Anda di halaman 1dari 63

IMPLIKASI PELANGGARAN &

UPAYA PERLINDUNGAN TERHADAP


MASALAH ETIK DAN HUKUM
DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

HARIF FADHILLAH
BENTUK TANGGUNG JAWAB
NAKES/PERAWAT

Tanggung jawab Profesional (Responsibility)


kode Etik
sumpah perawat
standar profesi
Tanggung Jawab Hukum (Liability)
Hk Pidana, Hk Perdata, Hk Adm
AKUNTABILITAS PROFESI

ETIK ORGANISASI Profesi


Kode MKEK,SUB KOMITE
LEMBAGA
Etik ETIK PWT
DISIPLIN
INSTITUSI
MKDKI
SANKSI ETIK
KONSIL DISIPLIN
SANKSI DISIPLIN STD
PROFESI
HUKUM
PENEGAK HUKUM Per UUan
POLISI, JAKSA, ADVOKAT,
HAKIM
SANKSI HUKUM
PIDANA, PERDATA, ADM
TANGGUNG JAWAB HUKUM

ADMINI PIDANA
STRASI

PERDATA
TANGGUNG JAWAB HUKUM
 ASPEK HUKUM PERDATA
> atas kesalahan sendiri (Pasal 1365)
> atas kesalahan orang lain yang di bawah
tanggungjawabnya (Psl. 1367 ayat 3
KUHPerdata)

 ASPEK HUKUM PIDANA


> tanggung jawab atas kesalahan pribadi/
sifat subyektifitas Hukum Pidana
Azas :
“tidak dipidana, jika tidak ada kesalahan “

Kapan orang Bersalah….?


TANGUNG 1. Seorang telah melakukan perbuatan pidana
JAWAB (perbuatan bersifat melawan hukum)
2. Keadaan batin orang yg melakukan itu erat kaitannya
HUKUM : dg kemampuan bertanggung jawab
PIDANA 3. Adanya hubungan batin antara pelaku dan
perbuatannya
- Kesengajaan (“dolus”)
- Kealpaan/kelalaian (“culpa”)
4. Tidak adanya alasan pemaaf
*KESALAHAN  KESENGAJAAN : pidana
KESALAHAN :
1. Pelaku sengaja berbuat sesuatu yg melawan
*KESENGAJAAN hukum  niat
2. Pelaku mempunyai tujuan dan tujuan itu
memang dikehendaki oleh sipelaku
3. Perbuatan pelaku tersebut dicela karena
merugikan masyarakat.
TJ HUKUM PIDANA PERAWAT

• Kesalahan krn kesengajaan : melanggar UU


;Aborsi Ilegal, Keterangan Palsu,
membocorkan rahasia jabatan, penipuan,
penyerangan seks, dll
• Kesalahan karena kelalaian yang menyebabkan
orang lain meninggal (psl 359 KUHP), luka berat
(psl 360 KUHP)
• Ukuran Kelalaian adalah Pelaksanaan pekerjaan
sesuai Standar.
KESALAHAN : *KEALPAAN
• TIDAK MENGADAKAN PENDUGA-DUGA SEBAGAIMANA YANG
DIHARUSKAN OLEH HUKUM
• TIDAK MENGADAKAN PENGHATI-HATIAN SEBAGAIMANA
DIHARUSKAN OLEH HUKUM

Kealpaan yang dapat dipidana :


Adanya unsur kelalaian berat (culpa lata) yang akibatnya fatal
yang serius
• Tanggung jawab terhadap kerugian
TANGGUNG Klien (ringan) akibat :
JAWAB HK KELALAIAN/KEALPAAN :
PERDATA
Pada dasarnya adalah Tj PERDATA

BILA Kerugiannya Berat/fatal (luka


berat/cacat/meninggal) menjadi Tj
PIDANA
11

*TG JWAB Pasal 46 uu No. 44 tahun 2009

HUKUM Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap


semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang
PERAWAT dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit.

DI RS Pasal 29 UU No. 36 tahun 2009


Dalam hal tenaga kesehatan diduga melakukan
kelalaian dalam menjalankan profesinya,
kelalaian tersebut harus diselesaikan terlebih
dahulu melalui mediasi.

SEBATAS PERDATA
12

TG JWB HK ADMINISTRASI

Terkait dengan Persyaratan Pemberian


Izin oleh Lembaga yang
berwenang/ASPEK ADMINISTRATIF
SANKSI
 Teguran
 Peringatan
 Pencabutan Izin
PEDOMAN PENYELESAIAN SENGKETA ETIK

•MKEK
•PEMBINAAN ETIK
•PENYELESAIAN MASALAH ETIKA
MKEK
KEDUDUKAN
• MKEK PUSAT bertanggung jawab kepada DPP PPNI
• Membentuk Perwakilan MKEK di Propinsi

TUGAS POKOK
• Membina anggota dalam penghayatan dan Pengamalan
KODEPI
• Membuat pedoman pnenerapan etik, dan penyelesaian
sengketa etikdalam pemberian pelayanan kep
MKEK

• WEWENANG
• Memberi Pertimbangan Etik
• Melakukan Koordinasi dengan pihak terkait
• Menyelesaiakan sengketa Etik
• Mengeluarkan fatwa
• Membuat SK untuk Perwakilan MKEK Propinsi
• Membentuk TIM
• Membuat Pengaturan teknis Internal
PEMBINAAN ETIK ANGGOTA

• Oleh MKEK dan Pengurus PPNI sesuai tingkatannya


• Berkoordinasi dengan pihak terkait
• Kegiatan
• Pendidikan Etika di Institusi Pendidikan
• Pertemuan Koordinatif
• Pertemuan Profesi
• Ipublikasi Informasi tentang Etika Keperawatan
• Penguatan MKEK di setiap Propinsi dan bekerjasama dengan
Komite Etik diluar PPNI
• Kegiatan lainnya
PENYELESAIAN SENGKETA ETIK

• PENGADUAN • SAKSI DAN SAKSI AHLI


• PEMERIKSAAN • PUTUSAN
• PENELAAHAN • SANKSI
• PERSIDANGAN • BANDING
• PEMBUKTIAN • PEMULIHAN HAK-HAK
• PEMBELAAN PROFESI
PEMERIKSAAN

• MKEK Menunjuk TIM Pemeriksa


• Anggota Pemeriksa ada yang berasal dari
sepesialisasi/sepemintan terkait teradu
• Jumlah minimal 3 orang
• Dapat ditambah anggota tim tidak tetap
PENGADUAN

•Internal dan eksternal


•Tertutup atau terbuka
•Melalui PPNI atau langsung MKEK
•Keabsahan Pengaduan
PENELAAHAN
• Oleh MKEK Propinsi
• Dalam SIDANG MKEK
• Dalam Telaah dapat meminta Pertimbangan Ketua
Dewan pengurus sesuai tingkatnanya

PERSIDANGAN
• Oleh Tim Kemahkamahan yang ditujuk MKEK
• Bersifat tertutup
• Menetapkan saksi, ahli, alat bukti dan petunjuk2
• Mengundang pihak2 terkait
• Keputusan musyawarah mufakat

PEMBELAAN
• Teradu dapat didampingi Pembela
• Prosesur Pembelaan
SANKSI ETIKA

• Penasehatan
• Peringatan Lisan
• Peringatan tertulis
• Pembinaan Perilaku
• Reschooling (Pendidikan dan pelatihan ulang)
• Pemecatan sementara sebagai anggota
• Pencabutan Keanggotaan
PERLINDUNGAN HUKUM
• Perlindungan terhadap kepentingan hukum seseorang.

• Hukum memberikan jaminan bahwa


• hak-hak seseorang tidak dilanggar oleh orang lain,
• dan apabila pada kenyataannya hak seseorang telah
dilanggar oleh orang lain, hukum mengupayakan agar
adanya pemulihan dalam bentuk kompensasi misalnya.
SYARAT-SYARAT UNTUK MEMPEROLEH
PERLINDUNGAN HUKUM

• Seseorang harus berada pada posisi yang benar menurut


kaca mata hukum.

• Seseorang dikatakan berada dalam posisi yang benar


apabila keadaan atau tindakannya sesuai dengan aturan
hukum atau dengan perkataan lain tidak melanggar
aturan hukum.
ADVOKASI
• Advokasi adalah upaya untuk membela atau
memperjuangkan kepentingan (hak-hak) seseorang.

• Advokasi dapat dilakukan sendiri oleh orang yang


bersangkutan (self advocacy).
• Advokasi juga dapat diberikan oleh orang atau pihak
lain secara profesional disebut advokat (advocate).
BAGAIMANA MEMPEROLEH ADVOKASI?

• Sampai batas-batas tertentu Tenaga Kesehatan dapat


melakukan self advocacy bila ia memiliki kemampuan bela
diri (self defense).

• Bantuan Hukum
• Memperoleh bantuan hukum merupakan hak setiap
warga negara.
• Bantuan hukum dapat diperoleh sejak seseorang
diperiksa pada tingkat penyidikan.
SELF DEFENSE
• Kemampuan membela diri ini dapat diperoleh
dengan cara:

1. Memahami konsep malpraktik medik


dan legalitas Praktik preofesi

2. Memahami cara kerja hukum.


JURUS 1:
MEMAHAMI KONSEP MALPRAKTIK

Malpraktik medik merupakan terjemahan dari


medical malpractice. Secara bahasa berarti
‘praktik yang buruk’ atau ‘praktik yang salah’.
Di banyak negara istilah yang digunakan
adalah medical negligence (kelalaian medik)
DALAM HAL APA PRAKTIK
DIANGGAP BURUK ATAU SALAH?

• Praktik Perawat dianggap buruk apabila:


• Menyimpang dari standar
• Melanggar Kode Etik
• Melanggar Sumpah
• Praktik Perawat dianggap salah apabila Melanggar
Hukum (Pidana,Perdata, dan Administrasi): baik
yang ada dalam UU Keperawatan atau lainnya
Perawat berhak memperoleh perlindungan Hukum sepanjang
melaksanakan tugas sesuai dengan standar pelayanan, Standar Profesi,
standar prosedur Operasional, dan ketentuan peraturan perundang-
undangan
JURUS 1:
MEMAHAMI LEGALITAS PRAKTIK PERAWAT

• Praktik Perawat :
• Di Fasilitas Pelayanan kesehatan
• Praktik Mandiri, dan
• Di Tempat lain sesuai klien sasaran
(Rumah Klien, Panti jompo, panti sosial, panti
asuhan, sekolah dan perusahaan)
• Perizinan Praktik Perawat
• Tugas dan wewenang Perawat dalam praktik
• Kewajiaban Perawat dalam praktik
JURUS 1:
MEMAHAMI LEGALITAS PRAKTIK PERAWAT

• Dokumen Hukum Perawat


• STR (Surat Tanda Registrasi)
• SIPP (Surat Izin Praktik Perawat)
• Sertifikat Keahlian Tertentu
JURUS 2:
MEMAHAMI CARA KERJA HUKUM
• Sebagaimana dimaklumi bahwa hukum adalah
’benda mati’ yang tak mungkin bergerak sendiri, ia
perlu orang untuk menjalankannya.
• Pertanggungjawaban hukum tidak terjadi begitu
saja melainkan ada prosedur-prosedur tertentu
atau ada proses-proses awal yang mendahuluinya.

PROSEDUR HUKUM : PIDANA, PERDATA,


ADMINISTRASI
TANGGUNG JAWAB HUKUM PERAWAT
DALAM PRAKTIK

Sesuai dengan peran Perawat (diambil dari tugas perawat dlm


UU Keperawatan)
• Independent : caring role
• Dependent/Therapeutic role
• Colaborative role
• Penugasan Pemerintah
INDEPENDEN

Untuk semua kegiatan yang termasuk Asuhan Keperawatan (Caring


Activities) maka Perawat bertanggung jawab/gugat PENUH terhadap
kesalahan dari :

• KEPUTUSAN yang dibuat (responsible for the decision to perform)


dan terhadap

• PELAKSANAAN dari keputusan tersebut (responsible for the


execution)
DEPENDENT
Peran Perawat sebagai pelaksana dalam Medical Therapi  dalam bentuk
Pelimpahan wewenang
• Delegatif
• Mandat
Tanggung jawab Hukum perawat dalam fungsi ini adalah terhadap kesalahan
pada

Pelaksanaan (EKSEKUSI) bukan pada keputusan

Untuk Mandat pemberi pelimpahan tetap bertanggung jawab dan berkewajiban


mengawasi
35
PENUGASAN PEMERINTAH

• Tanggung jawab Perawat sesuai dengan Isi /


batasan penugasan yang diberikan oleh Pejabat
yang berwenang menurut peraturan perundang-
undangan.
• Bertanggung jawab pada Aspek Keputusan dan
Pelaksanaan
• Pada perawat yang Kompeten
MEKANISME
PERTANGGUNGJAWABAN

• Ada dua macam sistim pertanggungjawaban


yang dapat dilakukan terhadap Tenaga
Kesehatan yang melakukan kesalahan atau
kelalaian, yaitu pertanggungjawaban internal
(internalaccountability)dan pertanggung-
• jawaban hukum (liability).
LANJUTAN
• Pertanggungjawaban internal dilaksanakan melalui
• Majelis Kehormatan Etika Keprawatan atau
• KONSIL KEPERAWATAN
• Pertanggungjawaban hukum dapat dilakukan secara
perdata (civil liability) ataupun secara pidana (criminal
liability).
• Pertanggungjawaban secara perdata dilakukan melalu
peradilan perdata (civil court), sedangkan
pertanggungjawaban secara pidana dilakukan melalui
pengadilan pidana (criminal court).
PERTANGGUNGJAWABAN
INTERNAL
• Baik MKEKep maupun KONSIL tidak memiliki
kewenangan menjatuhkan sanksi selain
hanya berupa sanksi moral /etika atau sanksi
Disiplin
• Karena bersifat internal dan yang sanksinya
kurang tegas, efektifitasnya sering dianggap
kurang memadai.
MEKANISME
PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA
• Proses pertanggungjawaban perdata (civil liability)
didahului dengan diajukannya surat gugatan ke PN
oleh pihak penggugat. Seseorang tidak dapat
memperkarakan orang lain ke pengadilan kecuali ia
punya alasan untuk itu (cause of action).

• Bila Perawat/tenaga kesehatan terbukti bersalah, ia


diwajibkan membayar ganti kerugian
(compensation). UU No.44 tahun 2009 psl 46 RS
bertanggung jawab
MEKANISME
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA

Proses pertanggungjawaban pidana


(criminal liability) didahului dengan proses
penyidikan oleh aparat yang berwenang.
Penyidik dalam kasus yang melibatkan
tenaga kesehatan biasanya tidak
menemukan sendiri kasus tersebut.
CONTINUATION

Penyidik biasanya bergerak apabila ada laporan atau


pengaduan, karena tidak akan ada polisi yang
berpatroli ke rumah sakit, klinik, atau tempat-tempat
praktik tenaga kesehatan untuk menemukan korban
malpraktek.
Seseorang tidak dapat membuat laporan atau aduan
tanpa disertai bukti yang kuat, sebab menuduh
seseorang tanpa bukti merupakan tindak pidana.
BEBAN PEMBUKTIAN
• Beban pembuktian ada pada pihak yang menuduh. Dalam
perkara perdata, pihak penggugat (pasien) harus
membuktikan kesalahan/kelalaian si tergugat (tenaga
kesehatan).

• Exception
Dalam hal kelalaian begitu nyata (mis: gunting tertinggal di
perut pasien), berdasarkan asas res ipsa loquitur, pasien
tidak perlu membuktikan kesalahan/kelalaian tenaga
kesehatan.
PROBLEM PEMBUKTIAN

• Tidak mudah membuktikan kesalahan tenaga kesehatan,


karena pekerjaan tenaga kesehatan tidak dapat dinilai oleh
pihak lain di luar profesi.

• Dengan demikian proses penilaian tersebut pada akhirnya


dikembalikan kepada teman sejawat, karena hanya
perawat/nakes-lah yang dapat menilai kualitas pekerjaan
perawat-nakes, bukan pasien, pengacara, polisi, jaksa
maupun hakim.
SO WHAT?

• Dengan memahami seluk beluk malpraktek


medik dan legalitas Praktik dan cara kerja
hukum tersebut, perawat/nakes tidak perlu
panik dalam menghadapi gugatan atau
tuntutan malpraktek medik.
MANFAAT KEMAMPUAN
SELF DEFENSE
• Kemampuan membela diri sangat diperlukan oleh
kalangan tanaga kesehatan agar ia tidak menjadi
’mangsa’ orang-orang yang ingin ’mengail di air keruh’.

• Waspadalah terhadap kemungkinan munculnya


‘somebody’ di rumah sakit tempat Anda bekerja, tidak
untuk berobat atau besuk pasien, tetapi untuk
menemukan pasien yang kecewa dan
memprofokasinya agar menggugat Anda!!!
CONTINUATION
Jika mengalami kesulitan dalam menghadapi pressure yang dilakukan oleh
pihak pasien/pengacaranya:

• Berkonsultasilah dengan seorang yang ahli,


• Apabila itu tidak cukup gunakan jasa
pengacara atau badan bantuan Hukum
yang menguasai masalah malpraktek
medik.
APAKAH RESIKO BISA DIHINDARI?

Resiko sebenarnya dapat dihindari. Ada


beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk
menghindarinya;
• Berikan layanan prima kepada pasien.
• Bangun komunikasi yang baik dengan pihak
pasien dan keluarganya
48
CONTINUATION

• Pastikan telah mempunyai izin


• Pastikan semua tindakan telah mendapat
persetujuan (consent) dari pasien.
• Pastikan persetujuan yang diberikan oleh
pasien diberikan setelah yang bersangkutan
diberi informasi yang memadai.
CONTINUATION

• Pastikan tidak melakukan tindakan yang dilarang


oleh undang-undang
• Pastikan tidak melakukan tindakan yang
menyimpang dari kode etik.
• Pastikan tindakan dilakukan dengan penuh
kehati-hatian dan sesuai dengan standar yang
berlaku.
• Pastikan tindakan sesuai standar (pelayanan,
Profesi, SPO)
CONTINUATION

• Pastikan Proses Pelimpahan wewenang


dilakukan dengan benar
• Pastikan semua tindakan yang dilakukan
dicatat dalam rekam medik secara benar
dan akurat.
• Pastikan rekam medik disimpan dengan
aman
PERAN PPNI
DALAM PERLINDUNGAN HUKUM
PERAWAT

• PENCEGAHAN
• PEMBELAAN/ADVOKASI HUKUM
PENCEGAHAN
MASALAH HUKUM
• SOSIALISASI NORMA PROFESI
• STANDAR PROFESI
• STANDAR PELAYANAN PROFESI
• KODE ETIK PERAWAT & PEDOMAN PERILAKU
• PERATURAN PER UU-AN KEPERAWATAN/KESEHATAN
• PEDOMAN-PEDOMAN PRAKTIK PERAWAT
PENCEGAHAN
MASALAH HUKUM

• ADVOKASI PENINGKATAN KEPATUHAN NORMA PROFESI


• STANDAR AKREDITASI RS & PKM
• PENERAPAN NSBL DI RS
• PENERAPAN PEDOMAN2 PRAKTIK PERAWAT DI PKM DAN
PRAKTIK MANDIRI
• PENEGAKAN NORMA ETIK
PEMBELAAN/ADVOKASI HUKUM

• KEBIJAKAN BANTUAN PERAWAT YG MENGALAMI MASALAH


HUKUM
• PENDAMPINGAN HUKUM
• SUPPORT SOSIAL
• PENINGKATAN FUNGSI MKEKep
• SAKSI AHLI PERAWAT
• PENGEMBANGAN BADAN BANTUAN HUKUM PERAWAT
BADAN BANTUAN HUKUM DAN ADVOKASI PERAWAT
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA

BBHAP
• Badan kelengkapan dibawah PPNI yang berfungsi utama membantu PPNI
berkaitan dengan penyelesaian masalah hukum dan advokasi kepentingan
hukum anggota dalam melaksanakan praktik profesinya maupun
kepentingan hukum PPNI sebagai Organisasi profesi dalam menjalankan
fungsinya
FUNGSI BBHAP

•PEMBINAAN
•PEMBELAAN DAN PENDAMPINGAN
•PENGEMBANGAN REGULASI
•TELAAH HUKUM
WEWENANG BBHAP
• Melakukan telaah dan peninjauan (review) terhadap peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan anggota dan
organisasi serta telaah peraturan-peraturan dan ketetapan-
ketetapan organisasi;
• Melakukan pembinaan dan pembelaan anggota dalam
menjalankan profesinya;
• Berkoordinasi dengan pihak lain dalam hal pembelaan dan
perlindungan kepentingan hukum perawat PPNI atas persetujuan DPP
PPNI;
• Memberi informasi kepada publik/ media dengan mengutamakan
kepentingan perawat atau PPNI.
PENGURUS BBHAP

• Kepala : Mohammad Siban, SH.MH


• Wakil Kepala : Dr. Machli Riyadi, SH.MH

• Kabag Litigasi : Maulina Doloksaribu, Skep.,SH.MH.Kes


• Wakabag : Ahmad Efendi kasim, SH

• Kabag Non litigasi : Dr. Taadi.,SKp.M.H.Kes


• Wakabag : Suyatno, SKM.,MH.Kes
PENGURUS BBHAP
• Kabag Pengembangan Regulasi,
Pembinaan dan Penyuluhan Huku : Dr. Sutrisno.,SKM.,MH.Kes

• Wakabag : Triandi Mirsal, SH

• Kabag Informasi, Publikasi dan Komunikasi : Harmoko, S.Kep.Ns, SH.M.H.Kes


• Wakabag : Gustafianof, SH. MH.Ci
TIM HUKUM
• Dr. Machli Riyadi, SH.MH • Suyatno, SKM.,MH.Kes
• Dr. Sutrisno, SKM., MH.Kes • Nurhadi, Amk. SE.MH
• Dr. Taadi, SKp.,MH.Kes • Triandi Mirsal, SH
• Muhammad Siban, SH.MH • Gustafianof, SH.MH.CI
• Maulina Doloksaribu, SH.MH.Kes • AKBP Agnes Elly, Ns.S.Kep.M.Kep
• Ahmad Efendi Kasim, S.Kep.Ns.,SH • AKBP Nugroho Lelono, AMD Kep
• Jasmen, SH • Kompol Ani Rosiani, SKp.,M.Kep
• Jaendi, SH • Letkol Laut (K) Amir Wibianto,
• Maryanto, SKM Ns.,S.Kep
PENASEHAT AHLI

• PROF. DR. HAMDAN ZULVA SH.,MH


• PROF. DR. GALANG ASMARA, SH.,MH
• H. CANDRA SEPTIMAULIDAR, SH
• Dra. SUHARSI, SKM
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai