PENDAHULUAN
Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut
merupakan bagian awal DARI sistem pencernaan lengkap yang berakhir di
anus. Didalam rongga mulut terdapat :
a. Geligi, ada 2 (dua) macam yaitu;
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian
yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), usus penyerapan
(illeum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas
dan kantung empedu. Bagian-bagian usus halus;
a. Usus dua belas jari (duodenum) adalah bagian pertama usus halus yang
panjangnya 25 cm, berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi
kepala pankreas. Saluran empedu dan saluran pankreas masuk ke dalam
duodenum pada satu lubang yang disebut ampulla hepatopankreatika,
ampulla vateri, 10 cm dari pilorus.
6. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan menurut Tarigan (2001) adalah:
1) Pasien dalam keadaan kompensasi hati yang baik cukup dilakukan
kontrol yang teratur, istirahat yang cukup, susunan diet tinggi kalori
tinggi protein, lemak secukupnya.
2) Pasien sirosis dengan penyebab yang diketahui seperti :
a. Alkohol dan obat-obatan dianjurkan menghentikan penggunaannya.
Alkohol akan mengurangi pemasukan protein ke dalam tubuh.
Dengan diet tinggi kalori (300 kalori), kandungan protein makanan
sekitar 70-90 gr sehari untuk menghambat perkembangan kolagenik
dapat dicoba dengan pemberian D penicilamine dan Cochicine.
b. Hemokromatis
Dihentikan pemakaian preparat yang mengandung besi/ terapi kelasi
(desferioxamine). Dilakukan vena seksi 2x seminggu sebanyak 500cc
selama setahun.
c. Pada hepatitis kronik autoimun diberikan kortikosteroid.
3) Terapi terhadap komplikasi yang timbul
a. Asites
Tirah baring dan diawali diet rendah garam, konsumsi garam
sebanyak 5,2 gram/ hari. Diet rendah garam dikombinasi dengan
obat-obatan diuretik. Awalnya dengan pemberian spironolakton
dengan dosis 100-200 mg sekali sehari. Respons diuretik bisa
dimonitor dengan penurunan berat badan 0,5 kg/ hari, tanpa adanya
edema kaki atau 1 kg/ hari dengan adanya edema kaki. Bilamana
pemberian spironolakton tidak adekuat bisa dikombinasi dengan
furosemid dengan dosis 20-40 mg/ hari. Pemberian furosemid bisa
ditambah dosisnya bila tidak ada respons, maksimal dosisnya 160 mg/
Diagnosa Intervensi
No
Keperawatan NOC NIC
1 Ketidakseimbangan Setelah diberikan 1. Monitor jumlah
nutrisi kurang dari asuhan keperawatan nutrisi dan
kebutuhan tubuh selama … x 24 jam kandungan kalori.
(00002) diharapkan pasien akan 2. BB pasien dalam
Domain 2 : Nutrisi : batas normal.
Kelas 1 : Makan 1. Adanya peningkatan 3. Monitor adanya
berat badan sesuai penurunan berat
Definisi :asupan dengan tujuan. badan.
nutrisi tidak cukup 2. Berat badan ideal 4. Monitor kulit kering
untuk memenuhi sesuai dengan tinggi dan perubahan
kebutuhan metabolic. badan. pigmentasi.
Faktor yang
berhubungan :
Eksternal
1. zat kimia
2. usia yang ekstrem
3. imobilisasi fisik
Internal
1. perubahan
pigmentasi
2. gangguan sensasi.
4 Nyeri akut Setelah diberikan 1. Pantau atau catat
Definisi : asuhan keperawatan karakteristik nyeri,
peneglaman sensori diharapkan nyeri dada catat laporan verbal,
dan emosisonal yang hilang atau terkontrol petunjuk nonverbal,
tidak menyenangkan dengan KH: dan respon
yang muncul akibat 1) Pasien mampu hemodinamik
kerusakan jaringan mendemonstrasikan (meringis, menangis,
yang aktual atau penggunaan teknik gelisah, berkeringat,
potensial atau di relaksasi. mencengkeram dada,
gambarkan dalam hal 2) Pasien menunjukkan napas cepat,
kerusakan menurunnya TD/frekwensi
sedemikian rupa. tegangan, rileks dan jantung berubah).
mudah bergerak. 2. Ambil gambaran
Batasan karakteristik lengkap terhadap
: nyeri dari pasien
- Perubahan termasuk lokasi,
tekananan darah intensitas (0-10),
- Laporan isyarat lamanya, kualitas
- Mengekpresikan (dangkal/menyebar),