Anda di halaman 1dari 56

METOLOGI PENELITIAN

KESEHATAN

OLEH
MUHAMMAD SIRI DANGNGA
BAB I. PENDAHULUAN
• Penelitian pada hakekatnya adalah suatu
upaya untuk memahami dan memecahkan
masalah secara ilmiah, sistematis dan
logis.
Istilah ilmiah diartikan kebenaran
pengetahuan yang didasarkan pada fakta
imperis, yang diperoleh dari penyelidikan
secara berhati-hati dan bersifat objektif.
Oleh karena itu kegiatan penelitian ilmiah
memerlukan dan menempuh tahap-tahap
yang sistematis, dalam arti menurut aturan
tertentu dan logis dalam arti sesuai dengan
penalaran
• Bahwa di dalam kehidupan kita sebagai mahluk
sosial tidak terlepas dari berbagai masalah.
Masalah-masalah tersebut dikelompokkan dalam
berbagai bidang kehidupan antara lain pendidikan,
kesehatan, kemasyarakatan, politik, ekonomi,
keagamaan dan sebagainya. Untuk memecahkan
masalah-masalah tersebut maka dapat dilakukan
secara ilmiah yang disebut metode penelitian
(scientific method)
• Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris
Research, berasal dari kata re yang berarti kembali
dan to research yang berarti mencari. penelitian
(riset): mencari kembali
Menurut Hillway Tirus penelitian adalah suatu
cara untuk memahami sesuatu melalui
penyelidikan atau mencari bukti bukti yang
muncul sehubungan dengan masalah tersebut,
yang dilakukan secara hati-hati, sehingga
diperoleh pemecahannya.

• Menurut kamus Webster´s New International,


Penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati
dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-
prinsip; suatu penyelidikan yang sangat cerdik
untuk menetapkan sesuatu.
BATASAN PENELITIAN KESEHATAN
• Penelitian kesehatan berorientasikan atau
memfokuskan kegiatannya pada masalah-
masalah yang timbul di bidang kesehatan/
kerdokteran dan sistem kesehatan.
Kesehatan itu sendiri terdiri dari dua sub
bidang pokok, yakni pertama kesehatan
individu yang yang berorientasikan
klinis/pengobatan yang biasanya disebut
kedokteran. Kedua berorientasi pada
kesehatan kelompok atau masyarakat, yang
bersifat pencegahan yang disebut
kesehatan masyarakat (public health)
• Sub bidang kesehatan masyarakat terdiri dari
berbagai komponen, seperti epidemologi, pendidikan
kesehatan , administrasi dan kebijakan kesehatan, gizi
masyarakat, kesehatan lingkungan
• Secara makro, kesehatan merupakan sub sistem dari
sitem sosial-budaya yang tidak terlepas dari sub
sistem yang lain seperti pendidikan, eknomi, politik
dan sebagainya. Hai inipun merupakan sasaran dari
penelitian kesehatan masyarakat. Bertitik tolak dari
uraian tersebut di atas, penelitian kesehatan dapat
diartikan sebagai suatu upaya untuk memahami
permsalahan-permsalahan yang dihadapi dalam
bidang kesehatan, baik kuratif/klinis maupun
preventif/kesehatan masyarakat, serta masyalah-
masyalah yang berkaitan dengannya; dengan mencari
bukti yang muncul, dan dilakukan melalui langkah-
langkan tertentu yang bersifat ilmiah, sistematis dan
logis.
JENIS PENELITIAN KESEHATAN
• Berdasarkan metode, penelitian kesehatan dapat
digolongkan menjadi 3 kelompok besar yakni:
1. Metode penelitian survai (survey Research
method)
Dalam survai, penelitian tidak dilakukan terhadap
seluruh subjek yang diteliti atau populasi, tetapi
hanya mengambil dari sebagian populasi yang
disebut sampel. Sampel adalah bagian dari
populasi yang mewakili/reprsentatif dari
populasi. Dalam penelitian survai, hasil dari
penelitian tersebut merupakan hasil dari
keseluruhan. Dengan kata lain hasil dari sampel
tersebut dapat digeneralisasikan sebagai hasil
populasi.
a. Seksional Silang
• Dalam penelitian seksional silang, variabel
bebas dan terikat diukur atau diteliti secara
simultan (dalam waktu yang bersamaan).
Misalnya penelitian tentang hubungan antara
bentuk tubuh dengan hipertensi. Hubungan
antara sanitasi lingkungan dengan penyakit
menular dan lain sebagainya. Pengumpulan
data untuk jenis penelitian ini baik untuk
independent variable maupun untuk dependent
variable dilakukan secara bersamaan atau
sekaligus.
b. Studi Retrospektif (Retrospective Study)

• Penelitian ini adalah penelitian yang berusaha


melihat kebelakang (backward looking) artinya
pengumpulan data dimulai dari efek atau
akibat yang telah terjadi. Kemudian dari efek
tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-
variabel yang mempengaruhi akibat tersebut.
Dalam penelitian retrospektif ini berangkat dari
dependent variable, kemudian dicari
independent variables-nya. Misalnya penelitian
yang akan mencari hubungan antara merokok
dengan kanker paru-paru, maka dimulai dari
• Mengumpulkan kasus penderita kanker paru-paru,
kemudian dari kasus tersebut ditanyakan tentang
riwayat merokoknya pada waktu yang lampau
sampai sekarang.

• c. Studi Prospektif (Prospective study)


Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat melihat
kedepan (forward looking) artinya penelitian dimulai
dari variabel penyebab atau faktor resiko, kemudian
diikuti penyebabnya pada waktu yang akan datang.
Dalam penelitian ini berangkat dari variabel
independen kemudian diikuti akibat dari indevendent
variable tersebut terhadap dependen variable.
• Misalnya penelitian tentang hubungan antara
merokok dan kanker paru-paru tersebut, tidak
dimulai dari kasus atau penderita, tetapi orang
yang merokok dan bukan perokok.

2. Metde penelitian eksperimen


Dalam penelitian eksperimen atau percbaan,
peneliti melakukan percobaan atau perlakuan
terhadap variabel independentnya kemudian
mengukur akibat atau pengaruh percobaan
tersebut pada dependent variable. Percbaan atau
perlakuan disini adalah suatu usaha modifikasi
kondisi secara sengaja dan terkontrol dalam
menentukan peristiwa atau kejadian, serta
pengamatan terhadap perubahan yang terjadi
akibat dari peristiwa tersebut.
• Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk
menguji hipotesis sebab akibat dengan
melakukan interpensi. Oleh sebab itu sering
disebut penelitian intervensi (intervention
Studies) atau penelitian operasional
(operational research)

• Penggolongan Penelitian Kesehatan


menurut Manfaat atau Kegunaan
1). Penelitian Dasar (basic of Fudamental
Research).
Penelitian ini dilakukan untu memahami
atau menjelaskan gejala yang muncul pada
suatu ihwal. Kemudian gejala yang terjadi
• Pada ihwal tersebut dianalisis, dan
kesimpulannya merupakan pengetahuan
atau teori baru. Jenis penelitian ini sering
juga disebut peneitian murni (pure research)
karena dilakukan untuk merumuskan suatu
teori atau dasar pemikiran ilmiah tentang
kesehatan/kedokteran. Misalnya penelitian
tentang teori penyebab kanker, penelitian
kloning, banyi tabung, dan sebagainya.
2). Penelitian terapan (Aplied research)
Penelitian ini dilakukan untuk memodifikasi
proses suatu sistem atau program, dengan
menerapkan teori-teori kesehatan yang ada.
• Dengan kata lain, penelitian ini berhubungann dengan
penerapan suatu sistem atau metode yang terbaik
sesuai dengan sumberdaya yang tersedia untuk
sesuatu hal atau suatu keadaan. Artinya penelitian
dilakukan sementara itu sistem baru tersebut diuji
coba dan dimodifikasi. Penelitian terapan ini sering
disbut penelitin operasional (operatinal research).
Contoh penelitian untuk mengembangkan sistem
pelayanan terpadu di Puskesmas.
3). Penelitian Tindakan (action Research)
Penelitian ini dilakukan teruama untuk mencari
suatu situasi atau keadaan kesehatan masyarakat,
yang dilakukan secara terbatas. Biasanya penelitian
ini dilakukan terhadap suatu keadaan yang sedang
berlangung. Penelitian ini biasanya dilakukan di mana
pemecahan masalah perlu dilakukan, dan hasilnya
diperlakukan untuk memperbaiki suatu keadaan.
Misalnya penelitian tindakan untuk penelingkatan
kesehatan masyarakat transmigrasi.
4) Penelitian Evaluasi (Evaluation
Research)
Penelitian ini dilakukan untuk melakukan
penelitian terhadap suatu pelaksanaan kegiatan
atau program yang sedang dilakukan dalam
rangka mencari umpan balik yang akan
dijadikan dasar unuk memperbaiki suatu
program atau sistem. Penelitian evaluasi ada
dua tipe yaitu: tinjauan (reviews) dan pengujian
(trials).
Penelitian evaluasi yang bersifat tinjauan
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
program itu berjalan, dan sejauh mana program
tersebut mempunyai hasil atau dampak.
Misalnya penelitian untuk mengevaluasi
keberhasilan program imunisasi, program
perbaikan sanitasi lingkungan, program
keluarga berencana, dan sebagainya.
Sedangkan penelitian pengujian atau trials
dilakukan untuk menguji efektivitas dan
efisiensi suatu pengobatan atau program-
program yang lain. Biasanya penelitian ini
dilakukan untuk menguji keampuhan dari suatu
produk obat baru atau sistem pengobatan yang
lain. Oleh sebab itu jenis penelitian ini lebih
dikenal dengan nama penelitian klinik, atau
clinical trials.
Penggolongan Penelitian Kesehatan
menurut Tujuan
• Menurut tujuan digolongkan atas tiga yaitu:
1). Penelitian penjelajahan (exploratory).
Bertujuan untuk menemukan problematik-
problematik baru dalam dunia
kesehatan/kedokteran.
2). Penelitian Pengembangan. Bertujuan untuk
megembangkan pengetahuan atau teori baru di
bidang kesehatan/kedoteran
3). Penelitian verifikatif. Bertujuan utuk menguji
kebenaran suatu teori dalam bidang kesehatan
atau kedokteran.
Penggolongan Penelitian Kesehatan
menurut tempat pelaksanaan
Dari segi tempat atau sumber data dari
mana penelitian itu dilakukan, maka jenis
penelitian kesehatan dibedakan menjadi:
1). Penelitian perpustakaan (library
research). Penelitian ini dilakukan hanya
dengan mengumpulkan dan mempelajari
data dari buku-buku literatur, laporan-
aporan dan dokumen-dokumen lainnya yang
telah ada diperpustakaan.
2). Penelitian Laboratorium (laboratory
research). Penelitian ini dilakukan di dalam
laboratorium, pada umumnya digunakan
dalam penelitian-penelitian klinis.

3). Penelitian Lapangan (field research).


Penelitian ini dilakukan dalam masyarakat,
dan masyarakat sendiri sebagai objek
penelitian. Oleh sebab itu penelitian ini
biasanya digunakan dalam penelitian-
penelitian kesehatan masyarakat (Public
Health).
3. Tujuan Penelitian Kesehatan

Secara umum tujuan penelitian kesehatan itu


antara lain adalah:
a. Menemukan atau menguji fakta baru maupun
fakta lama sehubungan dengan bidang kesehatan
atau kedokteran.
b. Mengadakan analisis terhadap hubungan atau
interaksi antara fakta yang ditemukan dalam
bidang kesehatan atau kedokteran.
c. Menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta
hubungannya dengan teori-teori yang ada.
d. Mengembangkan alat, teori, atau konsep baru
dalam bidang kesehatan/kedokteran yang
memberi kemungkinan bagi peningkatan
kesehatan masyarakat khususnya, dan
peningkatan kesejahteraan umat manusia pada
umumnya.
Secara garis besar tujuan penelitian
kesehatan/kedokteran dikelompkkan menjadi 3,
yaitu:
a. Untuk menemukan teori, konsep, dalil atau
generalisasi baru tentang kesehatan atau
kedokteran.
b. Untuk memperbaiki atau memodifikasi teori,
sistem, atau program pelayanan
kesehatan/kedokteran
c. Untuk memperkokoh teori, konsep, sistem, atau
generalisasi yang sudah ada.
Manfaat Penelitian Kesehatan
• Dalam rangka pengembangan sistem
kesehatan, diperlukan perencanaan yang
baik dan teliti. Perencanaan yang teliti
sangat memerlukan informasi dan data
yang akurat. Oleh karena itu diperlukan
penelitian yang relevan. Secara singkat
manfaat penelitian kesehatan dapat
diidentifikasi sebagai berikut.
a. Hasil penelitian dapat digunakan untuk
menggambarkan tentang keadaan atau
status kesehatan individu, kelompok,
maupun masyarakat.
b. Digunakan untuk menggambarkan
kemampuan sumberdaya, dan
kemungkinan sumberdaya tersebut
guna mendukung pengembangan
pelayanan kesehatan yang
diencanakan.
c. Dapat dijadikan sarana diagnosis
dalam mencari sebab masalah
kesehatan atau kegagalan-kegagalan
yang terjadi dalam sistem pelayanan
kesehatan. Dengan demikian akan
memudahkan pencarian alternatif
pemecahan masalah-masalah
tersebut.
d. Dapat dijadikan sarana untuk
menyusun kebijaksanaan dalam
menyusun strategi pengembangan
sistem pelayanan kesehatan.
e. Dapat melukiskan kemampuan
dalam pembiayaan, peralatan, dan
ketenagakerjaan baik secara
kuantitas maupun secara kualitas
guna mendukung sistem kesehatan.
BAB 2. USUALAN (PROPSAL)
PENELITIAN
Proses penelitian pada hakekatnya
terdiri atas 4 tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan (Perencanaan)
2. Tahap Pelakasanaan (Pengumpulan
Data)
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
4. Tahap Penulisan Hasil Penelitian
(Laporan)
Pada tahap persiapan, mencakup
kegiatan-kegiatan pemilihan
(perumusan) masalah sampai dengan
penyusan instrumen (alat pengukur/
pengumpulan data). Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan pada tahap ini biasanya
dirumuskan dalam bentu usulan atau
proposal penelitian. Usulan penelitian ini
biasanya dibedakan menjadi 2 jenis
yaitu:
1. Usulan penelitian di mana hasil
penelitian nanti fokusnya diarahkan
kepada pemecahan masalah atau
mencari informasi yang akan digunakan
untuk memecahkan suatu masalah atau
keperluan program.
2. Usulan penelitian di mana hasilnya
difokuskan kepada kepentingan ilmu
pengetahuan atau karya ilmiah,
misalnya untuk membuat skripsi,
tesis, atau disertasi, dan sebagainya.
Usulan ini lebih terinci dan lebih rumit
dibandingkan dengan versi yang
pertama.
Format kedua versi usulan
penelitian ini sedikit berbeda
meskipun pada perinsipnya adalah
sama.
Format (out line) Usulan Penelitian
1. Judul Penelitian
2. Latar belakang Masalah
3. Perumusan Masalah
4. Tujuan Penelitian
a. Umum
b. Khusus
5. Manfaat Penelitian
6. Tinjauan Pustaka
7. Kerangka Konsep, hiptesis dan
definisi operasional.
8. Metde Penelitian:
a. Jenis penelitian
b. Populasi dan sampel
c. Cara pengumpulan data
d. Intrumen (alat pengumpulan data)
e. Rencana pengolahan dan analisis data
9. Rencana kegiatan
10. Organisasi Penelitian
11. Rencana Biaya (anggaran)
12. Daftar kepustakaan.
1. Judul penelitian
Judul penelitian merupakan
pencerminan dari tujuan penelitian.
Oleh karena tujuan penelitian itu
dirumuskan dari masalah penelitian,
atau dengan kata lain tujuan
penelitian itu merupakan jawaban
sementara dari pertanyaan-
pertanyaan penelitian, maka judul
penelitian juga mencerminkan
masalah penelitian.
Contoh Judul Penelitian
“Ketidaksambungan imunisasi polio
pada ananak-anak balita di wilayah
Kerja Puskesmas X”
Masalah yang dihadapi adalah
Ketidaksambungan imunisasi polio
(angka drop out tinggi)
Sedangkan tujuan penelitian adalah
mengungkapkan masalah-masalah
(faktor-faktor) yang menyebabkan
ketidaksambungan imunisasi polio
pada anak balita.
2. Latar Belakang
Dalam latar belakang masalah penelitian,
akan diuraikan fakta-fakta, pengalaman-
pengalaman si peneliti, hasil-hasil
penelitian dari orang lain, atau teori-teori
yang melatarbelakangi masalah yang akan
diteliti. Dengan uraian tentang fakta,
pengalaman dari teori-teori tersebut, maka
pihak lain (pemberi dana) diyakinkan bahwa
masalah yang akan diajukan tersebut cukup
penting, dan cukup justified. Dalam latar
belakang harus dengan jelas diuraikan:
Mengapa masalah tersebut dipilih? Apa
justifikasinya, mengapa penelitian itu
diadakan di wilayah tersebut.
Judul penelitian seperti
contoh“Ketidaksambungan imunisasi polio
pada ananak-anak balita di wilayah Kerja
Puskesmas X” maka latar belakangnya,
harus diuraikan sbb:
a. Peranan atau pentingnya imunisasi polio
bagi anak balita.
b. Masalah polio di Indonesia dan program
imuniasi polio di Indonesia.
c. Masalah drop out atau
ketidaksinambungan imunisasi polio
secara umum di Indonesia
d. Masalah drop out imunaisasi polio di
wilayah kerja Puskesmas X
3. Rumusan Masalah
Masalah adalah kesenjangan (gap)
antara harapan dan kenyataan, antara
apa yang diinginkan dan yang dituju
dengan apa yang terjadi atau
faktanya. Merumuskan masalah
penelitian dapat dilakukan dalam
bentuk pernyataan (problem
statement), dan juga dalam bentuk
pertanyaan (research question)
Contoh Permasalahan
Posyandu di wilayah Kota X sudah
merata, hampir tiap RW telah
mempunyai posyandu. Penyuluhan-
penguluhan tentang imunisasi telah
berjalan dengan baik di posyandu-
posyandu. Namun angka drop out
imunisasi polio masih tinggi, sekitar
75%. Hal ini berarti kesinambungan
imunisasi polio bagi anak balita di
Kota X tersebut rendah. Dari
pennyataan penelitian ini, kemudian
dapat dilanjutkan dengan pertanyaan
penelitian:
a. Mengapa kesinambungan imunisasi
polio bagi anak balita di Kota X
rendah. Atau mengapa angka drop
out imunisasi polio tinggi?
b. Faktor-faktor apa yang menyebabkan
atau mempengaruhi
ketidaksambungan imunisasi polio
bagi anak balita di Kota X
4. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi
ke arah mana, atau data (informasi) apa
yang akan dicari melalui penelitian itu.
Tujuan penelitian dirumuskan dalam
bentuk pernyataan yang konkret dapat
diamati (observabel) dan dapat diukur
(measurable), Misalnya:
a. Memperoleh informasi (data) tentang jumlah
pemeriksaan ibu-ibu hamil di Kecamatan X
selama kehamilan
b. Memperoleh informasi tentang hubungan
antara frekuensi pemeriksaan kehamilan
BBL (Berat Badan bayi Lahir)
Biasanya tujuan penelitia ini
dibedakan menjadi tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan khusus adalah
penjabaran daripada tujuan umum.
Contoh:
Tujuan umum:
Dikengetahuinya hubungan antara
kualitas fisik sarana air bersih yang
digunakan dengan terjadinya diare
diwilayah Jakarta pusat
Tujuan Khusus

1) Diketahuinya jenis sarana air bersih


yang digunakan oleh masyarakat
Jakarta Pusat
2) Diketahuinya kondisi/kualitas fisik
sarana air bersih tersebut.
3) Diketahuinya hubungan antara kualitas
fisik sarana air bersih dengan kualitas
airnya.
4) Diketahuinya hubungan antara kualitas
fisik sarana air bersih dengan kejadian
diare.
5. Manfaat Penelitian
Yang dimaksud dengan manfaat penelitian
adalah kegunaan hasi penelitian, baik segi
kepentingan pengembangan program maupun
kepentingan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu
dalam manfaat penelitian ini harus diuraikan
secara rinci manfaat atau kegunaan hasil
penelitian.
Cntoh:
1) Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
masukan dalam rangka meningkatkan upaya
pencegahan diare khusunya di Wilayah Jakarta
Pusat.
2) Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat
khususnya di bidang sanitasi lingkungan.
6. Tinjauan Pustaka
• Tinjauan kepustakaan sangat
penting dalam mendasari penelitian
yang akan dilakukan. Tinjauan
kepustakaan ini bisa mencakup 2
hal:
1). Tinjauan teori yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan diteliti. Hal
ini dmaksudkan agar para peneliti
mempunyai wawasan yang luas
sebagai dasar untuk mengembangkan
atau mengidentifikasi variabel-variabel
yang akan diteliti.
2). Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain
yang berkaitan dengan masalah yang
akan diteliti.
7. Kerangka Konsep dan Hipotesis
1). Kerangka konsep-konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu
hubungan atau kaitan antara konsep satu
dengan konsep yang lainnya dari masalah
yang ingin diteliti. Konsep adalah suatu
abstraksi yang dibentuk dengan
menggeneralisasikan suatu pengertian.
Oleh karena itu konsep tidak dapat diukur,
maka konsep tersebut harus dijabarkan ke
dalam variaber-variabel.
Contoh: Kerangka kosep penelitia

Pendidikan Perilaku

Kualitas Fisik Kualitas Kejadian


Sarana air bersih Air bersih diare

Status Ekonomi Status Sosial

Gambar 1. kerangka knsep penelitian


• Gambar 1 menunjukan bahwa konsep-
konsep yang akan diamati adalah
pendidikan, perilaku, status ekonomi
konsumen, dan kualitas sara air
bersih, kualitas air bersih sebagai
variabel bebas dan kejadian diare
sebagai variabel terikat.
2) Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban
sementara dari pertanyaan penelitian.
Hipotesis dapat dibedakan atas
hipotesis mayor dan minor
Contoh Hipotesis
• Hipotesis Mayor: Kualitas air bersih
ditentukan oleh kualitas sarana air bersih,
perilaku, pendidikan, dan sosial ekonomi
keluarga.
• Sub hipotesis (hipotesis minor)
a. Makin tinggi pendidikan, makin tinggi
kualitas air bersihnya.
b. Makin baik kualitas sarana air bersih,
makin baik kualita air bersih
c. Makin baik perilaku, makin baik kualitas
air bersih
d. Makin tinggi tingkat ekonomi, makin baik
kualitas air bersih
3). Definisi perasional Variabel
• Untuk membatasi ruang lingkup atau
pengertian variabel-variabel yang
diamati/diteliti, maka perlu variabel-
variabel tersebut diberi batasan atau
definisi operasional.
• Contoh:
a). Sarana air bersih adalah bangunan
atau alat yang digunakan untuk
mendapat air bersih, berupa sumur
pompa tangan, sumur gali, PAM, dan
sebagainya.
b). Diare adalah gangguan/penyakit
perut yang ditandai dengan menceret,
berak-berak encer lebih dari 3 kali
sehari.
c). Anemia ibu hamil adalah keadaan
kadar hemglobin di dalam darah ibu
hamil yang lebih rendah daripada nilai
nrmal, yaitu 11 gram%
Pada waktu menyusun definisi
operasional variabel biasanya
sekaligus diidenifikasi skala
pengukuran yang digunakan apakah
nominal, ordinal, interval atau rasio.
8. Metde Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan tentang
metde atau cara yang digunakan dalam
penelitian. Metode penelitian mencakup:
a). Jenis penelitian, menjelaskan jenis
pendekatan atau metode yang akan
digunakan. Misalnya penelitian ini
menggunakan metode survai dengan
penekatan Cross Sectional di mana data
yang menyangkut varibel bebas dan terikat
akan dikumpulkan dalam waktu yang sama.
b). Populasi dan sampel. Dalam populasi
dijelaskan secara spesifik siapa atau
golongan mana yang menjadi sasaran
penelitian tersebut.
Contoh: Populasi dalam penelitian ini adalah
remaja yang berumur 12-18 tahun yang
bertempat tinggal di DKI Jakarta.
Sedangkan sampel harus disebutkan teknik
pengambilan sampel yang digunakan
apakah random sampling atau non random
samling; perlu juga disebutkan besarnya
sampel.
c). Cara pengumpulan data
Dijelaskan cara atau metode yang
digunakan untuk pengumpulan data.
Misalnya bserasi, interviu, kuesioner dan
dkumentasi. Biasanya dalam satu penelitian
menggunakan lebih dari satu cara atau
metode.
d) Instrumen penelitian
Yang dimaksud dengan instrumen
penelitian adalah alat-alat yang akan
digunakan untuk pengumpulan data.
Instrumen penelitian dapat berupa
kuesioner, formulir obeservasi, dapat
pula berupa stetoskop, tensimeter,
timbangan, meteran atau
antropometrik dsb.
Agar intrumen valid dan reliable
maka sebelum digunakan perlu diuji
coba (pretest) lebih dahulu.
Valid dan reliable
• Valid adalah bahwa instrumen sebagai alat
ukur itu benar-benar mengukur apa yang
seharusnya diukur.
• Reliable artinya instrumen sebagai alat
ukur dapat memperleh hasil ukur yang tetap
(consistant).
e). Rencana Pengolahan dan analisis data.
Dalam bagian ini diuraikan rencana yang
akan dilakukan untuk mengolah dan
menganalisis data. Jelaskan pengolahan
datanya dari ediing, coding sampai dengan
data entry. Diuraikan pula rencana yang
akan dilakukan untuk menganalisis data
serta uji statistik yang akan digunakan.
9. Jadwal Penelitian
Biasanya jadwal penelitian disusun
dalam suatu Gant’s Chart. Cntoh sbb.

Bul an ke-
Jenis Kegiatan 1 2 3 4

Penyusunan XX
Propsal
Penyusunan XX
Instrumen
Persiapan X
Lapangan dst.
Jenis Kegiatan
1. Penyusunan Proposal
2. Penyusunan instrumen
3. Persiapan Lapangan
4. Uji coba (try out) instrumen
5. Pengumpulan data
6. Pengolahan data
7. Analisis data
8. Penyusunan Laporan
10. Organisasi
Dalam bagian ini diuraikan organisasi
penelitian. Biasa terdiri dari peneliti utama,
Peneliti (ketua/anggota), petugas
pengumpul data (surveyor) dan sekretriat.
11. Rencana Biaya
Duraikan besarnya biaya perkegiatan,
serta jumlah keseluruhan biaya tersebut.
Kegiatan yang dapat dibiayai mulai dari
rapat-rapat, penyusunan proposal,
instrumen sampai pada menulisan laporan
dan seminar
11. Daftar Pustaka
Adalah semua litertur atau bacaan
yang digunakan untuk mendukung
dalam penyusunan proposan dan
pembahasan hasil penelitian. Literatur
ini adalah buku-buku teks, majalah
atau jurnal ilmah, makalah ilmiah,
skripsi, tesis, disertasi. Diperhatikan
kemutahiran pustaka (5 Tahun
terakhir); dapat pula literatur
didownload dari internet. Penulisan
daftar pustaka mengikuti ketentuan
pada buku panduan penulisan ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai