OLEH :
Futuhatul Hidayah
Rakhmalia Imeldawati
III. Sasaran : Wanita usia subur yang akan melakukan pemeriksaan IVA di
Puskesmas
Kendal Kerep
VI. Tujuan :
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit diharapkan sasaran dapat memahami tentang
kanker leher rahim atau kanker serviks
3 Tanya Jawab
Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk Peserta aktif bertanya 10 menit
bertanya tentang materi yang kurang
dipahami
Penutup
1. Menyimpulkan hasil penyuluhan a.Memperhatikan 5 menit
2. Mengakhiri dengan salam b.Menjawab salam
VIII Materi :
(Terlampir)
IX Metode :
Ceramah dan tanya jawab.
IX Media :
Leaflet
X Evaluasi :
Audience mampu :
1. Menjelaskan definisi Kanker Leher Rahim
2. Menyebutkan beberapa gejala serta faktor resiko dari Kanker Leher Rahim
3. Menyebutkan dan menjelaskan pencegahan Kanker Leher Rahim
4. Menjelaskan Cara deteksi dini (skrining) Kanker Leher Rahim
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
KANKER LEHER RAHIM
A. PENGERTIAN
Karsinoma atau yang lebih dikenal dengan kanker adalah tumor epitel malignan yang
dapat berkembang pada setiap bagian tubuh. Sedangkan serviks adalah leher atau bagian yang
menyempit dan serviks uteri adalah istilah untuk leher rahim yaitu bagian yang memiliki
panjang sekitar 2,5 cm dan bermuara ke dalam vagina. Jadi dapat disimpulkan, karsinoma
serviks uterus (Ca Cervix) adalah tumor ganas yang tumbuh dan berkembang di bagian leher
rahim.
Karsinoma serviks merupakan keganasan yang paling banyak dijumpai pada wanita
dengan perkembangan keganasan berjalan sangat lambat dan mempunyai waktu fase laten
panjang (1015 tahun), tetapi ironisnya sebagian besar penderita datang dalam stadium lanjut
karena lokalisasinya yang menyebabkan wanita segan untuk memeriksakan diri di awal gejala.
Kanker leher rahim biasanya terjadi pada usia antara 30 sampai 60 tahun bahkan sekarang
cenderung makin muda.
C. PENCEGAHAN
Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang
menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah
diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan.
a. Wanita usia di atas 25 tahun, telah menikah, dan sudah mempunyai anak perlu melakukan
pemeriksaan papsmear minimal setahun sekali atau menurut petunjuk dokter.
b. Melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual.
c. Pilih kontrasepsi yang tepat.
d. Hindari hubungan seks pada usia muda dan jangan berganti-ganti pasangan seks.
e. Dianjurkan untuk berperilaku sehat, seperti menjaga kebersihan alat kelamin dan tidak
merokok.
f. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah segar.