Disusun Oleh:
INDAH SETYA WAHYUNI
G1D010032
NIM : G1D010032
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis ilmiah ini belum pernah diajukan
sarjana lain. Pada karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain maupun
pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan oleh orang lain, kecuali secara
tertulis dan jelas dicantumkan nama dan daftar pustaka sebagai acuan dalam
naskah.
G1D010032
iii
PERSEMBAHAN
terimakasih banyak
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
v
PENGARUH MASSASE EKSTREMITAS DENGAN AROMA TERAPI
LAVENDER TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH LANSIA
HIPERTENSI DI KELURAHAN GRENDENG PURWOKERTO
ABSTRAK
vi
The influence of massage ekstrimitas with aroma therapy
lavender to a decrease in blood pressure for the elderly
hypertension in Kelurahan Grendeng Purwokerto
Abstract
vii
PRAKATA
SWT yang telah memberikan rahmat hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis
Dalam penyusunan riset keperawatan ini penulis tidak lepas dari bantuan,
arahan dan bimbingan dari berbagai pihak hingga riset ini dapat terselesaikan.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dr. Warsinah. Apt., Msi. selaku dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu
Soedirman
viii
5. Bapak Arief Zaenudin S. Kep., Ns, selaku dosen pembimbing II yang telah
6. Bapak, ibu, adik serta seluruh keluarga yang selalu memberikan semangat
dan motivasi serta doa selama proses penulisan karya ilmiah ini.
usulan penelitian ini, oleh karena itu diharapkan kritik maupun saran yang bersifat
membangun untuk hasil yang lebih baik. Semoga penelitian ini mendapat ridho
dari Allah SWT dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................ii
PERSEMBAHAN.......................................................................................iv
ABSTRAK..................................................................................................vi
PRAKATA.................................................................................................viii
DAFTAR ISI..............................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..................................................................................xiii
DAFTAR TABEL......................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Perumusan Masalah.......................................................................6
C. Tujuan Penelitian...........................................................................7
D. Manfaat Penelitian.........................................................................7
E. Keaslian Penelitian........................................................................9
A. Landasan Teori............................................................................12
x
1. Lansia...................................................................................12
B. Kerangka Teori............................................................................52
C. Kerangka Konsep........................................................................53
D. Hipotesis Penelitian.....................................................................54
A. Desain Penelitian.........................................................................55
D. Variabel Penelitian......................................................................59
F. Instrumen Penelitian....................................................................60
H. Jalannya Penelitian......................................................................62
J. Analisis Data...............................................................................64
K. Etika Penelitan.............................................................................66
A. Hasil Penelitian............................................................................68
B. Pembahasan.................................................................................73
C. Keterbatasan Penelitian...............................................................82
xi
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.............................................................................................83
B. Saran........................................................................................................84
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dampak positif tersebut terlihat dari peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH).
mengungkapkan bahwa tahun 2011 jumlah penduduk dunia telah mencapai angka
tujuh miliar jiwa dan satu miliar di antaranya adalah penduduk lansia. Indonesia
sendiri menduduki peringkat ke-empat di dunia setelah Cina, India dan Amerika
jika tahun 1980 UHH 52,2 tahun dan jumlah lansia 7.998.543 orang (5,45%)
maka pada tahun 2006 menjadi 19 juta orang (8,90%) dan UHH juga meningkat
(66,2 tahun). Pada tahun 2010 penduduk lansia di Indonesia sudah mencapai 23,9
juta atau 9,77% dan UHH sekitar 67,4 tahun. Perkiraan pada tahun 2020
2
penduduk lansia di Indonesia mencapai 28,8 juta atau 11,34% dengan UHH
pemasalahan fisik, mental, dan sosial (Sumampouw, 2002). Salah satu perubahan
fisik yang biasanya terjadi pada lansia adalah meningkatnya tekanan darah atau
hipertensi.
diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Hipertensi pada lansia
didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg
(Sheps, 2005).
ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan 3 juta di antaranya
dengan kebiasaan merokok yakni sebesar 84,4% dibandingkan dengan yang tidak
merokok yakni sebesar 60,9%. Selain itu, faktor stres juga berpengaruh pada
saraf simpatis (Nugroho, 2008). Pada lansia di Kota Depok didapatkan adanya
hubungan yang bermakna antara stres dan hipertensi. Lansia yang mengalami
stres tinggi sebesar 70,9%, stres sedang sebesar 65,2% dan stres rendah sebesar
38,5% terhadap hipertensi. Stres tinggi berpeluang 3,89 kali dan stres sedang
dan akhirnya akan memperpendek harapan hidup sebesar 10-20 tahun. Selain itu
penurunan tekanan darah dapat mencegah demensia dan penurunan kognitif pada
usia lanjut. Kemunduran kognitif ditandai dengan lupa pada hal-hal yang baru,
akan tetapi masih dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Kerusakan organ yang
yang terjadi akibat hipertensi yaitu jantung berupa komplikasi berupa infark
miokard, angina pectoris, gagal jantung. Sedangkan pada ginjal dapat terjadi
gagal ginjal karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapiler-kapiler
unit fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan dapat berlanjut menjadi
menyebabkan edema yang sering dijumpai pada hipertensi kronik. Pada otak
komplikasinya berupa stroke dan serangan iskemik. Stroke dapat timbul akibat
pendarahan tekanan tinggi di otak tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi
komplementer.
produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional.
Salah satu terapi alternatif yaitu masasse. Dalam penelitian ini, peneliti akan
Salah satu cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah yaitu dengan
terapi pijat. Sejumlah studi menunjukkan bahwa terapi pijat yang dilakukan
secara teratur dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, menurunkan
akan turun dan fungsi tubuh semakin membaik (Tarigan dalam Ayunani, 2012).
Penelitian dari Holand & Pokorny (2001) menyatakan intervensi pijat (massage)
menghilangkan kecemasan, rasa tenang dan kondisi yang rileks. Masasse atau
pijat akan dikombinasikan dengan aroma terapi yang merilekskan yaitu aroma
terapi lavender. Aroma terapi lavender merupakan salah satu aromaterapi yang
paling digemari. Berasal dari bunga lavender yang berbentuk kecil dan berwarna
ungu. Aroma terapi lavender dalam bentuk lilin dapat memberikan efek relaksasi
bagi saraf dan otot – otot yang tegang setelah beraktivitas. Sedangkan pengaruh
darah pada lansia hipertensi belum pernah diteliti, sehingga peneliti akan meneliti
(56%) lansia. Lansia biasanya mengeluh pusing dan setelah diperiksa tekanan
darah meningkat atau hipertensi. Tingginya keluhan hipertensi yang terjadi pada
penelitian yang bertempat di kelurahan tersebut, selain itu lansia yang mengalami
ektrimitas dengan aroma terapi lavender terhadap penurunan tekanan darah pada
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh massase
2. Tujuan Khusus
Grendeng
Purwokerto.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terbagi menjadi empat yaitu manfaat bagi peneliti, institusi
8
masyarakat.
Penelitian ini menjadi acuan proses belajar dalam menerapkan ilmu yang
dan disusun dalam sebuah karya tulis yang ilmiah, informatif, bermanfaat,
Purwokerto.
Purwokerto.
9
E. Keaslian Penelitian
terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Namun ada
1. Penelitian yang dilakukan oleh Irmawan Andi Nugroho, Asrin dan Sarwono
penelitian yang digunakan adalah two group pre test-post test design. Metode
diastol didapatkan nilai Sig. 0,001 ( Sig.<0.05 ) dan nilai Sig.0,000 pada
tekanan darah sistol. Kedua nilai tersebut menunjukkan Sig. 0,05. Dari nilai
10
signifikasi dapat diketahui bahwa ada perbedaan efektifitas pijat refleksi kaki
variabel bebas dalam penelitian ini adalah masasse ekstrimitas dengan aroma
2. Penelitian yang dilakukan oleh Erva Elli Kristianti (2010) dengan judul:
Pada Lansia Di Panti Wreda ST. Yoseph Kediri. Jenis penelitian ini adalah
Post-Test Design. Hasil penelitian diketahui hasil uji statistic SPSS „t-test’
dengan tingkat hubungan ,003 antara pre-post atau sebelum dan sesudah
kecemasan pada lansia di Panti Wredha St. Yoseph Kediri. Perbedaan dengan
3. Penelitian yang dilakukan oleh Triyadini, Asrin dan Upoyo (2010) dengan
judul Efektifitas Terapi Massage Dengan Terapi Mandi Air Hangat terhadap
11
Statistic Design. Hasil perhitungan dengan pair “t” test diperoleh nilai t
berarti telah terjadi penurunan skala insomnia antara sebelum dan sesudah
pemberian terapi mandi air hangat. Perbedaan dari penelitian ini terletak pada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Lansia
a. Pengertian Lansia
Lansia adalah kelanjutan dari usia dewasa terdiri dari fase prasenium
yaitu lansia dari usia 55 – 65 tahun dan senium yaitu lansia yang usianya
Stanley & Beare (2007) lansia adalah kelanjutan dari usia dewasa yang
dengan seiring waktu akan mengalami penurunan fisik dan tidak lagi
b. Batasan Lansia
d) Fase senium, antara usia 65 tahun hingga tutup usia (Nugroho, 2008).
ditelaah dapat disimpulkan bahwa yang disebut lansia adalah orang yang
13
dewasa sehat menjadi seorang yang frail (lemah dan rentan) dengan
1) Teori Biologis
a) Teori Genetik
(DNA).
proses penuaan.
jaringan dan organ tubuh yang sering dipakai, bila tidak ada
kematian).
2) Teori Sosiologis
b) Teori Aktivitas
lanjut usia. Hal ini dapat dilihat dari gaya hidup, perilaku, dan
lanjut usia.
adalah :
1) Perubahan Fisik
sel yang mati yang diganti oleh lemak maupun jaringan konektif.
sering konstipasi.
meningkat.
keropos.
2) Perubahan Psikososial
sosioekonomi.
a. Pengertian
mmHg. Batasan ini tidak membedakan antara usia dan jenis kelamin
(Gunawan, 2001).
b. Etiologi
c. Jenis Hipertensi
risiko untuk juga menderita penyakit ini. Faktor- faktor lain yang
d. Patofisiologi
korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis
pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan
e. Klasifikasi Hipertensi
f. Gejala Hipertensi
lain yaitu :
2) Sering gelisah
3) Wajah merah
5) Mudah marah
6) Telinga berdengung
7) Sukar tidur
8) Sesak napas
a) Jenis kelamin
b) Umur
tekanan darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih muda
arteri-arteri ini dan menjadi semakin kaku, arteri dan aorta itu
c) Keturunan (Genetik)
seorang dari orang tua anda ada yang mengidap tekanan darah
a) Obesitas
IMT =
2009).
b) Kurang olahraga
c) Kebiasaan Merokok
2011).
e) Minum alkohol
f) Minum kopi
g) Stres
h) Penyakit jasmani
h. Komplikasi Hipertensi
resiko penyakit jantung dua kali dan meningkatkan risiko stroke delapan
kali dibanding dengan orang yang tidak mengalami hipertensi. Selain itu
kognitif dan intelektual. Yang paling parah adalah efek jangka panjangnya
ini.
2) Payah jantung
Kondisi ini terjadi karena kerusakan otot jantung atau sistem listrik
jantung.
3) Stroke
yang sudah lemah menjadi pecah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh
4) Kerusakan ginjal
5) Kerusakan penglihatan
i. Pencegahan hipertensi
tindakan pencegahan yang baik antara lain dengan cara sebagai berikut:
memperparah hipertensi
4) Olahraga teratur
seperti tinju, gulat, atau angkat besi, karena latihan yang berat bahkan
sakit kepala, suka marah, tidak bisa tidur, ataupun timbul hipertensi.
j. Terapi
lemak jenuh ke dalam tubuh, menjaga kondisi tubuh agar tetap rileks
36
(tidak stres) dan olah raga yang teratur, serta meninggalkan kebiasaan
1) Farmakologi
yang berat.
a) Diuretik
perifer.
pada hipertensi ringan sampai sedang. Aksi utama kerja obat ini
dan gagal ginjal pada pasien dengan stenosi renal bilateral dan
hiperkalemia.
baru dengan durasi aksi yang lebih lama dan mungkin aktivitas
f) Antagonis Adrenoseptor
dan sinkop setelah dosis pertama, yang oleh karena itu sebaiknya
diberikan dosis kecil dan diberikan pada saat akan tidur. Palpitasi,
kronik.
yaitu :
diet rendah kolesterol namun kaya dengan serat dan protein, dan
terbatas serta tinggi serat, dan rendah kalori bila kelebihan berat
rendah garam yaitu tidak lebih dari 100 mmol/hari (Kaplan, 2006).
c) Menghindari rokok
meningkat.
42
d) Penurunan stres
pada waktu tidur, lebih rendah dari pada waktu siang hari.
darah.
dan akupresur.
43
a. Definisi
dengan menggunakan kedua tangan pada bagian telapak tangan dan kaki
maupun jari-jari tangan dan kaki. Massase yang berarti penekanan secara
merupakan salah satu aroma terapi yang paling digemari. Berasal dari
bunga lavender yang berbentuk kecil dan berwarna ungu. Aroma terapi
lavender dalam bentuk lilin dapat memberikan efek relaksasi bagi saraf
b. Manfaat Massase
darah kapiler dan pembuluh getah bening. Aliran oksigen dalam darah
1) Mengusap (Efflurage/strocking)
(Snyder,2002).
2) Meremas (Petrisage)
tangan atau jari-jari tangan. Teknik ini digunakan pada area tubuh
3) Friction
dalam menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan
4) Menggetar (vibration)
(Snyder,2002).
memperoleh hentakan tangan yang ringan, tidak sakit pada klien tapi
bertulang menonjol ataupun pada otot yang tegang serta area yang
a) Memukul (beating)
b) Mencincang (hacking)
c) Menepuk (clapping)
gerakan gerakan dari tiap teknik gerakan sesuai dengan tujuan dan
2) Irama (rythme)
baik adalah bila irama gerakan teratur, stabil serta tidak terlalu cepat
berikut :
berikut:
atau vertebrata, luka bakar, daerah kemerahan pada kulit, atau luka
lotion dengan cara tempatkan botol lotion ke dalam air hangat. Tuang
minyak
kaki.
a) Punggung tangan
b) Telapak tangan
tekanan sedang.
49
c) Jari
tekanan ringan
d) Penyelesaian
kali.
11) Letakkan handuk yang kotor pada tempatnya dan cuci tangan.
hidup termasuk orang yang telah memasuki usia lanjut juga memiliki
fisik melainkan juga tingkat emosi (Jaelani, 2009). Aroma terapi bekerja
& Suddarth, 2001). Sewaktu menarik nafas rangsangan bau medatangi sel-
sel pengindra lewat difusi melalui udara. Molekul bau terikat langsung
terhadap emosi dan otak mendaftar sebagai bau yang spesifik otak
pada tubuh, pikiran dan jiwa dan menghasilkan efek menenangkan pada
B. Kerangka Teori
(2002) maka dapat disusun kerangka teori yang dijelaskan melalui gambar
sebagai berikut:
pengeluaran hormon
serotonin
memberikan respon
relaksasi
pengaktifan saraf
parasimpatis
C. Kerangka Konsep
berikut:
Variabel pengganggu:
1. Lingkungan
2. Penyakit Jasmani
Keterangan :
D. Hipotesis
Purwokerto.
55
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
group pre test and post test design adalah rancangan penelitian yang
menggunakan kelompok kontrol. Kelompok sampel diberi tes awal (pre test)
lalu diberikan perlakuan sebanyak tiga kali dan kemudian diberikan tes akhir
(post test).
O1 X1 O2
56
Keterangan :
O1: observasi dan pengukuran tekanan darah sebelum diberi perlakuan massase
O2: observasi dan pengukuran tekanan darah setelah diberi perlakuan massase
1. Populasi
2010). Populasi dalam penelitian ini adalah lansia dengan hipertensi yang
2. Sampel
Keterangan:
N : total populasi
Q : 1-P (0,5)
n= 85.(1.64)2.0,5 .0,5
0,12(85-1)+(1,64)2. 0,5.0,5
n= 57,14
1,51
n= 37,84
n= 38
Sampel pada penelitian ini adalah lansia dengan hipertensi yang berada di
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah batasan ciri atau karakter umum pada subyek
berikut :
b. Kriteria Eksklusi
1) Lansia dengan fraktur, luka bakar, daerah kemerahan pada kulit, atau
seperti akupuntur.
D. Variabel Penelitian
peneliti untuk diamati. Variabel sebagai atribut dari sekelompok orang atau obyek
yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam sekelompok itu.
Variabel adalah suatu konsep yang dapat dibedakan menjadi dua, yakni yang
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penurunan tekanan darah pada
lansia hipertensi.
60
F. Instrumen Penelitian
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasil
lebih baik sehingga lebih mudah diolah (Saryono, 2011). Instrumen dalam
penelitin ini yaitu lembar observasional berisikan data responden dari hasil
61
melalui uji statistic t-test berpasangan alternatif wilcoxon karena distribusi data
tidak normal.
1. Validitas
pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan tersebut diukur atau
diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan. Alat ukur yang digunakan
merupakan alat ukur baku yang digunakan dalam mengukur tekanan darah,
2. Relibialitas
alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandlkan. Hasil pengukuran konsisten
atau tetap azas bila dilakukan pengukuran berulang (Saryono, 2011). Pada
penelitian ini tidak dilakukan uji reliabilitas, karena skala yang digunakan
sudah dibakukan.
62
1. Tahapan Persiapan
penelitian.
proposal penelitian.
2. Tahapan Pelaksanaan
responden penelitian.
63
semua sampel.
analisis data.
Data yang diperoleh berasal dari data primer, merupakan data yang
primer dari penelitian ini adalah data jumlah lansia yang berada di Kelurahan
Grendeng Purwokerto.
64
I. Analisis Data
1. Pengolahan Data
dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Data yang diperoleh diolah
a. Editing
hasil pemeriksaan.
b. Coding
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Mengubah data dari yang
c. Entry Data
ke dalam master tabel atau database computer. Entry Data dalam penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows.
65
d. Tabulating
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
sentral atau grafik. Jika data mempunyai distribusi normal, maka mean dapat
digunakan sebagai ukuran pemusatan dan standar deviasi (SD) sebagai ukuran
penyebaran.
66
b. Analisis Bivariat
ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel bebas dan variabel
penurunan tekanan darah pada lansia dengan melihat pre test dan post test.
Analisis ini menggunakan uji statistik uji “t” test berpasangan dengan rumus:
Keterangan:
n = Besar Sampel
Z = Kesalahan tipe II (Z )
J. Etika Penelitian
sentral yang sedang berkembang. Secara umum prinsip etika dalam penelitan atau
67
Penelitian ini telah dirancang sesuai dengan petunjuk dan aturan yang
telah ditetapkan serta telah mendapatkan rekomendasi dari Tim Komisi Skripsi
meliputi:
1. Informed concent
persetujuan.
2. Confidentiality
3. Anonymity
A. Hasil Penelitian
sebagai berikut:
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
1) Usia
68
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan usia di Posyandu
lansia Kelurahan Grendeng bulan Desember 2013 (n=38)
orang (34,2 %) .
2) Jenis Kelamin
69
2. Analisis Bivariat
berikut:
tekanan sistolik yaitu 140 mmHg dan untuk tekanan diastolik memiliki
91.24mmHg.
70
b. Gambaran tekanan darah responden setelah dilakukan massase
tabel berikut:
71
untuk tekanan sistolik adalah 131.03- 136.86 mmHg dan untuk
Berdasarkan hasil uji ini, didapatkan nilai p value < α (0,000 < 0,05),
72
menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh massase ektrimitas dengan
B. Pembahasan
1. Analisis Univariat
darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih muda. Hipertensi pada
73
seiring dengan bertambahnya usia. Peningkatan kasus hipertensi akan
Suddarth, 2001).
muda lebih banyak terjadi pada laki- laki. Hal ini disebabkan karena
74
sesuai dengan umur wanita secara alami, yang umumnya mulai terjadi
ketika fase luteal akan berubah menjadi fase folikular. Setelah wanita
tidak menstruasi lagi atau post menoupause maka tidak akan terjadi
2. Analisis Bivariat
rentang grade 1 yang dimulai dari tekanan darah sistolik 140 mmHg
tertinggi yaitu 100 mmHg. Tekanan darah sistolik terendah 140 mmHg
75
Hipertensi yang dialami responden terjadi karena dipengaruhi
oleh berbagai macam faktor risiko baik yang bisa dikontrol seperti
dan stress serta faktor resiko yang tidak dapat dikontrol seperti usia,
76
meningkat. Untuk menormalkannya cairan intraseluler ditarik ke luar,
(Basha, 2004).
77
sistolik terendah yaitu 120 mmHg dan tekanan diastolik memiliki nilai
sehingga tekanan darah akan turun dan fungsi tubuh akan semakin
78
membaik. Penelitian dari Holand (2001) menyatakan intervensi pijat
(Jaelani, 2009).
79
menurun sama halnya dengan melebarnya pipa air akan menurunkan
80
2007). Dalam hal ini, massase ekstrimitas dengan aroma terapi
Kortisol adalah hormon stress yang utama dan produk akhir dalam
81
Dari hasil penelitian yang telah saya lakukan, menunjukkan
darah diastolik.
C. Keterbatasan Penelitian
aktivitas fisik, serta genetik dalam penelitian ini tidak dapat dikendalikan
82
BAB V
A. Kesimpulan
dengan aroma terapi lavender terhadap penurunan tekanan darah pada lansia
sebagai berikut:
perempuan (92,1%).
nilai tekanan sistolik 140 mmHg dan tekanan diastoliknya memiliki nilai
90 mmHg.
83
di Kelurahan Grendeng Purwokerto dengan nilai p=0,000 untuk tekanan
B. Saran
1. Bagi Pendidikan
2. Bagi Penelitian
84
aroma terapi lavender dapat digunakan untuk terapi hipertensi sesuai
4. Bagi masyarakat
darahnya.
85
DAFTAR PUSTAKA
Aru, dkk. (2009). Proses menua dan implikasi kliniknya dalam buku ajar ilmu
penyakit dalam. Jilid I Edisi 4. Jakarta : Internal Publishing.
Aisyah, F. N. (2009). Faktor risiko hipertensi pada empat Kabupaten/Kota dengan
prevalensi hipertensi tertinggi di Jawa dan Sumatera. Jakarta: Balitbangkes
Depkes RI 2.
Belder, S & Mahrer, N.G. Pediatric Massage Therapy : an averviu for Clincians
Pediatrick Clinic’s of North Amerika, 2007, 54 (6)
BKKBN. (2011). Mempersiapkan lanjut usia agar bisa menjadi bonus geografi kedu
dan mengatasi dampak negatif pertambahan penduduklanjut usia.dalam
seminar menyambut Hari Kependudukan Sedunia di BKKBN: Jakarta.
http://www.menkokesra.go.id/content/prof-haryono-lansia-perlu-perhatian
Brunner & Suddarth.(2001). Buku ajar keperawatan medical bedah. Edisi 8 volume
3. Jakarta: EGC.
Dalyoko, D. A. P. (2010). Faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya
pengendalian hipertensi pada lansia di posyandu lansia wilayah kerja
Puskesmas Mojosongo Boyolali.
Dekker, E. (1996). Hidup dengan tekanan darah tinggi. Jakarta: CV. Mulia Sari.
Gunawan, I. (2001). Hipertensi tekanan darah tinggi. Yogyakarta: Penerbit Kansius.
Harrison, I., Wilson, B.W., & Kasper, M.F. (2005). Prinsip-prinsip ilmu penyakit
dalam, edisi 13 volume 3. Jakarta: EGC
Hidayat, A. (2009). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta:
PT Salemba Medika.
Holland, B & Pokorny, ME. (2001). Slow stroke back massage : its effect on patients
in a rehabilitation setting. Rehabil Nurs. 26(5): 182-6.
Hutapea, R. (2005). Sehat dan ceria di usia senja. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hopkinson, A. (2011). Risk for in high blood pressure. Blog blood pressure England
Jaelani. (2009). Aroma Terapi. Jakarta: Pustaka Populer Obor
Jurch, S. E. (2009). Clinical massage therapy : assessment and therapy of orthopedic
conditions. New York: McGraw-Hill
Kaplan. (2006). Kaplan’s clinica hypertension, Ninth Edition, Lippincott: Williams &
Wilkins.
Kemensos RI. (2007). Penduduk lanjut usia di Indonesia dan masalah
kesejahteraannnya. Jakarta: Pusat Data Dan Informasi Kesejahteraan Sosial.
Knight, J.F. (2000). Jantung kuat bernapas lega. Bandung : Indonesia Publishing
House.
Kristanti, EE. (2010). Pengaruh aroma terapi lavender terhadap penurunan derajat
kecemasan lansia di Panti Wreda ST. Yoseph Kediri. Jurnal STIKES RS
Baptis Kediri, Vol 3, No. 2.
Lawton, G. (2003). Toward a neurophysiological understanding of manual therapy
neuro-manual therapy. Available at:
hhtp://www.americanmanualmedicine.com/educational/a14z2.html.
LLI Jawa Barat. (2007). Rencana strategis lembaga lansia Indonnesia 2007 – 2012.
Bandung : LLI Jabar.
Moser, M., Crushman, W. C., and Ziegler, M. G. (2008). The treatment of
hypertension in the Elderly. The Journal of Clinical Hypertension, 10 (1), 58-
68.
Stanley, M & Beare, PG. (2007). Buku ajar keperawatan gerontik Edisi 2. Jakarta:
EGC.
Staessen, V. (2003). Ambulatory blood pressure monitoring practicial consideration.
Journal of Hypertension, 8 (4), 103-107.
Sugiyono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung: PT. Alfabeta.
Sumampouw, G.O. (2002). Kiat sehat usia senja. www.medikaholistik.com/180102.
Sumarna, A. (2012). Pengaruh terapi akupresur terhadap penurunan tekanan darah
pada pasien hipertensi di wilayah Kecamatan Purwokerto Utara. Skripsi
Universitas Jenderal Soedirman.
Sustriani, I., Alam, S., & Hadibroto, I. (2006). Hipertensi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Syahrini, E. N., Susanto, H. S., & Udiyono, A. (2012). Faktor-faktor risiko hipertensi
primer di Puskesmas Telogosari Kulon Kota Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 1, 315-325.
Triyandini., Asrin., & Upoyo, AS. (2010). Efektifitas terapi massage dengan terapi
mandi air hangat terhadap penurunan insomnia lansia. The Soedirman Journal
of Nursing, Vol 5, No. 3.
Yasein, N., Ahmad, M., Matrook, F., Nasir, L., and Froelicher, E, S. (2010).
Metabolic syndrome in patients with hypertension attending a family practice
clinic in Jordan. Eastern Mediterranean Health Journal, 16(4). 375-380.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
1. Studi pendahuluan v
penelitian
2. Penyusunan proposal v v v
penelitian
3. Konsultasi dan revisi v
proposal
4. Seminar proposal v v v v v v v v v v v v v
5. Perijinan penelitian v v
6. Pelaksanaan v v
penelitian
7. Penyusunan hasil v v v
penelitian
8. Seminar hasil V
9. Pengumpulan skripsi V
Lampiran 2. Prosedur massase ektrimitas dengan aroma terapi
seminggu 3 x. Adapun prosedur massase ekstrimitas dengan aroma terpi lavender sebagai
berikut:
a. Identifikasi faktor-faktor atau kondisi seperti fraktur tulang rusuk atau vertebrata,
luka bakar, daerah kemerahan pada kulit, atau luka terbuka dan responden tidak
b. Pada klien yang mempunyai riwayat hipertensi atau disritmia, kaji denyut nadi dan
tekanan darah.
d. Persiapan bahan dan instrumen massage meliputi lotion atau minyak hangat, handuk,
e. Pemberi intervensi mencuci tangan dalam air hangat. Hangatkan lotion dengan cara
tempatkan botol lotion ke dalam air hangat. Tuang sedikit lotion di tangan. Jelaskan
pada responden bahwa lotion akan terasa hangat dan basah. Gunakan lotion sesuai
kebutuhan.
Lakukan gerakan melingkar dengan tegas pada daerah pergelangan kaki dan di
Selanjutnya, pijat kaki, remas ujung jari kaki dengan gerakan melingkar pada
telapak kaki.
Lakukan gerakan menyapu dari atas dan bawah kaki untuk menyimpulkan pijat
1. Punggung tangan
tekanan sedang.
2. Telapak tangan
tekanan sedang
Remas dengan lembut setiap jari dari pangkal ke ujung di kedua sisi dan bagian
4. Penyelesaian
Letakkan tangan responden pada tangan peneliti dan tarik tangan responden ke
arah peneliti beberapa kali. Kemudian, putar tangan klien atas dan dengan lembut
h. Akhiri usapan dengan gerakan memanjang dan beritahu klien bahwa pemberi
bajunya kembali.
Kepada Yth:
Dengan hormat,
NIM : G1D010032
Penelitian ini tidak akan merugikan siapapun. Peneliti menjamin kerahasiaan hasil
pengukuran dan identitas saudara. Partisipasi dalam penelitian ini bersifat bebas, saudara bebas
menetukan untuk ikut atau tidak tanpa adanya paksaan atau sanksi apapun. Untuk itu saya
mohon kesediaan saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Jika saudara bersedia
menjadi peserta dalam penelitian ini, silahkan saudara menandatangani lembar persetujuan
sebagai penyataan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian.
Peneliti
Desa Responden :
No. Responden :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Darah pada Lansia Hipertensi ini tidak akan merugikan saya dan telah dijelaskan secara jelas
tentang tujuan penelitian dan kerahasiaan data, oleh karena itu saya yang bertanda tangan di
bawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Demikian lembar persetujuan ini saya isi dengan sebenar-benarnya agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Responden
( ………………………..)
Kepada Yth.
Saudara/i ...........
Di Tempat
Dengan hormat,
NIM : G1D010032
Kesehatan Jurusan Sarjana Keperawatan, akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh
Darah pada Lansia Hipertensi”. Untuk maksud tersebut, saya meminta kesediaan saudara/i
untuk ikut berpartisipasi dalam proses penelitian ini. Tidak ada paksaan dalam hal ini, namun
jika saudara/i bersedia, mohon untuk mendatangani pernyataan persetujuan menjadi observer.
Peneliti,
Nama:
Umur:
Alamat :
Setelah mendapatkan penjelasan, dengan ini menyatakan bersedia dan berperan serta
dalam penelitian tentang “Pengaruh Masasse Ekstrimitas dengan Aroma Terapi Lavender
Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi” yang dilakukan oleh Indah
Setya Wahyuni.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
Purwokerto,.................2014
(..........................................)
Lampiran 8. Uji Normalitas Data
Descriptives
Statistic Std. Error
Usia Mean 1.34 .078
95% Confidence Lower Bound 1.18
Interval for Mean Upper Bound 1.50
5% Trimmed Mean 1.32
Median 1.00
Variance .231
Std. Deviation .481
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 1
Skewness .693 .383
Kurtosis -1.607 .750
Jenis Kelamin Mean 1.92 .044
95% Confidence Lower Bound 1.83
Interval for Mean Upper Bound 2.01
5% Trimmed Mean 1.97
Median 2.00
Variance .075
Std. Deviation .273
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 0
Skewness -3.253 .383
Kurtosis 9.055 .750
Sistolik sebelum Mean 147.11 1.551
95% Confidence Lower Bound 143.96
Interval for Mean Upper Bound 150.25
5% Trimmed Mean 145.94
Median 140.00
Variance 91.394
Std. Deviation 9.560
Minimum 140
Maximum 180
Range 40
Interquartile Range 10
Skewness 1.609 .383
Kurtosis 2.860 .750
Sistolik sesudah Mean 133.95 1.438
95% Confidence Lower Bound 131.03
Interval for Mean Upper Bound 136.86
5% Trimmed Mean 133.54
Median 130.00
Variance 78.592
Std. Deviation 8.865
Minimum 120
Maximum 160
Range 40
Interquartile Range 10
Skewness .583 .383
Kurtosis .880 .750
Diastolic Mean 88.68 1.261
sebelum 95% Confidence Lower Bound 86.13
Interval for Mean Upper Bound 91.24
5% Trimmed Mean 88.54
Median 90.00
Variance 60.384
Std. Deviation 7.771
Minimum 80
Maximum 100
Range 20
Interquartile Range 12
Skewness .237 .383
Kurtosis -1.278 .750
Diastolic Mean 83.68 1.027
sesudah 95% Confidence Lower Bound 81.60
Interval for Mean Upper Bound 85.77
5% Trimmed Mean 84.09
Median 80.00
Variance 40.114
Std. Deviation 6.334
Minimum 70
Maximum 90
Range 20
Interquartile Range 10
Skewness -.483 .383
Kurtosis -.581 .750
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Usia .420 38 .00 .60 38 .00
0 0 0
ANALISIS UNIVARIAT
Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percen Percent
t
Valid 55-60 25 65.8 65.8 65.8
61-65 13 34.2 34.2 100.0
Total 38 100.0 100.0
Jenis kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percen Percent
t
Valid laki-laki 3 7.9 7.9 7.9
perempuan 35 92.1 92.1 100.0
Total 38 100.0 100.0
Sistolik sebelum
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percen Percent
t
Valid 140 20 52.6 52.6 52.6
150 12 31.6 31.6 84.2
160 4 10.5 10.5 94.7
170 1 2.6 2.6 97.4
180 1 2.6 2.6 100.0
Total 38 100.0 100.0
Diastolik sebelum
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percen Percent
t
Valid 80 14 36.8 36.8 36.8
90 15 39.5 39.5 76.3
100 9 23.7 23.7 100.0
Total 38 100.0 100.0
Sistolik sesudah
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percen Percent
t
Valid 120 5 13.2 13.2 13.2
130 17 44.7 44.7 57.9
140 13 34.2 34.2 92.1
150 2 5.3 5.3 97.4
160 1 2.6 2.6 100.0
Total 38 100.0 100.0
Diastolik sesudah
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percen Percent
t
Valid 70 3 7.9 7.9 7.9
80 18 47.4 47.4 55.3
90 17 44.7 44.7 100.0
Total 38 100.0 100.0
ANALISIS BIVARIAT
1. UJI WILCOXON
A. TEKANAN DARAH SISTOLIK
Ranks
N Mean Sum of Ranks
Rank
sistoliksesudah Negative 38a 19.50 741.00
- Ranks
0b .00 .00
sistoliksebelum Positive Ranks
Ties 0c
Total 38
a. sistoliksesudah < sistoliksebelum
b. sistoliksesudah > sistoliksebelum
c. sistoliksesudah = sistoliksebelum
Test Statisticsb
sistoliksesudah -
sistoliksebelum
Z -5.634a
Asymp. Sig. (2-
.000
tailed)
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
B. TEKANAN DIASTOLIK
Ranks
N Mean Sum of Ranks
Rank
diastoliksesudah Negative 19a 14.7 281.0
- Ranks 9 0
7b
diastoliksebelum Positive Ranks 10.0 70.0
0 0
Ties 12c
Total 38
a. diastoliksesudah < diastoliksebelum
b. diastoliksesudah > diastoliksebelum
c. diastoliksesudah = diastoliksebelum
Test Statisticsb
diastoliksesudah -
diastoliksebelum
Z -2.819a
Asymp. Sig. (2-
.005
tailed)
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 13. Kartu Bimbingan Skripsi