungsi Kecap
1. Minta klien menjulurkan lidah lalu menutup mata, usapkan larutan
berasa dengan kapas/teteskan pada 2/3anterior lidah

NERVUS VII (FASCIALIS)


Fungsi Motorik
1. Perhatikan wajah klien, simetris atau tidak, perhatikan kerutan pada
dahi, pejamkan mata
2. Minta klien mengangkat alis dan mengerutkan dahi
3. Minta klien memejamkan mata
4. Minta klien untuk menyeringai atau menunjukkan giginya,
mencucukan bibir, dan menggembungkan pipi
Fungsi Sensasi (Pengecapan)
1. Kaji sensasi rasa bagian anterior lidah terhadap rasa asam, manis,
asin, pahit
2. Minta klien menjulurkan lidah lalu menutup mata, usapkan larutan
berasa dengan kapas/teteskan dan lakukan secara bergantian antara 1
rasa dengan rasa yang lain dan minta klien menginterpretasikan rasa
yang diberikan

NERVUS VIII (VESTIBULOCOCHLEARIS)


Fungsi Sensori
Ketajaman Pendengaran
1. Minta klien menutup satu telinga, pemeriksa berbisik di satu telinga
lain, atau menggesekkan jari bergantian kanan-kiri
Tes Rinne
1. Bunyikan garpu tala, lalu letakkan pada mastoid
2. Bila klien mengatakan bunyi berhenti, letakkan garpu tala pada
meatus
Tes Weber
1. Bunyikan garpu tala lalu letakkan garpu tala pada pertengahan dahi
penderita
2. Tanyakan bunyi daerah mana yang terdengar lebih keras
Pemeriksaan Vestibulator (Mengkaji Keseimbangan)
Tes Romberg
1. Klien berdiri dengan kaki yang satu di depan kaki lainnya
2. Minta tumit kaki yang satu berada di depan jari-jari kaki lainnya
(tandem)
3. Lengan dilipat di dada, dan mata terpejam dan nilai kemampuan
pasien berdiri selama 30 detik atau lebih
Stepping Test
1. Minta klien berjalan di tempat dengan mata tertutup dengan
kecepatan biasa sebanyak 50 langkah sambil beritahu klien untuk
tetap di tempat dan tidak beranjak dari tempatnya selama tes

Salah Tunjuk (Past Pointing)


1. Klien disuruh merentangkan lengannya dan telunjuknya menyentuh
telunjuk pemeriksa
2. Minta klien menutup mata dan mengangkat tangan tinggi-tinggi
(sampai vertikal), lalu kembali ke posisi semula
Tes Untuk Menilai Vertigo
Manuver Nylen-Barany (Mannuver Hallpike)
1. Klien diminta berbaring di meja periksa dengan posisi kepala 300 di
bawah horizon dan mata klien tetap terbuka agar pemeriksa dapat
melihat adanya nistagmus
2. Kepala ditolehkan ke kiri, luruskan, lalu ditolehkan ke kanan,
perhatikan kapan nistagmus dan tanyakan pada klien apa ada vertigo
NERVUS IX & X (GLASSOPHARYNGEUS & VAGUS)
Pemeriksaan Fungsi Motorik
1. Minta klien untuk mengucapkan aaaaa, bila tidak keluar suara
kelumpuhan cabang saraf X yaitu nervus laringeus rekurens,
perhatikan apa posisi ovula tepat di tengah atau tertarik ke satu sisi
2. Minta klien mengucapkan Ari lari di lorong-lorong lurus
artikulasi yang baik (melibatkan N V, VII, IX, X, XII)
Reflek Menelan
1. Tekan posterior dinding pharynx dengan tongue spatel, akan terlihat
klien seperti menelan
Reflek Wahing
Rangsang dengan menggunakan kapas pada hidung

NERVUS XI (ACCESSORIUS)
Pemeriksaan Otot Sternokleidomastoideus
1. Minta klien menoleh ke samping melawan tahanan. Apakah
sternokleidomastoideus dapat terlihat? Apakah atropi? Kemudian
palpasi kekuatannya
Pemeriksaan Otot Trapezius
1. Letakkan tangan pemeriksa ppada bahu penderita. Bandingkan
kekuatan otot kiri dan kanan
2. Minta klien mengangkat bahu dan pemeriksa berusaha menahan
3. Minta klien untuk mengekstensikan kepalanya

NERVUS XII (HYPOGLOSSUS)


1. Minta klien menjulurkan lidahnya, inspeksi posisi lidah (normal,
asimetris/deviasi)
2. Minta klien mengeluarkan lidah dan memasukkan dengan cepat dan
minta untuk menggerakkan ke kiri dan ke kanan
Atau
1. Minta klien mendorong pipi ke dalam (bucal) pada sisi kiri dan
kanan secara bergantian
2. Pastikan kekuatan lidah dengan menggunakan jari pemeriksa sebagai
penahan, lalu bandingkan kekuatan lidah
Evaluasi
1. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan (subyektif dan obyektif)
2. Beri reinforcement positif pada klien

Unit terkait

Anda mungkin juga menyukai