Disusun Oleh:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat
inayah dan taufik-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan
salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi akhir zaman, Muhammad
SAW. keluarga, para bsahabatnya dan seluruh pengikutnya sampai akhir zaman.
Makalah ini membahas tentang upaya untuk menurunkan tingkat stres
menurut psikologi Islam. Bab I Pendahuluan, berisi uraian tentang latar belakang
masalah, permasalahan dan tujuan. Bab II berisi pembahasan dan Bab III penutup
yang menyajikan simpulan dari penulisan makalah dan saran.
Upaya yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penulisan ini
rasanya sudah optimal, meskipun demikian sudah pasti masih banyak kekurangan
dan kelemahan. Dengan segala kerendahan hati, penulis ajukan makalah
sederhana ini kepada Bapak Dosen untuk kiranya memperoleh masukan
penyempurnaan dan penilaian.
Semoga karya tulis ini dengan segala keterbatasan dapat bermanfaat bagi
penulis dan semua pihak yang membutuhkan. Amiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
C. Tujuan Penulisan..............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................4
A. Definisi Stres....................................................................................4
B. Gejala Stres.......................................................................................6
D. Manajemen Stres..............................................................................9
A. Keimpulan .......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tekanan itu dapat terjadi pada masa pendidikan, masa bekerja, masa pernikahan
dan lainnya. Tekanan yang dirasakan oleh seseorang diapat disebabkan oleh
banyak hal, baik itu datang dari dalam maupun dari luar diri orang tersebut.
Seseorang yang mengalami tekanan, apabila tubuhnya tidak kuat, tidak siap dan
tidak mampu lagi melawan tekanan tersebut maka dia akan mengalami gangguan
melihat adanya tuntutan dalam suatu situasi sebagai beban atau di luar batas
kemampuan mereka untuk memenuhi tututan tersebut (Nasir & Muhith, 2011).1
Stres dapat mempengaruhi hidup seseorang dalam banyak hal, seperti terpengaruh
sosialnya.
tidak berdaya dan menimbulkan dampak negatif, misalnya pusing, tekanan darah
tinggi, mudah marah, sedih, sulit berkonsentrasi, ataupun sulit tidur. Hal ini
ditunjukan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Henricus pada tahun 2016
tentang “Stres pada mahasiswa penulis skripsi” bahwa gejala stres negatif yang
dialami mahasiswa terdiri dari: 1. Gejala Fisik; Tidur dan makan tidak teratur,
1
Nasir & Muhith, Dasar-dasar keperawatan jiwa. Hak Cipta 2011, (Jakarta: Salemba
medika, 2011), h. 5.
1
2
sakit kepala, mudah lelah, dan sakit punggung. 2. Gejala Emosional; Kegelisahan,
ketakutan berlebih dari dalam diri, dan mudah marah. 3. Gejala Kognitif; Mudah
SWT berfirman di dalam Al Qur’an surat Al Baqarah (2) ayat 155 yang artinya
“dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
Datangnya cobaan kepada diri kita inilah yang akan dirasakan sebagai
suatu stres (tekanan) dalam diri, atau disebut juga sebagai beban. Banyak contoh
dalam keseharian kita bentuk-bentuk cobaan ini, misalnya kematian, sakit, dan
kehilangan. Bukan hanya kondisi yang buruk menjadi cobaan, namun kekayaan,
anak, kepandaian dan jabatan juga menjadi cobaan bagi manusia. Surat al Baqarah
manusia sebagai penyakit hati. Penyakit hati ini diartikan sebagai sifat
kedengkian, iri-hati dan dendam terhadap orang lain. Sifat dan perasaan ini
2
Jehan Syahnaz Azahra, Hubungan Antara Stres Akademik Dengan Coping Stress Pada
Mahasiswa Yang Sedang Mengerjakan Skripsi Di Fakultas Pendidikan Psikologi, (Jakarta:
Universitas Negeri Jakarta, 2017), h. 3.
3
Susatyo Yuwono, “Mengelola Stres dalam Perspektif Islam dan Psikologi”, ditulis di
PSYCHO IDEA, Tahun 8 No.2, Juli 2010, h. 15.
3
menghadapi dan menanggulangi rasa stres yang mereka alami. Psikologi Islam
atau Nafsiologi mempelajari aspek dalam manusia lebih jauh dari apa yang bisa
dilakukan oleh psikologi modern, dalam hal ini nafsiologi bisa masuk lebih jauh
sampai pada bahasan tentang roh atau spirit. Oleh karena itu, hemat penulis
nafsiologi bisa menjawab tekanan stres yang banyak dialami oleh manusia zaman
sekarang.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dari skripsi ini, penulis
tertarik untuk membuat sebuah makalah dengan judul “Manajemen stres dalam
Nafsiologi”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Definisi Stres
Stres di dalam istilah bahasa asing dikenal dengan stress, diartikan oleh
terhadap situasi dan peristiwa yang dianggap mengancam. Ahli lain, Magill
(1996) juga menyatakan bahwa stres merupakan reaksi adaptif individu terhadap
membutuhkan waktu lama dan bahkan tidak jarang gagal mengatasinya, sehingga
Holmes dan Rahe (dalam Jehan Syahnaz, 2017) mendefinisikan stres sebagai
sebuah stimulus. Menurut teori Holmes dan Rahe, perubahan yang terjadi didalam
stres adalah keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh
atau kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai memiliki potensi membahayakan
Stres ini bisa disebabkan oleh banyak hal yang disebut dengan stressor.
4
Susatyo Yuwono, “Mengelola Stres … h. 14-15.
5
Jehan Syahnaz Azahra, Hubungan Antara Stres Akademik … h. 9.
4
5
contoh dari jenis stressor psikososial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
dan cedera, faktor keluarga dan trauma. Dari kesemuanya itu terdapat tiga sumber
Menurut Berne dan Selye, ada beberapa jenis stres berdasar pada efeknya
efek yang bermanfaat bagi individu yang mengalaminya. Distress merupakan stres
energi individu sehingga membuatnya lebih mudah jatuh sakit. Hiperstress, yaitu
stres yang berdampak luar biasa bagi yang mengalaminya. Contohnya, stres akibat
6
Muhimmatul Hasanah, “Stres Dan Solusinya Dalam Perspektif Psikologi Dan Islam”,
ditulis dalam Jurnal Ummul Qura Vol XIII, No. 1, Maret 2019, h. 105.
7
Sapuri, R. Psikologi Islam Tuntutan Jiwa Manusia Modern, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2008), 421-425.
6
B. Gejala Stres
Gejala stres berbeda pada setiap orang karena pengalaman stres bersifat
1. Gejala Fisik
Gejala stres secara fisik, meliputi: sakit kepala, pusing, dan pening; tidur
tidak teratur, insomnia (sulit tidur), tidur melantur, bangun terlalu awal; sakit
punggung terutama dibagian bawah; diare dan radang usus besar; sulit buang
air besar, sembelit; gatal-gatal pada kulit; urat tegang-tegang terutama pada
leher dan bahu; terganggu pencernaannya; bisulan; tekanan darah tinggi atau
2. Gejala Emosional
Gejala emosional tersebut antara lain: gelisah atau cemas; sedih, depresi,
mudah menangis; merana jiwa dan hati, suasana hati berubahubah cepat;
mudah panas dan marah; terlalu peka dan mudah tersinggung; marah-marah;
mudah menyerang dan bermusuhan dengan orang lain; dan merasa sudah
3. Gejala Kognitif
pikiran sulit membuat keputusan; mudah terlupa; pikiran kacau; daya ingat
menurun; sering melamun; pikiran dipenuhi oleh satu pikiran saja; kehilangan
8
Hardjana, Stres tanpa Distres, (Yogyakarta: Kanisius, 2002), h. 40.
7
rasa humor yang sehat; produktivitas atau prestasi menurun; mutu kerja
atas:9
Beban yang terlalu berat menyebabkan perasaan tidak berdaya, tidak memiliki
harapan yang disebabkan oleh stres akibat pekerjaan yang sangat berat dan
2. Faktor kepribadian
kompetitif yang sangat berlebihan, kemauan yang keras, tidak sabar, mudah
3. Faktor kognitif
adalah istilah yang digunakan oleh Lazarus dan Folkman (2006) untuk
9
Santrock, Adolescent- Perkembangan Remaja. (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 66.
8
1. Perasaan cemas mengenai hasil yang dicapai, sebagai contoh jika seorang guru
terlalu banyak beban dalam pekerjaan di kantor dan pekerjaan itu harus selesai
3. Tekanan dari diri sendiri, bagi individu yang selalu ingin tampil
banyak pula.
pernah benar.
7. Jiwa yang dahaga secara emosional, kebutuhan akan cinta kasih sayang,
dihormati, dihargai dan lain sebagainya oleh orang lain, adapun jiwa
10
Damar Aditama, “Hubungan Antara Spiritualitas dan Stres pada Mahasiswa yang
Mengerjakan Skripsi”, ditulis dalam Jurnal eL-Tarbawi, Voleme X, No. 2, 2017, h. 46.
9
yang dahaga secara spiritual juga dapat menyebabkan stres karena individu
yang tidak mengenal dan tidak dekat dengan Tuhan maka pendiriannya labil
D. Manajemen Stres
memulihkan diri dari stres yang dirasakan karena adanya ancaman dan
Dalam nafsiologi, psikologi dan psikoterapi Islam, hal yang bisa digunakan
untuk mengantisipasi, mencegah, mengelola dan memulihkan diri dari stres yaitu
1. Sholat
Sholat memiliki pengaruh yang sangat luar biasa untuk terapi rasa galau,
berserah diri secara total kepada Allah serta meninggalkan semua kesibukan
dan damai. Rasa gundah, stres, cemas dan galau akan senantiasa menekan
pengaruh dan perubahan penting dalam fisik dan psikisnya. Kekuatan spiritual
bahwa stres santri menurun sebagai efek dari menjalankan sholat tahajud yang
dilakukan oleh santri selama berada di Pondok Nurul Amal. Penurunan tingkat
stres santri meliputi 2 aspek yaitu aspek biologis dan aspek psikologis. Pada
mengikuti kegiatan sholat tahajud yang diadakan oleh Pondok, stres menurun
berganti dengan sikap selalu optimis, penuh percaya diri, dan pemberani tanpa
2. Dzikir
diperlukan kegiatan dzikrullah yaitu cara mendekatkan diri pada Allah SWT.
Tidak hanya untuk penangan stres, psikoterapeutik dengan terapi dzikir juga
dialami oleh ibu pada kehamilan pertama.14 Penelitian lain mengenai dzikir
13
Azam, S. & Abidin, Z. “Efektivitas Sholat Tahajud Dalam Mengurangi Tingkat Stres
Santri Pondok Islam Nurul Amal Bekasi Jawa Barat”. Jurnal Empati. Volume 4(1), 154-160.
Januari 2015
14
Maimunah & Retnowati, “Pengaruh relaksasi dengan dzikir untuk mengatasi
kecemasan ibu hamil pertama”. Jurnal PSIKOISLAMIKA, 8 (1),2011, 1-22.
11
3. Al-Quran
Quran tersebut akan bersifat permanen dan bertahan lama ketika dilakukan
setiap hari secara rutin dan terus menerus.16 Dalam Al-Quran terdapat banyak
kisah-kisah tertentu, filsafat, dan juga ada sebagai tata hubungan manusia
sebagai suatu penderitaan yang berat. Dalam tahap stres, depresi termasuk
tahap ke enam yang harus segera diatasi. Biasanya penderita depresi akan
merasa kehilangan energi, minat dan nafsu makan. Penderita depresi juga akan
15
Supradewi, “Efektivitas pelatihan dzikir untuk menurunkan afek negatif pada
mahasiswa”. Jurnal Psikologi, 1 (2), 2008, 199-215.
16
Khan, dkk, “Mental and spiritual relaxation by recitation of the holy Quran. Second
International Conference on Computer Research and Development.” http://dx.doi/org/
10.1109/ICCRD.2010. 62. 2010.
12
bersyukur dan menerima segala pemberian Allah SWT. Allah SWT sudah
"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Kedua ucapan di atas sangat familier
dilidah kita, dan apabila kita pahami maknanya setiap kali mengucapkannya
saat menghadapi cobaan maka niscaya akan muncul kekuatan psikologis yang
besar untuk mampu menghadapi musibah itu. "Segala puji bagi Allah Rabb
semesta alam”, dan “Kami ini kepunyaan Allah, dan kepadanya jua kami akan
kembali".
sesuatu yang mengancam dan merugikan, perlu diubah menjadi berpikir positif
yang menekankan kepada pengartian stressor sebagai sesuatu yang tidak perlu
datang menghampiri, biasanya akan mudah timbul rasa kehilangan sesuatu dari
dalam diri. Hal ini membutuhkan rasa percaya (keimanan) bahwa diri kita ini
bukan siapa-siapa, diri ini adalah milik Allah SWT, dan apa pun yang ada pada
17
Kaplan, J. B., & Sadock, T. C. Sinopsis Psikiatri (2th). (Jakarta: Binarupa Aksara,
1997), h. 83.
13
sekeliling kita adalah milik Allah SWT. Mensyukuri apa yang sudah diberikan
dan selalu berserah diri akan menghindarkan kita dari perasaan serakah dan
18
Susatyo Yuwono, “Mengelola Stres … h. 22.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
stress diantaranya beban yang terlalu berat, konflik dan frustrasi, faktor
14
DAFTAR PUSTAKA
15