NIM : K011201188
Untuk mengatasi masalah ini, pastilah dibutuhkan intevensi dari pemerintah. Bentuk
intervensi tersebut dibagi menjadi dua kategori yaitu intervensi spesifik dan intervensi
sensitive. Intervensi spesifik adalah kegiatan yang diaksanakan untuk menatasi penyebab
langsung terjadinya stunting. Sedangkan intervensi sensitive yaitu kegiatan yang
dilaksanakan ntuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadinya stunting.
Intervensi tersebt diwujudkan dalam adanya srategi nasional dalam upaya percepatan
penurunan stuting di Indonesia. Strategi nasional ini diwujudkan dalam langkah – langkah
berupa lima pilar yang berisikan kegiatan untuk percepatann penurunan stunting dalam
rangka pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan melaluui pencapaian target nasional
prevalensi stuntingyang diukur pada anak berusia lima tahun.
Dalam pelaksanaan ini, terdapat beberapa kelompok sasaran, yang meliputi remaja,
calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0 – 59 bulan.
Adapun kelima pilar yang dimaksud dalam upaya percepatan penurunan stunting antara lain
yaitu :
a. Peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di kementrian/lembaga, pemda
provinsi, pemda Kab/Kota, dan Pemda desa.
b. Peningkatan omunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat
c. Peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitive di
kementrian/lembaga, pemda provinsi, pemda Kab/Kota, dan Pemda desa.
d. Peningkatan ketahanan pangan dna gizi pada tingkat individu, keluarga, dan
masyarakat, serta
e. Penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi.
Selain kelima pilar yang dijelaskan tersbut, pada PERBAN dijelaskan pula mengenai rencana
aksi yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko stunting, antara lain meliputi :