Anda di halaman 1dari 6

ALMA NURFITRIA FAIZAH

P27220019050
2B D-III Keperawatan

TUGAS INDIVIDU KMB II


RESUME PENGKAJIAN SISTEM PERSYARAFAN
12 PASANG SARAF KRANIAL
1. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
a. Garputala
b. Kapas
c. Pen Light
d. Optalmoskop
e. Tongue Spatel
f. Objek kecil yang dapat disentuh (seperti paper clip, uang logam)
g. Bahan beraroma tajam seperti kopi, vanila, parfum
h. Bahan perasa : asin, asam, manis, pahit
i. Sarung Tangan
1. FASE PRA INTERAKSI
a. Verifikasi data
b. Persiapan alat
c. Cuci tangan
2. FASE ORIENTASI

a. Memberikan salam dan menyapa nama pasien


b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien

Prosedur pemeriksaan fisik sistem syaraf 12 pasang saraf kranial di awali dengan
persiapan alat dan persiapan klien kemusian minta klien untuk mengenakan baju periksa dan
komunikasikan kepada klien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan. Selanjutnya
lakukan pengkajian pada pasien yang meliputi :
a. Observasi kebersihan klien, cara berpakaian, postur tubuh, bahasa tubuh, ekspresi
wajah, kemampuan berbicara, kemampuan untuk mengikuti petunjuk
b. Kaji kemampuan bicara dan kemampuan mengucapkan kata-kata, keras
lembutnya suara dan kejelasan vokal yang diucapkan klien
c. Kaji sensorium klien : tingkat kesadaran dengan Glasgow Coma Scale (GCS),
tanyakan waktu, tanggal, tempat, dan alasan berkunjung ke rumah sakit
d. Kaji memori klien : tanyakan nama klien, nama anggota keluarga, tanggal lahir,
riwayat pekerjaan
3. FASE KERJA

Pemeriksaan fisik sistem syaraf 12 pasang saraf kranial ditujukan untuk klien dengan
gangguan sensori, gangguan motorik, gangguan resiko injuri, serta klien dengan pengetahuan
kurang. Kemudian lanjutkan pada fase pra-interaksi pada tahap ini perawat wajib membaca
ulang catatan rekam medis klien , mempersiapkan alat serta mencuci tangan dengan air
mengalir dan prinsip 7 bersih. Pada tahap orientasi kita sebagai perawat wajib memberikan
salam dan menyapa pasien , menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan tindakan serta
menanyakan persetujuan dan kesiapan klien.
Setelah pasien menyetujui tindakan yang akan dilakukan lanjutkan dengan fase kerja
yang meliputi pemeriksaan :
1. Nervus Olfactorius
a. Pastikan rongga hidung cukup bersih dan tidak tersumbat oleh mukus atau
benda lain
b. Minta klien untuk menutup kedua mata dan satu lubang hidung
menggunakan jari tangan
c. Dekatkan sumber bau ke lobang hidung yang tidak ditutup dan minta klien
mengidentifikasi dan menyebut nam sumber bau
d. Lakukan langkah yang sam pada lubang hidung yang lain

2. Nerfus Opticus
a. Catat kelainan yang mungkin ada pada mata klien seperti katarak dan
infeksi, sebelum melakukan pemeriksaan
b. Periksa ketajaman penglihatan :
1) Minta klien membaca buku atau majalah, observasi jarak baca,
2) Periksa penglihatan jauh dengan menggunakan snellen chart
c. Periksa lapang pandang :
1) Minta klien menutup mata sebelah dan mata yang terbuka
memandang lurus ke depan,
2) Gerakkan objek dari arah luar ke arah tengah mata dan minta klien
mengatakan “ya” pada saat pertama kali melihat objek yang
digerakkan,
3) Ulangi prosedur untuk mata yang sebelahnya,
4) Catat berapa derajat lapangan pandang klien,
5) Gunakan optalmoskop untuk melihat fundus dan optik disk (warna
dan bentuk)
3. Nervus Occulomotorius, Throaclear dan Abdusen
a. MATA : Observasi apakah terdapat edema kelopak mata, hiperemi
konjungtiva dan kelopak mata jatuh (ptosis)
b. PUPIL : periksa reaksi pupil terhadap cahaya, ukuran pupil dan adanya
perdarahan pada pupil
c. Gerakan BOLA MATA: minta klien untuk mengikuti petunjuk pemeriksa;
periksa gerakan bola mata ke enam arah utama (Cardinal point of Gaze)
yaitu : lateral atas, lateral bawah, lateral, medial atas, medial bawah,
medial.
4. Nervus Trigeminus
Fungsi Sensoris :
a. RASA RABA:
1) Sentuhkan kapas ke kulit wajah pada area maxilla & mandibula kiri
dan kanan, dan frontal.
2) Minta klien untuk mengatakan “ya” bila dapat merasakan sentuhan
b. RASA NYERI:
Minta klien mengatakan “tajam” atau “tumpul” (ulangi prosedur no.1
dengan menggunakan jarum steril dan benda tumpul)
c. RASA SUHU:
1) Minta klien mengatakan “panas” atau “dingin” gunakan tabung dari
bahan kaca berisi air panas dan air dingin.
2) Lakukan seperti prosedur no.1
d. RASA SIKAP:
Minta klien menyebutkan area wajah yang disentuhkan dengan kapas
e. RASA GETAR:
1) Getarkan garputala,
2) Sentuhkan ke wajahdan tanyakan klien apakah dapat merasakan
getaran
f. REFLEKS KORNEAL:
1) minta klien memandang lurus ke depan,
2) sentuh kornea dari arah samping/lateral dengan ujung gulungan
kapas,
3) perhatikan reflek menutup mata/berkedip klien

Fungsi Motorik :

a. Minta klien mengatupkan bibir dan merapatkan gigi


b. Periksa otototot maseter dan temporalis kiri dan kanan, dan kekuatan
otot.
c. Minta klien untuk membuka dan menutup mulut atau melakukan
gerakan mengunyah beberapa kali,
d. Observasi kesimetrisan gerakan mandibula
5. Nerfus Fasialis
Fungsi Sensoris :
a. Celupkan lidi kapas ke dalam garam
b. Sentuhkan ke ujung depan lidah, minta klien mengidentifikasi rasa
c. Ulangi pemeriksaan untuk mengidentikasi rasa asam, manis dan pahit
Fungsi Motorik :
a. Periksa kekuatan otot wajah bagian atas dan bawah
b. Minta klien menutup mata kuat-kuat dan pemeriksa mencoba membuka
c. Minta klien menggembungkan pipi dan pemeriksa menekan pipi klien
dengan dua jari, amati kemampuan klien menahan tekanan jari
pemeriksa.
6. Nervus Vestibulochoclearis
a. Romberg test
b. Minta klien berdiri tegak dengan kaki dan tangan adduksi
c. Observasi apakah ada ayunan tubuh klien
d. Minta klien menutup mata dan observasi gerakan dan usaha klien
untukmempertahankan posisi tegak.
7. Nervus Glossopharingeus dan Vagus
a. Minta klien membuka mulut lebar dan mengatakan “aa”, observasi
gerakan palatum dan uvula (normalnya palatum lunak sedikit terangkat
dan letak uvula relatif di tengah)
b. Periksa “gag” refleks (tersedak) dengan menyentuh dinding belakang
pharing dengan tongue spatel
c. Periksa aktivitas motorik pharing dengan meminta klien menelan
sedikit air, observasi gerakan menelan dan kemudahan saat menelan
d. Periksa pita suara dengan menyuruh klien berbicara dan dengarkan
kejelasan vokal suara klien
8. Nervus Assesorius
a. Fungsi otot trapezius: minta klien menaikkan kedua bahu bersamaan
dan observasi kesimetrisan gerakan
b. Fungsi otot sternocleidomastoideus: minta klien menoleh kiri dan
kanan, mendekatkan telinga ke bahu kiri dan kanan tanpa mengangkat
bahu, observasi rentang gerak sendi servikal.
c. Kekuatan otot trapezius: tahan kedua sisi bahu klien dengan telapak
tangan, minta klien mendorong tangan pemeriksa sekuat-kuatnya,
perhatikan kekuatan daya dorong
d. Kekuatan otot sternocleidomastoideus: minta klien menoleh ke kiri dan
melawan tahanan dan lakukan untuk sisi kanan.

9. Nervus Hipoglossus
a. Periksa gerakan lidah: minta klien menjulurkan lidah, menggerakkan
lidah ke kiri dan kanan, observasi kesimetrisan gerakan lidah
b. Periksa kekuatan otot lidah: minta klien mendorong salah satu sisi pipi
dengan ujung lidah, dorong bagian luar pipi klien dengan dua jari,
observasi kekuatan tahanan lidah klien, ulangi dengan sisi sebelumnya.
4. FASE TERMINASI
a. Merapikan pasien
b. Berpamitan dengan pasien
c. Membereskan alat-alat
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai