Anda di halaman 1dari 10

KUISIONER

Nama : Yayuk Sri Susanti

Kelas : A keperawatan

Nim : C01414183

A. Langkah-langkah membuat kuisioner


1. Mendesain kuisioner
a. Tentukan tujuan kuisioner Data atau informasi apakah yang ingin Anda
kumpulkan dari kuesioner tersebut?.menentukan pertanyaan penelitian Pertanyaan
penelitian adalah satu atau beberapa pertanyaan yang merupakan fokus utama
dalam kuesioner Anda. Kembangkan satu atau beberapa hipotesis yang ingin
Anda uji. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner Anda harus diarahkan
sedemikian rupa untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut.
b. Pilih tipe pertanyaan. Ada beberapa tipe pertanyaan yang lazim digunakan dalam
kuesioner penelitian; setiap tipe memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing, serta sangat bergantung pada data atau informasi yang ingin Anda
kumpulkan. Beberapa tipe pertanyaan yang lazim digunakan dalam
kuesioner.diantaranya yaitu : Pertanyaan terbuka: pertanyaan terbuka
mengizinkan responden untuk menguraikan jawaban, Pertanyaan berupa pilihan
berganda: tipe pertanyaan ini dilengkapi dengan tiga pilihan jawaban atau lebih
yang saling bertentangan Pertanyaan berupa skala ordinal/skala peringkat: Tipe
pertanyaan ini meminta responden untuk mengurutkan pilihan jawaban yang
disediakan, Pertanyaan berupa skala bertingkat: tipe pertanyaan ini
memungkinkan responden untuk menilai suatu isu berdasarkan skala ukur yang
tersedia,
c. Kembangkan pertanyaan kuesioner Anda. Pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner harus jelas, ringkas, dan lugas.[9] Pertanyaan yang tidak bertele-tele
memungkinkan Anda untuk mendapatkan jawaban yang lebih akurat dari
responden. Tulis pertanyaan yang ringkas dan sederhana. Hindari membuat
pertanyaan yang terlalu rumit atau sarat istilah teknis dikhawatirkan, pertanyaan
tersebut akan membingungkan responden dan mencegah mereka memberikan
respons yang akurat. Ajukan satu pertanyaan dalam satu kalimat tanya. Ini akan
membantu menghindarkan responden dari kebingungan atau kesalahpahaman.
d. Batasi panjang kuesioner. Buat kuesioner Anda sesingkat dan selugas mungkin,
terutama karena orang-orang cenderung lebih nyaman mengisi kuesioner yang
singkat. Meski demikian, pastikan kuesioner Anda tetap komprehensif dan
membantu Anda mendapatkan berbagai informasi penting yang diperlukan. Jika
mampu membuat kuesioner yang hanya terdiri dari 5 pertanyaan.
e. Identifikasi demografi target responden. Apakah ada kelompok tertentu yang
menjadi target responden Anda, Agar penelitian lebih terarah, ada baiknya Anda
terlebih dahulu menentukan demografi target responden sebelum menyebarkan
kuesioner. Pertimbangkan jenis kelamin target responden Anda. Apakah
kuesioner tersebut diperuntukkan bagi pria dan wanita Atau penelitian Anda
memang hanya membutuhkan responden pria Tentukan usia target responden
Anda. Apakah Anda hanya membutuhkan informasi dari orang dewasa Atau juga
dari remaja dan anak-anak Sebagian besar kuesioner menargetkan responden
dengan rentang usia tertentu yang dianggap lebih relevan dengan topik
penelitiannya.
f. Pastikan Anda mampu melindungi kerahasiaan responden. Tentukan rencana
perlindungan data responden bahkan sebelum Anda membuat kuesioner; ini
merupakan salah satu tahap terpenting yang tidak boleh Anda lewatkan.
Pertimbangkan untuk membuat kuesioner anonim dengan kata lain, tidak perlu
meminta responden menuliskan nama mereka di dalam kuesioner. Ini adalah
langkah sederhana untuk melindungi kerahasiaan mereka, meski terkadang
identitas mereka tetap akan terlihat dari informasi lainnya (seperti usia, fitur
jasmaniah, atau kode pos). Pertimbangkan untuk memberikan identitas baru bagi
setiap responden Anda. Berikan identitas berupa deretan nomor unik untuk setiap
lembar kuesioner yang sudah diisi oleh responden), dan rujuk responden Anda
hanya dengan identitas baru tersebut. Hapus atau sobek berbagai identitas
personal yang dituliskan responden. Ingat, tidak dibutuhkan terlalu banyak
informasi untuk mengidentifikasi identitas seseorang. Kemungkinan besar, orang-
orang enggan menjadi responden penelitian karena alasan tersebut; jika
memungkinkan, pastikan Anda tidak menanyakan terlalu banyak informasi
personal agar mampu meraih lebih banyak responden.
2. Membuat kuisioner
a. Perkenalkan diri Anda. Sebutkan nama dan latar belakang Anda; jelaskan pula
apakah Anda bekerja sendirian atau berkelompok. Jika kuesioner tersebut
disebarkan untuk kepentingan akademis atau profesional, sebutkan pula nama
institusi pendidikan atau perusahaan yang menaungi Anda. Berikut adalah
beberapa contoh yang bisa Anda tiru.
b. Jelaskan tujuan kuesioner Anda. Kemungkinan besar, responden tidak akan mau
mengisi kuesioner jika tidak memahami tujuannya. Tidak perlu memberikan
penjelasan panjang lebar cukup jelaskan tujuan kuesioner tersebut dalam kalimat
yang singkat dan padat.
c. Jika kuesioner tersebut digunakan untuk kepentingan publikasi universitas,
pastikan Anda terlebih dahulu meminta izin dewan peninjau (yang juga dikenal
dengan nama Institutional Review Board/IRB) sebelum memulai proses
pembuatan kuesioner. Sebagian besar universitas memiliki staf IRB yang ditunjuk
untuk meninjau kualitas penelitian di skala universitas. Utamakan keterbukaan.
Sangat penting bagi responden untuk mengetahui proses yang terjadi setelah data
berhasil terkumpul.
d. Ukur waktu pengisian kuesioner. Sebelum responden mulai mengisi kuesioner,
ada baiknya Anda memberitahukan estimasi waktunya terlebih dahulu.
Memberikan informasi tersebut kepada responden memperbesar kemungkinan
Anda untuk menerima kuesioner yang terisi lengkap setelahnya. Cobalah mengisi
kuesioner yang Anda buat sendiri dan ukur waktunya. Beberapa orang mungkin
membutuhkan waktu sedikit lebih lama atau lebih sebentar daripada Anda. Alih-
alih waktu yang spesifik, berikan estimasi rentang waktu yang dibutuhkan
responden. Misalnya, katakan kepada responden bahwa mereka memiliki waktu
15-30 menit untuk mengisi kuesioner. Jika Anda meminta mereka untuk mengisi
kuesioner dalam waktu yang spesifik (misalnya 15 menit), kemungkinan besar
akan ada beberapa responden yang tidak menyelesaikan proses pengisian
kuesioner.
e. Jelaskan insentif yang akan diterima responden. Insentif adalah “ucapan terima
kasih” yang akan diterima responden setelah selesai mengisi kuesioner.
Bentuknya tidak harus uang; Anda juga bisa memberikan hadiah-hadiah unik dan
menarik, sertifikat hadiah, permen, dsb. Namun sebelumnya, pahamilah
kekurangan dan kelebihan pemberian insentif terlebih dahulu. Insentif berisiko
menarik responden yang salah. Beberapa orang cenderung akan mengisi
kuesioner dengan asal-asalan hanya agar cepat selesai dan mendapatkan insentif
yang Anda tawarkan. Ini merupakan salah satu bahaya pemberian insentif yang
harus Anda pertimbangkan.
f. Pastikan kuesioner Anda terlihat profesional. Raih kepercayaan responden dengan
tampilan kuesioner yang profesional.Selalu cek dan perbaiki kesalahan ejaan, tata
bahasa, dan tanda baca dalam kuesioner Anda. Beri judul pada kuesioner. Judul
membantu memudahkan responden untuk memahami tujuan kuesioner.
3. Menyebarkan kuisioner
a. Uji kuesioner Anda. Mintalah sahabat atau kerabat terdekat Anda untuk mengisi
kuesioner tersebut (jangan menghitung hasilnya!), dan lakukan revisi jika
diperlukan. Untuk menguji kuesioner, setidaknya mintalah bantuan 5-10 sahabat
dan/atau kerabat Anda.
b. Sebarkan kuesioner. Pertama-tama, Anda perlu terlebih dahulu menentukan cara
paling efektif untuk menyebarkan kuesioner.
c. Ajukan pertanyaan melalui wawancara tatap muka. Metode ini baik digunakan
untuk memastikan Anda mencapai demografi target yang ditentukan. Selain itu,
metode ini juga biasanya mampu menyediakan informasi dan jawaban yang lebih
lengkap untuk Anda terutama karena responden tidak akan mampu menghindari
atau mengabaikan pertanyaan yang diajukan secara langsung.
d. Sertakan informasi mengenai tenggat pengembalikan kuesioner. Mintalah
responden menyelesaikan dan mengembalikan kuesioner pada tenggat tertentu
agar Anda memiliki waktu yang cukup untuk menganalisis data. Tentukan tenggat
yang masuk akal. Secara umum, 2 minggu adalah waktu yang cukup untuk
mengisi kuesioner. Jika lebih lama dari 2 minggu, kemungkinan mereka akan
melupakan dan mengabaikan kuesioner Anda. Berikan peringatan kepada
responden. Satu minggu sebelum tenggat pengembalian adalah waktu yang tepat
untuk memperingatkan responden. Sediakan pula kuesioner cadangan untuk
berjaga-jaga jika kuesioner di tangan responden hilang atau terselip.
B. Kuisioner
Petunjuk Pengisian :
Mohon dengan hormat bantuan dan ketersediaan Bapak/Ibu/Sdr(i) mengisi kuesioner
yang berguna untuk menilai kepuasan anda di puskesmas serpong 1. Identitas dalam
pengisian kuesioner ini akan dijaga kerahasiaannya. Isilah titik-titik sesuai dengan
identitas anda. Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban, dan jawablah
dengan jujur sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
PROFIL RESPONDEN
1. Nama Responden: ..........................................
2. Alamat Responden: ..........................................
3. Jenis Kelamin Bapak/Ibu/Saudara : Laki-Laki Perempuan
4. Berapakah usia Bapak/Ibu/Saudara/i saat ini :Tahun
5. Pendidikan: 1. Tidak Sekolah 2. Tidak Tamat SD 3. Tamat SD atau Sederajat
4. Tamat SMP atau Sederajat 5. Tamat SMA atau Sederajat
6. DIII keatas atau perguruan tinggi

6. Pekerjaan: 1. Karyawan, Swasta 2. Wiraswata 3. Pensiunan

4. Ibu Rumah Tangga/ Tidak Pekerja 5. Sekolah/Kuliah 6. PNS/TNI/POLRI

7. Lain-lain, sebutkan…………………….(ditulis)

Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar, dan berikah tanda silang (X) pada
salah satu jawaban anda.

Keterangan :

1. Sangat Tidak Penting atau Sangat Tidak Puas maka silang pada kolom.

2. Tidak Penting atau Tidak Puas maka silang pada kolom.

3. Penting atau puas maka silang pada kolom.


4. Sangat Penting atau Sangat Puas maka silang pada kolom.

NO PERTANYAAN Sangat Tidak Puas Sangat


tidak puas puas
puas
1. Menurut anda, pentingkah seorang dokter tepat
waktu dalam memberikan pelayanan?
2. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan pelayanan dokter yang tepat waktu?
3. Menurut anda, seberapa penting seorang dokter
memberikan penjelasan/pengetahuan tentang
penyakit serta perkembangan kesehatan?
4. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan penjelasan yang diberikan dokter tentang
penyakit serta perkembangan kesehatan?
5. Menurut anda, pentingkah seorang perawat
membantu dokter dalam memberikan pelayanan
kesehatan?
6. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan bantuan perawat dalam membantu dokter
pada saat memberikan pelayanan?
7. Menurut anda, seberapa penting kemudahan
persyaratan dalam proses pendaftaran dan
administrasi pasien rawat jalan?
8. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan kemudahan persyaratan yang diberikan
dalam proses pendaftaran dan administrasi
pasien rawat jalan?
9. Menurut anda, seberapa penting pelayanan
seorang dokter dalam proses pengobatan
diPuskesmas?
10. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan pelayanan yang diberikan oleh dokter
untuk pelayanan pengobatan di Puskesmas?
11. Menurut anda, pentingkah seorang dokter
merespon kecepatandalam permintaan pelayanan
kesehatan?
12. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan kecepatan dokter dalam merespon
permintaan pelayanan kesehatan?
13. Menurut anda, seberapa penting kecepatan daya
tanggap petugas (dokter/perawat) dalam
menangani masalah kesehatan?
14. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan respon kecepatan daya tanggap petugas
(dokter/perawat) dalam menangani masalah
kesehatan?
15. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan respon petugas (dokter/perawat) tentang
kecepatan pada saat memperhatikan dan
mengatasi keluhan anda?
16. Menurut anda seberapa penting kejelasan
informasi yang diberikan perawat tentang
tindakan keperawatan di Puskesmas?
17. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan kejelasan informasi yang diberikan
perawat tentang tindakan keperawatan di
Puskesmas?
18. Menurut Anda, seberapa pentingkesigapan
perawat dalam memberikan kebutuhan pasien
pada kesehatan?
19. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah Anda
dengan kesigapan perawat dalam memberikan
kebutuhan pasien pada kesehatan?
20. Menurut Anda, seberapa pentingketepatan
diagnosa penyakit yang dilakukan oleh petugas
Puskesmas?
21. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah Anda
dengan diagnose yang dokter berikan?
22. Menurut Anda, pentingkah seorang dokter
memberikan rasa aman untuk pasien?
23. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah Anda
dengan perilaku dokter dalammemberikan rasa
aman?
24. Menurut anda, seberapa penting seorang dokter /
perawat bersikap ramah dan sopan pada saat
memberikan pelayanan pengobatan kepada anda
di Puskesmas?
25. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan keramahan dan kesopanan dokter
/perawat yang diberikan pada saat pelayanan
pengobatan?
26. Menurut anda, seberapa penting seorang petugas
(dokter/perawat) harus terampil dalam
melakukanpelayanan pengobatan kesehatan di
Puskesmas?
27. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan keterampilan yang diperlihatkan oleh
petugas dalam melakukan pelayanan pengobatan
di Puskesmas?
28. Menurut Anda, seberapa penting seorang
petugas (dokter/perawat) menjaga
kerahasiaanpenyakit pasien?
29. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan kerahasiaan yang diberikan oleh petugas
(dokter/perawat) dalam menjaga kerahasiaan
penyakit pasien?
30. Menurut anda, seberapa penting seorang dokter
terlihat percaya diri saat memberikan pelayanan
pasien dan tidak gemetar?
31. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan pelayanan dokter yang telihat percaya
diri saat memberikan pelayanan pasien dn tidak
gemetar?
32. Menurut anda, seberapa penting dengan
penjelasan yang diberikan perawat sebelum
melakukan tindakan?
33. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan pendokter jelasan yang diberikan
perawat?
34. Menurut anda, seberapa penting seorang
dokter/perawat memperhatian anda selama
menjalani pengobatan kesehatan?
35. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan perhatian yang diberikan
olehdokter/perawat kepada anda selama
menjalani pengobatan kesehtan?
36. Menurut Anda, seberapa pentingkah seorang
dokter mengenali anda terlebih dahulu sebelum
melakukan tindakan kesehatan?
37. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah Anda
ketika nama anda disebutkan dengan benar oleh
dokter yang pada saat melakukan tindakan?
38. Menurut anda, seberapa penting seorang dokter
perhatian ketika anda mengutarakan keluhan
tentang penyakit?
39. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan perhatian dokter ketika anda
mengutarakan keluhan tentang penyakit?
40. Menurut Anda, seberapa penting dokter berusaha
menenangkan rasa cemas pasien terhadap
penyakitnya?
41. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah Anda
dengan respon dokter dalam menenangkan rasa
cemas pasien terhadap penyakitnya?
42. Menurut Anda, seberapa penting seorang dokter
memberikan salam terlebih dahulu sebelum
melakukan pelayanan kesehatan ?
43. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah Anda
dengan salam yang diberikan dokter sebelum
melakukan pelayanan?
44. Menurut Anda, seberapa penting seorang
petugas mendengarkan keluhan pasien?
45. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah Anda
dengan cara petugas dalam menangani keluhan
pasien?
46. Menurut anda, seberapa penting kebersihan,
kenyamanan dan ketenangan ruangan tempat
diberikannya pelayanan di Puskesmas?
47. Setelah mendapatkan pelayanan, puaskah anda
dengan kebersihan, kenyamanan dan ketenangan
ruangantempat diberikannya pelayanan di
Puskesmas?

Anda mungkin juga menyukai