Keperawatan
Kesalahan penerapan moral terjadi ketika perawat mengerti tindakan yang perlu
perawat terapkan pada suatu masalah. Akan tetapi untuk beberapa alasan, perawat tidak bisa
untuk melakukan tindakan tersebut. Oleh karena itu, aksi atau tindakan yang mereka ambil
menyebabkan konflik karena keputusannya bertentangan dengan mereka nilai-nilai pribadi,
profesional, moral, dan keyakinan. Hal ini menantang integritas dari seorang perawat. Moral
marabahaya dapat menyababkan masalah yang serius dalam praktik keperawatan dan perawat
merasa kehilangan integritas dan ketidakpuasan dalam pengaturan kerja. Hal tersebut akan
mengancam kualitas perawatan dan mungkin merugikan dalam biaya. Studi menunjukkan
bahwa perawat terpapar tekanan moral karena menderita secara emosional dan fisik dan
akhirnya meninggalkan sisi profesi (Redman & Fry, 2000). Sumber-sumber tekanan moral
bervariasi; namun, faktor yang berkontribusi termasuk tantangan akhir kehidupan, perawat-
dokter konflik, dan interaksi tidak sopan..
Contoh masalah
Ny. L, wanita, 67 tahun, dirawat akibat farktur multipel dan laserasi yang disebabkan oleh
kecelakaan mobil. Suaminya yang meninggal dalam kecelakaan tersebut, dibawa ke rumah
sakit yang sama. Ny. L, yang mengemudi mobil tersebut, terus bertanya menegenai keadaan
suaminya kepada perawat primer. Dokter bedah telah meminta perawat untuk tidak
mengatakan kepada Ny. L mengenai kematian suaminya. Tanpa memberi tahu perawat alasan
atas permintaannya tersebut. Perawat mengungkapkan masalahnya kepada ketua tim, yang
mengatakan bahwa permintaan dokter bedah tersebut harus diikuti. Namun, perawat tidak
merasa nyaman mengenai hal ini dan bertanya-tanya mengenai apa yang sebaiknya
dilakukan.
Penyelesaian Masalah
Weiss, S., & Tappen, R. (2015). Essentials of Nursing Leadership and Management. United States of
America: F. A. Davis Company.
Potter. Perry, Fundamental Keperawatan, Konsep Proses Dan Praktik. Edisi 4. 2005. Jakarta: EGC.