Anda di halaman 1dari 30

SRI HARDI WURYANINGSIH , S.Kep.Ns., M.Kes.

TANGGUNG JAWAB HUKUM PERAWAT

TANGGUNG JAWAB HUKUM :


 PIDANA
 PERDATA
 ADMINISTRATIF
Hukum adalah keseluruhan kumpulan
peraturan atau kaidah dalam suatu
kehidupan bersama; atau keseluruhan
peraturan tingkah laku yang berlaku dalam
suatu kehidupan bersama, yang dapat
dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu
sanksi.
Ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban
baik dari tenaga kesehatan dalam melaksanakan
upaya kesehatan maupun dari individu dan
masyarakat yang menerima upaya kesehatan
tersebut dalam segala aspek promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif serta organisasi dan
sarana.
SUMBER HUKUM
PEDOMAN LEGAL YANG DIANUT OLEH PERAWAT
DARI HUKUM PERUNDANG-UNDANGAN, HUKUM
PERATURAN DAN HUKUM UMUM.
1. Hukum perundang-undangan ( Statutory law)
a. Hukum pidana ( criminal laws) mencegah
terjadinya kejahatan dalam masyarakat &
memberikan hukuman pada pelaku tindakan kriminal.
Klasifikasi tindakan pidana
 Kejahatan ( felony)  tindakan kriminal berat yang
mengakibatkan hukuman penjara > 1 thn/ bahkan
hukuman mati.
 Pelanggaran (misdemeanor)  tindakan kriminal
ringan yang menghasilkan hukuman ringan atau
hukuman penjara < 1 thn
HUKUM PERDATA
Melindungi hak-hak pribadi individu dalam masyarakat
& perlakuan yang adil & pantas di antara individu.
Hukum administratif/hukum peraturan
(administrative law).

 Mencerminkan pengambilan keputusan yang


dilakukan oleh badan administratif saat mengesahkan
peraturan dan aturan – aturan.
Contoh : kewajiban untuk melaporkan tindakan
keperawatan yang tidak kompetan/etis pada badan
yang berwenang.
Hukum umum (common law).

Berasal dari keputusan pengadilan yang di buat di


ruang pengadilan saat kasus hukum individu di
putuskan.
Contoh ; informed consent dan hak klien untuk
menolak pengobatan.
Fungsi Hukum Dalam Praktek
Keperawatan :
1. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan
keperawatan
2. Membedakan tanggung jawab dengan profesi yang lain
3. Membantu mempertahankan standar praktek keperawatan
 perawat memiliki akuntabilitas di bawah hukum
4. Memberikan kepastian bahwa keputusan maupun tindakan
perawat telah konsisten dengan prinsip hukum 
melindungi perawat dari pertanggung jawaban/gugatan.
5. Perlindungan hukum bagi perawat  melakukan tindakan
sesuai dengan kewenangan dan standar profesi.
Masalah hukum perdata dan hukum umum

Tort  kesalahan yang di buat kepada seseorang atau


hak miliknya.

1.Tort intensional. Tindakan terencana yang melanggar


hak orang lain, seperti kekerasan, ancaman dan
kesalahan penahanan.
Ò Ancaman  intensional yang mengandung maksud
melakukan kontak yang menyerang dan membahayakan.
Contoh: perawat mengancam akan tetap melakukan
tindakan x-ray walaupun pasien tidak menyetujui

Ò Kekerasan  segala sentuhan yang disengaja di lakukan


tanpa ijin.
Contoh: perawat mengancam untuk melakukan injeksi
tanpa persetujuan klien, perawat tetap memberikan injeksi
 kekerasan.

Ò Kesalahan penahanan  seorang ditahan tanpa adanya


surat resmi.
Contoh: Perawat menahan klien dalam area terbatas yang
mengganggu kebebasan klien.
2.Tort Kuasi-Intensional  tindakan yang tidak
direncanakan, tidak akan menimbulkan hal yang tidak di
inginkan jika tindakan tersebut dilakukan  pelanggaran
privasi dan pencemaran nama baik.

Pelanggaran privasi : melindungi hak klien untuk bebas


dari gangguan terhadap masalah pribadinya.
Ada 4 tipe pelanggaran pribadi: gangguan terhadap rasa
ingin sendiri, peniruan nama, pemberitaan tentang fakta
pribadi/ fakta yang memalukan, dan publikasi palsu
tentang seseorang.

Contoh: pemberian informasi medis klien kepada pihak


yang tidak berwenang seperti wartawan atau atasan klien.
3. Tort Nonintensional : kelalaian atau malpraktek

 Kelalaian : tindakan yang dapat menjatuhkan standar


pelayanan.

Contoh: pemasangan cairan intravena yang salah pada klien /


memperbolehkan asisten keperawatan memasukan obat 
pendisiplinan.

 Malpraktek : bentuk kelalaian  kelalaian profesional.


Malpraktek keperawatan  akibat dari pelayanan
keperawatan yang dilakukan dibawah standar praktek
keperawatan.
Contoh: perawat memasukan obat  pada rekam medis klien
tercantum memiliki alergi terhadap obat tersebut.
TANGGUNG JAWAB HUKUM
 ASPEK HUKUM PERDATA
> atas kesalahan sendiri (Pasal 1365)
> atas kesalahan orang lain yang di bawah
tanggungjawabnya (Psl. 1367 ayat 3 KUH Perdata)

 ASPEK HUKUM PIDANA


> tanggung jawab atas kesalahan pribadi/
sifat subyektifitas Hukum Pidana
TANGUNG JAWAB HUKUM : PIDANA
Azas :
• “tidak dipidana, jika tidak ada kesalahan “

Kapan orang Bersalah….?


1. Seorang telah melakukan perbuatan pidana (perbuatan
bersifat melawan hukum)
2. Keadaan batin orang yang melakukan erat kaitannya
dengan kemampuan bertanggung jawab
3. Adanya hubungan batin antara pelaku dan perbuatannya
- Kesengajaan (“dolus”)
- Kealpaan/kelalaian (“culpa”)
4. Tidak adanya alasan pemaaf
KESALAHAN KARENA KESENGAJAAN : dipidana
1. Pelaku sengaja berbuat sesuatu yg melawan hukum
 niat
2. Pelaku mempunyai tujuan  tujuan memang
dikehendaki oleh pelaku
3. Perbuatan pelaku dicela karena merugikan
masyarakat.
UNSUR PEMBUKTIAN KELALAIAN

1) DUTY ( Pekerjaan ):
 Ada kewajiban profesional terhadap klien.

2) BREACH OF DUTY (Pelanggaran) :


 Pelanggaran kewajiban atau tidak memenuhi
norma yang ditetapkan oleh standar.
UNSUR ………

3) DAMAGES (Kerugian):
Kerugian/ kerusakan/ cidera pada klien;
dapat bersifat fisik, finansial, atau
emosional.

4) CAUSATION (Penyebab) :
Ada hubungan sebab akibat antara
unsur "Breach Of Duty" dengan
"Damages".
Tanggung jawab Hukum Pidana Perawat
 Kesalahan karena kesengajaan : melanggar UU
Aborsi Ilegal, Keterangan Palsu, membocorkan
rahasia jabatan, penipuan, penyerangan seks, dll
 Kesalahan karena kelalaian yang menyebabkan
orang lain meninggal (psl 359 KUHP), luka berat
(psl 360 KUHP)
 Ukuran Kelalaian adalah Pelaksanaan pekerjaan
sesuai Standar.
TANGGUNG JAWAB PERDATA PERAWAT
• Tanggung jawab kerugian pasien meliputi :
1. Perbuatan melawan Hukum
2. Mengakibatkan kematian karena kurang hati-hati
atau dengan sengaja mengakibatkan cacat tubuh.
3. Dasar hukum KUH Perdata : 1243,1365, 1370, 1371 ;
UU RS pasal 32 huruf q
KELALAIAN/KEALPAAN adalah PERDATA

 Pasal 46 UU No. 44 tahun 2009


Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap
semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit.
 Pasal 29 UU No. 36 tahun 2009
Tenaga kesehatan yang diduga melakukan kelalaian dalam
menjalankan profesinya, kelalaian tersebut harus diselesaikan
terlebih dahulu melalui mediasi.

22
PENYELESAIAN MASALAH HUKUM
 TUNTUTAN PIDANA:
 MELALUI PROSES PENYIDIKAN, PENUNTUTAN,
PENGADILAN DAN EKSEKUSI

 TUNTUTAN PERDATA:
 MELALUI PROSES PENGADILAN
 DI LUAR PENGADILAN
 NEGOSIASI, MEDIASI, DLL
LANDASAN ETIK/MORAL
PRAKTIK PERAWAT
 OTONOMI:
Mandiri & bersedia menanggung resiko dan
bertanggung gugat terhadap keputusan
dan tindakan.

BENEFICIENCE (kebaikan):
Setiap keputusan dibuat berdasarkan
keinginan untuk melakukan yang terbaik &
tidak merugikan klien. 24
LANDASAN ETIK/MORAL
PERILAKU PERAWAT……

NON MALEFICENCE:
Tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik &
psikologik.

Justice (ADIL):
Tidak mendiskriminasikan klien,
memperlakukan berdasarkan keunikan
klien, kebutuhan spiritual klien.
25
LANDASAN ETIK/MORAL
PERILAKU PERAWAT……

FIDELITY (ketaatan)
“caring”, selalu berusaha menepati janji,
memberikan harapan memadai, komitmen
moral & peduli

VERACITY: (kejujuran)
Mengatakan tentang kebenaran, tidak
berbohong dan menipu, fokus informed
consent.
26
PRAKTIK PERAWAT
Permenkes No. 148/2010
DOKUMEN HUKUM PRAKTIK PERAWAT

 STR (SURAT TANDA REGISTRASI)

 SIKP ( SURAT IJIN KERJA PERAWAT )

 SIPP (SURAT IZIN PRAKTIK PERAWAT)

27
PERIZINAN
 Yang boleh Praktik Mandiri perawat minimal lulusan
Diploma III Keperawatan
 Setiap perawat Praktik wajib SIPP
 Pada difasilitas kesehatan STR + SIKP (RS,
PUSKESMAS, KLINIK DLL)
 Perawat Praktik Mandiri wajib pasang papan nama
 SIPP hanya satu tempat praktik

28
 PRAKTIK PERAWAT

 PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN


 Di luar praktik mandiri
 Praktik mandiri

29
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai