Anda di halaman 1dari 9

Middle East Respiratory Syndrome

Corona Virus
(MERS CoV)

ISWANTO

PENDAHULUAN

• Suatu strain baru virus Corona yang belum pernah


ditemukan menginfeksi manusia sebelumnya

• Berbeda dengan SARS tahun 2003

• Berjangkit di Arab Saudi mulai bulan Maret 2012


meningkat pesat maret 2014

• Diduga ditularkan oleh produk hewan (Onta &


Kelelawar )

• Menular antara manusia secara terbatas

• 64% pada laki2

• Mekanisme penularan belum diketahui,


kemungkinan :

• Langsung : Droplet

• Tidak Langsung : kontak dengan benda yang


terkontaminasi


Gambaran Klinis

• Gejala klinis : Demam, batuk, gangguan pernapasan


akut, diare.

• Kelompok Risiko Tinggi : Usia > 60 tahun, anak2,


perempuan hamil, penderita penyakit kronik (DM,
Hipertensi, Penyakit Jantung dan pernapasan dan
defisiensi imunitas

Komorbid pada MERS CoV.

DEFINISI KASUS

1. Kasus dalam penyelidikan

a. Seseorang dengan infeksi saluran pernapasan


akut meliputi :

- Demam ≥ 38, atau riwayat demam


- Batuk

- Pneumonia berdasarkan klinis atau gambaran


radiologis yang membutuhmkan perawatan RS

* Perlu waspada dengan pasien immuno-compromised


karena gejala dan tanda tidak jelas

• DAN, salah satu kriteria berikut :

1. Sesorang yang memiliki riwayat perjalanan ke Timur


tengah ( negara terjangkit ) dalam 14 hari sebelum
sakit kecuali ditemukan etiologi penyakit lain

2. Didapatkan petugas kesehatan yang sakit dengan


gejala sama setelah merawat pasien ISPA berat
(Severe Acut Respiratory Infection) terutama pasien
yang memerlukan pareawatan intensif tanpa
memperhatikan tempat tinggal atau riwayat
bepergian kecuali ditemukan etiologi/ penyebab
penyakit lain

3. 3. Didapatkan Klaster pneumonia ( gejala penyakit


yang sama) dalam periode 14 hari tanpa
memperhatikan tempat tinggal atau riwayat
bepergian kecuali etiologi /penyebab penyakit lain

4. A. Didapatkan perburukan perjalanan klinis yang


mendadak meskipun dengan pengobatan yang tepat
tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat
bepergian kecuali etiologi /penyebab penyakit lain
B. Seseorang dengan ISPA ringan sampai berat yang
memiliki riwayat kontak erat dengan kasus
konfirmasi atau kasus probable infeksi MERS CoV
dalam waktu 14 hari sebelum sakit

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• Spesimen dari saluran napas ;dahak, aspirat trakhea


dan bilasan bronkus

• Spesimen Nasofaring dan orofaring diambil bila


spesimen saluran napas bawah tidak memungkinkan
dan pasien tidak memiliki tanda2 dan gejala infeksi
saluran napas bawah

• Spesimen saluran napsa atas dan bawah sebaiknya


ditempatkan terpisah

• Virus MERS CoV dapat juga ditemukan dicairan tubuh


spt urin, darah, feses tetapi kegunaan sampel
tersebut untuk mendiagnosis MERS CoV belum
pastii.

Coronaviruses (CoVs)

•Enveloped positive strand RNA virus

•Human CoVs isolated in the 1960s

•Six human CoVs (HCoVs) have been identified to date:

–HCoV-229E
–HCoV-OC43

–HCoV-NL63

–HCoV-HKU1

–SARS-CoV

–Middle East Respiratory Syndrome

Coronavirus (MERS-CoV)

Kasus pertama MERS-CoV

• Laki2 60 tahun warga Arab Saudi

• Demam 7 haridisertai batuk dan sesak

• Peningkatan Ureum & Kreatinin mulai hari ketiga


perawatan

• Leukosit dBN, Neutrofil 92.5%

PENCEGAHAN

• PHBS

• Menghindari kontak erat dengan penderita

• Menggunakan masker

• Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci


tangan dengan sabun
• Penerapan etika batuk

PENATALAKSANAAN

• Belum ada pengobatan yang bersifat spesifik

• Pengobatan bersifat supportif

• Tidak direkomendasikan penggunaan steroid dosis


tinggi (WHO)

• Belum ada vaksin

• TX: anti virus:Oseltamivire75 mg, 2x/hr,1 mg


(Tamiflu) / 7 hr-sd 14 hr

• Sekunder infeksi:antibiotik.

Antibiotik

• WHO tidak menganjurkan kecuali ada infeksi


bakterial

• Alasan penggunaan Antibiotik:

- 75 % pneumonia virus

disertai infeksi bakteri

sekunder

- menunggu hasil konfirmasi

lab virus Mer-CoV


PENGENDALIAN INFEKSI

• Mengikuti program pengendalian infeksi flu burung

PENCEGAHAN BAGI YANG BERISIKO (SELAIN OBAT-


OBATAN)( WHO )

1.Petugas yang berhubungan langsung dengan

sumber pakai APP ( Masker N 95 atau minimal

masker bedah, kaca mata google, gaun

pelindung apron, sarung tangan tebal, sepatu

bot karet.

2.Semua orang yang kontak langsung

harus / sering cuci tangan dengan disinfektan

alkohol 70%

3.Lingkungan peternakan harus bersih

4.Semua orang yang terpapar harus periksa ke fasilitas

kesehatan;

- diobati atas rekomendasi dokter dengan antiviral

oseltamivir pada kasus possible.


- divaksinasi flu manusia bagi yang terpapar agar

tidak terjadi 2 infeksi gabungan virus flu manusia

dan virus MER COV

- Pengamatan kesehatan pasif bagi yang berisiko

tinggi terpapar dan keluarga jika ada gejala

gangguan pernapasan, flu dan infeksi mata harus

ke fasilitas kesehatan

5.Surveilens serologi bagi yang terpapar

6.Pengambilan bahan swab tenggorok, darah, jaringan post

mortem untuk dikirim ke laboratorium

CARA PENCEGAHAN

UMUM : WHO

• Hindari ke peternakan /onta yang terserang

• Bekerja secara higienis : cuci tangan, pakai

pelindung diri, masker.

Di Peternakan : WHO

1. Petugas yang kontak dng binatang yg terinfeksi


sering mencuci tangan dngn sabun / dis infektan

2. petugas memakai masker, kaca mata/

gogel,pelindung wajah,sepatu bot,

penutup kepala,sarung tangan, jas kerja

3. Kandang dibersihkan dengan standar baku

4. Pekerja peternakan, pemotongan dan keluarganya segera


lapor ke petugas kesehatan bila : flu, ada gejala pernapasan. .

5. Petugas yg dicurigai punya potensi tertular diawasi


petugas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai