Anda di halaman 1dari 3

PERBANDINGAN STRESS KERJA TERHADAP

KARYAWAN A DAN B

DI SUSUN OLEH :

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS EKONOMI, ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

MEI 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Makalah perbandingan stress kerja terhadap karyawan a dan b ”. Selain sebagai referensi
dan menambah wawasan, makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kesehatan
Mental Program Studi Psikologi Semester 6 Fakultas Ilmu Ekonomi Ilmu Sosial Dan
Humaniora Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Andhita Dyorita Khoiryasdien, S.Psi, M.Psi,
Psikolog. selaku dosen mata kuliah Kesehatan Mental Setting Organisasi dalam Psikologi
kelas B. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengajar Mata Kuliah Kesehatan
Mental Setting Organisasi dalam Psikologi yang telah membimbing kami dan memberikan
materi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan.

Yogyakarta, 9 Mei 2022

PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stres dapat terjadi pada setiap individu/manusia dan pada setiap waktu, karena
stress merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dihindarkan.
Manusia akan cenderung mengalami stres apabila ia kurang mampu menyesuaikan
antara keinginan dengan kenyataan yang ada, baik kenyataan yang ada di dalam
maupun di luar dirinya.

Secara umum stres sering diartikan sebagai kondisi tegang yang tidak
menyenangkan, karena seseorang secara subjektif merasa ada sesuatu yang
membebaninya. Menurut Robbins (2006) stres kerja karyawan adalah kondisi yang
muncul dari interaksi antara manusia dan pekerjaan serta dikarakteristikkan oleh
perubahan manusia yang memaksa mereka untuk menyimpang dari fungsi normal
mereka. Suprihanto dkk (2003) mengatakan bahwa dari sudut pandang organisasi,
manajemen mungkin tidak khawatir jika karyawannya mengalami stres yang ringan.
Alasannya karena pada tingkat stres tertentu akan memberikan akibat positif, karena
hal ini akan mendesak mereka untuk melakukan tugas lebih baik. Selye dalam Jaza
Anil Chusna (2010) mengatakan bahwa terdapat dua jenis stres, yaitu eustres dan
distres.Eustres, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan
konstruktif (bersifat membangun). Ketika tubuh mampu menggunakan stres yang
dialami untuk membantu melewati sebuah hambatan dan meningkatkan performa,
stres tersebut bersifat positif, sehat, dan menantang (Walker.J, 2002).
Di sisi lain, distres, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat,
negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Ketika seseorang mengalami distres, orang
tersebut akan cenderung bereaksi secara berlebihan, bingung, dan tidak dapat
berperforma secara maksimal (Walker.J, 2002).

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui perbandingan stress kerja terhadap karyawan a dan b


2. Mengetahui cara perusahaan x dalam mengatasi stress kerja pada karyawan

C. Manfaat

Dapat digunakan untuk menambah wawasan yang telah dupelajari selama proses
perkuliahan di Perguruan Tinggi sehingga dapat melihat perbandingan antara teori
dengan keadaan yang ada dilapangan dan nyata di dunia pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai