Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP STRES KERJA

Anggi Puspita, S.Psi.,M.A.

Dosen Psikologi Industri dan Organisasi

Sekolah Tinggi Psikologi (STIPSI) Yogyakarta

Afriliana Dwi Nurjanah

Shafany Ghabriel Hodiyatullah

Mahasiswa Psikologi

Sekolah Tinggi Psikologi (STIPSI) Yogyakarta

Afrilianadwi02@gmail.com

ABSTRAK

Beban kerja yang berlebih dapat menyebabkan seorang tenaga kerja


mempersepsikan bahwa keadaan tersebut sebagai situasi penuh stres.
Kondisi lingkungan tempat tenaga kerja bekerja dapat memengaruhi stres
seorang tenaga kerja.

Sumber stres seorang tenaga kerja adalah saling berhubungan dan


sumber stres tersebut dapat menyebabkan seorang tenaga kerja mengalami
stres dan akan menyebabkan seorang tenaga kerja tidak berfungsi optimal
dengan begitu dapat menghambat perusahaan untuk mencapai tujuannya.

PENDAHULUAN

Tenaga Kerja adalah suatu alat atau perantara dalam organisasi untuk
mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya tenaga kerja maka perusahaan
akan dengan mudah untuk mencapai tujuannya. Tujuan perusahaan akan
tercapai dengan mudah apabila tenaga kerja mampu melaksanakan dan
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan dengan baik.

Tugas-tugas yang dilakukan tenaga kerja dapat memberikan beban bagi


tenaga kerja itu sendiri baik beban secara fisik, mental maupun sosialnya.
Terkadang tenaga kerja dihadapkan dengan berbagai masalah di dalam
perusahaan yang cukup kompleks sehingga dapat menyebabkan tenaga kerja
berpotensi mengalami stres kerja.

Tanpa adanya tenaga kerja yang memadai akan menyebabkan


perusahaan sulit untuk mencapai tujuannya, hal tersebut akan menyebabkan
beberapa tenaga kerja akan mengalami stres kerja. Dikarenakan tugas yang
seharusnya dapat dilakukan oleh tenaga kerja yang lain diberikan pada
tenaga kerja ada, hal ini disebabkan karena sebuah perusahaan tidak
mempunyai jumlah tenaga kerja atau SDM yang memadai. Sumber stres
yang menyebabkan tenaga kerja tidak berfungsi secara optimal disebabkan
oleh beberapa sumber stres lainnya jadi sumber stres itu sangat saling
berkaitan.

PEMBAHASAN

A. Beban Kerja
Menurut Munandar (2001:385) beban kerja merupakan tugas-
tugas yang diberikan kepada tenaga kerja untuk diselesaikan pada
waktu tertentu dengan menggunakan ketraampilan dan potensi dari
tenaga kerja.
Secara umum beban kerja yaitu tugas-tugas yang diberikan oleh
atasan kepada tenaga kerja untuk diselesaikan dalam waktu tertentu.
Menurut Gibson (2009), ada faktor-faktor yang memengaruhi
beban kerja, diantaranya :
1. Time pressure (tekanan waktu)
Secara umum dikenal sebagai “deadline” atau batas
pengumpulan suatu tugas dapat meningkatkan dan menghasilkan
prestasi kerja, tetapi dengan desakan waktu dapat menjadi beban
kerja berlebih dan mengakibatkan timbul banyak kesalahan atau
kondisi kesehatan tenaga kerja menjadi berkurang.
2. Jadwal waktu atau jam kerja
Jumlah waktu dalam bekerja merupakan salah satu penyebab
stres pada lingkungan kerja. Hal ini sangat berkaitan dengan
penyesuaian waktu bekerja dan keluarga terutama jika suami-
istri sama-sama bekerja.
3. Kebisingan
Tenaga kerja yang kondisi lingkungan kerjanya sangat bising
dapat memengaruhi efektifitas kerja seorang tenaga kerja dalam
menyelesaikan tugasnya. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi
dan akan mengganggu pencapaian tugas dan hal ini dapat
memperberat beban kerjanya.
B. Stres Kerja
Siagan (2009:300) stres yaitu suatu kondisi ketegangan yang
berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran dan kondisi fisik
seseorang.
Secara umum stres adalah kerusakan yang dialami tubuh akibat
berbagai tuntutan-tuntutan tugas yang terlalu banyak.
Menurut Sopiah (2008:91) dampak atau akibat dari stres dapat
dilihat melalui 3 aspek, yaitu :
• Fisik : Ada beberapa penyakit yang dialami tenaga kerja
yang mengalami stres berkepanjangan. Seperti : penyakit
jantung, tekanan darah tinggi, gangguan tidur dan bertambah
sakit jika sedang sakit.
• Psikis : Dampak Stres dapat dikenali seperti : depresi,
keletihan, kemurungan dan kurang bersemangat.
• Perilaku : Dampak stres bisa dikenali melalui : kinerja
yang rendah, tingkat absensi yang tinggi dan agresi di tempat
kerja.
Stres merupakan respon akibat situasi di lingkungan pekerjaan
yang mengakibatkan tuntutan fisik atau psikologis seorang tenaga
kerja.

Penyebab stres kerja dapat berasal dari “stressor perusahaan dan


stressor kehidupan” diantaranya :

• Stressor perusahaan meliputi : tuntutan tugas, tuntutan fisik


dan hubungan interpersonal antar tenaga kerja yang kurang
baik.
• Stressor kehidupan meliputi : perubahan kehidupan dan
trauma akan kehidupan pribadi seorang tenaga kerja.

Menurut Sunyoto (2013), stres disebabkan beberapa faktor yaitu :

1. Penyebab Fisik
• Kebisingan > kebisingan dalam kondisi lingkungan kerja
seorang tenaga kerja secara terus menerus merupakan
pembangkit stres.
• Kelelahan > dapat mengakibatkan stres dikarenakan
kemampuan bekerja seorang tenaga kerja menurun.
• Pergeseran prestasi > mengubah pola bekerja secara terus
menerus dapat menjadi faktor pembangkit stres bagi
seorang tenaga kerja.
2. Beban Kerja
Tuntutan akan tugas-tugas pekerjaan yang banyak akan
menyebabkan ketegangan. Hal ini dapat mengakibatkan seorang
tenaga kerja berpotensi mengalami stres kerja.
3. Suhu dan Kelembapan
Ketika seorang tenaga kerja bekerja dalam ruangan yang
suhunya terlalu tinggi, hal ini dapat memengaruhi prestasi tenaga
kerja. Untuk menghindari stres kerja maka suhu yang tinggi di
toleransi dengan kelembapan yang rendah.
Cara-cara untuk meringankan stres kerja :

1. Menenangkan pikiran ketika mengalami situasi stres.


2. Melakukan aktivitas fisik seperti : jogging, bersepeda dan
berenang.
3. Berusaha mencari jalan keluar untuk menyelesaikan tugas-
tugas agar tidak menjadi beban kerja.
4. Merespon situasi stres dengan kegiatan yang positif seperti :
mencari jalan keluar dari situasi penuh stres tersebut agar
mampu beradaptasi.

KESIMPULAN

1. Semakin tinggi beban kerja seorang tenaga kerja maka stres kerja
juga akan meningkat. Jika tugas-tugas bertambah dan diberikan
Batasan waktu “deadline” maka hal ini dapat menjadikan beban bagi
seorang tenaga kerja. Tergantung dari tenaga kerja itu
mempersepsikan situasi tersebut.
2. Faktor-faktor penyebab stres terbesar berada pada jam bekerja
seseorang, lingkungan kerja seseoorang dalam bekerja juga dapat
merupakan pembangkit stres tergantung persepsi dari tenaga kerja
itu sendiri.
3. Semakin banyak beban kerja maka semakin tinggi tingkat kelelahan
kerja, kelelahan kerja dapat menjadi pembangkit stres bagi seorang
tenaga kerja.
4. Penyebab stres seorang tenaga kerja dapat di minimalisir atau
dicegah melalui : Perusahaan mengubah suasana ruangan kerja
menjadi ruangan yang terkesan santai sehingga tenaga kerja dapat
mengerjakan tugas-tugas dengan baik, perusahaan mengadakan
outbound atau berwisata bersama hal ini ditujukan agar tenaga kerja
dapat merasa lebih rileks tidak terlalu tegang hal ini dapat
menjadikan seorang tenaga kerja menjadi lebih senang dan
mengurangi beban seorang tenaga kerja.
DAFTAR PUSTAKA

• http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/minds/article/download/4629/4215
diunduh pada tanggal 3 Juli pukul 18:20.
• http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jim/article/downlo
ad/9822/9575 diunduh pada tanggal 3 Juli pukul 18:32.
• http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/a
rticle/viewFile/2622/3016 diunduh pada tanggal 3 Juli pukul
18:45.
• https://www.ejurnalunsam.id/index.php/jmk/article/download/2
14/167 diunduh pada tanggal 3 Juli pukul 19:28.
• https://media.neliti.com/media/publications/196967-none-
bd7b6084.pdf diunduh pada tanggal 3 juli pukul 19:06.

Anda mungkin juga menyukai