Anda di halaman 1dari 10

Nama : Barokaniah Rizky Dianty

NIM : 1130018106 / 5A
Prodi : S1 Keperawatan

SOP ( STANDART OPERATIONAL PROCEDURE )

PEMERIKSAAN PERSEPSI SENSORI

1. PROSEDUR SENSORI PERSEPSI (MATA)


a). Pengertian
suatu tindakan untuk mengkaji keadaan saraf sensori dan persepsi klien terutama
kemampuan penglihatan klien.
b). TUJUAN
1) Memperoleh data subyektif klien tentang daya penglihatannya.
2) Memperoleh data obyektif klien tentang daya penglihatannya.
3) Menentukan rencana keperawatan klien berikutnya.
c). PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK SENSORI-PERSEPSI (PENGLIHATAN)
 Fase Pra Interaksi
1) Cek perencanaan keperawatan klien
2) Buat kontrak dan jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien
3) Persiapan alat :
- Snellen Chart
- Penlight
- Pensil
 Fase Orientasi
1) Perawat cuci tangan
2) Tanyakan kondisi kesiapan klien saat ini.
 Fase kerja
1) Visual Aquity : Bantu klien melepas alat bantu lihat (kacamata, lena kontak)
2) Minta klien berdiri 20 kaki (6 meter) dari Snellen Chart
3) .Minta klien untuk membaca huruf terkecil yang mungkin bias terbaca.
4) Mulai dari kedua mata kemudian lakukan bergantian antara mata kanan dan kiri.
5) Minta klien memakai lensa koreksi
6) Catat kemampuan klien membaca huruf terkecil dengan tepat tanpa kesalahan
dalam duakali percobaan, dengan atau tanpa lensa koreksi.
7) Minta klien duduk dan melihat lurus kedepan
8) Arahkan penlight dari sisi klien hingga cahaya mengenai pupil.
9) Observasi reaksi pupil ; normalnya cepat berkonraksi.
10) Ulangi prosedur pada sisi mata lainnya.
11) Pegang pensil dan arahkan 10- 15 cm dari hidung klien.
12) Minta klien memperhatikan pensil, kemudian arahkan pensil menjauh dan
kembalikan ke tempat semula.
13) Perhatikan reaksi pupil ; normalnya berkontraksi ketika dekat.
14) Arahkan pensil mendekati hidung.
15) Perhatikan reaksi pupil ; normalnya akan tampak juling.
16) Extracular movement : Minta pasien duduk/ berdiri dua kaki di depan perawat.
17) Minta klien tidak menggerakkan kepala ketika matanya mengikuti gerakan pensil
atau penlight.
18) Gerakkan jari/ penlight perlahan ke atas dan kebawah, ke kanan dan ke kiri,
diagonal naik turu kekiri, diagonal naik turun ke kanan.
 Fase terminasi.
1) Komunikasi selama prosedur dilakukan.
2) Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya bila perlu.
3) Posisikan klien dengan nyaman.
4) Cuci tangan. Dokumentasi.
2. PEMERIKSAAN SENSORI PERSEPSI (TELINGA)
a). Pengertian
Adalah suatu tindakan untuk mengkaji keadaan saraf sensori dan persepsi klien.
b). Tujuan
1) Memperoleh data subyektif klien tentang sistem sarafnya.
2) Memperoleh data obyektif klien tentang sistem sarafnya.
3) Menentukan rencana keperawatan klien berikuntnya.
c). Prosedur
 Fase Pra Interaksi
1) Cek perencanaan keperawatan klien.
2) Buat kontrak dan jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien.
3) Persiapan alat :
- Tuning fork (garpu tala)
- Otoscope
- Speculum
 Fase Orientasi
1) Perawat cuci tangan.
2) Tanyakan kondisi klien saat ini.
 Fase Kerja
1) Kaji telinga bagian luar : bentuk, ukuran, dan lesi. Permukaan seharusnya mulus, ukuran
dan bentuk seharusnya simetris dan proporsional dengan kepala.
2) Palpasi telinga luar. Kaji adanya nyeri, edema dan lesi.
3) Minta klien untuk duduk.
4) Inspeksi kanal telingan dan membrane timpani.
5) Pasang speculum yang paling pas dengan telinga klien, hubungkan dengan otoscope.
6) Masukkan speculum otoscope pada klien dengan kepala sedikit menjauh dari pemeriksa.
7) Kaji lilin, haluaran, dan benda asing yang ditemukan; kanal seharusnya mulus dan merah
muda, membrane timpani seharusnya intact, transparan, berkilau, dan keabu-abuan.
8) Kaji kemampuan mendengar klien dengan menutup salah satu telinga. Gunakan detik jam
atau bisikan. Hindari area visual klien untuk menghindari lip-reading.
9) Weber’s Test : Pegang garpu tala, kemudian getarkan dengan tangan.
10) Letakkan dasar garpu tala di tengah-tengah kepala klien.
11) Tanyakan pada klien, dimana suara terdengar lebih jelas.
12) Rinne’s Test : Getarkan garpu tala seperti di contohkan Weber’s test.
13) Pegang dasar garpu tala berlawanan dengan proses mastoid pasien dan minta pasien
mengatakan dimana suara tak lagi terdengar.
14) Segera letakkan garpu tala yang masih bergetar di dekat kanal telinga luar dan tanyakkan
apakah klien masih mendengar suara; normalnya masih terdengar.
15) Ulangi prosedur pada telinga lainnya.
 Fase Terminasi
1) Komunikasi selama prosedur dilakukan.
2) Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya bila perlu.
3) Posisikan klien dengan nyaman.
4) Cuci tangan. Dokumentasi.
3. PEMERIKSAAN SENSORI PERSEPSI (HIDUNG)
a). Pengertian
Adalah suatu tindakan untuk mengkaji keadaan saraf sensori dan persepsi klien
terutama pada kemampuan peciuman klien.
b). Tujuan
1) Memperoleh data subyektif klien tentang daya penciumannya.
2) Memperoleh data obyektif klien tentang daya penciumamnya.
3) Menentukan rencana keperawatan klien berikutnya.
c). Prosedur
 Fase Pra Interaksi
1) Cek perencanaan keperawatan klien.
2) Buat kontrak dan jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien.
3) Persiapan alat :
- Otoscope
- Aneka jenis bahan makanan beraroma khas : kopi, vanilla, mint, pasta gigi, jeruk, atau
sabun mandi.
 Fase Orientasi
1) Tanyakan kondisi klien saat ini, persilahkan apabila klien hendak membersihkan
rongga hidung terlebih dahulu.
2) Jaga privasi klien
 Fase Kerja
1) Periksa kepatenan jalan nafas.
2) Minta klien untuk menutup mata. Gunakan kain penutup mata, bila perlu.
3) Minta klien menutup salah satu rongga hidung, kemudian hirup udara.
4) Berikan rangsangan aroma yang berbeda pada kedua hidung secara bergantian.
5) Tanyakan pada klien nama masing-masing aroma yang diberikan.
 Fase Terminasi
1) Jelaskan bahwa prosedur telah selesai dilakukan.
2) Posisikan pasien dengan nyaman. Buat kontrak baru bila perlu.
3) Rapikan alat. Cuci tangan. Dokumentasi
4. PEMERIKSAAN PERSEPSI SENSORI (MULUT)
a). Pengertian
Merupakan suatu tindakan pada klien dengan cara memberi makanan dengan rasa
(manis, pahit, asam, asin) untuk mengetahui fungsi normal dari indera pengecap.
b). Tujuan
1) Untuk mengetahui kenormalan dari fungsi indera pengecapan
2) Untuk mengetahui adanya gangguan pada indera pengecap
c). Prosedur
 Persiapan Klien
1) Identifikasi klien dengan memeriksa identitas, riwayat kesehatan, penyakit dan
keluhan klien secara cermat
2) Kaji riwayat alergi klien terhadap makanan
3) Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan identifikasi klien dengan memeriksa
identitas klien secara cermat
4) Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, berikan kesempatan kepada
klien untuk bertanya dan jawab seluruh pertanyaan klien
5) Minta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, beri privasi kepada klien
6) Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman
 Persiapan alat dan bahan
1) Gula
2) Kopi bubuk
3) Cuka
4) Garam
5) Penutup mata
6) Bengkok 1 buah
7) handscoon jika diperlukan
 Tindakan
1) Jelaskan pada klien bahwa tindakan akan segera dilakukan
2) Atur posisi klien senyaman mungkin (posisi duduk atau semi fowler)
3) Periksa alat dan bahan yang akan digunakan
4) Dekatkan alat dan bahan ke sisi tempat tidur klien
5) Pastikan prosedur APD (alat pelindung diri) sudah dilaksanakan oleh Ners jika
diperlukan
6) Pasangkan penutup mata pada
7) Minta untuk membuka mulut
8) Berikan sedikit gula, letakkan gula tersebut pada ujung lidah dan minta untuk
merasakannya
9) Kemudian tanyakan pada mengenai rasa gula yang telah dirasakannya
10) Minta untuk membuka mulut
11) Berikan sedikit kopi bubuk, letakkan kopi bubuk pada Tengah belakang lidah
(pangkal lidah) dan minta untuk merasakannya
12) Kemudian tanyakan pada mengenai rasa kopi bubuk yang telah dirasakannya
13) Minta untuk membuka mulut
14) Berikan sedikit perasan jeruk nipis, letakkan perasan jeruk nipis pada lidah belakang
dan minta untuk merasakannya
15) Kemudian tanyakan pada mengenai rasa perasan jeruk nipis yang telah dirasakannya
16) Minta untuk membuka mulut
17) Berikan sedikit garam, letakkan pada tepi lidah dan minta untuk merasakannya
18) Kemudian tanyakan pada mengenai rasa garam yang telah dirasakannya
19) Setelah selesai buka penutup mata klien
20) Buang semua peralatan yang telah tidak terpakai
21) Rapikan klien
22) Beritahu bahwa tindakan telah dilakukan
23) Lepas sarung tangan (jika perawat memakai sarung tangan)
24) Buka kembali tirai atau pintu dan jendela
25) Kaji respon klien (subyektif dan obyektif)
26) Berikan reinforcement positif pada klien
27) Buat kontrak pertemuan selanjutnya
28) Akhiri kegiatan dengan baik
29) Cuci tangan
30) Dokumentasi hasil tindakan yang dilakukan

5. PEMERIKSAAN PERSEPSI SENSORI (KULIT)


a). Pengertian
Suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui fungsi dari indera peraba.
b). Tujuan
Untuk mengetahui adanya reseptor tekanan, sakit, sentuhan, dingin, panas pada kulit
serta mengetahui letak masingmasing reseptor
c). Prosedur
 Perisiapan Klien
1) Identifikasi klien dengan memeriksa identitas, riwayat kesehatan, penyakit dan
keluhan klien secara cermat
2) Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan identifikasi klien dengan memeriksa
identitas klien secara cermat
3) Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, berikan kesempatan kepada
klien untuk bertanya dan jawab seluruh pertanyaan klien
4) Minta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, beri privasi kepada klien
5) Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman
 Persiapan alat dan bahan
1) Baskom plastik 2 buah
2) Air panas
3) Air dingin
4) Air dengan suhu ruangan
5) Sarung tangan jika diperlukan
6) Masker jika diperlukan
 Tindakan
1) Jelaskan pada klien bahwa tindakan akan segera dilakukan
2) Atur posisi klien senyaman mungkin (posisi duduk atau semi fowler)
3) Periksa alat dan bahan yang akan digunakan
4) Dekatkan alat dan bahan ke sisi tempat tidur klien
5) Pastikan prosedur APD (alat pelindung diri) sudah dilaksanakan oleh Ners jika
diperlukan
6) Cuci tangan
7) Sediakan 3 baskom plastik
8) Isi 1 baskom (baskom A) dengan air hangat
9) Isi 1 baskom (baskom B) dengan air dingin
10) Isi 1 baskom (baskom C) dengan air suhu ruangan
11) Secara serentak masukkan tangan kiri ke baskom A yang berisi air hangat, dan tangan
kanan ke baskom B yang berisi air dingin, diamkan selama 15 detik
12) Setelah selesai dimasukkan ke baskom A dan B, lalu masukka kedua tangan kebaskom
C yang berisi air suhu ruangan
13) Lalu tanyakan bbagaimana rasanya
14) Setelah selesaikan sampaikan kepada klien bahwa tindakan sudah selesai
15) Rapikan klien
16) Lepas sarung tangan (jika perawat memakai sarung tangan)
17) Buka kembali tirai atau pintu dan jendela
18) Kaji respon klien (subyektif dan obyektif)
19) Berikan reinforcement positif pada klien
20) Buat kontrak pertemuan selanjutnya
21) Akhiri kegiatan dengan baik
22) Rapikan alat dan bahan
23) Cuci tangan
24) Dokumentasikan hasil tindakan
6. PEMERIKSAAN SENSORI PERSEPSI PERABAAN
a). Pengertian
Adalah suatu tindakan untuk mengkaji keadaan saraf sensori dan persepsi klien
terutama kemampuan perasa dan perabaan klien.
b). Tujuan
1) Memperoleh data subyektif klien tentang daya perasa dan peraba klien.
2) Memperoleh data obyektif klien tentang daya perasa dan peraba klien.
3) Menentukan rencana keperawatan.
c). Prosedur
 Fase Pra Interaksi
1) Cek perencanaan keperawatan klien.
2) Buat kontrak dan jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien.
3) Persiapan alat :
- Makanan/ minuman dengan rasa manis, asin, asam, pahit.
- Penlight
- Kapas
- Spatel lidah
 Fase Orientasi
1) Tanyakan kondisi kesiapan klien saat ini.
2) Jaga privasi klien.
 Fase Kerja
1) Minta klien untuk menggigit atau membuka rahangnya. Observasi kesimetrisan wajah.
2) Minta klien menutup mata. Arahkan cahaya penlight ke area mandibular dan
maksilaris, minta klien mendeteksi arah sinar tanpa membuka mata.
3) Minta klien membuka mata. Sentuhkan kapas perlahan ke area kornea dari samping.
Perhatikan reflex cornel dan kedipan klien.
4) Minta klien untuk tersenyum, menggembungkan pipi atau menaikkan alis.
5) Perhatikan kesimtrisan ekspresi.
6) Pada anterior dua pertiga lidah, minta klien untuk mengidentifikasi manis dan asin;
tempatkan setiap rasa pada bagian anterior dan samping lidah yang dijulurkan
7) Hasil yang diharapkan : klien menarik lidahnya dan terlarut ke bagian posterior.
8) Minta klien menjulurkan lidah. Stimulasi dengan menempelkan spatel lidah.
9) Hasil yang diharapkan : ada reflek muntah, uvula bergerak ke atas dan pasien reflek
menguap atau mengucapkan “aah”.
10) Gesel spatel ke salah satu sisi lidah, minta klien untuk menggerakkannya..
11) Pada posterior sepertiga lidah, minta klien untuk mengidentifikasi asam dan pahit.
12) Minta klien menggerakkan lidah ke semua arah lalu julurkan lidah sejauh mungkin.
Perhatikan adanya penyimpangan garis tengah.
 Fase Terminasi
1) Komunikasi selama prosedur dilakukan.
2) Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya bila perlu.
3) Posisikan klien dengan nyaman.
4) Cuci tangan. Dokumentasi.

Anda mungkin juga menyukai