Anda di halaman 1dari 44

PELANGGARAN HUKUM

DALAM PRAKTIK
PERAWAT
Harif Fadhillah
PRAKTIK PERAWAT
• PRAKTIK PROFESI  PROFESSIONAL
• Adalah Praktik yang BAIK & BENAR
• Baik => Ukurannya Norma Kebaikan :
• ETIKA
• Benar => Ukurannya Norma Kebenaran
• Hukum & Disiplin
• SEBAGAI PROFESI => TANGGUNG JAWAB
PELANGGARAN HUKUM
• Pelanggaran Hukum / Perbuatan melawan Hukum 
Tindakan yang tidak sesuai/bertentangan dengan aturan2 yang
berlaku.
• Pelanggaran Hukum merupakanpengingkaran terhadap kewajiban2
yangtelah ditetapkan oleh peraturan atauhukum yang berlaku.
SEBAB PELANGGARAN HUKUM
1. Pelanggaran dikarenakan tindakan sudah dianggap sebagai
kebiasaan bahka kebutuhan
2. Hukum yang berlaku sudah tidak sesuai dengan tuntutan kehidupan
PELANGGARAN HUKUM PRAKTIK
PERAWAT
• Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
Praktik Perawat, tidak hanya terbatas UU no 38 tahun 2014 tetapi UU lainnya

Hirarki PeruU an
UUD 1945
TAP MPR
UU/PerPu
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
Peraturan Daerah Provinsi
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
Aspek terkait pelanggaran hukum Praktik

• Tanggung jawab Hukum Perawat


• Pencegahan Pelanggaran Hukum
• Perlindungan dan Pembelaan masalah hukum
BENTUK TANGGUNG JAWAB
NAKES/PERAWAT
Tanggung jawab Profesional (Responsibility)
kode Etik
sumpah perawat
standar profesi
Tanggung Jawab Hukum (Liability)
Hk Pidana, Hk Perdata, Hk Adm
AKUNTABILITAS PROFESI

ETIK ORGANISASI Profesi


LEMBAGA DISIPLIN MKEK, KOMITE ETIK
Kode Etik PWT INSTITUSI
MKDKI
MDTK SANKSI ETIK
SANKSI DISIPLIN
DISIPLIN
STD PROFESI

HUKUM
PENEGAK HUKUM Per UUan
POLISI, JAKSA, ADVOKAT,
HAKIM
SANKSI HUKUM
PIDANA, PERDATA, ADM
TANGGUNG JAWAB HUKUM
• Tanggung jawab dalam kamus Bahasa Indonesia memiliki arti yaitu
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa
boleh dituntut, dipersalahkan, diperkirakan, dan sebagainya).
• tanggung jawab hukum sebagai sesuatu akibat lebih lanjut dari
pelaksanaan peranan, baik peranan itu merupakan hak dan kewajiban
ataupun kekuasaan. Secara umum tanggung jawab hukum
diartikansebagai kewajiban untuk melakukan sesuatu atau berperilaku
menurut cara tertentu tidak menyimpang dari peraturan yang telah
ada
TANGGUNG JAWAB HUKUM :
TANGGUNG
JAWAB HUKUM • PIDANA
PERAWAT
• PERDATA
• ADMINISTRATIF
TANGGUNG JAWAB HUKUM
 ASPEK HUKUM PERDATA
> atas kesalahan sendiri (Pasal 1365)
> atas kesalahan orang lain yang di bawah
tanggungjawabnya (Psl. 1367 ayat 3 KUH
Perdata)

 ASPEK HUKUM PIDANA


> tanggung jawab atas kesalahan pribadi/
sifat subyektifitas Hukum Pidana
Azas :
• “tidak dipidana, jika tidak ada kesalahan “

Kapan orang Bersalah….?


TANGUNG
1. Seorang telah melakukan perbuatan pidana (perbuatan
JAWAB HUKUM : bersifat melawan hukum)
PIDANA 2. Keadaan batin orang yg melakukan itu erat kaitannya dg
kemampuan bertanggung jawab
3. Adanya hubungan batin antara pelaku dan perbuatannya
- Kesengajaan (“dolus”)
- Kealpaan/kelalaian (“culpa”)
4. Tidak adanya alasan pemaaf
KESALAHAN :

*KESENGAJAAN
*KESALAHAN  KESENGAJAAN : pidana
1. Pelaku sengaja berbuat sesuatu yg melawan hukum  niat
2. Pelaku mempunyai tujuan dan tujuan itu memang dikehendaki oleh
sipelaku
3. Perbuatan pelaku tersebut dicela karena merugikan masyarakat.
Tj Hukum Pidana Perawat
• Kesalahan krn kesengajaan : melanggar UU
;Aborsi Ilegal, Keterangan Palsu, membocorkan rahasia jabatan,
penipuan, penyerangan seks, dll

• Kesalahan karena kelalaian yang menyebabkan orang


lain meninggal (psl 359 KUHP), luka berat (psl 360 KUHP)

• Ukuran Kelalaian adalah Pelaksanaan pekerjaan sesuai


Standar.
• TIDAK MENGADAKAN PENDUGA-DUGA
SEBAGAIMANA YANG DIHARUSKAN OLEH HUKUM
• TIDAK MENGADAKAN PENGHATI-HATIAN
KESALAHAN : SEBAGAIMANA DIHARUSKAN OLEH HUKUM
*KEALPAAN
Kealpaan yang dapat dipidana :
Adanya unsur kelalaian berat (culpa lata) yang
akibatnya fatal yang serius
*TG JWAB  Pasal 46 uu No. 44 tahun 2009
Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua
HUKUM kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan di Rumah Sakit.
Perawat
 Pasal 29 UU No. 36 tahun 2009
DI RS
Dalam hal tenaga kesehatan diduga melakukan
kelalaian dalam menjalankan profesinya, kelalaian
tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu melalui
mediasi.

SEBATAS PERDATA
16
• Tanggung jawab terhadap kerugian
pasien (ringan) akibat :
TANGGUNG KELALAIAN/KEALPAAN :
JAWAB HK
PERDATA
Pada dasarnya adalah PERDATA

BILA Kerugiannya Berat/fatal (luka


berat/cacat/meninggal) menjadi PIDANA
TG JWB HK ADMINISTRASI

• Terkait dengan Persyaratan Pemberian Izin oleh


Lembaga yang berwenang/ASPEK ADMINISTRATIF
• SANKSI
• Teguran
• Peringatan
• Pencabutan Izin

18
Perlindungan Hukum
• Perlindungan terhadap kepentingan hukum seseorang.

• Hukum memberikan jaminan bahwa


• hak-hak seseorang tidak dilanggar oleh orang lain,
• dan apabila pada kenyataannya hak seseorang telah dilanggar oleh
orang lain, hukum mengupayakan agar adanya pemulihan dalam
bentuk kompensasi misalnya.
Syarat-Syarat untuk Memperoleh Perlindungan
Hukum
• Seseorang harus berada pada posisi yang benar menurut kaca mata
hukum.

• Seseorang dikatakan berada dalam posisi yang benar apabila keadaan


atau tindakannya sesuai dengan aturan hukum atau dengan perkataan
lain tidak melanggar aturan hukum.
Advokasi
• Advokasi adalah upaya untuk membela atau
memperjuangkan kepentingan (hak-hak) seseorang.
• Advokasi dapat dilakukan sendiri oleh orang yang
bersangkutan (self advocacy).
• Advokasi juga dapat diberikan oleh orang atau pihak
lain secara profesional disebut advokat (advocate).
Advokasi Medik
• Advokasi medik (medical advocacy) adalah
upaya untuk membela atau memperjuangkan
kepentingan tenaga Kesehatan
Bagaimana Memperoleh Advokasi?
• Sampai batas-batas tertentu Tenaga Kesehatan dapat melakukan self
advocacy bila ia memiliki kemampuan bela diri (self defense).
• Bantuan Hukum
• Memperoleh bantuan hukum merupakan hak setiap warga negara.
• Bantuan hukum dapat diperoleh sejak seseorang diperiksa pada
tingkat penyidikan.
Self Defense
• Kemampuan membela diri ini dapat diperoleh dengan
cara:
1. Memahami konsep malpraktik medik dan
legalitas Praktik preofesi
2. Memahami cara kerja hukum.
Jurus 1:
Memahami Konsep Malpraktik Medik
Malpraktik medik merupakan terjemahan dari medical
malpractice. Secara bahasa berarti ‘praktik yang
buruk’ atau ‘praktik yang salah’. Di banyak negara
istilah yang digunakan adalah medical negligence
(kelalaian medik)
Dalam hal apa praktik dianggap buruk atau salah?
• Praktik Perawat dianggap buruk apabila:
• Menyimpang dari standar
• Melanggar Kode Etik
• Melanggar Sumpah
• Praktik Perawat dianggap salah apabila Melanggar Hukum
(Pidana,Perdata, dan Administrasi): baik yang ada dalam UU
Keperawatan atau lainnya
Perawat berhak memperoleh perlindungan Hukum sepanjang
melaksanakan tugas sesuai dengan standar pelayanan, Standar
Profesi, standar prosedur Operasional, dan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Jurus 1:
Memahami Legalitas Praktik Perawat
• Praktik Perawat :
• Di Fasilitas Pelayanan kesehatan
• Praktik Mandiri, dan
• Di Tempat lain sesuai klien sasaran
(Rumah Klien, Panti jompo, panti sosial, panti asuhan,
sekolah dan perusahaan)
• Perizinan Praktik Perawat
• Tugas dan wewenang Perawat dalam praktik
• Kewajiaban Perawat dalam praktik
Jurus 1:
Memahami Legalitas Praktik Perawat
• Dokumen Hukum Perawat
• Sertifikat Kompetensi (vokasi)/sertifikat Profesi
• STR (Surat Tanda Registrasi)
• SIPP (Surat Izin Praktik Perawat)
• Sertifikat Keahlian Tertentu
Jurus 2:
Memahami Cara Kerja Hukum
• Sebagaimana dimaklumi bahwa hukum adalah ’benda
mati’ yang tak mungkin bergerak sendiri, ia perlu orang
untuk menjalankannya.
• Pertanggungjawaban hukum tidak terjadi begitu saja
melainkan ada prosedur-prosedur tertentu atau ada
proses-proses awal yang mendahuluinya.

PROSEDUR HUKUM : PIDANA, PERDATA,


ADMINISTRASI
TANGGUNG JAWAB HUKUM PERAWAT
DALAM PRAKTIK

Sesuai dengan peran Perawat (diambil dari tugas perawat


dlm UU Keperawatan)
• Independent : caring role
• Dependent/Therapeutic role
• Colaborative role
• Penugasan Pemerintah
INDEPENDEN
Untuk semua kegiatan yang termasuk Asuhan Keperawatan (Caring Activities)
maka Perawat bertanggung jawab/gugat PENUH terhadap kesalahan dari :

• KEPUTUSAN yang dibuat (responsible for the decision to perform) dan


terhadap

• PELAKSANAAN dari keputusan tersebut (responsible for the execution)


DEPENDENT
 Peran Perawat sebagai pelaksana dalam Medical Therapi 
dalam bentuk Pelimpahan wewenang
• Delegatif
• Mandat
 Tanggung jawab Hukum perawat dalam fungsi ini adalah terhadap
kesalahan pada

 Pelaksanaan (EKSEKUSI) bukan pada keputusan

 Untuk Mandat pemberi pelimpahan tetap bertanggung jawab dan


berkewajiban mengawasi
33
PENUGASAN PEMERINTAH
• Tanggung jawab Perawat sesuai dengan Isi / batasan penugasan yang
diberikan oleh Pejabat yang berwenang menurut peraturan
perundang-undangan.
• Bertanggung jawab pada Aspek Keputusan dan Pelaksanaan
• Pada perawat yang Kompeten
MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN
• Ada dua macam sistim pertanggungjawaban yang dapat dilakukan
terhadap Tenaga Kesehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian,
yaitu pertanggungjawaban internal (internal accountability) dan
pertanggungjawaban hukum (liability).

35
Lanjutan
• Pertanggungjawaban internal dilaksanakan melalui
• Majelis Kehormatan Etika Keprawatan atau
• KONSIL KEPERAWATAN
• Pertanggungjawaban hukum dapat dilakukan secara perdata (civil
liability) ataupun secara pidana (criminal liability).
• Pertanggungjawaban secara perdata dilakukan melalu peradilan
perdata (civil court), sedangkan pertanggungjawaban secara pidana
dilakukan melalui pengadilan pidana (criminal court).

36
Pertanggungjawaban Internal
• Baik MKEKep maupun KONSIL tidak memiliki kewenangan
menjatuhkan sanksi selain hanya berupa sanksi moral /tika atau
sanksi Disiplin
• Karena bersifat internal dan yang sanksinya kurang tegas,
efektifitasnya sering dianggap kurang memadai.

37
Mekanisme
Pertanggungjawaban Perdata
• Proses pertanggungjawaban perdata (civil
liability) didahului dengan diajukannya surat gugatan
ke PN oleh pihak penggugat. Seseorang tidak dapat
memperkarakan orang lain ke pengadilan kecuali ia
punya alasan untuk itu (cause of action).
• Bila Perawat/tenaga kesehatan terbukti
bersalah, ia diwajibkan membayar ganti kerugian
(compensation). UU No.44 tahun 2009 psl 46 RS
bertanggung jawab
Mekanisme
Pertanggungjawaban Pidana
Proses pertanggungjawaban pidana (criminal
liability) didahului dengan proses penyidikan oleh
aparat yang berwenang. Penyidik dalam kasus yang
melibatkan tenaga kesehatan biasanya tidak
menemukan sendiri kasus tersebut.
Continuation
Penyidik biasanya bergerak apabila ada laporan atau pengaduan,
karena tidak akan ada polisi yang berpatroli ke rumah sakit, klinik,
atau tempat-tempat praktik tenaga kesehatan untuk menemukan
korban malpraktek.
Seseorang tidak dapat membuat laporan atau aduan tanpa disertai
bukti yang kuat, sebab menuduh seseorang tanpa bukti merupakan
tindak pidana.

Bila perawat terbukti bersalah, ia dapat dijatuhi hukuman penjara,


kurungan atau denda
Apakah Resiko Bisa Dihindari?

Resiko sebenarnya dapat dihindari. Ada beberapa kiat


yang dapat dilakukan untuk menghindarinya;
• Berikan layanan prima kepada pasien.
• Bangun komunikasi yang baik dengan pihak pasien
dan keluarganya

41
Continuation
• Pastikan telah mempunyai izin
• Pastikan semua tindakan telah mendapat persetujuan (consent) dari pasien.
• Pastikan persetujuan yang diberikan oleh pasien diberikan setelah yang
bersangkutan diberi informasi yang memadai.

42
Continuation
• Pastikan tidak melakukan tindakan yang dilarang oleh undang-undang
• Pastikan tidak melakukan tindakan yang menyimpang dari kode etik.
• Pastikan tindakan dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan sesuai dengan
standar yang berlaku.
• Pastikan tindakan sesuai standar (pelayanan, Profesi, SPO)

43
Continuation
• Pastikan Proses Pelimpahan wewenang dilakukan
dengan benar
• Pastikan semua tindakan yang dilakukan dicatat
dalam rekam medik secara benar dan akurat.
• Pastikan rekam medik disimpan dengan aman

44

Anda mungkin juga menyukai