Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH GENETIKA DAN BIOLOGI

REPRODUKSI TENTANG SEL PADA MANUSIA

DISUSUN OLEH :

NURUL ROHIMAH

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan tugas makalah
Genetik dan Biologi Reproduksi ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam
senantiasa tercurah kepada rasul yang mulia, Muhammad shallaullahu
‘alaihiwasallam.
Dalam pembuatan Asuhan Kebidanan ini dilakukan dengan mengambil
referensi dari berbagai sumber, saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh
dari sempuruna, karena keterbatasan referensi baik dari buku, maupun dari
(internet).
Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan untuk
hasil yang lebih baik. Harapan saya semoga makalah Genetik dan Biologi
Reproduksi dapat bermanfaat terutama bagi saya dan untuk semua orang yang
membaca.

Samarinda, 21 Oktober 2021

Penulis  
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel berasal dari kata latin cella, yang berarti ruangan kecil, yang
ditemukan oleh Robert Hooke, yang melakukan pengamatan terhadap sayatan
gabus (terdapat ruanganruangan kecil yang meyusun gabus tersebut).

Dalam biologi, sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang


dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu
melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk
hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler, misalnya
bakteri dan amuba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan
manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel
terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya,
tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun demikian, seluruh tubuh semua
organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri
berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari
pada pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.

Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-
masing berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang
membangun organ dan kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme
tersebut. Contohnya, sel otot jantung membentuk jaringan otot jantung pada organ
jantung yang merupakan bagian dari sistem organ peredaran darah pada tubuh
manusia. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen yang
disebut organel. Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma
dengan diameter 0,0001 sampai 0,001 mm, sedangkan salah satu sel tunggal yang
bisa dilihat dengan mata telanjang ialah telur ayam yang belum dibuahi. Akan
tetapi, sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai 100 µm (0,001–0,1 mm)
sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Penemuan dan kajian awal tentang
sel memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan
mikroskop pada abad ke-17. Robert Hooke pertama kali mendeskripsikan dan
menamai sel pada tahun 1665 ketika ia mengamati suatu irisan gabus (kulit batang
pohon ek) dengan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali. Namun demikian,
teori sel sebagai unit kehidupan baru dirumuskan hampir dua abad setelah itu oleh
Matthias Schleiden dan Theodor Schwann. Selanjutnya, sel dikaji dalam cabang
biologi yang disebut biologi sel.

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sel

Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti

biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena

itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya

terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular),

misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel

(multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-

sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.

Sel merupakan unit structural terkecil dari organisme hidup. Sel di

kelilingi oleh selaput/membrane sel yang di dalamnya terdapat cairan

(protoplasma) atau matriks, dan bentuk-bentuk subselular, organel sel, yang juga

dikelilingi membran. Protoplasma terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel

(nucleus), Di dalam inti sel terdapat plasma inti atau nukleoplasma.

Secara struktural, sel merupakan satuan terkecil mahluk hidup yang dapat

melaksanakan kehidupan, yang merupakan unit terkecil penyusun mahluk hidup.

Secara fungsional, sel berfungsi untu menjalankan fungsi kehidupan

(menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunya berfungsi), kemudian

membentuk organisme.

Sel berkembang biak dengan cara membelah diri (secara mitosis). Selain

itu sel juga mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat mahluk

hidup, maka sifat mahluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya. Setiap
sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya, mengandung DNA sebagai materi yang

dapat diwariskan dan mengarahkan aktivitas sel tersebut. Selain itu, semua sel

memiliki struktur yang disebut ribosom yang berfungsi dalam pembuatan protein

yang akan digunakan sebagai katalis pada berbagai reaksi kimia dalam sel

tersebut.

B. Jenis-Jenis Sel Manusia

C. Struktur dan Fungsi Sel sesuai Jenisnya


1. Inti

Inti sel adalah pusat pengawasan sel. Ia mengawasi reaksi-reaksi kimia yang

terjadi dalam sel dan reproduksi sel. Inti mengandung asam dioksiribonukleat

(ADN) yang umum disebut gen atau kromosom. Gen ini menentukan sifat-sifat

protein enzim sitoplasma, dan dengan jalan ini mengawasi aktivitas sitoplasma.

ADN ini mengawasi aktivitas sitoplasma dengan cara mensintesis asam

ribonukleat (ARN ) dari salah satu utas molekul AND kemudian ditranspor

kedalam sitoplasma tempat sintesis protein. Ada tiga jenis ARN yang penting

dalam sintesis protein yakni ARN kurir (mRNA), ARN pemindah (tRNA), dan

ARN ribosom (rRNA). ARN kurir memindahkan molekul asam amino kemollekul

protein waktu protein disentesis, dan ARN ribosom membawa asam amino yang

dibituhkan untuk sintesis protein tertentu. Sintesis protein, baik protein structural

maupun enzim sangat berpengaruh terhadap inti sel, antara lain mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme. Pertumbuhan organisme

disebabkan oleh bertambah besar atau bertambah banyaknya sel. Selain akibat
sintesis protein, pertumbuhan sel somatik, juga dipengaruhi oleh pembelahan

mitosis, yakni satu sel membelah menjadi dua sel anak yang mengandung jumlah

kromosom yang sama dengan sel induknya. Sedangkan pada sel-sel kelamin,

pembelahan mitosi akan diikuti dengan pembeelahan mitosis, yakni pembelahan

sel yang diikuti dengan reduksi jumlah kromosom. Jenis pembelah ini

menyebabkan sela anak hanya mewarisi setengah dari kromosom sel induk.

2. Sitoplasma

Sitoplasma terisi oleh partikel-partikel dan organel kecil dan besar.

Bagian cairan yang jernih dimana pertikel-partikel tersebar, dinamakan

hialoplasma; hialoplasma terutama mengandung protein yang terlarut, elektolit,

glukosa, dan dalam jumlah sedikit fospolipid, kolesterol dan asam lemak

teresterifikasi. Bagian sitoplasma yang tepat dibawah membrane sel sering

mengalami gelatinasi menjadi setengah padat yang dinamakan korteks atau

ektoplasma. Sedangkan sitoplasma yang terdapat antara korteks dan membrane

inti berbentuk encer dan dinamakan endoplasma. Partikel-partikel besar yang

terbesar dalam sitoplasma adalah butir-butir lemak netral, granula glikogen,

ribosom, granula sekresi dan dua organel yang penting, mitokondria dan lisosom.

Sedangkan organel penting lainnya yang melekat pada membrane inti sel adalah

reticulum endoplasma dan kompleks golgi.

3. Membran Sel

Pada dasarnya semua struktur fisika sel dibatasi oleh membrane yang

terutama terdiri atas lipid dan protein. Semua membrane, baik membrane sel, inti,

reticulum endoplasma, mitokondria, lisosom, maupun kompeks golgi mempunyai


struktur yang Al Ulum Seri Sainstek, Volume II Nomor 1, Tahun 2014 6 sama,

yakni terdiri atas lipid, lapisan protein dan lapisan tipis mukplolisakarida,. Protein

dan mukopolisakarida yang terdapat pada permukaan membrane membuatnya

hidrofilix, yakni air dengan mudah melekat pada membrane. Adanya lapisan

mukoplolisakarida pada permukaan luar membrane menyebabkan tegangan

permukaan luar berbeda dengan permukaan dalam, sehingga reaktivitas kimia

permukaan dalam sel berbeda dengan permukaan luarnya. Sedangkan lipid yang

terletak ditengah membrane menyebabkan membrane tidak dapat ditembus oleh

zat-zat yang tidak larut dalam lipid. Membran sel dilengkapi pori-pori agar zat

yang tidak larut dalam lipid seperti air dan urea dapat melewati membran sel.

Pori-pori pada membrane disebabkan oleh adanya molekul protein besar yang

merusak struktur lipid membrane dan membentuk jalan dari satu sisi membrane

ke sisi lainnya. Karenanya, membrane sel tidak hanya semi perrmiabel terhadap

substansi yang mengelilinginya, tetapi juga kadang bersifat permeabel atau

impermeabel.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai