net/publication/361363566
CITATIONS READS
0 11
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Lisa Natalia on 17 June 2022.
LISA
(20191221086)
APRIL 2022
TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentag stress kerja, sumber dan solusinya.
Makalah ini didasarkan atas studi literature dari sumber-sumber yang tersedia di google, dan
LITERATUR
Stres Pada saat bekerja dapat memengaruhi siapa saja dan bisa dipicu oleh apa saja.
Padamumnya, stres diakibat karena kerja seseorang tidak dapat memenuhi tuntutan atau
kebutuhan dari pekerjaannya. Terlalu banyak yang harus dilakukan, kurangnya waktu,
kurangnya informasi, dan kurangnya sumber daya untuk menuntaskan pekerjaan yang
meraka lakukan.
Di Amerika Serikat lebih dari satu pertiga pekerja menyatakan telah mengalami penambahan
beban kerja. Mereka bekerja dengan waktu yang lebih panjang dan kurangnya jam istirahat
makan siang yang lebih pendek agar pekerjaan bisa selesai. Akibatnya, pekerja mulai
mengalami banyak gejala stres secara fisik maupun mental. Dalam hal ini, stres bukan hanya
Stres merupakan bencana yang ada didalam perusahaan. Stres juga salah satu risiko
psikososial di tempat kerja yang penanganannya lebih sulit dibandingkan masalah kesehatan.
Stres diimplikasikan sebagai faktor penyebab dari terlalu banyaknya pekerjaan yang dituntut
untuk selesai pada waktu yang diinginkan oleh peruahan. Yang jelas, stres berdampak
definisi stres adalah suatu keadaan yang bersifat internal karena oleh tuntutan fisik
(badan), lingkungan, dan situasi social yang berpotensi merusak dan tidak terkontrol.
Keadaan ini dapat menghambat kegiatan aktivitas sehari-hari termasuk saat bekerja.
Selanjutnya, stres kerja didefinisikan sebagai suatu keadaan yang timbul dalam
interaksi di antara karyawan dan pekerjaan, Juga definisi stres kerja merupakan
rangsangan eksternal yang mengganggu fungsi mental, fisik, dan kimiawi dalam tubuh
individu.stres kerja adalah sebuah konsep yang terus menerus bertambah karena jika
meningkatnya permintaan tuntutan kerja maka potensi stres kerja juga semakin
2. FAKTOR STRESS
Pada dasarnya, stres dapat terjadi di mana saja, termasuk pada saat berada di tempat
kerja. Stres pada saat bekerja ini amat mengganggu produktivitas karyawan, sehingga
juga bisa berdampak bagi perusahaan. Sejatinya sih, tempat kerja yang baik dapat
Enggak sedikit orang yang merasa kalau dirinya tak mendapatkan rekan kerja
kerja di kantor.
Meski pikiran semrawut, tapi cobalah untuk tetap menjaga emosi diri. Sebab,
faktor pemicu stres saat bekerja juga bisa dikarenakan hal ini. Jangan sampai
kemarahan ini menyebar di kantor dan diperlihatkan pada rekan atau atasan.
Bila dirimu tak bisa menstabilkan emosi dengan baik, tandanya bahwa dirimu
karyawan kewalahan.
Faktor pemicu stres saat bekerja juga bisa karena hal yang terbilang sepele.
Seoang pekerja dipekerjakan pada saat di luar jam kantor. Misalnya pada saat
sedang libur para pekerja tetap diberikan tugas diluar jam kantor.Namun,
untuk seseorang yang posisinya sebagai staf atau karyawan, kadang kala
merasa tidak enak untuk mengabaikan pesan dari atasannya. Apalagi bila berisi
d. Masalah Personal
pemicu stres saat bekerja juga bisa karena faktor eksternal yang memicu
e. Lingkungan Pekerjaan
Kadang kala atasan atau rekan kerja yang tak mendukung atau kompetisi
internal bisa membuat lingkungan kerja jadi tak nyaman. Sebab, adanya
tekanan yang tidak sesuai dengan kapasitas dari karyawan, memang terbukti
Agar stres tidak hadir terus-menerus dan membuat kita lupa bahagia, ada beberapa
adalah hal yang penting untuk mengurangi stres dalam pekerjaan. Dengan begitu, kita
juga dapat memperhitungkan berapa lama waktu yang Anda perlukan untuk
Bagi sebagian orang, berbicara dengan atasan atau melakukan sesi curhat kecil
terkadang merupakan hal yang agak canggung. Tapi, cobalah bicarakan mengenai
stres yang Anda alami kepada atasan. kita juga berhak untuk menolak atau
mengatakan tidak pada atasan, jika merasa beban yang diberikan sudah melewati
batas kemampuan, atau bahkan beban pekerjaan yang diberikan di luar dari tanggung
jawab pekerjaan.
Beban atau target pekerjaan tidak jarang membuat seseorang menjadi stres. Bahkan,
tidak jarang hal ini berdampak dan menimbulkan masalah lain di kehidupan pribadi.
Jika Anda merasa diri Anda sudah berada di tahap ini, cobalah untuk mengistirahatkan
diri Anda sejenak. Lupakan pekerjaan sejenak dan carilah hiburan yang dapat
Mungkin kita merasa bahwa meditasi atau yoga bukanlah gaya kita. Tapi tidak ada
salahnya melakukan aktivitas ini. Meditasi dapat memberikan efek positif bagi
KESIMPULAN
1. Kinerja merupakan pencapaian seorang karyawan yang ditunjukkan melalui kualitas hasil
kerja, kuantitas hasil kerja, keterampilan kerja, fokus terhadap konsumen, komunikasi,
2. Kepuasan kerja adalah perasaan senang atau tidak senang karyawan terhadap pekerjaan
itu sendiri, gaji/ pembayaran, pengawasan, rekan kerja dan kesempatan untuk maju.
3. Stres kerja adalah reaksi fisiologis/ fisik (sakit kepala, rasa panas dingin, peningkatan detak
jantung, berkeringat), dan reaksi perilaku (perubahan kebiasaan makan, gangguan tidur.
SARAN
1. Perusahaan sebaiknya melakukan penilaian kinerja secara rutin sehingga karyawan dapat
mengevaluasi kelebihan dan kekurangan dirinya sehingga dapat ditindaklanjuti untuk mencari
solusi maupun sebagai dasar promosi. Penilaian kinerja secara reguler juga untuk mengetahui
seberapa besar kinerja perusahaan yang dapat digunakan untuk kemajuan perusahaan.
2. Perusahaan sebaiknya dapat memperjelas cara mendapatkan kesempatan untuk maju
salah satunya dapat melalui prestasi karyawan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja
para karyawan.
karyawan sehingga kinerja karyawan dapat terus meningkat yang nantinya akan membantu
karyawan bekerja melebihi jam kerjanya (lembur). Hal ini akan mendorong karyawan lebih
Griffin, Ricky W. & Moorhead, Gregory. 2016. Organizational Behavior. Boston: Houghtton
Muhlin Company.
Harahap, Sofyan Safri, 2016, Manajemen Kontemporer, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Jones, Gareth R. George, Jennifer M.. 2014. Contemporary Management. Global Edition.
McGrall
Hill.
Lipshitz R, & Strauss O., 2017, Copy with Uncertainty: A Naturalistic Decision Making Analysis,
Mohr, Lawrence B. 2012. Explaining Organiztion Behavior. San Fransisco: Jossey – Bass
Publishers
Palazzeschi, Letizia. Bucci, Ornella, and Di Fabio, Annamaria. 2018. Re-thinking Innovation in
Radel, Juergen. 2017. Organizational Change and industry 4.0 (id4). A perspective on possible
future challenges for Human Resources Management. Industrie von Morgen. November.
Anis Rahmawati Ningrum, Sentot Imam Wahjono*, Andi Wardhana, Noer Choidah 2021.
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Siantar
Top, Tbk di Sidoarjo. Isoquant: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. DOI
Wahjono, Sentot Imam. Marina, Anna. Rahim, Abdul Rahman. Rasulong, Ismail. Indrayani, Tri
Irfa.
2020. Perilaku Organisasi, di era revolusi industri 4.0. Penerbit RajaGrafindo Perkasa,
Wahjono, Sentot Imam. 2009. Perilaku Organisasi. Graha Ilmu Publisher, Yogyakarta, ISBN No.
978-979-
Wahjono, Sentot Imam. 2022. Perilaku Organisasi Kontemporer, Bahan Ajar Perilaku
Organisasi 1.
Penerbit: ResearchGate.
https://www.researchgate.net/publication/359992792_PERILAKU_ORGANISASI_KONTEMP
ORE