Waktu : 30 menit
C. Materi : Terlampir
E. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
Waktu
Kegiatan Penyuluhan Sasaran
5 menit Pembukaan Membuka acara denganMenjawab salam dan
mengucapkan salam kepada memperhatikan
F. Evaluasi
Mengajukan pertanyaan secara lisan, apa saja tanda bahaya pada bayi ?
G. Daftar Pustaka
Depkes RI. (2010) Buku Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Jaringan Nasional
Pelatihan Klinik- Kesehatan Reproduksi Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
Nanny Vivian Lia Dewi, S.ST. (2010) Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Yogyakarta: Salemba Medika
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42
minggu dan berat badannya 2.500-4.000 gram. (Dewi Lia, 2010). Bayi baru
lahir adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan
4000 gram.
Pemeriksaan Bayi Baru Lahir merupakan salah satu hal yang harus
dikerjakan dalam rangkaian pengumpulan data dasar (pengkajian data) pada bayi
baru lahir sebagai dasar dalam menentukan asuhan kebidanan pada bayi baru
lahir. Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang
di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas.
Tujuan pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai keadaan umum
bayi, menentukan status adaptasi atau penyesuaian kehidupan intrauteri ke dalam
kehidupan ekstrauteri, dan mencari adanya kelainan / ketidaknormalan pada bayi
baru lahir.
14. Genitalia.
Pada laki laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada
skrotum dan penis yang berlubang.
15. Reflek rooting atau mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada
pipi dan daerah mulut, sudah terbentuk dengan baik.
16. Reflek morro atau gerakan memeluk bila dikagetkan, sudah baik.
17. Reflek graping atau menggenggan, sudah baik.
18. Eliminasi baik, yang ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24 jam
pertama, dan berwarna hitam kecoklatan.
19. Secara neurologik. Bayi yang dilahirkan mempunyai sejumlah refleks. Hal ini
merupakan dasar bagi bayinya untuk mengadakan reaksi dan tindakan aktif.
Refleks pada bayi diantaranya sebagai berikut :
Sucking (menghisap).
Swalling (menelan).
Graping (mengenggam).
Morro (terkejut).
Walking (melangkah).
Babinsky
Jika bayi tidak cukup bulan dan atau air ketuban bercampur mekonium
dan atau tidak menangis atau tidak bernafas atau megap-megap dan atau tonus
otot tidak baik, lakukan langkah resusitasi.
Tahap II, disebut tahap transisional reaktivitas. Pada tahap ini dilakukan
pengkajian selama 24 jam pertama terhadap adanya perubahan perilaku.
Letakan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi
lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit
tengadah kebelakang.
Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan
yang dibungkus kasa steril.
Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi
dengan kain kering dan kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera
menangis.
Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan
diikat dengan pengikat steril.
Merawat tali pusat yaitu Cuci tangan dengan sabun dan air bersih,
bersihkan dengan lembut kulit disekitar tali pusat dengan kapas basah,
kemudian bungkus dengan longgar/tidak terlalu rapat dengan kasa
steril/bersih, popok atau celana bayi diikat di bawah tali pusat.
Tunggu minimal enam jam setelah lahir untuk memandikan bayi (lebih
lama jika bayi mengalami asfiksia atau hipotermi). (APN, 2008)
Di bawah ini, beberapa hal berkaitan dalam menjaga suhu tubuh bayi, yaitu
mekanisme kehilangan panas pada bayi, adalah sebagai berikut :
Evaporasi adalah kehilangan panas melalui penguapan air pada kulit bayi
yang basah.
Radiasi adalah kehilangan panas melalui benda padat dekat bayi yang
tidak berkontak secara langsung dengan kulit bayi.
Memberikan obat tetes mata (larutan perak nitrat atau neosporin) atau salep
mata (eritromysin 0,5% atau tetrasiklin 1%) dalam 1 jam pertama setelah bayi
lahir.
d. Suhu tubuh bayi diukur melalui dubur atau ketiak, suhu tubuh bayi
normal 36,50C sampai 37,50C.
6. Berat badan.
8. Pakaian.
Bayi Baru Lahir (BBL) dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu
atau beberapa tanda-tanda berikut :
Sesak nafas.
Malas minum.
Kurang aktif.
Pernafasan pertama pada bayi baru lahir normal pada waktu 30 detik
setelah lahir. Pada menit-menit pertama + 80 kali/menit disertai pernafasan cuping
hidung rintihan berlangsung 10-15 menit. Dengan berkembangannya paru tekanan
O2 dalam alveoli meningkat dan CO2menurun. Hal ini menyebabkan aliran darah
ketubuh meningkat dan foramen ovale menutup. Sirkulasi janin sekarang berubah
menjadi sirkulasi bayi yang hidup di luar badan ibu. Bunyi jantung pada menit
pertama 1-180 kali/menit.
Suhu
Pada saat lahir, bayi berada dalam suhu lebih rendah dari pada berada di dalam
kandungan dan dalam keadaan hypotermi ini dapat mengakibatkan hipoglikemia.
Maka perlu mempertahankan tubuh supaya suhunya berkisar 36-37C.
Kulit
Terdapat vernik kaseosa yakni lemak putih yang melekat pada kulit bayi baru
lahir. Mungkin bercampur dengan cairan amnion, darah, faeces, mekonium,
dibersihkan dengan kapas steril dan kering atau dengan minyak steril. Sebab
vernik kaesosa merupakan media yang paling baik untuk kuman staphilokokus.
Feses
Feses berbentuk mekonium yang seperti tir hitam, pekat yang telah berada
dalam saluran pencernaan sejak janin 16 minggu, mulai keluar dalam 24 jam
pertama sampai hari 2-3 selanjutnya hari 4-5 berwarna coklat kehijauan,
kemudian kuning, lembek jika minum ASI.
Tali pusat
Tali pusat biasanya lepas dalam 10-14 hari setelah lahir. Perawatan tali
pusat dibungkus dengan kasa steril.
Air kencing
Bila kandung kencing belum kosong pada waktu lahir, air kencing akan keluar
dalam waktu 24 jam. Yang harus dicatat ialah kencing pertama, frekuensi kencing
berikutnya, serta warnanya. Bila bayi tidak kencing atau kencingnya menetes dan
tampak perubahan warna kencing, hal ini harus segera dilaporkan kepada dokter.
Potong dan ikat tali pusat tanpa dibumbuhi apapun, kira-kira 2 menit
setelah bayi lahir.
Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan cara kontak kulit bayi
dengan kulit ibu selama kurang lebih 1 jam.