P27220019050
2B D-III Keperawatan
Prosedur pemeriksaan fisik sistem syaraf 12 pasang saraf kranial di awali dengan
persiapan alat dan persiapan klien kemusian minta klien untuk mengenakan baju periksa dan
komunikasikan kepada klien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan. Selanjutnya
lakukan pengkajian pada pasien yang meliputi :
a. Observasi kebersihan klien, cara berpakaian, postur tubuh, bahasa tubuh, ekspresi
wajah, kemampuan berbicara, kemampuan untuk mengikuti petunjuk
b. Kaji kemampuan bicara dan kemampuan mengucapkan kata-kata, keras
lembutnya suara dan kejelasan vokal yang diucapkan klien
c. Kaji sensorium klien : tingkat kesadaran dengan Glasgow Coma Scale (GCS),
tanyakan waktu, tanggal, tempat, dan alasan berkunjung ke rumah sakit
d. Kaji memori klien : tanyakan nama klien, nama anggota keluarga, tanggal lahir,
riwayat pekerjaan
3. FASE KERJA
Pemeriksaan fisik sistem syaraf 12 pasang saraf kranial ditujukan untuk klien dengan
gangguan sensori, gangguan motorik, gangguan resiko injuri, serta klien dengan pengetahuan
kurang. Kemudian lanjutkan pada fase pra-interaksi pada tahap ini perawat wajib membaca
ulang catatan rekam medis klien , mempersiapkan alat serta mencuci tangan dengan air
mengalir dan prinsip 7 bersih. Pada tahap orientasi kita sebagai perawat wajib memberikan
salam dan menyapa pasien , menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan tindakan serta
menanyakan persetujuan dan kesiapan klien.
Setelah pasien menyetujui tindakan yang akan dilakukan lanjutkan dengan fase kerja
yang meliputi pemeriksaan :
1. Nervus Olfactorius
a. Pastikan rongga hidung cukup bersih dan tidak tersumbat oleh mukus atau
benda lain
b. Minta klien untuk menutup kedua mata dan satu lubang hidung
menggunakan jari tangan
c. Dekatkan sumber bau ke lobang hidung yang tidak ditutup dan minta klien
mengidentifikasi dan menyebut nam sumber bau
d. Lakukan langkah yang sam pada lubang hidung yang lain
2. Nerfus Opticus
a. Catat kelainan yang mungkin ada pada mata klien seperti katarak dan
infeksi, sebelum melakukan pemeriksaan
b. Periksa ketajaman penglihatan :
1) Minta klien membaca buku atau majalah, observasi jarak baca,
2) Periksa penglihatan jauh dengan menggunakan snellen chart
c. Periksa lapang pandang :
1) Minta klien menutup mata sebelah dan mata yang terbuka
memandang lurus ke depan,
2) Gerakkan objek dari arah luar ke arah tengah mata dan minta klien
mengatakan “ya” pada saat pertama kali melihat objek yang
digerakkan,
3) Ulangi prosedur untuk mata yang sebelahnya,
4) Catat berapa derajat lapangan pandang klien,
5) Gunakan optalmoskop untuk melihat fundus dan optik disk (warna
dan bentuk)
3. Nervus Occulomotorius, Throaclear dan Abdusen
a. MATA : Observasi apakah terdapat edema kelopak mata, hiperemi
konjungtiva dan kelopak mata jatuh (ptosis)
b. PUPIL : periksa reaksi pupil terhadap cahaya, ukuran pupil dan adanya
perdarahan pada pupil
c. Gerakan BOLA MATA: minta klien untuk mengikuti petunjuk pemeriksa;
periksa gerakan bola mata ke enam arah utama (Cardinal point of Gaze)
yaitu : lateral atas, lateral bawah, lateral, medial atas, medial bawah,
medial.
4. Nervus Trigeminus
Fungsi Sensoris :
a. RASA RABA:
1) Sentuhkan kapas ke kulit wajah pada area maxilla & mandibula kiri
dan kanan, dan frontal.
2) Minta klien untuk mengatakan “ya” bila dapat merasakan sentuhan
b. RASA NYERI:
Minta klien mengatakan “tajam” atau “tumpul” (ulangi prosedur no.1
dengan menggunakan jarum steril dan benda tumpul)
c. RASA SUHU:
1) Minta klien mengatakan “panas” atau “dingin” gunakan tabung dari
bahan kaca berisi air panas dan air dingin.
2) Lakukan seperti prosedur no.1
d. RASA SIKAP:
Minta klien menyebutkan area wajah yang disentuhkan dengan kapas
e. RASA GETAR:
1) Getarkan garputala,
2) Sentuhkan ke wajahdan tanyakan klien apakah dapat merasakan
getaran
f. REFLEKS KORNEAL:
1) minta klien memandang lurus ke depan,
2) sentuh kornea dari arah samping/lateral dengan ujung gulungan
kapas,
3) perhatikan reflek menutup mata/berkedip klien
Fungsi Motorik :
9. Nervus Hipoglossus
a. Periksa gerakan lidah: minta klien menjulurkan lidah, menggerakkan
lidah ke kiri dan kanan, observasi kesimetrisan gerakan lidah
b. Periksa kekuatan otot lidah: minta klien mendorong salah satu sisi pipi
dengan ujung lidah, dorong bagian luar pipi klien dengan dua jari,
observasi kekuatan tahanan lidah klien, ulangi dengan sisi sebelumnya.
4. FASE TERMINASI
a. Merapikan pasien
b. Berpamitan dengan pasien
c. Membereskan alat-alat
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan