Anda di halaman 1dari 11

BUKU SAKU

KUMPULAN MATERI

BABY AND MOMMY CLASS

DI DESA KLAMPOK

KECAMATAN SINGOSARI

KABUPATEN MALANG
NUTRISI DALAM KEHAMILAN

Nutrisi selama kehamilan adalah salah satu faktor


penting dalam menentukan pertumbuhan dan perlembangan
janin. Oleh karena itu, selama hamil perlu ada peningkatan
energi dan zat gizi.

Makanan yang baik dampaknya adalah pada berat


badan lahir bayi, keadaan kesehatan bayi dan pertumbuhan
bayi setelah lahir.

Pola makan yang baik akan cukup menyediakan gizi


yang dibutuhkan untuk kesehatan kehamilan dan mengurangi
resiko lahirnya bayi cacat, membantu sistem pertahanan tubuh
ibu hamil terhadap resiko infeksi serta melindungi ibu hamil
dari zat-zat berbahaya yang tidak sengaja dimakan, seperti
obat-obatan, racun dan polusi.

1. Trimester 1 ( 1 3 bulan)
Makanan dipilih yang mudah dicerna. Buah-buahan segar
dan sayuran hijau biasanya dapat mengurangi rasa mual.
Porsi makanan sedikit, tetapi dengan frekuensi sering. Bila
kurang selera makan nasi, dapat diganti dengan kentang,
atau jajanan lain yang bergizi.

2. Trimester 2 ( 4 6 bulan)
Pada trimester kedua mulai dibutuhkan tambahan kalori
untuk pertumbuhan serta perkembangan janin serta untuk
mempertahankan kesehatan si ibu.
Pada saat ini muntah sudah berkurang atau tidak ada, nafsu
makan bertambah.
Perkembangan janin sangat pesat bukan saja tubuhnya
tetapi juga susunan saraf otak nya sedang berkembang (kurang
lebih 90%). Oleh karena ibu hamil dianjurkan untuk minum
susu sekitar 400cc sehari.
Yang perlu diperhatikan pada trimester kedua ini adalah:
Banyak memakan bahan makanan sumber protein (zat
pembangun), agar janin mengalami pertumbuhan yang
baik. Bahan makanan sumber protein adalah ikan, daging,
telur, kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe,
tahu, dan lain-lain.
Makanan yang mengandung zat-zat pengatur. Vitamin dan
mineral merupakan zat pengatur yang banyak terdapat pada
buah dan sayuran.
Perlu diperhatikan, bila ibu mengalami bengkak-bengkak
pada kaki, hendaknya konsumsi garam dan makanan perlu
dikurangi. Bahan makanan yang banyak mengandung
garam antara mie instan, mentega, kecap, dan lain-lain.
Untuk itu bahan makanan tersebut hendaknya dibatasinya.
3. Trimester ketiga ( 7 9 bulan)
Pada saat ini nafsu makan sudah baik sekali, cenderung
untuk merasa lapar terus menerus sehingga perlu
diperhatikan agar tidak terjadi kegemukan. Makanan
pada trimester ketiga sama dengan makanan pada
trimester kedua

TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN


Tujuan pentingnya mengetahui tanda bahaya kehamilan yaitu :

1) Mengenali tanda-tanda yang mengancam bagi ibu hamil


dan janinnya sejak awal
2) Dapat mengambil tindakan yang tepat yaitu menghubungi
tenaga kesehatan terdekat bila menemui tanda bahaya
kehamilan untuk mendapat perawatan segera.

Trimester I (0 12 minggu)

a) Perdarahan Pada Kehamilan Muda


Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan ialah
terjadinya Perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada setiap
usia kehamilan.
Perdarahan pada kehamilan muda dikenal beberapa istilah
sesuai dengan pertimbangan masing-masing, setiap
terjadinya perdarahan pada kehamilan maka harus selalu
berfikir tentang akibat dari perdarahan ini yang
menyebabkan kegagalan kelangsungan kehamilan

b) Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan


Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan
pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi
hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah hari pertama
haid terakhir dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan
mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan
HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai
mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan umum
menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum

c) Selaput kelopak mata pucat


Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin
dibawah 11 gr% pada trimester I. Anemia dalam kehamilan
disebabkan oleh kekurangan besi dan perdarahan
d) Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38C dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring,
minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu

Trimester II (13 28 minggu)

a) Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38C dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring,
minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu
Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan
masa nifas (Pusdiknakes, 2003).

b) Bayi kurang bergerak seperti biasa


Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali
dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama
bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa
dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah
tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam
kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya
lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi
harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik
c) Selaput kelopak mata pucat
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin
dibawah <10,5 gr% pada trimester II. Anemia pada
trimester II disebabkan oleh pengenceran darah dan
kekurangan besi

Trimester III (29 42 minggu)

a) Perdarahan
Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah
merah, banyak dan disertai maupun tidak disertai dengan
rasa nyeri.
b) Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, seringkali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam
kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang
serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang ibu mungkin
mengalami penglihatan yang kabur.
c) Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat
disebabkan oleh sakit kepala yang hebat.
Masalah penglihatan yang mengidentifikasikan keadaan
yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang
mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang,
melihat bintik-bintik, berkunang-kunang.
d) Bengkak di muka atau tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak
yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore
hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau
meletakkannya lebih tinggi.
Bengkak yang berbahaya adalah jika muncul pada
permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah
beristirahat, dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain.
e) Janin Kurang Bergerak Seperti Biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam
1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-
5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak dapat menandakan
kematian janin dalam rahim.
Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal.
Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
f) Pengeluaran Cairan melalui jalan lahir (Ketuban Pecah
Dini)
Pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan
dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda-tanda
persalinan ini disebut ketuban pecah dini.
Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan langsung
antara dunia luar dan ruangan dalam rahim sehingga
memudahkan terjadinya infeksi.
g) Kejang
Kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan
dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu
hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan
semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang.
h) Selaput kelopak mata pucat
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin
dibawah 11 gr% pada trimester III. Anemia dalam
kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan
akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi.
Anemia pada Trimester III dapat menyebabkan
perdarahan pada waktu persalinan dan nifas, BBLR (Berat
Bayi Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram)
i) Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38C dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring,
minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu.
TANDA DAN PERSIAPAN PERSALINAN

Tanda Persalinan

1) Tanda Permulaan Persalinan

a. Perut kelihatan lebih melebar dan menurun.


b. Perasaan sering-sering atau susah kencing karena
kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.
c. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya
kontraksi-kontraksi lemah dari rahim
2) Tanda persalinan

a. Rasa sakit oleh adanya kontraksi yang datang lebih


kuat, sering dan teratur
b. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak
c. Dapat disertai ketuban pecah
d. Pada pemeriksaan dalam ada pembukaan jalan lahir

Yang Harus Disiapkan Menghadapi Persalinan


1) Pendamping
Siapakah yang mendampingi ibu selama proses
persalinan. Misalnya : suami, orang tua, keluarga
2) Barang bawaan
Handuk, kain lebar atau jarik, baju ibu, waslap, celana
dalam, pembalut, baju bayi, topi bayi, popok,
perlengkapan perawatan bayi (minyak telon, sabun
bayi, handuk bayi)
3) Kendaraan
Sebaiknya disiapkan kendaraan roda 4 (mobil) untuk
mempersiapkan adanya kemungkinan terburuk saat
persalinan apabila diperlukan rujukan
4) Uang
Berapa dana persalinan yang telah disiapkan,
sumbernya diperoleh dari mana serta siapkan dana
tambahan untuk kemungkinan dirujuk

Anda mungkin juga menyukai