“IMPOTENSI”
DISUSUN OLEH :
Yetri muliza
DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Dilgu Meri, M.Kep
Asuhan keperawatan
a. Pengkajian
1. Identitas diri
2. Riwayat kesehatan sekarang
Mulai kapan keluhan dirasakan?, Ada keluhan tambahan seperti polidipsia, poliuria?,
Apakah memiliki luka atau tidak? Kalau iya, cepat sembuh atau tidak?, Apakah
belakangan mengalami stress?
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pernah menjalani operasi?, Apakah sebelumnya mengalami trauma?
4. Pemeriksaan fisik
S: 37,5C
P: 20x/ menit
N: 90 x/menit )
Data Subjketif :
Klien mengatakan mengalami kecelakaan motor 3 hari yang lalu, bertabrakan
dengan motor lain, kemudian terjatuh dan penisnya terbentur.
Klien merasakan sakit pada bagian penis
Klien mengatakan setelah kecelakaan, penisnya menjadi merah.
Klien mengatakan tidak dapat ereksi saat melakukan hubungan seksual
Sebelum kecelakaan, klien tidak mengalami gangguan dalam hubungan seksual
(ereksi)
Klien mengatakan takut tidak dapat membahagiakan istrinya
Klien mengatakan merasa malu pada istrinya
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan (diabetes, penyakit
jantung)
Klien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alcohol
Klien sedang tidak mengkonsumsi obat-obatan
Klien mengatakan tidak ada gangguan saat berkemih
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit infeksi pada genital
Data Objektif :
b. Diagnosa Keperawatan
1. Disfungsi seksual, resiko tinggi terhadap perubahan struktur tubuh b.d kerusakan saraf
yang dimanifestasikan dengan ketidakmampuan untuk mencapai atau menjaga ereksi.
2. Ansietas b.d ketidakmampuan memenuhi kebutuhan seksual diri sendiri maupun
pasangan
3. Gangguan harga diri b.d efek hubungan seksual
c. Analisa Data :
Problem Etiologi Symptom
Disfungsi seksual resiko b.d kerusakan saraf Ditandai dengan :
tinggi terhadap perubahan Klien mengatakan
struktur tubuh tidak dapat ereksi saat
melakukan hubungan
seksual.
Sebelum kecelakaan,
klien tidak mengalami
gangguan dalam
hubungan seksual
(ereksi).
Klien merasakan sakit
pada bagian penis.
Klien Terlihat adanya
kemerahan disekitar
penis.
Ansietas b.d ketidakmampuan Ditandai dengan:
memenuhi kebutuhan seksual Klien mengatakan
diri sendiri maupun pasangan takut akan
penolakan /reaksi
orang terdekat.
Klien terlihat menarik
diri.
Klien terlihat cemas.
Klien terlihat depresi
Kolaborasi :
Rujuk ke Mungkin
konselor/ahli dibutuhkan
seksual bantuan
sesuai tambahan
kebutuhan untuk
meningkatkan
kepuasan
hasil.
2 Ansietas b.d Tujuan : Mandiri :
ketidakmampuan Setelah dilakukan Yakinkan Memberikan
memenuhi intervensi selama informasi dasar
kebutuhan seksual 1x24 Jam klien klien tentang pengetahuan
diri sendiri mampu mengakui diagnosis. perawat untuk
maupun dan mendiskusikan Perhatikan menguatkan
pasangan. masalah terhadap adanya kebutuhan
Ditandai dengan: hubungan seksual. penolakan informasi dan
Ds: KH : atau ansietas memebantu
Klien Ds : ekstrem. untuk
mengatakan: Klien mengatakan : mengidentifik
Takut Klien selalu asi klien
akan berfikir dengan
penolakan positif dan ansietas
/reaksi mampu tinggi.
orang beradaptasi Jelaskan Pemahaman
terdekat. terhadap tujuan dan jelas akan
penolakan. persiapan prosedur dan
Do : Do : untuk tes apa yang
Klien terlihat: Klien terlihat : diagnostik. terjadi
Menarik Tidak meningkatkan
diri. menarik diri perasaan
Cemas. Cemas kontrol dan
Depresi berkurang mengurangi
Tidak ansietas.
depresi. Berikan Waktu dan
lingkungan privasi
perhatian, diperlukan
keterbukaan untuk
dan memberikan
penerimaan. dukungan,
Juga privasi diskusi
untuk perasaan
pasien/ orng tentang
terdekat. antisipasi
Anjurkan kehilagan dan
orang masalah lain.
terdekat ada
kapan pun
diinginkan.
Dorong Memberi
pernyataan kesempatan
dan berikan untuk
waktu untuk mengidentifik
mengekspres asi dan
ikan takut. memperjeas
kesalahan
konsep dan
menawarkan
dukungan
emosi.
Kaji Menjadi
tersedianya sumber yang
dukungan membantu
pda pasien. bila klien siap.
Berikan
informasi
tentang
sumber
komunitas
bila ada.
Diskusiakan/ Rehabilitasiad
jelaskan alah
peran komponen
rehabilitasi terapi penting
setelah untuk
pembedahan. memenuhi
kebutuhan
fisik, sosial,
emosional,
dan
vokasional
sehingga klien
dapat
mencapai
tingakat fisik
dan
fungsiemosi
sebaik
mungkin.
3 Gangguan harga Tujuan : Mandiri :
diri b.d efek Setelah dilakukan Berikan Memberikan
hubungan intervensi selama waktu untuk minat dan
seksual. 1x24 Jam klien mendengan perhatian.
Ditandai dengan: mampu masalah dan
Klien menyatakan ketakutan
mengataka penerimaan diri pasien dan
ntakut pada situasi dan org terdekat.
tidak adaptasi terhadap Diskusikan
dapat perubahan pada persepsi diri
membaha citra tubuh. pasien
giakan KH : sehubungan
istrinya. Klien dengan
Klien mengatakan antisipasi
mengataka sudah dapat perubahan
n merasa menerima dan pola
malu pada dalam hidup
istrinya situasi ini. khusus.
Klien Kaji stress Perawat perlu
terlihat emosi klien. menyadari
tidak Identifikasi apakah arti
menarik diri kehlangan tindakan ini
dan tidak pada terhadap klien
depresi. klien/orang untuk
terdekat. menghindari
Dorong klien tindakan
untuk kurang hati-
mengekspres hati atau
iakan dengan menyendiri.
tepat.
Berikan Memberikan
informasi kesempatan
akurat. pada klien
untuk
bertabya dan
mengasimilasi
informasi.
Identifikasi Membantu
perilaku dalam
koping membuat
positif kekuatan yang
sebelumnya. telah ada
bagiklien
untuk
digunakan
dalam situasi
saat ini.
Berikan Meningkatkan
lingkungan saling berbagi
terbuka pada keyakinan
klien untuk tentang subjek
mendiskusik sensitif dan
an masalah mengidentifik
seksualitas. asi kesalahan
konsep yang
dapat
mempengaruh
i penilaian
situasi.
Perhatikan Mengidentifik
perilaku asi tahap
menarik diri, kehilangan/ke
mengaggap butuhan
diri negatif, intervensi.
penggunaan
penolakan,
atau terlalu
mempermas
alahkan
perubahan
aktual yang
ada.
Kolaborasi :
Rujuk ke Mungkin
konseling memerlukan
profesional bantuan
sesuai tambahan
kebutuhan. untuk
mengatasai
perasaan
kehilangan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Soegondo S, Purnamasari D. Sindroma Metabolik. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadibrata M, Setiati S, Editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: EGC; 2009.
p. 1867-8
2. Arisman. Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Melitus, & Dislipidemia: konsep, teori,
dan penanganan aplikatif . Jakarta: EGC; 2011
3. Greenstein, Ben, & Wood, Diana. 2010. At a Glance Sistem Endokrin. Jakarta :
Erlangga2.
4. Silbernagl, Stefan. & florian lang. 2007. Teks & atlas berwarna Patofisiologi. Jakarta :
EGC; 2007. P. 236-7, 246, 290.