Anda di halaman 1dari 4

Nama : Christian Hans Suprapto

NIM : 41150055

1.
Untuk iklan yang saya pilih pada tugas kali ini menggunakan iklan Ace Hardware
yang berada di Plaza Ambarukmo Yogyakarta. Untuk secara visual tampilan iklan Ace
Hardware ketika saya temui di Amplas tampak menarik perhatian para konsumen. Bisa
kita lihat sendiri bahwa untuk konten isi dari iklan tersebut terlihat dengan jelas bahwa
diberikan berbagai macam diskon mulai diskon 10% hingga diskon 50% terutama untuk
Christmas tree set. Sedangkan jika dinilai dari segi design sendiri untuk iklan tersebut
sudah didesign dengan baik dengan menggunakan media elektronik menggunakan editing
photoshop. Ace hardware adalah suatu toko dimana menyediakan alat kebutuhan rumah
tangga dimana peminat dari alat kebutuhan rumah tangga sendiri tidak hanya kalangan
orang tua saja namun banyak anak anak sampai remaja meminati barang barang yang ada
disana. Jika menilai dari segi realitas kesehariannya tentu sangat jelas para peminat /
konsumen tertarik karena disana tersedia barang barang kebutuhan rumah tangga dengan
harga terjangkau dan mudah didapat.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, disadari atau tidak, telah mengubah
gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat secara cepat dan instan. Realitas soaial
menunjukkan bahwa hampir disetiap pelosok wilayah perkotaan dan pedesaan, telah
mengadopsi gaya hidup dan pola konsumsi yang disuguhkan modernisasi, seperti model
berbusana, pola konsumsi makanan dan minuman, interaksi sosial, metode komunikasi
interpersonal, dan pemanfaatan tehnologi oleh masyarakat. Wabah modernisasi dan
globalisasi ini sangat cepat menyatu dalam kehidupan masyarakat berkembang dan
transisi. Salah satu penyebabnya dipicu oleh perkembangan teknologi media informatika ,
baik media elektronik maupun media cetak (massa). Dengan disajikan nya media cetak /
media elektronik berupa iklan sendiri tentunya akan mempengaruhi psikologi dari
seseorang sendiri.
Kondisi psikologis individu masuk dalam kategori tidak berdaya (helpless) dalam
memfilter sejumlah produk baru dan perubahan kebudayaan. Pada akhirnya kepekaan
individu terhadap konsep baru menjadi kian tak kritis. Contoh, pemilihan fashion
(busana) ala Barat saat ini sangat disukai generasi muda masa kini. Bagi mereka yang
penting adalah gaya atau merk produk baru. Kondisi serupa, juga terjadi pada pola
berinteraksi, berkomunikasi dan bertransaksi sosial lainnya, yang semakin meninggalkan
sistem anutan tradisional dan bergeser pada konsep medernisasi.

2.
Menurut saya konsumen akan mendapatkan janji iklan seperti yang mereka
bayangkan ketika membeli produk yang diiklankan tersebut , mengapa demikian? Karena
kembali ke teori mengenai psikologis seseorang ketika seseorang membeli sesuatu ,
individu tersebut akan merasa puas dengan barang yang mereka beli. Seperi yang
diakatan pada artikel yang ditulis oleh Herry Priyono tentang konsumerisme “Insting
manusia menjadi sasaran utama strategi iklan yakni antara lain adalah nafsu pemilikan ,
insting privilese dan status , memainkan daya tarik sensualitas” .
Pada iklan Ace yang saya tampilkan bahwa di iklan tersebut tertera diskon sampai
dengan 50% dimana pasti orang akan tertarik untuk membeli kebutuhan rumah tangga
dengan harga miring. Nafsu pemilikan sendiri disini sangat jelas menjelaskan bahwa
karakter manusia yang tidak pernah puas , ketika ada iklan mengenai sesuatu yang
menarik perhatian konsumen/ manusia sendiri tentunya tanpa berpikir panjang akan
membeli produk yang disajikan oleh beberapa toko atau instansi. Kedua mengenai insting
privilese dan status dimana dijelaskan bahwa strategi iklan tersebut didasarkan pada
insting psikologis konsumen , yakni insting untuk mendapatkan kepuasan dan
peningkatan status atau harga diri, sedangkan yang dilakukan produsen hanya
menawarkan produk dan jasa agar memperoleh keuntungan , konsumen pun akan
mendapatkan keuntungan melalui produk dan jasa sepertin yang dijanjikan produsen.
Dalam perekonomian relasi antara produsen dan konsumen ini merupakan hal yang
lumrah, namun situasi menjadi tidak lumrah ketika konsumen memiliki perilaku belanja
yang berlebihan tanpa lagi mempertimbangkan fungsi dan kebutuhan. Tren global juga
mempengaruhi rasa konsumerisme dalam budaya pasca modern. Sikap konsumtif dalam
hal ini lebih kepada perebutan citra – citraan , bagaimana sesuatu yang dicitrakan dapat
mewakili posisi dan eksistensi kita dalam era modern saat ini.

3.
Pengeditan (editing) digital pada iklan menurut saya dapat merugikan konsumen.
Bagi para produsen terutama dibidang periklanan , hendaknya harus update dan paham
mengenai transisi bagi para publisher dan platform. Menurut Sea Yen Ong , Vice
President of Sales for spotify Asia mengatakan bahwa seiring perkembangan teknologi ,
brand harus memperhatikan perjalanan konsumen mereka dengan seksama untuk
memastikan bahwa perjalanannya relevan dan efisien. Menurut Sea Yen , iklan digital
masih belum digunakan sesuai dengan potensinya. Seringkali iklan mengganggu konten
favorit konsumen. Hal ini justru tidak memberikan nilai tambah akan pengalaman
konsumen. Brand disini sangat mempengaruhi ketertarikan konsumen akan iklan yang
disajikan. Jika iklan tersebut tidak menarik perhatian dari konsumen mereka pasti akan
merasa dirugikan.
Demi melindungi konsumen , sangat perlu dicantumkan peringatan (warning) bahwa
iklan tersebut adalah hasil pengeditan. Undang undang nomor 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen mengenai periklanan disitu tertulis dengan jelas bahwa seorang
produsen hendaknya memberikan informasi yang jelas mengenai barang atau produk
yang disajikan dan tidak merugikan konsumen. Dituliskan undang undang bahwa para
pelaku usaha periklanan yang dalam memproduksi iklan hendaknya memperhatikan hak
konsumen. Seperti iklan Ace yang tercantum , iklan tersebut menyajikan informasi
mengenai diskon . Terlihat dengan jelas di bagian pojok kiri bawah diberikan tanda
bintang bahwa promo ini berlaku sampai akhir Desember sehingga konsumen tidak
merasa dirugikan.
4.
Menurut saya pribadi perlu lembaga khusus di Indonesia yang mengatur keberadaan
dan konten konten iklan yang diedarkan untuk publik atau masyarakat luas seperti KPI
(Komisi Pentiaraan Indonesia) atau LKI ( Lembaga konsumen Indonesia). Lembaga
khusus ini berfungsi untuk memonitor produsen / instansi yang mengedarkan iklan
tersebut agar konten iklan yang diberikan tidak merugikan konsumen dan tentunya sesuai
dengan Undang Undang periklanan. Etika periklanan juga harus diperhatikan dimana
konten konten yang disajikan harus sesuai dengan ketentuan berlaku. Dengan adanya
lembaga khusus mengenai keberadaan dan konten iklan disini , harapan kami sebagai
konsumen dapat mengevaluasi iklan yang disajikan oleh produsen sehingga iklan yang
disajikan tidak menimbulkan kontra antara konsumen dan produsen.

Anda mungkin juga menyukai