OLEH:
K011201188
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
RESUME ETIKA DAN HUKUM KESMAS
PERTEMUAN I - VII
Definisi Hukum
1. Menurut J. G. Holland (Pozgar, 1996)
“Laws are the very bulwarks of liberty : they define every man’s right and defend
the individual liberties of all men”
“Aturan adalah sebuah pertahanan kuat dari kebebasan : mereka menentukan
stiap hak manusia dan melawan kebebasan individu tiap manusia.”
2. Menurut Leopold Pospisil
Hukum adalah suatu aktivitas dalam rangka suatu kebudayaan yang
mempunyai fungsi pengawasan sosial untuk membedakan suatu aktivitas itu
dari aktivitas kebudayaan lain yang mempunyai tugas yang serupa dalam suatu
masyarakat seorang harus mencari 4 ciri dari hukum (attribute of law)
Kaidah Hukum
1. Kaidah hukum – kaidah sosial lainya
• Membebani hak dan kewajiban
• Sanksi lebih tegas dan konkritz
2. Tujuan hukum
• Teori etis keadilan (geny) - distributif dan commutatif
• Teori utilitis menjamin kebahagiaan yang terbesar bagi manusia yang
sebanyak-banyaknya (J.Bentham)
• Teori kombinasi
3. Sumber hukum
• Historis ditemukan / mengambil bahannya
• Sosiologis faktor yang menentukan isi hukum positif
• Filosofis
A) Asal teokratis : hukum kodariat (akal Manusia), mashaf historis (sarkum
masyarakat)
B) Kekuatan mengikat : memaksa, kesusilaan
• Formil cara hukum positif terjadi
4. Pembagian hukum
• Berdasarkan kriteria fungsi hukum : hukum materiel dan hukum formil.
• Berdasarkan isinya : hukum umum dan hukum khusus.
• Pembagian lain : hukum publik dan hukum privat.
• Hukum publik : keseluruhan yang mengatur kepentingan umum dan kepentingan
penguasa dengan warga negaranya, sifatnya memaksa misalnya hukum tata
negara, hukum administrasi negara, hukum pidana.
• Hukum Tata Negara : hukum yang mengatur bentuk organisasi, tugas dan
wewenang negara.
• Hukum Administrasi Negara : hukum yang mengatur hubungan antar lembaga
negara, antara lembaga negara dan masyarakat.
• Hukum Pidana : hukum yang menentukan perbuatan-perbuatan mana atau
siapa sajakah yang dapat dipidana serta sanksi - sanksi yang tersedia.
• Hukum Privat / Hukum Perdata : hukum yang mengatur dalam keluarga dan
hubungan pergaulan dalam masy. Sifatnya mengatur meski ada yang memaksa.
5. Kekuatan berlakunya hukum
• Berlaku secara yuridis.
• Berlaku secara sosiologis : teori kekuatan dan teori pengakuan.
• Berlaku secara filosofis.
6. Fungsi hukum
• Sarana pengendalian sosial (social control)
• Sarana untuk melakukan perubahan sosial (social engineering)
• Sebagai alat pemersatu (social integration)
7. Ketaatan hukum
• Bersifat compliance
• Bersifat identification
• Bersifat internalization
8. Sistem hukum
• Struktur hukum - profesionalisme
• Substansi hukum - komitmen
• Budaya hukum
9. Hukum sebagai intersubsistem
1. Subsystem fisik,
2. Subsystem biologis,
3. Subsystem politik,
4. Subsystem ekonomi,
5. Subsystem sosial,
6. Subsystem budaya,
7. Subsystem kesehatan,
8. Subsystem pertahanan dan keamanan,
9. (inter-) subsistem hokum
10. Efektivitas hukum
a. Peraturan
b. Fasilitas
c. Penegak hukum
d. Kesadaran hukum
• Pengetahuan tentang hukum
• Penghayatan fungsi hukum
• Ketaatan terhadap hukum
11. Asas – asas peraturan perundang-undangan
a. Tidak berlaku surut
b. Tidak dapat diganggu gugat
c. Adanya hirarki peraturan lebih tinggi dengan peraturan lebih rendah
• perobahan atau penghapusan
• isi
• peraturan pelaksanaan
d. Ketentuan khusus mengesampingkan ketentuan umum
e. Ketentuan belakangan membatalkan ketentuan sebelumnya
f. Masa keberlakuan : ditempatkan pada lembaga negara dan 30 hari
Hieararki dan tata urutan perundang – undangan
1. UUD 1945
2. TAP MPR
3. Undang –Undang / Perpu
4. Peraturan Pemerintah
5. Keppres
6. Peraturan Daerah
HUKUM KESEHATAN
Sejarah Hukum Kesehatan
1. Sejak 1970 berkembang di as dan negeri belanda
2. Mulai diperkenalkan di indonesia di ui th. 1982
3. Diperkenalkan melalui Code Hammurabi 1689 SM “If the doctor performs a major
operation or cure a sick eye, he shall receive ten shekels of silver. if the patient as
freed man, he shall pay five shekels. if he is a slave, the his master shall pay two
shekels on his behalf, but if the patient lost his live or an eye in operation, the
doctor’s hand were cut off. if the patient was a slave, the doctor was only bound to
make good the loss by getting the owner a new slave.”
“Jika dokter melakukan operasi besar atau menyembuhkan mata yang sakit, dia
akan menerima sepuluh syikal perak. jika pasien sebagai orang yang dibebaskan,
dia harus membayar lima syikal. jika ia seorang budak, majikannya harus
membayar dua syikal atas namanya, tetapi jika pasien kehilangan nyawa atau
mata dalam operasi, tangan dokter akan dipotong. jika pasien adalah seorang
budak, dokter hanya terikat untuk memperbaiki kerugian dengan mendapatkan
pemilik budak baru”
Di awal tahun 1981, Dari. S, seorang dokter Puskesmas Wedarijaksa, Kabupaten
Jawa Tengah, diadili di P.N. Pati, karena pasiennya ny. Rukmini meninggal dunia
karena kejutan anfilatik akibat reaksi alergi dari suntikan streptomycin (pasal 359
kuhp). P.N. Pati tanggal 1 september 1981 memutuskan menghukum Dari. S 3 bulan
penjara dengan masa percobaan 10 bulan. Di pengadilan tinggi dengan putusannya
tanggal 18 mei 1982 menguatkan putusan P.N. Di tingkat kasasi MA membebaskan
Dari. S dengan pertimbangan penyuntikan sterptomycin itu sulit dihindarkan dan hal
ini dapat merenggut nyawa pasien dalam waktu yang sangat singkat”
HUKUM KEDOKTERAN
Definisi Hukum Kedokteran
• Bagian dari hukum kesehatan yang meliputi ketentuan yang berhubungan langsung
dengan pelayanan medis dan terbagi atas :
1. Hukum kedokteran dalam arti luas (medical law)
yaitu segala ketentuan medic yang berkaitan dengan pelayanan medis baik
perawat, bidan, dokter gigi, dan laboratorium
2. Hukum kedokteran dalam arti sempit
yaitu bagian hukum kedokteran yang hanya berhubungan dengan dokter pasien
saja.
Hukum kedokteran secara terminologi as medicine is the art of the diagnosis and
treatment of the diseases and the maintenance of health.hukum kedokteran meliputi
ketentuan yang berhubungan langsung dengan pelayanan medis.
Dapat dikatakan hukum kedokteran merupakan hukum kesehatan dalam arti sempit.
hukum kedokteran sediri dapat dibedakan dalam
(1). hukum kedokteran dalam arti luas (medical law) yaitu segala ketentuan medik
yang berkaitan dengan pelayanan medis baik perawat, bidan, dokter gigi, dan
laboratorium
(2)hukum kedokteran dalam arti sempit yaitu bagian hukum kedokteran yang hanya
berhubungan dengan profesi dokter saja. Empat kata kunci dari diagnosis dalam dunia
kedokteran
Anatomi berkaitan dengan struktur, apa yang ada di sana,
Fisiologio/faal yakni bagmana struktur tersebut bekerja,
Fatologi , apa kelainan dari sisi anatomi dan faalnya,
Psikologi yakni pikiran dan perilaku.
Seorang dokter juga harus menyadari arti sehat dari pandangan pasien. Artinya
konteks sosial politik dari pasien mengenai keluarga, pekerjaan, tingkat stress,
kepercayaannya harus pula turut dipertimbangkan dan terkadang dapat menjadi
petunjuk dalam kepentingan membangun diagnosis dan perawatan beriikutnya.
KEDOKTERAN FORENSIK
Dulu disebut ilmu kedokteran kehakiman merupakan disiplin ilmu kedokteran
yang peranannya membantu hakim atau proses peradilan.
• Tujuan utama ilmu ini adalah untuk proses penegakan hukum dan keadilan.
• Yang diperiksa oleh dokter forensik adalah “benda bukti” yang berbentuk manusia
hidup atau mati jadi sama sekali bukan pasien.
• Pemeriksaan ini dilakukan atas perintah undang-undang.
Subjek yang diperiksa adalah korban hidup pada kasus penganiayaan, selain
identitas korban perlu diberikan kejelasan perihal jenis luka dan jenis kekerasan serta
kualifikasi luka.
Dalam kasus kejahatan seks, informasi yang diperlukan adalah ada tidaknya
tanda-tanda persetubuhan, tanda-tanda kekerasan, perkiraan umur, dan perlu
tidaknya korban untuk dikawini. Visum et rivertum dapat diartikan sebagai keterangan
ahli atau surat. Suatu visum et rivertum harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Surat visum et rivertum hanya boleh dibuat oleh pihak yang diberi wewenang sesuai
dengan kuhap, dalam hal ini pihak penyidik.
b. Visum et rivertuma psikiatrik, dimana barang bukti atau objek yang diperiksa adalah
pelaku tindak pidana, dibuat bila hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
tersebut memerlukannya untuk dapat mengetahui sejauhmana pelaku dapat
bertanggungjawab atas perbuatannya yang telah dilakukannya.kasus atau objek
yang diperiksa oleh dokter yang bersangkutan misalnya :
Barang bukti yang diperiksa adalah mayat yang diduga atau diketahui merupakan
akibat dari suatu tindak pidana maka informasinya menyangkut:
• menentukan identitas
• memperkirakan saat kematian
• menentukan sebab kematian
• menentukan/memperkirakan cara kematian
Kasus khusus diperlukan informasi tentang:
• Pada kasus penembakan apakah benar luka pada korban adalah luka tembak.
• Pada kasus penusukan, jenis senjata dan perkiraan lebarnya luka
• Pada kasus pembunuhan anak apakah dialhirkan hidup atau lahir mati, ada
tidaknya tanda-tanda perawatan, maturitas atau viabilitas
• Pada kasus pengeroyokan, jenis kekerasan dan jenis luka
• Pada kasus kecelakaan lalu lintas , penyebab terjadinya kecelakaan dilihat dari sisi
korban.
Fatwa MUI No. 14 Tahun 2020 – Penyelenggaraan Ibadah Dalam Situasi Terjadi
Wabah Covid 19.
1. Setiap orang wajib melakukan ikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi setiap hal
yang diyakini dapat menyebabkannya terpapar penyakit, karena hal itu merupakan
bagian dari menjaga tujuan pokok beragama (al-dharuriyat al-khams).
2. Orang yang telah terpapar virus corona, wajib menjaga dan mengisolasi diri agar
tidak terjadi penularan kepada orang lain. baginya shalat jumat dapat diganti
dengan shalat zuhur di tempat kediaman, karena shalat jumat merupakan ibadah
wajib yang melibatkan banyak orang sehingga berpeluang terjadinya penularan
virus secara massal. baginya haram melakukan aktifitas ibadah sunnah yang
membuka peluang terjadinya penularan, seperti jamaah shalat lima waktu/ rawatib,
shalat tarawih dan ied di masjid atau tempat umum lainnya, serta menghadiri
pengajian umum dan tabligh akbar.
3. Orang yang sehat dan yang belum diketahui atau diyakini tidak terpapar covid-19,
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal ia berada di suatu kawasan yang potensi penularannya tinggi atau
sangat tinggi berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang maka ia boleh
meninggalkan shalat jumat dan menggantikannya dengan shalat zuhur di tempat
kediaman, serta meninggalkan jamaah shalat lima waktu/rawatib, tarawih, dan ied
di masjid atau tempat umum lainnya.
b. Dalam hal ia berada di suatu kawasan yang potensi penularannya rendah
berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang maka ia tetap wajib menjalankan
kewajiban ibadah sebagaimana biasa dan wajib menjaga diri agar tidak terpapar
virus corona, seperti tidak kontak fisik langsung (bersalaman, berpelukan, cium
tangan), membawa sajadah sendiri.
Arti Lambang K3
Arti (makna) Tanda Palang :bebas dari kecelakaan
dan penyakit akibat kerja (pak)
• Arti (Makna) Roda Gigi :bekerja dengan
kesegaran jasmani dan rohani
• arti (makna) warna putih :bersih dan suci
• arti (makna) warna hijau :selamat, sehat dan
sejahtera
• arti (makna) 11 (sebelas) gerigi roda :sebelas
bab dalam undang-undang no 1 tahun 1970
“ Bentuk lambang berupa palang
tentang keselamatan kerja
berwarna hijau dengan roda
bergerigi sebelas dengan warna
Tujuan k3 :
dasar putih”
1. Melindungi dan menjamin keselamatan naker
dan org lain ditempat kerja
2. menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien
lindungi dan menjamin keselamatan naker dan org lain ditempat kerja
3. meningkatkan kesejahteraan produktivitas nasional
1. Code Of Hammurabi Abad Ke 17 SM
Hukuman bag1 ahli bangunan yang telah membangun rumah dan bangunannya
telah mendatangkan malapetaka pada pemilik bangunan dan keluarganya.
Awalnya inisiatif perseorangan
Secara besar-besaran setlh terjadinya rev. industri
Terbatas pada pengurangan jam kerja perlindungan jam kerja dan kesehatan TKA
Mengarah kepada keselamatan kerja ketika terjadi perge seran sentra-sentra
industri dari rumah ke pabrik
Dampak negatif dari penggunaan alat canggih diuraikan bernardo ramazzini "de
morbis artificium diatriba 1700 PAK disebabkan penimbunan debu dalam paru-paru
Sebab-Sebab Kecelakaan Kerja
a. Semata-mata disebabkan oleh nasib manusia
b. Disebabkan faktor lingkungan kerja yang tidak aman (unsafe condition of work
environment)
c. Di samping disebabkan lingkungan kerja yang tadi juga faktor tindakan manusia
yang tidak aman( unsafe act)teori ini biasa disebut “teori domino'' dikemukakan H.W.
Heinrich tahun 1930 dalam buku “industrial accident prevention" prinsip utama teori
ini adalah :
Kecepatan kerja sebagai akibat perbuatan yang tidak aman
Pada setiap kecepatan yang menimbulkan cedera terdapat 5 faktor secara
berurutan digambarkan sebagai kartu domino sebagai upaya penanganan
keselamatan kerja di indonesia dimulai tahun 1847 sejalan dengan pemakaian mesin
uap untuk keperluan industri.
Hak Tenaga Kerja :
1. Meminta kepada pimpin pengurus perusahaan agar dilaksanakan semua syarat K3
2. Menyatakan keberatan melakukan pekerjaan bila syarat K3 serta alat perlindungan
diri yang diwajibkan tidak memenuhi persyaratan
3. Mendpatkan info tentang jenis dan sifat pekerjaan yang akan dilakukan (the right to
know),
4. Menolak pekerjaan yang dapat membahayakan K3 tenaga kerja yang bersangkutan
(the right to refuse hazardous work)
Kewajiban Tenaga Kerja :
1.Memberikan keterangan yang benar bila diminta pengawas ahli K3
2. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan
3. Memenuhi dan menta.ati persyaratan k3 yang berlaku di tempat kerja /perusahaan
Kewajiban Pengusaha :
1. Terhadap tenaga kerja yang baru bekerja
a. Menunjukkan dan menjelaskan ttg kondisi dan bahaya yang dapat timbul di tempat
kerja, semua alat pengamanan dan perlindungan diri yang d!hrs kan pengusaha
b. Memeriksakan kes baik fisik dan mental terrdp tenaga kerja yes
2. Terhadap tenaga kerja yang telah/sedang bekerja melakukan pembinaan :
1. pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja
Dilakukan dokter perus sebelum tenaga kerja diterima melakukan pekerjaan
Dimaksudkan agar tenaga kerja yang diterima berada dalam kondisi kes
setinggi-tingginya. Tidak menderita penyakit menular yang akan ditularkan
kepada tenaga kerja lainnya.
2. Pemeriksaan kesehatan berkala
Dilakukan dokter perus pada waktu tertentu terhdtenaga kerja.
Dimaksudkan untuk mempertahankan derajat kes tenaga kerja sesdh berada
dalam pekerjaannya serta kemungkinan adanya pengaruh dari pekerjaan
sedini mungkin
3. Pemeriksaan kesehatan khusus
Dilakukan dokter perusahaan secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu
Dimaksudkan untuk menilai adanya pengaruh-pengaru dari objek tertentu
terhadap tenaga kerja atau gol-gol tenaga kerja tertentu.