Etika
• Etika adalah pengetahuan tentang moralitas, menilai baik buruknya
sesuatu ditinjau dari sisi moral
• Etika dapat mengandung norma kesusilaan (yaitu sikap dan perilaku),
maupun norma kesopanan (yaitu perilaku antar manusia), dan dapat
dipengaruhi oleh norma agama dan norma hukum
• Etika Kedokteran adalah penerapan penalaran moral pada masalah yang
dihadapi dokter dalam berprofesi sbg dokter
HUKUM
• Hukum adh peraturan perundang-undangan yg dibuat oleh suatu
kekuasaan, dalam mengatur pergaulan hidup masyarakat
• Hukum Perdata mengatur subyek dan antar subyek dalam hubungan dan
kedudukannya yang sederajat
• Hukum pidana adh peraturan mengenai hukuman (penguasa dan
pemerintah mempunyai kedudukan yang tertinggi)
Etik
• Berlaku untuk profesi
• Disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi
• Etik bisa tertulis dan tidak tertulis
• Sanksi etik berupa tuntunan
Pelanggaran etik diselesaikan oleh Profesi
• Penyelesaikan pelanggaran etik tidak selalu disertai bukti fisik
Hukum
• Berlaku untuk umum
• Disusun oleh badan pemerintah yang berkuasa
• Hukum tersusun rinci dalam UU dan lembaran negara
• Sanksi hukum berupa tuntutan
• Pelanggaran hukum diselesaikan oleh aparat hukum / pengadilan
• Penyelesaian pelanggaran hukum harus dengan bukti fisik
Jadi hukum itu sifatnya MEMAKSA guys, beda sama etika yang sifatnya menuntun
(tidak begitu dipaksa dan dituntut) . Kesulitan kita dokter saat ini adalah banyak
sekali pihak berwenang maupun para pengacara yang suka mencari kesalahan
dokter even mereka nggak tahu kesalahan tersebut tidak disengaja.
Kesulitan saat ini di Indonesia
• Etika mempunyai sanksi moral, profesi mempunyai sanksi disiplin profesi.
• Dan sekarang para ahli hukum menganggap bahwa standar prosedur dan
pelayanan kesehatan dianggap sebagai ranah hukum.
• Dan ini menurut profesi kesehatan dianggap bahwa memenuhi standar
profesi adalah bagian dari sikap etis dan profesional
• Sehingga penafsiran ahli hukum: pelanggaran standar profesi dapat
diartikan juga melanggar hukum
• Ini perlu diinformasikan kepada profesi kesehatan dan profesi hukum, hal
ini harus berbeda
Harusnya dari pengetian diatas kita tahu bahwa dokter itu hubungannya dengan
pasien yang inspaningverbitenis, jadi kita memaksimalkan sesuatu sehingga kalau
terjadi kesalahan atau ketidakpuasan karena bukan kesalahan dokter maka dokter
tidak dapat dituntut.
Hanya banyak pasien zaman now ini suka banget beranggapan bahwa hubungannya
dengan dokter bersifat resultaan atau hasilnya harus sesuai keinginan, sempurna
lah pokoknya. Memang kita dewa ? Sabar...sabarr...✌Kita dapat dituntut kecuali
menjanjikan sesuatu ke pasien contoh : Jojo mau naikin hidungnya biar perfect
terus dokter adneks janjiin ke jojo dijamin abis operasi hidungnya naik 5 cm dokter
adneks bahkan janji kalau pasti naik, eh setelah operasi hidung jojo cuman naik 3
cm nah disini dr adneks bisa dituntut karena uda janji dan sifat hubungannya
resultaan bukan mengusahakan atau inspaning.
Hukum Kesehatan
Ilmu tentang hubungan hukum di mana dokter merupakan salah satu pihak (subjek
hukum), dalam menjalankan profesinya untuk memberikan pelayanan medis.
Jelas banget di gambar tadi bahwa sebenarnya hukum kedokteran ini ada dalam
lingkup hukum kesehatan, jadi hukum kesehatanlah yang terluas.
Ingat guys kita sebagai dokter itu disebut tenaga medis, hukum kita ya UUPK tadi,
kalau para medis itu baru mencakup bidan, perawat, analis laborsn, dll. Nah kalo ini
kita semua pakemya hukum kesehatan.
Internasional
2. Declaration of Geneva
4. Nurenberg Code
Nasional
7. dll.
Apa sih bedaNYA hUkum perdata dan pidana?
Kita bahas hukum perdata dulu ya atau KUHP (perdata) jangan lupa hafalkan 5 UU
diatas tadi ya....
Jadi guys hukum perdata ini sudah digunakan dari zaman dahulu ya tepatnya zaman
belanda makaya sekarang sedang dirancang untuk perubahan soalnya banyak yang
nggak sinkron lagi sama zaman now. Contoh : seseorang yang melakukan
pelanggaran secara perdata dikenai hukuman 5 tahun penjara dan denda 500
rupiah, bukan 500K ya, ini memang 500 perak. Yakali mau didenda sekecil itu yang
ada pelakunya malah minta naikin dikit dong, murah banget dendanya. Wkwkwk
Oh iya aku mau jelasin juga tentang wanprestasi ini, wanprestasi itu adalah
ketidakmampuan kita mencapai prestasi / tujuan yang diharapkan . Misalnya kita
sebagai dokter, prestasinya adalah hasil yang dinilai pasien Nah prestasi kita dinilai
dari mana ? Ternyata dari kesembuhan / tujuan tindakan dokter ke pasien tersebut
itu apa, jadi kalo kita nggak sesuai tujuan / istilahnya tidak berprestasi di depan
pasien bisa saja kita kena perdata. (1243)
Contoh untuk penerapan UU 1367 itu seperti kalo dokter sebagai klinisi / bawahan
dalam hirarki RS bermasalah / malpraktik, maka RS tempat ia kerja juga akan
terlibat kasus, (misalnya ya ikut kena denda) karena dalam hal ini RS sebagai
MAJIKAN ya...wkwkw
Nah masuk pidana ini, ngeri banget ini guys soalnya hukumanyya nggak soal denda
lagi tapi penjara cuy...
Tambahan lagi buat bedanya pidana dan perdata. Kalo perdata itu sifatnya
individual contoh hanya antar dokter dan pasien yang merasa dirugikan ataupun
keluarga tanpa melibatkan pihak berwenang seperti polisi, jaksa, dll
Kalau pidana kita langgar UU dan ditangani lansung oleh pihak berwenang guys.
Contoh :
• Pasal 359 : dokter lupa bilang perawat buat suntikin insulin ke pasien DM
akhirnya pasien terjadi komplikasi hingga meninggal
• Pasal 531 : ada pasien kurang mampu yang mengalami henti jantung dan
butuh resusitasi jantung paru segera, tapi karena dokternya tahu pasien
ngga sanggup bayar, akhirnya pasien dibiarkan aja tergeletak di lorong
rumah sakit sampe meninggal (ini artinya adalah penelataran)
• Pasal 322 : misalnya sesama koass lagi makan bareng dokter lain di kafet RS,
terus ada 1 dokter yang tiba2 cerita “eh tahu ngga, itu ternyata pasien yang
pendarahan itu hamil diluar nikah dan hiv positif lho.. Itu lho pasien yang
dikamar 403” lah ternyata ada tetangga / keluarga pasien yang lagi makan
juga di kafet RS itu dan denger.. Jadilah yang harusnya rahasia malah
tersebar luas (dokternya otomatis bisa dituntut)
kalau wujud tuntutan pasien cuma protes ya at least pasien nanti dpindahkan
perawatannya ke fasilitas VIP dan dapat permintaan maaf full board dari direksi
sampe dokter yang bersangkutan, nah kalau tuntutannya via jalur hukum, repotttt
semuanya
• Dll
Ada istilah Leg Generalis yang artinya UU utama yang mengatur UU dibawahnya.
Contoh UU 36 tahun 2009 ttg STD/STR kurang dijelaskan secara rinci sehingga
dibikin lagi anakan dari UU tersebut buat merincikan. Jadi kaya hirarki begitu deh
ada undang” kepala dan undang” percabangannya.
1. KETENTUAN UMUM
6. UPAYA KESEHATAN
8. GIZI
9. KESEHATAN JIWA
19. PENYIDIKAN
1. KETENTUAN UMUM
Tenaga Kesehatan
Terkait isu tentang hukum kebiri ini guys, kikter punya hsk juga untuk menentang.
Sampai sekarang masih menjadi pertentangan antara IDI dan pihak yang
merumuskan UU hukuman kebiri tersebut.
IDI menentang bukan karena tidak sayang pada anak dsn wanita yang dilecehkan
secara sexual tapi dokter punya sumpah untuk tidak menyakiti pasien, lah prosedur
kebiri saja dilakukan oleh dokter dan masalahnya para petinggi negara tidak tahu
kalau kebiri itu bukan hanya menekan nafsu sex seseorang tetapi berkomplikasi ke
seluruh tu uh khususnya jantung, otot, dll lama” si pasiennya sakit dan itu karena si
dokternya. Giliran pasien uda sakit, kini malah diminta buat rawat pasiennya yang
dia sakiti sendiri. Kan anehhh....main main sama moral dokter. Wkwkwk
Merdeka IDI...
Kewajiban Dokter
Kewajiban dokter tertuang dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) dan
disusun dalam empat kelompok, yaitu:
• kewajiban umum,
Kewajiban Dokter
FYI guys. Kalo dokter praktek tanpa SIP/SID bisa kena denda dan penjara loh.
Dendanya bisa sampai 100 juta. Tapi tenang guys sekrang sudah ada aturan untuk
kena denda saja tidak perlu msuk penjara. Syukurlah STR kita jangan lupa
diperpanjang ya, jangan malas ikut seminar, coba lihat kuliah dr silvy ttg STR ini biar
lebih paham
Hak Pasien
• Setiap manusia mempunyai hak-hak asasi yang tidak boleh dilanggar oleh
pihak lain. Hak pasien berasal dari hak atas dirinya sendiri.
• Undang-Undang Kesehatan
• hak untuk menuntut ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang
dilakukan oleh dokter .
Kewajiban Pasien
Registrasi
• Pra yudisium
• Internship
• Milik pasien
• Wajib dibuat oleh dokter dan dokter gigi dalam menjalankan praktik
kedokteran
Informed Consent
Sengketa Medis
• Lex spesialis
• Sanksi disiplin
• Sanksi hukum
Yang sangat disayangkan harusnya apapun pelanggaran hukum yang kita lakukan
harusnya lewat mediasi dulu, jangan main langsung publikasi saja ke media, contoh
kasus dokter ayu dulu yang di manado.
a)Perlindungan pasien
d)Kepastian Hukum
Tujuan
Pokok Bahasan
Pada fase INPUT merupakan bag terpenting bagi dokter sebab sering terjadi
kesalahpahaman, kecerobohan pengisian MR, kelupaan Inform Consent
1)Faktor Pasien:
-Status Pendidikan
-Status Gizi
-Status Usia
-Status Pekerjaan
3)Faktor Penyakit:
Jadi banyak faktor yang mempengaruhi OUTPUT, sedangkan kedua pihak berharap
OUTPUT yang baik dalam wujud pasien sembuh atau tertolong
Tidak ada seorang Dokter yang dari sejak awal bertujuan mencelakakan pasien,
sehingga dokter TIDAK SAMA dengan tindakan KRIMINAL
Berdasarkan hal diatas maka pengajuan Judicial Review pada Mahkamah Konstitusi
dikabulkan, sehingga ancaman pidana 3 th ditiadakan(ps 75 & 76 UU Praktik
Kedokteran)
Profesi Kedokteran atau Kedokteran Gigi adalah suatu pekerjaan kedokteran atau
kedokteran gigi yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan, kompetensi yang
diperoleh melalui pendidikan yang berjenjang, dan kode etik yang bersifat melayani
masyarakat
-Pasal 8f
-Pasal 68
Pasal 55-70 : MKDKI & prop (berkaitan dg tata cara penegakan disiplin ilmu
kedokteran bagi dr & drg)
Berbagai Isu
-Damaged
2)Negligence/ Culpa
3)Lack of Skill:
Contoh lain dokter Sp.OG lakuin appendictomy, nggak noleh karena bukan
ranannya
4)Medical Error:
6)Kecelakaan Medis:
7)Resiko Medis:
-Hampir semua tindakan medis beresiko, oleh karena itu perlu dijelaskan pada
pasien dan keluarganya tentang resiko tersebut, kemudian dicantumkan dalam
Informed Concent
-mis: Resiko Anafilaktik Syok walaupun telah dilakukan Skin Test/ Sensitivitas
Test
Pengaduan / keluhan
-akibat tidak tercapainya output yang diinginkan oleh pasien/ keluarganya maka
timbul perselisihan.
Ingat ! Jangan memberi janji dan kepastian contoh pasien datang anak demsm
ortunya tanya sembuh kapsn ini dok kita langsung saja tembak 3 hari bu, entar pas 3
hari belum sembuh kita yang kena. Meski teori di buku bilang 3 hari tpi ttp jngan
kita beri kepastiam ysng belum pasti ya....
- Selain itu dalam berpraktek dokter dilarang berpromosi/propaganda, menjanjikan
kesembuhan, menjanjikan lamanya pengobatan, sebab Dokter bukan DEWA selain
itu masih banyak faktor yang terlibat dalam Proses Pengobatan
a)Organisasi Profesi
b)KKI-MKDKI
Umum: -Pidana
-Perdata
Nama dan alamat praktik dr/drg, waktu tindakan medis dilakukan, alasan
pengaduan,
1)Tidak kompeten
2)Tidak merujuk
10)Tidak membuat/menyimpan MR
12)Euthanasia
21)Intimidasi, Kekerasan
25)Ketergantungan Napza
1)Faktor Internal:
f)Berintegritas diri yang tinggi, tidak mudah stress, siap menempuh jalur HUKUM
-Mediasi: Mediator
Kesimpulan:
7)Seorang dokter jika ingin berpraktek secara aman, harus mejalankan seluruh
ketentuan bidang kedokteran meliputi: Sumpah dokter, Etika Kedokteran, Disiplin
Kedokteran & Hukum Kedokteran, agar tidak terjerat perdata & pidana
9)Tidak ada seorang dokter sehat jasmani & rohani yang berencana mencelakakan
pasien sejak awal/ Input
10)Dalam pengusutan dugaan malpraktek harus dilindungi HAM Dokter dan Pasien
12)Hubungan dr-px tercatat dalam: (dapat dipakai sebagai alat bukti di peradilan
umum)
-Rekam Medis
-Informed Concent
-Laporan Operasi