Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK

STASE KEPERAWATAN MATERNITAS


NAMA : FIRSTY YESSIE HALIJA
NIM : 891211070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH
SAKIT ISLAM PONTIANAK
TAHUN 2021

1
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Penyakit Kekurangan Energi Kronik (KEK)
1. Definisi
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi.
Ibu dengan KEK menderita kekurangan makanan yang berlangsung
menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada
ibu secara relatif atau absolut satu atau lebih zat gizi (Chinue, 2015).
Kasus kekurangan energi kronis di Indonesia terutama disebabkan oleh
ketidakseimbangan asupan gizi sehingga dapat mengakibatkan pertumbuhan
tubuh baik fisik maupun mental yang tidak sempurna (Azizah & Adriani,
2015).
Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan salah satu keadaan
malnutrisi, dimana terjadi kekurangan asupan makanan dalam waktu yang
cukup lama, hitungan tahun yang mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan. Apabila ukuran lingkar lengan atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm
artinya wanita tersebut beresiko KEK, dan diperkirakan akan melahirkan
bayi berat lahir rendah (Supariasa, 2016).
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa KEK adalah
keadaan malnutrisi dimana kondisi penderitanya mengalami kekurangan
makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan
pertumbuhan tubuh baik fisik maupun mental yang tidak sempurna.

2. Etiologi / Faktor Risiko


Kurang energi kronik terjadi akibat kekurangan asupan zat-zat gizi
sehingga simpanan zat gizi pada tubuh digunakan untuk memenuhi
kebutuhan. Apabila keadaan ini berlangsung lama maka simpan zat gizi
akan habis dan akhirnya terjadi kemerosotan jaringan. (Azizah & Adriani,
2015).
Menurut Sulistyoningsih tahun 2011 menyatakan faktor resiko yang
dapat menyebabkan KEK adalah pola konsumsi. Pola konsumsi

2
didefinisikan sebagai karakteristik dari kegiatan yang berulang kali dari
individu dalam memenuhi kebutuhannya akan makanan, sehingga
kebutuhan fisiologis, sosial dan emosionalnya dapat terpenuhi.
Hal-hal yang mempengaruhi pola konsumsi diantaranya :
a. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pada Ibu Hamil
Makanan tambahan adalah makanan bergizi sebagai tambahan selain
makanan utama bagi kelompok sasaran guna memenuhi kebutuhan gizi.
Salah satu kebijakan dan upaya yang ditempuh pemerintah untuk
mengatasi masalah kekurangan gizi pada balita dan ibu hamil Kurang
Energi Kronis (KEK), dilakukan dengan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) Pemulihan. Pemberian PMT Pemulihan dimaksudkan sebagai
tambahan, bukan sebagai pengganti makanan utama sehari-hari pada
sasaran (Chinue, 2015).

b. Tingkat Pendapatan
Tingkat Pendapatan keluarga berperan dalam menentukan status
kesehatan seseorang terutama ibu hamil, karena berbanding lurus dengan
daya beli keluarga. Keluarga mampu membeli bahan makanan tergantung
dari besar kecilnya pendapatan perbulannya. Semakin tinggi pendapatan
maka akan semakin tinggi pula jumlah pembelanjaannya (Saputri, 2014).
c. Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan biasanya dikaitkan dengan tingkat pendidikan
seseorang yang akan berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan
dan pemenuhan kebutuhan gizi. Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.
Pendidikan yang kurang menghambat perkembangan seseorang terhadap
nilai-nilai yang baru dikenal (Notoadmojo, 2014).
d. Kebiasaan atau Pola Makan
Kebiasaan atau pola makan pada ibu hamil mempengaruhi status gizi
ibu dan janin yang dikandungnya. Status gizi wanita, terutama pada masa
usia subur, merupakan elemen pokok dari kesehatan reproduksi karena
keterkaitan ibu hamil dengan pertumbuhan dan perkembangan janin yang

3
dikandungnya, yang pada akhirnya berdampak terhadap masa
dewasanya. (Sulistyoningsih, 2011).

3. Patofisiologi
Patofisiologi penyakit gizi kurang terjadi melalui lima tahapan yaitu:
pertama, ketidakcukupan zat gizi. Apabila ketidakcukupan zat gizi ini
berlangsung lama maka persediaan/ cadangan jaringan akan digunakan
untuk memenuhi ketidakcukupan itu. Kedua, apabila ini berlangsung lama,
maka akan terjadi kemerosotan jaringan, yang ditandai dengan penurunan
berat badan. Ketiga, terjadi perubahan biokimia yang dapat dideteksi dengan
pemeriksaan laboratorium. Keempat, terjadi perubahan fungsi yang ditandai
dengan tanda yang khas. Kelima, terjadi perubahan anatomi yang dapat
dilihat dari munculnya tanda klasik (Supariasa dkk., 2012).
Proses terjadinya KEK merupakan akibat dari faktor lingkungan dan
faktor manusia yang didukung oleh kekurangan asupan zat-zat gizi, maka
simpanan zat gizi pada tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Apabila keadaan ini berlangsung lama maka simpanan zat gizi akan habis
dan akhirnya terjadi kemerosotan jaringan (Supariasa dkk., 2012).

4. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala terjadinya kurang energi kronik adalah berat badan
kurang dari 40 kg atau tampak kurus dan kategori KEK bila LiLA kurang
dari 23,5 cm atau berada pada bagian merah pita LiLA saat dilakukan
pengukuran (Supariasa, 2012).

4
5. Pathway

Kehamilan

Perubahan hormon Pendidikan dan


ekonomi rendah

Kebutuhan energi
meningkat Ketersediaan sumber Kurang pengetahuan
makanan tiidak adekuat
Asupan nutrisi
terbatas
Asupan nutrisi kurang Ketidakefektifan proses
kehamilan-melahirkan
Ketidakseimbangan Status gizi kurang
nutrisi

Kadar Hb rendah

O2 ke janin berkurang Transpor O2 Keletihan


menurun

Plasenta mengecil

Transfer zat gizi Hambatan


berkurang ke janin pertumbuhan Janin

Gambar 1. Pathway Kekurangan Energi Kronik. ( Sumber : Herdman, 2015.


Reeder, dkk, 2011. Supariasa dkk., 2012 )
5
6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang biasa dilakukan pada ibu hasil yaitu
pemeriksaan laboratorium darah pada hemoglobin, biasanya ibu hamil
dengan KEK mengalami anemia (Proverawati, 2012).

7. Penatalaksanaan
Dalam Proverawati tahun 2012 menerangkan penatalaksanaan pada ibu
hamil dengan KEK yaitu :
a. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan
harus meliputi enam kelompok, yaitu makanan yang mengandung protein
(hewani dan nabati), susu dan olahannnya (lemak), roti dan biji-bijian
(karbohidrat), buah dan sayur-sayuran
b. Menyusun menu seimbang bagi ibu hamil, ibu hamil membutuhkan
tambahan energi/kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
plasenta, jaringan payudara dan cadangan lemak. Tambahan energi yang
diperlukan selama hamil yaitu 27.000 – 80.000 Kkal atau 100 Kkal/hari.
Sedangkan energi yang dibutuhkan oleh janin untuk tumbuh dan
berkembang adalah 50-95 Kkal/hari.
c. Memberikan ibu makanan tambahan (PMT bagi ibu hamil) PMT
pemulihan bumil KEK adalah makanan bergizi yang diperuntukkan bagi
ibu hamil sebagai makanan tambvahan untuk pemulihan gizi, PMT
Pemulihan bagi ibu hamil dimaksudkan sebagai tambahan makanan,
bukan sebagai pengganti makanan sehari-hari.
d. Peningkatan suplementasi tablet Fe pada ibu hamil dengan memperbaiki
sistem distribusi dan monitoring secara terintegrasi dengan program
lainnya seperti pelayanan ibu hamil dll (Waryana, 2011).
e. Rutin memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama hamil untuk
mendapatkan pelayanan secara maksimal (Waryana, 2011).
f. Pemantauan berat badan dan pengukuran LILA, pengukuran dilakukan
dengan pita LILA dan ditandai dengan sentimeter, dengan batas ambang
23,5 cm (batas antara merah dan putih). Berat badan adalah salah satu

6
parameter yang memberikan gambaran masa tubuh. Masa tubuh sangat
sensitive terhadap perubahan-perubahan yang mendadak, misalnya
karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau
menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi (Waryana, 2011).

B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Fokus
Menurut Reeder, dkk tahun 2011 pemeriksaan yang dapat dilakukan pada
ibu hamil meliputi :
a. Identitas Umum
b. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Dahulu
a) Kemungkinan ada masalah terkait asupan nutrisi yang terjadi
dimulai dari trisemester pertama kehamilan
b) Kemungkinan terdapat kendala dalam pemenuhan kebutuhan
nutrisi dimasa awal kehamilan
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Biasanya masalah nutrisi berlangsung cukup lama hingga
berdampak pada saat trisemester ketiga
b) Apakah ada masalah lain yang dapat memperberat kondisi saat ini
3. Riwakat Kesehatan Keluarga
a) Kemungkinan ada keluarga yang menderita seperti ini
b) Kemungkinan keluarga pernah mengalami kehamilan ganda.
c. Pemeriksaan Fisik
1) Menimbang berat badan dan membandingkan dengan masa sebelum
kehamilan
2) Kepala, seperti warna, keadaan dan kebersihan
3) Muka, biasanya terdapat cloasmagrafidarum, muka kelihatan pucat.
4) Mata menilai bentuk mata serta tingkat anemis pada konjungtiva
5) Thorak, menentukan bunyi nafas dan jenis pernapasan
6) Abdomen

7
a) Inspeksi : terdapat strie gravidarum
b) Palpasi :
Leopoid I : menentukan tinggi fundus dan persentase dari
bokong atau kepala
Leopoid II : menentukan letak punggung janin
Leopoid III : Bagian terbawah janin belum turun, apabila letak
kepala biasanya kepala masih goyang atau
terapung(floating) atau mengolak diatas pintu atas
panggul.
Leopoid IV : Kepala janin belum masuk pintu atas panggul
c) Perkusi : Reflek lutut +/+
d) Auskultasi : bunyi jantung janin bisa cepat lambat. Normal 120.160
7) Ekstremitas. Kemungkinan udema atau varies. Kemungkinan akral
dingin. Juga dapat dilakukan pengukuran LILA pada lengan ibu,
pengukuran LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko
Kekurangan Energi Kronis, LILA normal adala 23,5 cm, jika ukuran
LILA kurang dari 23,5 maka interprestasinya adala kurang energi
kronis. (Anggrita Sari dkk, 2015).
Untuk penilaian status gizi ibu hamil, dilakukan dengan pemeriksaan
Ante Natal Care (ANC) rutin kepada ibu hamil,dengan menimbang
berat badan, mengukur LILA, memeriksa kadar Hb (Anggrita sari dkk,
2015).
d. Pemeriksaan penunjang
Data laboraturium, memungkinkan Hb rendah. Hb yang normal (12-
14gr%), leokosit meningkat (Normal 6000-1000 mm3).

2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Herdman tahun 2015 masalah keperawatan yang dapat muncul
pada pasien dengan kekurangan energi kronik meliputi :
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga

8
dengan masalah KEK
b. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis
c. Ketidakefektifan proses kehamilan-melahirkan
d. Resiko keterlambatan perkembangan janin berhubungan nutrisi tidak
adekuat
e. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya
informasi

3. Rencana Keperawatan (Tujuan & Kriteria Hasil/NOC, Intervensi/NIC)


a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
dengan masalah KEK
Tujuan :
Keluarga mampu melakukan perawatan pada ibu hamil dengan KEK
Kriteria Hasil :
1) Memberikan nutrisi yang adekuat
2) Rutin periksa kehamilan
3) Rutin periksa pertumbuhan dan perkembangan janin
4) Berikan makanan tambahan untuk mengoptimalkan nutrisi
5) Hindari pekerjaan yang terlalu menguras energi
Intervensi :
1) Gali pengetahuan klien dengan keluarga tentang perawatan ibu hamil
dengan KEK
2) Identifikasi bersama klien dan keluarga mengenai cara perawatan ibu
hamil dengan KEK
3) Berikan kesempatan klien dan keluarga untuk menjelaskan kembali
cara perawatan ibu hamil dengan KEK
4) Berikan klien dan keluarga kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
5) Berikan reinforcement positif kepada klien dan keluarga

9
b. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis
Tujuan :
Keseimbangan energi
Kriteria Hasil :
1) Memverbalisasi peningkatan energi dan merasa lebih baik
2) Mempertahankan kemampuan untuk berkonsentrasi
3) Istirahat cukup
4) Kualitas hidup meningkat
Intervensi :
1) Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
2) Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
3) Bantu aktivitas sehari-hari sesuai dengan kebuttuhan
4) Tingkatkan tirah baring dan pembatasan aktivitas
5) Konsultasikan dengan ahli gizi untuk meningkatkan makanan
berenergi tinggi
c. Ketidakefektifan proses kehamilan-melahirkan
Tujuan :
Menunjukkan peningkatan dalam proses kehamilan-melahirkan
Kriteria Hasil :
1) Meningkatnya praktik gizi sehat
2) Meningkatnya pola berat badan sehat
3) Penggunaan obat dengan benar
4) Peningkatan pola gerakan janin
5) Perubahan anatomi dan fisiologis selama kehamilan yang baik
Intervensi :
1) Instruksikan pasien didalam pentingnya perawatan prenatal secara
reguler sejak awal kehamilan
2) Instruksikan pasien dalam pentingnya nutrisi selama kehamilan
3) Monitor status nutrisi
4) Monitor berat badan selama kehamilan
5) Instruksikan pasien tanda-tanda bahaya dan menyarankan untuk

10
segera melaporkan
d. Resiko keterlambatan perkembangan janin berhubungan dengan nutrisi
tidak adekuat
Tujuan :
Manajemen keterlambatan dan pertumbuhan yang baik
Kriteria Hasil :
1) Indeks masa tubuh normal
2) Makanan dan asupan cairan bergizi
3) Kondisi gizi adekuat
Intervensi :
1) Monitor penambahan atau berkurang nya berat badan
2) Ukur lingkar lengan rutin pada masa kehamilan
3) Instruksikan orang tua memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
memadai
4) Jelaskan pentingnya gizi yang baik selama masa kehamilan
5) Berkolaborasi dalam penambahan multivitamin yang menunjang
perkembangan dan pertumbuhan
e. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya
informasi
Tujuan :
Meningkatkan pengetahuan terkait perilaku sehat
Kriteria Hasil :
1) Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang kondisi saat ini
2) Pasien dan keluarga dapat menjelaskan kembali apa yang dijelaskan
perawat
Intervensi :
1) Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien
2) Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hubungannya
dengan kondisi anatomi dan fisiologis dengan cara yang tepat
3) Identifikasi kemungkinan penyebab dengan cara yang tepat
4) Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin dibutuhkan untuk

11
mencegah komplikasi
5) Dukung pasien untuk mengeksplorasi dan mendapatkan second
opinion dengan cara yang tepat

4. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan pengelolaan perwujudan dari rencana keperawatan
yang telah disusun. Tujuan tindakan keperawatan pada ibu hamil adalah
agar ibu dan janin bisa mendapatkan nutrisi yang optimal mungkin sesuai
dengan kemampuan dan kondisi ekonomi, sosial dan lingkungan ibu.
Melalui tindakan keperawatan tersebut diharapkan ibu dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya antara lain nutrisi, keamanan dan keselamatan,
kebersihan diri, keseimbangan dan istirahat, dan hubungan interpersonal
melalui komunikasi efektif (Padila, 2012)

5. Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil tindakan yang telah
dilakukan dengan perencanaan sebelumnya sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan format SOAP dalm
bentuk catatan perkembangan (Padil, 2012).

12
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus
Subjektif :
Ibu Y, umur 22 tahun, agama Islam, suku sunda, pendidikan terakhir D3,
pekerjaan IRT, Tn. E, umur 26 tahun, agama Islam, suku Sunda, pendidikan
terakhir S1, pekerjaan PNS, alamat Jalan Margondang Gang Jaya 1 Kubu Raya.
Keluhan ibu saat ini adalah bengkak dan kaki yang terasa sakit saat diinjakan ke
lantai. Didalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menurun/menular, riwayat
menstruasi HPHT : 2 September 2020. Riwayat obstetri anak pertama lahir
ditahun 2018, cukup bulan, lahir spontan dengan jenis kelamin perempuan, berat
badan 3500 gram, panjang badan 51 cm, kondisi saat ini sehat, lama pemberian
laktasi 6 bulan. Ibu pernah menggunakan KB pil dan suntik 3 bulan dan tidak ada
keluhan selama pemakaian. Pada awal kehamilan trimester I ibu merasakan mual
dan muntah tapi tidak sampai mengganggu aktifitas, trimester II ibu mulai sering
BAK, trimester III mulai sering merasakan pegal dibagian pinggang. Pola
fungsional ibu mulai berubah pada kehamilan saat ini. Pada pola nutrisi, ibu
makan 1-2x/hari karena tidak nafsu makan. Pola eliminasi pada kehamilan saat ini
BAK 9-10x/hari, BAB 1 x/hari. Selama hamil, ibu mengaku jarang melakukan
hubungan seksual dengan suami, kadang 2-3 minggu hanya 1x, namun tidak ada
masalah antara ibu dan suami. Ibu dan keluarga menerima dan merasa senang
dengan kehamilan ibu saat ini, status pernikahan sah, lama menikah 6 tahun, tidak
ada adatistiadat dan tradisi keagamaan dalam keluarga ibu dan suami yang dapat
mengganggu kesehatan.
Objektif :
Kesadaran composmentis, tekanan darah 100/70 mm/Hg, nadi 80 x/m, suhu
36,5oC, pernapasan 20 x/m. tinggi badan 154 cm, BB sebelum hamil 38 cm, BB
saat ini 48 kg, LILA 19 cm. Pemeriksaan fisik konjungtiva tidak pucat, pada
payudara puting menonjol, sudah ada pengeluaran kolostrum, TFU 29 cm leopold
I teraba lunak, kurang melenting, kurang bulat. Leopold II teraba bagian kecil
janin disebelah kanan, teraba bagian panjang dan keras disebelah kiri. Leopold III
teraba bulat, keras, melenting, sulit untuk digoyangkan. Leopold IV divergen. TBJ
2.635 gram, DJJ 138 x/m. Ekstremitas atas dan bawah simetris, CRT < 2 detik,
tidak ada lesi, adanya oedem , reflek bisep dan trisep (+), reflex babinski (+),
homan sign (-). Pemeriksaan penunjang Hb 11 gr%. Terdapat hasil USG dengan
kondisi janin normal.

13
A. Pengkajian Keperawatan Antenatal
Pengkajian tanggal :
1. Dentitas/Biodata
Nama pasien : Ny. Y Nama suami : Tn. E
Umur : 22 Tahun Umur : 26 Tahun
Suku/Bangsa : Sunda/Ind Suku/Bangsa : Sunda/Ind
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Diploma 3 Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl.Magondang, Alamat : Jl. Magondang,
Kubu Raya Kubu Raya
2. Anamnesa (Data Subyektif)
Pada tanggal Pukul 09.00 WIB
a. Alasan kunjungan ini : Pertama √ Rutin Ada keluhan
b. Keluhan – keluhan :
Bengkak dan kaki yang terasa sakit saat diinjakan ke lantai, makan hanya 1-
2x/hari karena tidak nafsu makan. Sering BAK 9-10x/hari, BAB 1 x/hari.
c. Riwayat Sosial
1) Kehamilan ini : √ Direncanakan Tidak direncanakan
√ Diterima Tidak diterima
2) Perasaan tentang kehamilan ini :
Pasien dan keluarga menerima kehamilan saat ini, dan merasa baik-
baik saja atas kehamilan saat ini.
3) Status perkawinan : Sah
4) Kawin Umur 16 tahun Dengan suami umur : 20 tahun
Lamanya 6 tahun Anak 1 Orang Abortus 0 x
5) Perilaku kesehatan : Merokok Ya √ Tidak

Alkohol Ya √ Tidak
Narkoba Ya √ Tidak

14
d. Riwayat Obstetri
1) Riwayat Haid
a) HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) : 2 September 2020
b) Haid pertama : Umur 13 tahun (√ )Teratur ( )Tidak teratur
c) Siklus : 28 Hari Lamanya 7-10 hari
d) Dismenorrhoe : merasakan nyeri,namun masih dalam batas
normal
2) Riwayat kehamilan
a) Taksiran persalinan : 9 Juni 2021
b) Keluhan-keluhan pada :
Trimester I :
Mual dan muntah tapi tidak sampai mengganggu aktifitas
Trimester II :
mulai sering BAK
Trimester III :
Mulai sering merasakan pegal dibagian pinggang. Pola fungsional
ibu mulai berubah makan 1-2x/hari karena tidak nafsu makan.
Pola eliminasi BAK 9-10x/hari dan BAB 1 x/hari.
e. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :
G:2P:1A:0

Jenis
Tgl
Hamil Gangguan Kelamin Jenis Masalah Masalah Masalah Keadaan
Lahir
Ke- kehamilan / BB Partus persalinan nifas bayi Bayi
Bayi
Bayi
Perempuan
1 Tidak ada 2018 / 3500 Spontan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Sehat
gram
f. Riwayat keluarga berencana :
1) Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan : KB pil dan suntik selama 3
bulan
2) Apakah ada masalah dengan cara tersebut : tidak ada

15
g. Kebutuhan dasar khusus
1) Nutrisi
a) Apakah ada masalah pada gigi dan mulut : tidak ada
b) Bagaimana nafsu makan ibu saat ini : tidak ada nafsu makan
c) Apakah kehamilan menimbulkan masalah pada nafsu makan : iya,
nafsu makan saat kehamilan saat ini sangat menurun, sehingga
jumlah makan hanga bisa 1-2 kali / hari
d) Adakah resiko gangguan nutrisi : ada, jika ada sebutkan :
LILA ibu <23,5 cm
2) Eliminasi
a) BAB 1 x/hari

b) BAK 9-10 x/hari


3. Pemeriksaan Fisik
a. Status emosional : tampak leman dan kondisi emosional pasien tampak
tenang
b. Tanda vital
1) Tekanan Darah : 100/70 mmHg
2) Denyut Nadi : 80 X/menit
3) Pernafasan : 20 X/menit
4) Suhu : 36,5 oC
5) BB sebelum hamil : 38 Kg
6) BB sekarang : 48 Kg
7) TB : 154 Cm
8) LILA (Lingkar Lengan Atas) : 19 Cm
c. Dada : Simetris √ Ya Tidak
1) Mammae : tampak membesar
2) Benjolan : tidak ada
3) Striae : ada
4) Areola : melebar, gelap
5) Puting susu : membesar dan mengeluarkan colostrum

16
d. Pinggang
Nyeri : √ Ya Tidak
e. Ekstremitas
1) Oedema tangan dan jari : : √ Ada Tidak
2) Oedema tibia, kaki : √ Ada Tidak
3) Varices tungkai : Ada √ Tidak
4) Refleks Patella : √ Ada Tidak
5) Nyeri : √ Ya Tidak
f. Abdomen
1) Bekas luka : Ada √ Tidak
2) Bentuk perut : Bulat
3) Oedema : Ada √ Tidak
4) Acites : Ada √ Tidak
g. Pemeriksaan Obstetrik
1) Palpasi uterus
a) Tinggi fundus uteri : 29 cm
b) Presentasi : Bokong
c) Punggung : Kiri
d) Kontraksi uterus : normal
2) Auskultasi :
a) DJJ : √ Ada Tidak
b) Frekwensi : 150 x/ menit (√ )Teratur ( )Tidak
4. Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah lengkap
Hemoglobin : 11 gr%
b. Gol. Darah : AB
c. Rhesus : + ( Positif )

17
B. Hasil Penelitian Keperawatan Terkait Kasus
No. Nama Peneliti Tahun Judul Hasil
1 Linda 2018 Penyebab Kejadian Responden menggunakan
Syahadhatun Kekurangan Energi ANC lengkap. Faktor
Nisa Kronis pada Ibu Hamil predisposisi (umur,
Resiko Tinggi dan pengetahuan, sikap dan
Pemanfaatan Antenatal kepercayaan) berhubungan
Care di Wilayah Kerja dengan ANC pada ibu
Puskesmas Jelbuk dengan KEK
Jember
2 Lilis Suryani 2019 Faktor-faktor yang Usia ibu pada interval
Mempengaruhi kehamilan dan paritas
Terjadinya memiliki hubungan yang
Kekurangan Energi signifikan dengan
Kronik pada Ibu Hamil terjadinya kekurangan
energy.
3 Kusniyati 2019 Kekurangan Energi Sebagian besar ibu hamil
Utami Kronis pada Ibu Hamil tidak mengalami KEK,
Trisemester I terdapat perbedaan yang
Berdasarkan Usia dan signifikan kejadian KEK
Graviditas pada ibu hamil < 20 tahun
dan yang berusia 20 – 30
tahun. Terdapat perbedaan
bermakna kejadian KEK
antara ibu primigravida
dan multigravida.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Nyeri (akut) b.d agen pencidera fisiologis d.d perut terasa mulas
2. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrien d.d LILA <23,5 cm, mengeluh pola makan berubah
3. Keletihan b.d kondisi fisiologis d.d hamil Trisemester 3, tampak lemah, TD
100/70 mmHg

18
C. Rencana Keperawatan
No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1. Setelah dilakukan - Keluhan nyeri SIKI (I.08238)
(D.0077) asuhan menurun Observasi :
keperawatan - Meringis - Identifikasi respon nyeri
selama 1 x 7 jam berkurang nonverbal
diharapkan - Ketegangan otot - Identifikasi skala nyeri
berkurang Nursing/Terapeutik :
Tingkat Nyeri - Berikan tekhnik non
Menurun SLKI farmakologis
(L.08066) - Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan
tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi :
- Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Ajarkan tekhnik non
farmakologi untuk
meredakan nyeri
- Anjurkan pasien untuk
kontrol kembali atau saran
rawat inap bila kondisi
tidak mereda
Kolaborasi :
- Kolaborasi spesialis

2. Setelah dilakukan - Porsi makan yang SIKI


(D.0019) asuhan dihabiskan Observasi :
keperawatan - Verbalilasi - Identifikasi status nutrisi
selama 3 x 24 jam keinginan untuk - Monitor asupan makanan
diharapkan meningkatkan - Monitor berat badan
nutrisi Nursing/Terapeutik :
Status nutrisi - Sikap terhadap - Sajikan makanan secara
membaik makanan/ menarik dan suhu yang
SLKI (L.03030) minuman sesuai sesuai
dengan tujuan - Berikan makanan tinggi
kesehatan kalori dan tinggi protein
- Berikan makanan tinggi

19
No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
serat untuk mencegah
konstipasi
Edukasi :
- Anjurkan posisi duduk
jika mampu
- Ajarkan diet yang di
programkan
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
- Kolaborasi dengan ahli
gizi

3. Setelah dilakukan - Verbalisasi SIKI (I.12362)


(D.0057) asuhan kepulihan energy Observasi :
keperawatan - Kemampuan - Identifikasi kesiapan dan
selama 3 x 24 jam melakukan kemampuan menerima
diharapkan aktivitas rutin informasi terapeutik
- Pola nafas
Nursing/Terapeutik :
Tingkat keletihan membaik - Sediakan materi dan
menurun - Pola istirahat baikmedia pengaturan
SLKI (L.05046) aktivitas dan istirahat
- Jadwalkan pemberian
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan pada
pasien dan keluarga untuk
bertanya
Edukasi :
- Anjurkan menyusun
jadwal aktivitas dan
aktivitas
- Ajarkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
- Ajarkan cara
mengidentifikasi target
dan jenis aktivitas sesuai
kemampuan
3. Setelah dilakukan - Porsi makan yang SIKI
(D.0019) asuhan dihabiskan Observasi :
keperawatan - Verbalilasi - Identifikasi status nutrisi
selama 3 x 24 jam keinginan untuk - Monitor asupan makanan
diharapkan meningkatkan - Monitor berat badan
nutrisi

20
No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Status nutrisi - Sikap terhadap Nursing/Terapeutik :
membaik makanan / - Sajikan makanan secara
SLKI (L.03030) minuman sesuai menarik dan suhu yang
dengan tujuan sesuai
kesehatan - Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
- Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
Edukasi :
- Anjurkan posisi duduk
jika mampu
- Ajarkan diet yang di
programkan
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
- Kolaborasi dengan ahli
gizi

21
DAFTAR PUSTAKA

Azizah & Andriani. (2015). Tingkat Kecukupan Energy Protein pada Ibu Hamil
Trisemester Pertama dan Kejadian Kekurangan Energi Kronik. Jurnal Media
Gizi Indonesia, Vol 12. https://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/view/3224
(diakses pada 15 desember 2021, 11.00 WIB)

Chinue, C. (2015). Kekurangan Energi Kronik (KEK). Jakarta : Rineka Cipta

Herdman, T.H., Kamitsuru, S. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi &


Klasifikasi 2015-2017. Edisi 10. Jakarta : EGC

Nisa, Linda Syahadhatun. (2018). Penyebab Kejadian Kekurangan Energi Kronis


pada Ibu Hamil Resiko Tinggi dan Pemanfaatan Antenatal Care di Wilayah
Kerja Puskesmas Jelbuk Jember. Jurnal Adminitrasi Kesehatan Indonesia :
Universitas Airlangga

Notoadmojo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Proverawati, Atikah. (2012). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta :
Nuha Medika

Reeder, dkk. (2011). Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita, Bayi dan


Keluarga. Edisi 8. Jakarta : EGC

Saputri, E.N. (2014). Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK) Anak Prasekolah di TK Wilayah Kerja Puskesmas
Rantang Medan Tahun 2014. Medan : FKUSU

Sulistyoningsih. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta : Graha
Ilmu

Supariasa, IDN Dkk. (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC

Supariasa. (2016). Penilaian Status Gizi. Penerbit buku kedokteran. Jakarta : EGC

Suryanni, Lilis. (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya


Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi : LPPM UBJ

TIM Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI). Edisi 1. Jakarta : PPNI

TIM Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI). Edisi 1. Jakarta : PPNI

22
TIM Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLLI).
Edisi 1. Jakarta : PPNI

Utami, Kusniyati. (2019). Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil Trisemester
I Berdasarkan Usia dan Graviditas. Jurnal Kesehatan Primer : STIKES
YARSI Mataram

Waryana. (2011). Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama

23

Anda mungkin juga menyukai