Anda di halaman 1dari 5

Kesehatan Jiwa Daerah Perkotaan: antara Realita dan Tuntutan

dr.Mahar Agusno , Sp.KJ


Selasa , 17 April 2018

Noters : Itotitoti , Grace Editor : Hancocs

Apa yang kita pikirkan tentang hal ini?

 Macet, tidak ada parkir, kurang sosialisasi karena


pemukimam yang sudah sangat besar tapi tidak saling
mengenal satu sama lain, banyak stressor di mall contohnya
SPG harus sempurna dengan gaji rendah, adanya tempat
penitipan anak menyebabkan hubungan anak ortu rendah

Pendahuluan

 Urbanisasi:

 salah satu masalah utama yang berhubungan dg


kesehatan saat ini dan mendatang adalah
URBANISASI

 Saat ini > 50% populasi global hidup di kota;

 pd th 2050  70% populasi tinggal di kota dg > 50%


pddk kota tinggal di kota dg > 500 000 pddk

 banyak orang terpapar faktor risiko yg berasal dr:


 kehidupan sosial urban (mis kemiskinan)
atau

 lingkungan fisik (mis bising)

 stress meningkat  problem kesehatan jiwa.

 Kehidupan kota  mempengaruhi biologi otak  risiko gg


kesehatan jiwa

 Namun daerah kota akses layanan kesehatan, pekerjaan,


dan pendidikan lebih baik  memfasilitasi strategi
intervensi layanan kesehatan jiwa yg lebih baik

 Urbanisasi & kehidupan perkotaan semakin meningkat.

  pergeseran ke arah rumah tangga perkotaan, keluarga


kecil atau tunggal, dan masyarakat yang menua.

 selanjutnya berkembang menjadi populasi usia tua dan


hidup sendiri

 Pd kehidupan perkotaan di samping penghuni yang tambah


usia, tetapi juga tertekan (stressed).

 Walaupun kondisi stres merupakan reaksi fisiologis dan


psikologis terhadap ancaman thd integritas fisik, psikologis
atau sosial.

 Namun kehidupan perkotaan dapat menyebabkan gg


kesehatan jiwa jika kita:

a. tidak memiliki cukup ruang sendiri,


b. mengalami gangguan keamanan atau
c. masalah ekonomi yg tidak stabil.
 hal ini harus dipikirkan dengan baik, karena walaupun hidup
sendiri tetap harus menjalin komunitas di tempat tinggal
yang saat ini ditempati ataupun di daerah yang akan
ditempati jika berpindah rumah

 Kondisi stres meningkat jika orang merasa takut karena


tidak memiliki sumber daya yg memadai untuk mengatasi
permasalahannya

 Sebenarnya stres adalah mekanisme yang mempersiapkan


individu untuk berreaksi 'fight-or-flight', dan untuk lebih
beradaptasi.

 Kondisi stress dapat membahayakan kesehatan jika


berlangsung kronis atau tidak bisa pulih total

Kehidupan kota dan kesehatan jiwa

• Lingkungan urban  faktor risiko gg jiwa

• Hal ini ter utama disebabkan krn paparan stressor dan


vulnerability yang yang lebih tinggi

• Khususnya sosial stress  sosial stress khronis, terutama


sebagai konsekuansi dr kepadatan penduduk di daerah kota.

• Hidup di wilayah yg sangat padat:

•  sosial stress krn lingkungan kurang controllable bagi


individual.

• Kesenjangan sosial lebih prominent  stress bagi individu

• Gangguan ritme biologis yg lebih besar di kota  dampak


negatif bagi kesehatan jiwa.  penghuni kota 20% lebih
cemas, dan 40 % lebih tinggi menderita gg mood
• Stressor pada populasi perkotaan diperberat dengan
adanya:

• gap sosial yg besar,

• standar higienis dan

• keselamatan yang buruk  stres tambahan

• WHO: Kehidupan perkotaan berkembang dengan cepat


sebagai penyumbang utama keadaan stress.

• Pengatasan  kerjasama lintas ilmu (ilmu biologi, ilmu


sosial, perencanaan kota, arsitektur dan politik).

Beberapa permasalahan kehidupan sosial perkotaan yg merupakan


faktor risiko psikosis a.l.:

• bullying

• perpisahan dg orang tua < 16 th

• dilahirkan dan dibesarkan di kota sangat besar,

• Lebih lama tinggal di kota selama masa anak

• Rasisme, minoritas, diskriminasi, kemiskinan,  tidak bisa


melakukan fungsi sehari2  sumber daya psikologis hancur

Apa yang bisa dikerjakan?

 Advocacy

 Public Education
 Peningkatan integrasi layanan keswa dg layanan
masyarakat lainnya termasuk layanan kesehatan di tempat
kerja & fasilitas umum

 Dalam perencanaan  perlu perencanaan layanan keswa


daerah perkotaan secara spesifik

Anda mungkin juga menyukai