Anda di halaman 1dari 6

Teknologi Digital untuk Masa Depan Kesehatan

dr. Daniel Chriswinanto A.N., MPH


8 November 2018
Noters: Christi , Christo Editor: Christian Korektor:

Telehealth/Telemedicine/e-health
 Pemanfaatan teknologi sebagai sarana pertukaran informasi valid untuk
menegakkan diagnosis, pemberian terapi dan pencegahan penyakit, penelitian
dan evaluasi, dan untuk pemberian keilmuan lanjutan bagi penyedia layanan
kesehatan

SEJARAH
• 1960-an : Billing System, bagaimana sebuah organisasi kesehatan mengelola
keuangan
• 1970-an : Era awal Komputer
• 1990-an : Mulai berkembangnya Rekam Medis Elektronis dan era awal internet
• 2000-an : Pertukaran informasi medis
• 2010-an: perkembangan pengobatan jarak jauh

Ya bisa dillihat kalau teknologi itu terus berkembang. Nah perkembangan teknologi
itu sendiri mempunyai tujuan yaitu : Ubiquitous Health

Yang berarti Pelayanan Kesehatan untuk siapapun, dimanapun, kapanpun, tanpa


terikat jarak, waktu dan biaya, tanpa mengurangi kualitas dan jangkauan layanan ->
untuk semua bisa menerima

Metode telehealth diantaranya:

Tenaga Medis – Tenaga Medis

 Berkonsultasi manajemen pasien antar sejawat, bisa melalui telepon dll.


 Berupa interpretasi px penunjang, penegakan diagnosis atau pemberian terapi

Tenaga Medis – Pasien

 Berkonsultasi terkait edukasi suatu penyakit


 Dapat bersifat preventif ataupun rehabilitatif
Tipe Asinkron

• Informasi disimpan terlebih dahulu, untuk kemudian dikirimkan.

• Respon tidak seketika

• Contoh: WA, email, jd ini misalnya kita bimbingan skripsi gitu, terus dosbingnya
ngumpulin keluh kesah anak2 bimbingannya dulu sampai banyak (yg sbnrnya
bikin anak bimbingannya galau krn ga dibales2  ) baru dikirim secara
berjamaah.

Tipe Sinkron

• Informasi dan respon dikirim secara simultan alias GERCEP. Dapat satu
kasus/masalah langsung balas. Kirim revisian pagi, satu jam kemudian langsung
jadi. Mantav.

Manfaat

• Membantu tenaga kesehatan yang kesulitan untuk mencari bantuan informasi


dari spesialis

• Membuka kesempatan mendapatkan pelatihan dan informasi terbaru

• Mendukung manajemen pasien jangka panjang

• Penghematan biaya

• Merapikan pendataan pasien

• Menghubungkan daerah-daerah terpencil

Contoh point ke-2 mengenai Membuka kesempatan mendapatkan pelatihan dan


informasi terbaru seperti memungkinkan seminar jarak jauh. Misalnya Rachel Chu di
New York ingin mengikuti seminar di singapore tapi tidak bisa, nah Nick Young si
temennya yang ikut seminar di Singapore bisa pake vidcall supaya si Rachel bisa ikut
seminar juga (agak ilegal sih, yaudah lah ya). Ini pemanfaatan telehealth untuk
mendapat pelatihan dan informasi terbaru.

Contoh point ke-4 tentang penghematan biaya, selain biaya pokok/ biaya selama di
rumah sakit, juga menghemat biaya sekunder, yaitu biaya di luar pemeriksaan
seperti transportasi, akomodasi, shopping (kalo misalnya kita periksa kesehatannya
di Singapore/ Luar negeri, sayang to ya kalo nda shopping)

Yang dimaksut point ke-5 tentang merapikan data yaitu meminimalisir duplikasi
data. Yang dimaksut point ke-6 tentang adalah menghubungkan daerah-daerah
terpencil seperti kepulauan Anambas di Riau dengan dokter spesialis, dkk.

HAMBATAN

• Infrastruktur tidak memadai (ga ada sinyal )

• Kegagapan teknologi

• Keengganan untuk berubah dari metode konvensional (kurang afdol gitu kalau
ga langsung ketemu dokternya)

• Kurangnya dokumentasi keberhasilan

• Tidak adanya payung hokum, sebenarnya adasih, cuman masih minim dan
kurang diperjelas

Contoh point ke-1 tentang infrastruktur tidak memadai yaitu tidak ada internet
kabel. Kalo si Nick Young ga ada internet kabel (ya karna dia kaya raya sampe punya
satelit sendiri jadi si Rachel susah mau hubungi dia). Daerha-daerah yang belom ada
inet kabel agak sulit untuk memberdayakan telehealth

Contoh point ke-3 tentang pemikiran kuno seperti pake kertas aja cukup kenapa
harus pake teleheatlh? Contoh lain seperti pasien tidak puas kalo pelayanannya
tidak langsung ketemu dengan dokternya

Contoh point ke-4 tentang kurangnya dokumentasi yaitu kita sering tidak tahu
bahwa Indonesia sudah berhasil membuat teknolgi-teknologi luar biasa di bidang
kesehatan-> jadi telehealthnya diremehin deh

Tidak adanya payung hukum membuat tenaga medis/ siapapun takut mengusulkan
telehealth ini
Dasar Hukum

Permenkes 269 tahun 2008

Pasal 2: Penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi


elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri.

Nah peraturan tersendiri yg dimaksud itu tertulis dalam :

“UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik”

Mengatur keamanan data, penyebarluasan data pribadi, lokasi server. Jd lokasi


servernya itu harus dari Indonesia ga boleh dari Negara luar. So, krn dasar
hukumnya masih dikit = paying hukumnya dikit = telehealth ini sebenarnya masih
riskan

Nah, karena Uunya direvisi terus ga kelar-kelar, akhirnya swasta-swasta langsung


buat seperti Alodokter, Indodok, Godok

Etika Penggunaan Teknologi

• Antara dokter-pasien

a) Beneficence: mengutamakan keselamatan pasien

b) Non maleficence: tidak menambah penderitaan pasien

c) Autonomy: menghargai seluruh keputusan pasien

d) Justice: seluruh orang sakit memiliki hak yang setara

• Kerahasiaan data

a) Pemanfaatan teknologi di bidang kedokteran harus mampu menjamin


kerahasiaan data pasien

b) Pasien yang harus didampingi keluarga

• Persetujuan pasien

a) Harus lengkap: prosedur, risiko & komplikasi, pilihan alternatif

b) Pasien berobat ke dokter  setuju untuk mendapatkan terapi


Nah, dari sini muncul masalah lagi, apa masalahnya? Kalo misal orang bohong
sebagai pasien untuk mendapat obat-obatan narkotika terus disalah gunakan terus
siapa yang mau bertanggung jawab?

Contoh pemanfaatan teknologi

 Rekam medis online


 TELE EKG : Alat sadapan EKG dipasangkan terus disambungin ke computer hasil
EKG nya nnti dikirim ke dokter untuk dianalis, bisa melalu app khusus. Katanya
udah ada di Makassar.
 TELERADIOLOGI
 Decision Support System: Dermatologi

Jadi semua tele-tele di atas pada intinya hasil pemeriksaan direkam lalu dikirim ke
dokter spesialist di daerah lain untuk dikonsulkan hasil dan terapinya. Jadi
dokternya tidak ada ditempat.

JKN mobile, ini bisa dipakai buat ngecek apa BPJS kita masih aktif atau ngga, soalnya
waktu umur 21 tahun BPJS otomatis mati, jd kita harus aktifin ulang.

Wearable Devices

Alat yg langsung nempel dibadan gampang digunakan langsung keluar hasilnya,


contoh oxymetri, smart watch kyk EpelWatch dll.

Telesurgery

dokternya melakukan bedah jarah jauh di Indonesia masih belum ada ya guys,
semoga ntar anak FK UKDW yang promotorin yahh. Amin.

Anda mungkin juga menyukai