a). Pengertian suatu tindakan untuk mengkaji keadaan saraf sensori dan persepsi klien terutama kemampuan penglihatan klien. b). TUJUAN 1) Memperoleh data subyektif klien tentang daya penglihatannya. 2) Memperoleh data obyektif klien tentang daya penglihatannya. 3) Menentukan rencana keperawatan klien berikutnya. c). PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK SENSORI-PERSEPSI (PENGLIHATAN) Fase Pra Interaksi 1) Cek perencanaan keperawatan klien 2) Buat kontrak dan jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien 3) Persiapan alat : - Snellen Chart - Penlight - Pensil Fase Orientasi 1) Perawat cuci tangan 2) Tanyakan kondisi kesiapan klien saat ini. Fase kerja 1) Visual Aquity : Bantu klien melepas alat bantu lihat (kacamata, lena kontak) 2) Minta klien berdiri 20 kaki (6 meter) dari Snellen Chart 3) .Minta klien untuk membaca huruf terkecil yang mungkin bias terbaca. 4) Mulai dari kedua mata kemudian lakukan bergantian antara mata kanan dan kiri. 5) Minta klien memakai lensa koreksi 6) Catat kemampuan klien membaca huruf terkecil dengan tepat tanpa kesalahan dalam duakali percobaan, dengan atau tanpa lensa koreksi. 7) Minta klien duduk dan melihat lurus kedepan 8) Arahkan penlight dari sisi klien hingga cahaya mengenai pupil. 9) Observasi reaksi pupil ; normalnya cepat berkonraksi. 10) Ulangi prosedur pada sisi mata lainnya. 11) Pegang pensil dan arahkan 10- 15 cm dari hidung klien. 12) Minta klien memperhatikan pensil, kemudian arahkan pensil menjauh dan kembalikan ke tempat semula. 13) Perhatikan reaksi pupil ; normalnya berkontraksi ketika dekat. 14) Arahkan pensil mendekati hidung. 15) Perhatikan reaksi pupil ; normalnya akan tampak juling. 16) Extracular movement : Minta pasien duduk/ berdiri dua kaki di depan perawat. 17) Minta klien tidak menggerakkan kepala ketika matanya mengikuti gerakan pensil atau penlight. 18) Gerakkan jari/ penlight perlahan ke atas dan kebawah, ke kanan dan ke kiri, diagonal naik turu kekiri, diagonal naik turun ke kanan. Fase terminasi. 1) Komunikasi selama prosedur dilakukan. 2) Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya bila perlu. 3) Posisikan klien dengan nyaman. 4) Cuci tangan. Dokumentasi. 2. PEMERIKSAAN SENSORI PERSEPSI (TELINGA) a). Pengertian Adalah suatu tindakan untuk mengkaji keadaan saraf sensori dan persepsi klien. b). Tujuan 1) Memperoleh data subyektif klien tentang sistem sarafnya. 2) Memperoleh data obyektif klien tentang sistem sarafnya. 3) Menentukan rencana keperawatan klien berikuntnya. c). Prosedur Fase Pra Interaksi 1) Cek perencanaan keperawatan klien. 2) Buat kontrak dan jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien. 3) Persiapan alat : - Tuning fork (garpu tala) - Otoscope - Speculum Fase Orientasi 1) Perawat cuci tangan. 2) Tanyakan kondisi klien saat ini. Fase Kerja 1) Kaji telinga bagian luar : bentuk, ukuran, dan lesi. Permukaan seharusnya mulus, ukuran dan bentuk seharusnya simetris dan proporsional dengan kepala. 2) Palpasi telinga luar. Kaji adanya nyeri, edema dan lesi. 3) Minta klien untuk duduk. 4) Inspeksi kanal telingan dan membrane timpani. 5) Pasang speculum yang paling pas dengan telinga klien, hubungkan dengan otoscope. 6) Masukkan speculum otoscope pada klien dengan kepala sedikit menjauh dari pemeriksa. 7) Kaji lilin, haluaran, dan benda asing yang ditemukan; kanal seharusnya mulus dan merah muda, membrane timpani seharusnya intact, transparan, berkilau, dan keabu-abuan. 8) Kaji kemampuan mendengar klien dengan menutup salah satu telinga. Gunakan detik jam atau bisikan. Hindari area visual klien untuk menghindari lip-reading. 9) Weber’s Test : Pegang garpu tala, kemudian getarkan dengan tangan. 10) Letakkan dasar garpu tala di tengah-tengah kepala klien. 11) Tanyakan pada klien, dimana suara terdengar lebih jelas. 12) Rinne’s Test : Getarkan garpu tala seperti di contohkan Weber’s test. 13) Pegang dasar garpu tala berlawanan dengan proses mastoid pasien dan minta pasien mengatakan dimana suara tak lagi terdengar. 14) Segera letakkan garpu tala yang masih bergetar di dekat kanal telinga luar dan tanyakkan apakah klien masih mendengar suara; normalnya masih terdengar. 15) Ulangi prosedur pada telinga lainnya. Fase Terminasi 1) Komunikasi selama prosedur dilakukan. 2) Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya bila perlu. 3) Posisikan klien dengan nyaman. 4) Cuci tangan. Dokumentasi. 3. PEMERIKSAAN SENSORI PERSEPSI (HIDUNG) a). Pengertian Adalah suatu tindakan untuk mengkaji keadaan saraf sensori dan persepsi klien terutama pada kemampuan peciuman klien. b). Tujuan 1) Memperoleh data subyektif klien tentang daya penciumannya. 2) Memperoleh data obyektif klien tentang daya penciumamnya. 3) Menentukan rencana keperawatan klien berikutnya. c). Prosedur Fase Pra Interaksi 1) Cek perencanaan keperawatan klien. 2) Buat kontrak dan jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien. 3) Persiapan alat : - Otoscope - Aneka jenis bahan makanan beraroma khas : kopi, vanilla, mint, pasta gigi, jeruk, atau sabun mandi. Fase Orientasi 1) Tanyakan kondisi klien saat ini, persilahkan apabila klien hendak membersihkan rongga hidung terlebih dahulu. 2) Jaga privasi klien Fase Kerja 1) Periksa kepatenan jalan nafas. 2) Minta klien untuk menutup mata. Gunakan kain penutup mata, bila perlu. 3) Minta klien menutup salah satu rongga hidung, kemudian hirup udara. 4) Berikan rangsangan aroma yang berbeda pada kedua hidung secara bergantian. 5) Tanyakan pada klien nama masing-masing aroma yang diberikan. Fase Terminasi 1) Jelaskan bahwa prosedur telah selesai dilakukan. 2) Posisikan pasien dengan nyaman. Buat kontrak baru bila perlu. 3) Rapikan alat. Cuci tangan. Dokumentasi 4. PEMERIKSAAN PERSEPSI SENSORI (MULUT) a). Pengertian Merupakan suatu tindakan pada klien dengan cara memberi makanan dengan rasa (manis, pahit, asam, asin) untuk mengetahui fungsi normal dari indera pengecap. b). Tujuan 1) Untuk mengetahui kenormalan dari fungsi indera pengecapan 2) Untuk mengetahui adanya gangguan pada indera pengecap c). Prosedur Persiapan Klien 1) Identifikasi klien dengan memeriksa identitas, riwayat kesehatan, penyakit dan keluhan klien secara cermat 2) Kaji riwayat alergi klien terhadap makanan 3) Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan identifikasi klien dengan memeriksa identitas klien secara cermat 4) Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan jawab seluruh pertanyaan klien 5) Minta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, beri privasi kepada klien 6) Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman Persiapan alat dan bahan 1) Gula 2) Kopi bubuk 3) Cuka 4) Garam 5) Penutup mata 6) Bengkok 1 buah 7) handscoon jika diperlukan Tindakan 1) Jelaskan pada klien bahwa tindakan akan segera dilakukan 2) Atur posisi klien senyaman mungkin (posisi duduk atau semi fowler) 3) Periksa alat dan bahan yang akan digunakan 4) Dekatkan alat dan bahan ke sisi tempat tidur klien 5) Pastikan prosedur APD (alat pelindung diri) sudah dilaksanakan oleh Ners jika diperlukan 6) Pasangkan penutup mata pada 7) Minta untuk membuka mulut 8) Berikan sedikit gula, letakkan gula tersebut pada ujung lidah dan minta untuk merasakannya 9) Kemudian tanyakan pada mengenai rasa gula yang telah dirasakannya 10) Minta untuk membuka mulut 11) Berikan sedikit kopi bubuk, letakkan kopi bubuk pada Tengah belakang lidah (pangkal lidah) dan minta untuk merasakannya 12) Kemudian tanyakan pada mengenai rasa kopi bubuk yang telah dirasakannya 13) Minta untuk membuka mulut 14) Berikan sedikit perasan jeruk nipis, letakkan perasan jeruk nipis pada lidah belakang dan minta untuk merasakannya 15) Kemudian tanyakan pada mengenai rasa perasan jeruk nipis yang telah dirasakannya 16) Minta untuk membuka mulut 17) Berikan sedikit garam, letakkan pada tepi lidah dan minta untuk merasakannya 18) Kemudian tanyakan pada mengenai rasa garam yang telah dirasakannya 19) Setelah selesai buka penutup mata klien 20) Buang semua peralatan yang telah tidak terpakai 21) Rapikan klien 22) Beritahu bahwa tindakan telah dilakukan 23) Lepas sarung tangan (jika perawat memakai sarung tangan) 24) Buka kembali tirai atau pintu dan jendela 25) Kaji respon klien (subyektif dan obyektif) 26) Berikan reinforcement positif pada klien 27) Buat kontrak pertemuan selanjutnya 28) Akhiri kegiatan dengan baik 29) Cuci tangan 30) Dokumentasi hasil tindakan yang dilakukan
5. PEMERIKSAAN PERSEPSI SENSORI (KULIT)
a). Pengertian Suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui fungsi dari indera peraba. b). Tujuan Untuk mengetahui adanya reseptor tekanan, sakit, sentuhan, dingin, panas pada kulit serta mengetahui letak masingmasing reseptor c). Prosedur Perisiapan Klien 1) Identifikasi klien dengan memeriksa identitas, riwayat kesehatan, penyakit dan keluhan klien secara cermat 2) Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan identifikasi klien dengan memeriksa identitas klien secara cermat 3) Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan jawab seluruh pertanyaan klien 4) Minta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, beri privasi kepada klien 5) Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman Persiapan alat dan bahan 1) Baskom plastik 2 buah 2) Air panas 3) Air dingin 4) Air dengan suhu ruangan 5) Sarung tangan jika diperlukan 6) Masker jika diperlukan Tindakan 1) Jelaskan pada klien bahwa tindakan akan segera dilakukan 2) Atur posisi klien senyaman mungkin (posisi duduk atau semi fowler) 3) Periksa alat dan bahan yang akan digunakan 4) Dekatkan alat dan bahan ke sisi tempat tidur klien 5) Pastikan prosedur APD (alat pelindung diri) sudah dilaksanakan oleh Ners jika diperlukan 6) Cuci tangan 7) Sediakan 3 baskom plastik 8) Isi 1 baskom (baskom A) dengan air hangat 9) Isi 1 baskom (baskom B) dengan air dingin 10) Isi 1 baskom (baskom C) dengan air suhu ruangan 11) Secara serentak masukkan tangan kiri ke baskom A yang berisi air hangat, dan tangan kanan ke baskom B yang berisi air dingin, diamkan selama 15 detik 12) Setelah selesai dimasukkan ke baskom A dan B, lalu masukka kedua tangan kebaskom C yang berisi air suhu ruangan 13) Lalu tanyakan bbagaimana rasanya 14) Setelah selesaikan sampaikan kepada klien bahwa tindakan sudah selesai 15) Rapikan klien 16) Lepas sarung tangan (jika perawat memakai sarung tangan) 17) Buka kembali tirai atau pintu dan jendela 18) Kaji respon klien (subyektif dan obyektif) 19) Berikan reinforcement positif pada klien 20) Buat kontrak pertemuan selanjutnya 21) Akhiri kegiatan dengan baik 22) Rapikan alat dan bahan 23) Cuci tangan 24) Dokumentasikan hasil tindakan 6. PEMERIKSAAN SENSORI PERSEPSI PERABAAN a). Pengertian Adalah suatu tindakan untuk mengkaji keadaan saraf sensori dan persepsi klien terutama kemampuan perasa dan perabaan klien. b). Tujuan 1) Memperoleh data subyektif klien tentang daya perasa dan peraba klien. 2) Memperoleh data obyektif klien tentang daya perasa dan peraba klien. 3) Menentukan rencana keperawatan. c). Prosedur Fase Pra Interaksi 1) Cek perencanaan keperawatan klien. 2) Buat kontrak dan jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien. 3) Persiapan alat : - Makanan/ minuman dengan rasa manis, asin, asam, pahit. - Penlight - Kapas - Spatel lidah Fase Orientasi 1) Tanyakan kondisi kesiapan klien saat ini. 2) Jaga privasi klien. Fase Kerja 1) Minta klien untuk menggigit atau membuka rahangnya. Observasi kesimetrisan wajah. 2) Minta klien menutup mata. Arahkan cahaya penlight ke area mandibular dan maksilaris, minta klien mendeteksi arah sinar tanpa membuka mata. 3) Minta klien membuka mata. Sentuhkan kapas perlahan ke area kornea dari samping. Perhatikan reflex cornel dan kedipan klien. 4) Minta klien untuk tersenyum, menggembungkan pipi atau menaikkan alis. 5) Perhatikan kesimtrisan ekspresi. 6) Pada anterior dua pertiga lidah, minta klien untuk mengidentifikasi manis dan asin; tempatkan setiap rasa pada bagian anterior dan samping lidah yang dijulurkan 7) Hasil yang diharapkan : klien menarik lidahnya dan terlarut ke bagian posterior. 8) Minta klien menjulurkan lidah. Stimulasi dengan menempelkan spatel lidah. 9) Hasil yang diharapkan : ada reflek muntah, uvula bergerak ke atas dan pasien reflek menguap atau mengucapkan “aah”. 10) Gesel spatel ke salah satu sisi lidah, minta klien untuk menggerakkannya.. 11) Pada posterior sepertiga lidah, minta klien untuk mengidentifikasi asam dan pahit. 12) Minta klien menggerakkan lidah ke semua arah lalu julurkan lidah sejauh mungkin. Perhatikan adanya penyimpangan garis tengah. Fase Terminasi 1) Komunikasi selama prosedur dilakukan. 2) Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya bila perlu. 3) Posisikan klien dengan nyaman. 4) Cuci tangan. Dokumentasi.