Anda di halaman 1dari 15

TUGAS RESUME

MATA KULIAH ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN MASYARAKAT

YANG DIBINA OLEH :

Prof. Dr. H. Indar, S.H., M.Ph

RESUME PERTEMUAN I - VII

OLEH:

AMANDA RIA AMELIA

K011201188

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020
RESUME ETIKA DAN HUKUM KESMAS

PERTEMUAN I - VII

PERBEDAAN ETIK DAN HUKUM :


Etik Hukum
Etika berlaku untuk lingk. Profesi Hukum berlaku umum
Kesepakatan profesi Badan pemerintahan
Tidak semuanya tertulis Terinci dalam UU, lembaga negara, dan
badan negara
Pelanggaran terhadap etik akan Pelanggaran terhadap hokum akan
memengaruhi moral etika diajukan ke pengadilan
Etika yang ada tidak selalu terbukti Memiliki bukti fisik, bisa berupa buku
dalam bentuk fisik ataupun dokumentasi lain.

Definisi Hukum
1. Menurut J. G. Holland (Pozgar, 1996)
“Laws are the very bulwarks of liberty : they define every man’s right and defend
the individual liberties of all men”
“Aturan adalah sebuah pertahanan kuat dari kebebasan : mereka menentukan
stiap hak manusia dan melawan kebebasan individu tiap manusia.”
2. Menurut Leopold Pospisil
Hukum adalah suatu aktivitas dalam rangka suatu kebudayaan yang
mempunyai fungsi pengawasan sosial untuk membedakan suatu aktivitas itu
dari aktivitas kebudayaan lain yang mempunyai tugas yang serupa dalam suatu
masyarakat seorang harus mencari 4 ciri dari hukum (attribute of law)
Kaidah Hukum
1. Kaidah hukum – kaidah sosial lainya
• Membebani hak dan kewajiban
• Sanksi lebih tegas dan konkritz
2. Tujuan hukum
• Teori etis  keadilan (geny) - distributif dan commutatif
• Teori utilitis  menjamin kebahagiaan yang terbesar bagi manusia yang
sebanyak-banyaknya (J.Bentham)
• Teori kombinasi
3. Sumber hukum
• Historis  ditemukan / mengambil bahannya
• Sosiologis  faktor yang menentukan isi hukum positif
• Filosofis
A) Asal  teokratis : hukum kodariat (akal Manusia), mashaf historis (sarkum
masyarakat)
B) Kekuatan mengikat : memaksa, kesusilaan
• Formil  cara hukum positif terjadi
4. Pembagian hukum
• Berdasarkan kriteria fungsi hukum : hukum materiel dan hukum formil.
• Berdasarkan isinya : hukum umum dan hukum khusus.
• Pembagian lain : hukum publik dan hukum privat.
• Hukum publik : keseluruhan yang mengatur kepentingan umum dan kepentingan
penguasa dengan warga negaranya, sifatnya memaksa misalnya hukum tata
negara, hukum administrasi negara, hukum pidana.
• Hukum Tata Negara : hukum yang mengatur bentuk organisasi, tugas dan
wewenang negara.
• Hukum Administrasi Negara : hukum yang mengatur hubungan antar lembaga
negara, antara lembaga negara dan masyarakat.
• Hukum Pidana : hukum yang menentukan perbuatan-perbuatan mana atau
siapa sajakah yang dapat dipidana serta sanksi - sanksi yang tersedia.
• Hukum Privat / Hukum Perdata : hukum yang mengatur dalam keluarga dan
hubungan pergaulan dalam masy. Sifatnya mengatur meski ada yang memaksa.
5. Kekuatan berlakunya hukum
• Berlaku secara yuridis.
• Berlaku secara sosiologis : teori kekuatan dan teori pengakuan.
• Berlaku secara filosofis.
6. Fungsi hukum
• Sarana pengendalian sosial (social control)
• Sarana untuk melakukan perubahan sosial (social engineering)
• Sebagai alat pemersatu (social integration)
7. Ketaatan hukum
• Bersifat compliance
• Bersifat identification
• Bersifat internalization
8. Sistem hukum
• Struktur hukum - profesionalisme
• Substansi hukum - komitmen
• Budaya hukum
9. Hukum sebagai intersubsistem
1. Subsystem fisik,
2. Subsystem biologis,
3. Subsystem politik,
4. Subsystem ekonomi,
5. Subsystem sosial,
6. Subsystem budaya,
7. Subsystem kesehatan,
8. Subsystem pertahanan dan keamanan,
9. (inter-) subsistem hokum
10. Efektivitas hukum
a. Peraturan
b. Fasilitas
c. Penegak hukum
d. Kesadaran hukum
• Pengetahuan tentang hukum
• Penghayatan fungsi hukum
• Ketaatan terhadap hukum
11. Asas – asas peraturan perundang-undangan
a. Tidak berlaku surut
b. Tidak dapat diganggu gugat
c. Adanya hirarki peraturan lebih tinggi dengan peraturan lebih rendah
• perobahan atau penghapusan
• isi
• peraturan pelaksanaan
d. Ketentuan khusus mengesampingkan ketentuan umum
e. Ketentuan belakangan membatalkan ketentuan sebelumnya
f. Masa keberlakuan : ditempatkan pada lembaga negara dan 30 hari
Hieararki dan tata urutan perundang – undangan
1. UUD 1945
2. TAP MPR
3. Undang –Undang / Perpu
4. Peraturan Pemerintah
5. Keppres
6. Peraturan Daerah

HUKUM KESEHATAN
Sejarah Hukum Kesehatan
1. Sejak 1970 berkembang di as dan negeri belanda
2. Mulai diperkenalkan di indonesia di ui th. 1982
3. Diperkenalkan melalui Code Hammurabi 1689 SM “If the doctor performs a major
operation or cure a sick eye, he shall receive ten shekels of silver. if the patient as
freed man, he shall pay five shekels. if he is a slave, the his master shall pay two
shekels on his behalf, but if the patient lost his live or an eye in operation, the
doctor’s hand were cut off. if the patient was a slave, the doctor was only bound to
make good the loss by getting the owner a new slave.”
“Jika dokter melakukan operasi besar atau menyembuhkan mata yang sakit, dia
akan menerima sepuluh syikal perak. jika pasien sebagai orang yang dibebaskan,
dia harus membayar lima syikal. jika ia seorang budak, majikannya harus
membayar dua syikal atas namanya, tetapi jika pasien kehilangan nyawa atau
mata dalam operasi, tangan dokter akan dipotong. jika pasien adalah seorang
budak, dokter hanya terikat untuk memperbaiki kerugian dengan mendapatkan
pemilik budak baru”
Di awal tahun 1981, Dari. S, seorang dokter Puskesmas Wedarijaksa, Kabupaten
Jawa Tengah, diadili di P.N. Pati, karena pasiennya ny. Rukmini meninggal dunia
karena kejutan anfilatik akibat reaksi alergi dari suntikan streptomycin (pasal 359
kuhp). P.N. Pati tanggal 1 september 1981 memutuskan menghukum Dari. S 3 bulan
penjara dengan masa percobaan 10 bulan. Di pengadilan tinggi dengan putusannya
tanggal 18 mei 1982 menguatkan putusan P.N. Di tingkat kasasi MA membebaskan
Dari. S dengan pertimbangan penyuntikan sterptomycin itu sulit dihindarkan dan hal
ini dapat merenggut nyawa pasien dalam waktu yang sangat singkat”

Definisi Hukum Kesehatan


health law can be defined as the body of legal rules that relates directly to health and
the application of general civil, administrative, and penal law in health care. the specific
rules for individual and social right in health care included in the first part of this
definition; the second part sees to the connection between health care and general
law. health law with its particular subject is a specialized branch of law and
simultaneously it is a part of law in general. general law principles and rules apply to
health care. health law belongs to the family of law”

Sumber Hukum Kesehatan


1.Pedoman internasional misalnya konferensi Helsinki 1964 tentang PTM.
2.Hukum kebiasaan misalnya kodeki  izin operasi dalam bentuk tertulis untuk PTM.
3.Yurisprudensi
4.Hukum Otonom
5.Ilmu
6.Literatur

HUKUM KEDOKTERAN
Definisi Hukum Kedokteran
• Bagian dari hukum kesehatan yang meliputi ketentuan yang berhubungan langsung
dengan pelayanan medis dan terbagi atas :
1. Hukum kedokteran dalam arti luas (medical law)
yaitu segala ketentuan medic yang berkaitan dengan pelayanan medis baik
perawat, bidan, dokter gigi, dan laboratorium
2. Hukum kedokteran dalam arti sempit
yaitu bagian hukum kedokteran yang hanya berhubungan dengan dokter pasien
saja.
Hukum kedokteran secara terminologi as medicine is the art of the diagnosis and
treatment of the diseases and the maintenance of health.hukum kedokteran meliputi
ketentuan yang berhubungan langsung dengan pelayanan medis.
Dapat dikatakan hukum kedokteran merupakan hukum kesehatan dalam arti sempit.
hukum kedokteran sediri dapat dibedakan dalam
(1). hukum kedokteran dalam arti luas (medical law) yaitu segala ketentuan medik
yang berkaitan dengan pelayanan medis baik perawat, bidan, dokter gigi, dan
laboratorium
(2)hukum kedokteran dalam arti sempit yaitu bagian hukum kedokteran yang hanya
berhubungan dengan profesi dokter saja. Empat kata kunci dari diagnosis dalam dunia
kedokteran
Anatomi berkaitan dengan struktur, apa yang ada di sana,
Fisiologio/faal yakni bagmana struktur tersebut bekerja,
Fatologi , apa kelainan dari sisi anatomi dan faalnya,
Psikologi yakni pikiran dan perilaku.
Seorang dokter juga harus menyadari arti sehat dari pandangan pasien. Artinya
konteks sosial politik dari pasien mengenai keluarga, pekerjaan, tingkat stress,
kepercayaannya harus pula turut dipertimbangkan dan terkadang dapat menjadi
petunjuk dalam kepentingan membangun diagnosis dan perawatan beriikutnya.

KEDOKTERAN FORENSIK
Dulu disebut ilmu kedokteran kehakiman merupakan disiplin ilmu kedokteran
yang peranannya membantu hakim atau proses peradilan.
• Tujuan utama ilmu ini adalah untuk proses penegakan hukum dan keadilan.
• Yang diperiksa oleh dokter forensik adalah “benda bukti” yang berbentuk manusia
hidup atau mati jadi sama sekali bukan pasien.
• Pemeriksaan ini dilakukan atas perintah undang-undang.
Subjek yang diperiksa adalah korban hidup pada kasus penganiayaan, selain
identitas korban perlu diberikan kejelasan perihal jenis luka dan jenis kekerasan serta
kualifikasi luka.
Dalam kasus kejahatan seks, informasi yang diperlukan adalah ada tidaknya
tanda-tanda persetubuhan, tanda-tanda kekerasan, perkiraan umur, dan perlu
tidaknya korban untuk dikawini. Visum et rivertum dapat diartikan sebagai keterangan
ahli atau surat. Suatu visum et rivertum harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Surat visum et rivertum hanya boleh dibuat oleh pihak yang diberi wewenang sesuai
dengan kuhap, dalam hal ini pihak penyidik.
b. Visum et rivertuma psikiatrik, dimana barang bukti atau objek yang diperiksa adalah
pelaku tindak pidana, dibuat bila hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
tersebut memerlukannya untuk dapat mengetahui sejauhmana pelaku dapat
bertanggungjawab atas perbuatannya yang telah dilakukannya.kasus atau objek
yang diperiksa oleh dokter yang bersangkutan misalnya :
Barang bukti yang diperiksa adalah mayat yang diduga atau diketahui merupakan
akibat dari suatu tindak pidana maka informasinya menyangkut:
• menentukan identitas
• memperkirakan saat kematian
• menentukan sebab kematian
• menentukan/memperkirakan cara kematian
Kasus khusus diperlukan informasi tentang:
• Pada kasus penembakan apakah benar luka pada korban adalah luka tembak.
• Pada kasus penusukan, jenis senjata dan perkiraan lebarnya luka
• Pada kasus pembunuhan anak apakah dialhirkan hidup atau lahir mati, ada
tidaknya tanda-tanda perawatan, maturitas atau viabilitas
• Pada kasus pengeroyokan, jenis kekerasan dan jenis luka
• Pada kasus kecelakaan lalu lintas , penyebab terjadinya kecelakaan dilihat dari sisi
korban.

HUKUM PENYAKIT WABAH


4 upaya pemerintah indonesia mencegah masuknya virus corona
1. Thermo Scanner
Pemerintah telah mengaktifkan 135 unit thermo scanner di pintu-pintu
kedatangan internasional di berbagai bandara yang memungkinkan warga asing
masuk ke indonesia. dengan alat thermo scanner tersebut, petugas dapat
mengetahui tingkat suhu tubuh seseorang. sehingga, dapat diketahui apa
penyebab tubuh mereka tinggi. tidak hanya itu, sejumlah mekanisme pemeriksaan
juga telah disiapkan dan akan dikenakan pada setiap pendatang yang tiba di
indonesia.larangan terbang
2. Pelarangan Penerbangan 2 Maskapai
Maskapai Indonesia, yakni Lion Air dan Sriwijaya Air, dengan tujuan Wuhan,
Provinsi Hubei, China yang menjadi pusat persebaran wabah infeksievakuasi WNI
3. Melakukan evakuasi WNI yang berada di wilayah krisis.
Wilayah krisis yang dimaksud adalah kota wuhan dan sekitarnya. namun upaya
ini masih terkendala beberapa hal, salah satunya adalah wilayah wuhan yang
masih diisolasi oleh pemerintah china.

Peraturan Perundang – Undangan Mengenai Penyakit Menular


Uu No. 14 Tahun 1984
Pasal 1 : Pengertian Wabah
Kejadian suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya secara
nyata meningkat daripada keadaan biasanya pada waktu dan daerah tertentu serta
dapat menimbulkan malapetaka
Pasal 2 : Tujuan Undang Undang Wabah
Melindungi penduduk dari malapetaka yang ditimbulkan wabah sedini mungkin untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
Pasal 5 : Upaya Penanggulangan Wabah
a. Penyelidikan epidemiologis
b. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi penderita termasuk tindakan
karantina
c. Pencegahan dan pengebalan
d. Pemusnahan penyakit
e. Penanganan jenazah akibat wabah
Permenkes No. 82 Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Penyakit Mneular
Pasal 8 :
a. Reduksi adalah percobaan angka kesakitan atau kematian akibat penyakit
menular tertentu agar penyakit meningkat secara bertahap.
b. Eliminasi adalah tantangan terhadap penyakit yang berkelanjutan di wilayah
tertentu.
c. Eradikasi adalah upaya pembasmian yang dilakukan secara berkelanjutan
melalui pemberantasan dan penghapusan untuk jenis penyakit menular khusus
yang tidak menjadi masalah kesehatan nasional.

Fatwa MUI No. 14 Tahun 2020 – Penyelenggaraan Ibadah Dalam Situasi Terjadi
Wabah Covid 19.
1. Setiap orang wajib melakukan ikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi setiap hal
yang diyakini dapat menyebabkannya terpapar penyakit, karena hal itu merupakan
bagian dari menjaga tujuan pokok beragama (al-dharuriyat al-khams).
2. Orang yang telah terpapar virus corona, wajib menjaga dan mengisolasi diri agar
tidak terjadi penularan kepada orang lain. baginya shalat jumat dapat diganti
dengan shalat zuhur di tempat kediaman, karena shalat jumat merupakan ibadah
wajib yang melibatkan banyak orang sehingga berpeluang terjadinya penularan
virus secara massal. baginya haram melakukan aktifitas ibadah sunnah yang
membuka peluang terjadinya penularan, seperti jamaah shalat lima waktu/ rawatib,
shalat tarawih dan ied di masjid atau tempat umum lainnya, serta menghadiri
pengajian umum dan tabligh akbar.
3. Orang yang sehat dan yang belum diketahui atau diyakini tidak terpapar covid-19,
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal ia berada di suatu kawasan yang potensi penularannya tinggi atau
sangat tinggi berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang maka ia boleh
meninggalkan shalat jumat dan menggantikannya dengan shalat zuhur di tempat
kediaman, serta meninggalkan jamaah shalat lima waktu/rawatib, tarawih, dan ied
di masjid atau tempat umum lainnya.
b. Dalam hal ia berada di suatu kawasan yang potensi penularannya rendah
berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang maka ia tetap wajib menjalankan
kewajiban ibadah sebagaimana biasa dan wajib menjaga diri agar tidak terpapar
virus corona, seperti tidak kontak fisik langsung (bersalaman, berpelukan, cium
tangan), membawa sajadah sendiri.

UU No.24 Tahun 2007 – Penanggulangan Bencana


Fatwa Mui No. 14 Tahun 2020 – Penyelenggaraan Ibadah Dalam Situasi Terjadi
Wabah Covid 19.
1.Pengurusan jenazah (tajhiz janazah) terpapar covid-19, terutama dalam
memandikan dan mengkafani harus dilakukan sesuai protokol medis dan dilakukan
oleh pihak yang berwenang, dengan tetap memperhatikan ketentuan syariat.
sedangkan untuk menshalatkan dan menguburkannya dilakukan sebagaimana
biasa dengan tetap menjaga agar tidak terpapar covid-19.
2. Umat islam agar semakin mendekatkan diri kepada allah dengan memperbanyak
ibadah, taubat, istighfar, dzikir, membaca qunut nazilah di setiap shalat fardhu,
memperbanyak shalawat, memperbanyak sedekah, dan senantiasa berdoa kepada
allah swt agar diberikan perlindungan dan keselamatan dari musibah dan
marabahaya (doa daf’u al-bala’), khususnya dari wabah covid-19.
3. Tindakan yang menimbulkan kepanikan dan/atau menyebabkan kerugian publik,
seperti memborong dan menimbun bahan kebutuhan pokok dan menimbun masker
hukumnya haram.

HUKUM KETENAGAKERJAAN DAN K3


Berdasarkan Uu No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan :
Pengertian
a. Tenaga kerja adl setiap org yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan atau jasa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk masyarakat.
b. Pekerja adalah setiap orang yang melakukan aktivitas dengan menerima upah atau
imbalan dl bentuk lain
c. Angkatan Kerja (Labor Force) :
 selama seminggu yang lalu sebelum waktu pencacahan pendidikan mempunyai
pekerjaan
 Punya pekerjaan tetap sementara tidak bekerja karena sesuatu sebab seperti cuti,
menunggu panen dll
d. Penganggur Terbuka (open unemployment)
 Belum mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan
 Sudah pernah bekerja tetap karena sesuatu hal berhenti/diberhentikan dan sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan.
Yang dibebas tugaskan baik akan dipanggil atau tidak tapi berusaha mendapatkan
pekerjaan perlindungan hukum tenaga kerja perempuan
a. perempuan yang berumur kurang dari 18 thn dilarang dipekerjakan ant. pkl 23.00 -
07.00.
b. pengusaha dilarang mempekerjakan pekerja perempuan hamil yang menurut ket.
dokter berbahaya bagi kes dan keselamatan kandungannya maupun dirinya apabila
bekerja antara. pkl 23.00-07.00.
c. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja perempuan antara. pkl 23.00 - 07.00
wajib
• Memberikan makanan dan minuman bergizi
• Menjaga kesusilaan dan keamanan selama di tempat kerja.
d. Pengusaha wajib menyediakan angkutan antar jemput bagi pekerja perempuan
yang berangkat dan pulang bekerja antara, pkl 23.00 - 05.00.
e. Pekerja perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit dan memberitahukan
kepada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu
haid.perlindungan hukum tenaga kerja perempuan
f. Pekerja perempuan berhak memperoleh istirahat se lama 1.5 bln sebelum saatnya
melahirkakn dan 1.5 bln sesdh melahirkan menurut perhit dokter kandungan atau
bidan.
g. Pekerja perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak meperoleh
istirahat 1,5 bulan atau sesuai dengan surat keterangan Dokter atau bidan pekerja
perempuan yang anaknya masih menyusui hrs diberi kesempatan sepatutnya
untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja
a. 7 jam per hari, 40 jam perminggu untuk. 6 hari kerja
b. 8 jam per hari, 40 jam per minggu untuk 5 hari kerja
c. nNaker bekerja 4 jam terus menerus istirahat ½ jam

Arti Lambang K3
Arti (makna) Tanda Palang :bebas dari kecelakaan
dan penyakit akibat kerja (pak)
• Arti (Makna) Roda Gigi :bekerja dengan
kesegaran jasmani dan rohani
• arti (makna) warna putih :bersih dan suci
• arti (makna) warna hijau :selamat, sehat dan
sejahtera
• arti (makna) 11 (sebelas) gerigi roda :sebelas
bab dalam undang-undang no 1 tahun 1970
“ Bentuk lambang berupa palang
tentang keselamatan kerja
berwarna hijau dengan roda
bergerigi sebelas dengan warna
Tujuan k3 :
dasar putih”
1. Melindungi dan menjamin keselamatan naker
dan org lain ditempat kerja
2. menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien
lindungi dan menjamin keselamatan naker dan org lain ditempat kerja
3. meningkatkan kesejahteraan produktivitas nasional
1. Code Of Hammurabi Abad Ke 17 SM
Hukuman bag1 ahli bangunan yang telah membangun rumah dan bangunannya
telah mendatangkan malapetaka pada pemilik bangunan dan keluarganya.
 Awalnya inisiatif perseorangan
 Secara besar-besaran setlh terjadinya rev. industri
 Terbatas pada pengurangan jam kerja perlindungan jam kerja dan kesehatan TKA
 Mengarah kepada keselamatan kerja ketika terjadi perge seran sentra-sentra
industri dari rumah ke pabrik
 Dampak negatif dari penggunaan alat canggih diuraikan bernardo ramazzini "de
morbis artificium diatriba 1700 PAK disebabkan penimbunan debu dalam paru-paru
Sebab-Sebab Kecelakaan Kerja
a. Semata-mata disebabkan oleh nasib manusia
b. Disebabkan faktor lingkungan kerja yang tidak aman (unsafe condition of work
environment)
c. Di samping disebabkan lingkungan kerja yang tadi juga faktor tindakan manusia
yang tidak aman( unsafe act)teori ini biasa disebut “teori domino'' dikemukakan H.W.
Heinrich tahun 1930 dalam buku “industrial accident prevention" prinsip utama teori
ini adalah :
 Kecepatan kerja sebagai akibat perbuatan yang tidak aman
 Pada setiap kecepatan yang menimbulkan cedera terdapat 5 faktor secara
berurutan digambarkan sebagai kartu domino sebagai upaya penanganan
keselamatan kerja di indonesia dimulai tahun 1847 sejalan dengan pemakaian mesin
uap untuk keperluan industri.
Hak Tenaga Kerja :
1. Meminta kepada pimpin pengurus perusahaan agar dilaksanakan semua syarat K3
2. Menyatakan keberatan melakukan pekerjaan bila syarat K3 serta alat perlindungan
diri yang diwajibkan tidak memenuhi persyaratan
3. Mendpatkan info tentang jenis dan sifat pekerjaan yang akan dilakukan (the right to
know),
4. Menolak pekerjaan yang dapat membahayakan K3 tenaga kerja yang bersangkutan
(the right to refuse hazardous work)
Kewajiban Tenaga Kerja :
1.Memberikan keterangan yang benar bila diminta pengawas ahli K3
2. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan
3. Memenuhi dan menta.ati persyaratan k3 yang berlaku di tempat kerja /perusahaan
Kewajiban Pengusaha :
1. Terhadap tenaga kerja yang baru bekerja
a. Menunjukkan dan menjelaskan ttg kondisi dan bahaya yang dapat timbul di tempat
kerja, semua alat pengamanan dan perlindungan diri yang d!hrs kan pengusaha
b. Memeriksakan kes baik fisik dan mental terrdp tenaga kerja yes
2. Terhadap tenaga kerja yang telah/sedang bekerja melakukan pembinaan :
1. pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja
 Dilakukan dokter perus sebelum tenaga kerja diterima melakukan pekerjaan
 Dimaksudkan agar tenaga kerja yang diterima berada dalam kondisi kes
setinggi-tingginya. Tidak menderita penyakit menular yang akan ditularkan
kepada tenaga kerja lainnya.
2. Pemeriksaan kesehatan berkala
 Dilakukan dokter perus pada waktu tertentu terhdtenaga kerja.
 Dimaksudkan untuk mempertahankan derajat kes tenaga kerja sesdh berada
dalam pekerjaannya serta kemungkinan adanya pengaruh dari pekerjaan
sedini mungkin
3. Pemeriksaan kesehatan khusus
 Dilakukan dokter perusahaan secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu
 Dimaksudkan untuk menilai adanya pengaruh-pengaru dari objek tertentu
terhadap tenaga kerja atau gol-gol tenaga kerja tertentu.

HUKUM KESEHATAN MASYARAKAT


Suatu studi kekuasaan hukum dan kewajiban negara, bekerjasama dengan
mitra-mitranya, untuk menjamin kondisi orang untuk sehat (seperti untuk
mengidentifikasi, mencegah, dan meringankan risiko kesehatan penduduk) dan
membatasi kekuasaan negara terhadap otonomi, privasi, kebebasan, kepemilikan,,
atau perlindungan kepentingan individu untuk kebaikan bersama.
7 Determinan Esensial Hukum Kesehatan Masyarakat
1. Pemerintah (government) bahwa aktivitas kesmas menjadi tanggungjawab utama
pemerintah.
2. Paksaan dan pembatasan kekuasaan (coercion and the limits on power) bhw
tenaga kesmas memiliki kekuasaan untuk memaksa individu dan urusan
perdagangan untuk melindungi masy. jadi berdsrkan ketentuan hukum membatasi
kekuasaan pemerintah ini
3. Sistem kesmas(public health sytem). lkm adalah pusat sist kes multisektoral. lbg ini
dapat bertindak sbg katalis untuk tindakan depart pem lainnya dan menstimulir,
mengkordinir, dan mengatur pelaku non pemerintah.
4.Kependudukan, kesehatan masyarakat berfokus pada kesehatan penduduk. Tentu
saja, tenaga kesehatan masyarakat peduli terhadap akses dan kualitas perawatan
medis, namun perhatian utama adalah menciptakan kondisi agar masyarakat
menjadi sehat.
5.Masyarakat; entitas lokal seperti gereja, organisasi kemasyarakatan, dan
kelompok advokasi kesehatan dapat memberikan kontribusi untuk kesehatan
tetangga. Keterlibatan Masyarakat dapat secara efektif mempromosikan kegiatan
yang kesehatan.
6. Pencegahan. Lapangan kesmas menekankan pencegahan penyakit dan cedera,
seperti yang dibedakan, banyak kegiatan yang paling ampuh kesmas berorientasi
pencegahan seperti vaksinasi, pendidikan kesehatan, peraturan seat belt.
7.Keadilan sosial, berpusat pada missi kesmas.
“Keadilan” membutuhkan pemerintahan yang adil dan kepastian hukum dan
memiliki 3 atribut penting yang relevan khusus untuk hkm kesmas yaitu non-
diskriminasi, prosedur yang adil, dan alokasi beban dan manfaat yang adil.

Anda mungkin juga menyukai