Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE

DOSEN PENGAMPU : NS. LILY YUNIAR, S.Kep, M.Pd

DISUSUN OLEH:
Dina Mei Linda
191101016

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN A TINGKAT 1
JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG
TAHUN 2019/2020

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................4
A.    KONSEP DASAR PENYAKIT.....................................................................................5
1.      Definisi/Pengertian........................................................................................................5
2.      Epidemiologi/Insiden Kasus Gangguan Personal Hygiene...........................................5
3.      Etiologi/Penyebab Defisit Gangguan Personal Hygiene...............................................5
4.      Faktor Predisposisi yang Mempengaruhi Personal Hygiene.........................................6
5.      Patofisiologi...................................................................................................................7
6.      Klasifikasi Personal Hygiene........................................................................................8
7.      Gejala Klinis Gangguan Personal Hygiene...................................................................8
8.      Pemeriksaan Fisik..........................................................................................................9
9.      Therapy/Tindakan Penanganan Pada Gangguan Personal Hygiene............................10
BAB III.....................................................................................................................................11
A. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN.......................................................11
1.      Pengkajian...................................................................................................................11
2.      Diagnosa Keperawatan................................................................................................12
3.      Rencana Keperawatan.................................................................................................14
4.      Implementasi Keperawatan.........................................................................................17
5.      Evaluasi Keperawatan.................................................................................................17
BAB IV....................................................................................................................................18
A. Kesimpulan.....................................................................................................................18
B. Saran...............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Pasien dengan Gangguan Istirahat Dan Tidur” ini dengan lancar. Penulisan ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan Dasar

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami peroleh dari
buku panduan, serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan “ Asuhan
Keperawatan Pasien dengan Gangguan Istirahat Dan Tidur”

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pengajar mata kuliah “Keperawatan
Dasar” atas bimbingan dan arahan dalam penulisan tugas, juga kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Memang makalah
ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Singkawang, Maret 2020

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat pentingdan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan, ocial,keluarga,
pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan,serta perkembangan ( dalam Tarwoto &
Wartonah 2006).

Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi tindakan hygiene
pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan
rumah sakit, perawat menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan cara
hygiene pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan
partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan (dalam Perry & Potter, 2005).

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Personal Hygiene ?


2. Apa saja kasus gangguan personal hygiene ?
3. Apa saja penyebab gangguan personal hygiene ?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene ?
5. Apa saja patofisiologi personal hygiene ?
6. Apa saja klasifikasi personal hygiene ?
7. Apa saja gejala klinis pada personal hygiene ?
8. Apa pemeriksaan fisik pada personal hygiene ?
9. Apa saja tindakan penanganan pada gangguan personal hygiene ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi personal hygiene
2. Untuk memahami materi personal hygiene

BAB II

PEMBAHASAN
 A.    KONSEP DASAR PENYAKIT

1.      Definisi/Pengertian
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan
dan hygiene yang artinya sehat. Personal hygiene atau kebersihan diri adalah upaya seseorang
dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik
dan psikologis.

Tujuan perawatan personal hygiene adalah :

a.       Meningkatkan derajat kebersihan dan kesehatan

b.      Memelihara kebersihan diri seseorang

c.       Memperbaiki personal hygiene yang kurang

d.      Pencegahan penyakit

e.       Meningkatkan percaya diri seseorang

f.       Menciptakan keindahan

Dampak yang muncul pada masalah personal hygiene adalah:

a.       Dampak fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya


kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan
integritas kulit, gangguan  mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga serta gangguan fisik
pada kuku.

b.      Dampak psikologi

Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan


kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri dan
kebutuhan interaksi sosial.

2.      Epidemiologi/Insiden Kasus Gangguan Personal Hygiene


Defisit personal hygiene dapat terjadi pada setiap orang mulai dari lahir sampai mati
karena ketidakmampuan melakukan aktivitas sendiri, kurangnya pengetahuan dan banyak
faktor lain yang mempengaruhi.
3.      Etiologi/Penyebab Defisit Gangguan Personal Hygiene
Adapun penyebab terjadinya defisit gangguan personal hygiene adalah:

a.       Sakit, sehingga tidak dapat melakukan sendiri

b.      Kurangnya pengetahuan dan informasi

c.       Keterbatasan biaya

d.      Lingkungan yang tidak mendukung

e.       Tidak adanya fasilitas yang memadai

4.      Faktor Predisposisi yang Mempengaruhi Personal Hygiene


Menurut Tarwoto dan Wartinah dalam buku Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawata,  sikap seseorang melakukan personal hygiene dipengaruhi oleh sejumlah faktor
antara lain:

a.       Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangan mempengaruhi kebersihan diri misalnya
karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli kebersihannya.

b.      Praktik Sosial
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri sehingga kemungkinan akan
terjadi perubahan personal hygiene.

c.       Status Sosial Ekonomi

Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo dan
alat lainnya yang semuanya memerlukan biaya untuk membelinya.

d.      Pengetahuan
Pengetahuan mengenai personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang
baik dapat meningkatkan kesehatan.

e.       Budaya

Disebagian masyarakat jika individu sakit maka tidak boleh dimandikan.

f.       Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri
seperti pengguanaan sabun, shampo, dll.

g.      Kondisi fisik

Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu
bantuan untuk melakukannya.

Menurut Wahit Iqbal Mubarak dan Nurul Cahayati dalam buku Kebutuhan


Dasar mengatakan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi personal hygiene yaitu:

a.       Budaya

Sejumlah mitos berkembang dimasyarakat bahwa saat individu sakit, ia tidak boleh
dimandikan karena dapat memperparah penyakitnya.

b.      Status Soial – Ekonomi

Untuk melakukan personal hygiene yang baik diperlukan sarana dan prasarana yang
memadai. Semua kebutuhan itu memerlukan biaya.

c.       Agama

Agama juga mempengaruhi keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan sehari


– hari. Setiap agama pasti memerintahkan umatnya untuk menjaga kebersihan karena
kebersihan adalah sebagian dari iman. Hal ini tentu akan mendorong untuk mengingat
pentingnya kebersihan diri bagi kelangsungan hidupnya.

d.      Tingkat Pengetahuan/Perkembangan Individu

Kedewasaan sesorang mempengaruhi pada kualitas diri seseorang, salah satunya


adalah pengetahuan yang baik.

e.       Status Kesehatan

Kondisi sakit/cedera akan menghambat kemampuan individu dalam melakukan


perawatan diri. Hal ini tentunya berpengaruh pada tingkat kesehatan individu. Individu akan
semakin lemah sehingga jatuh sakit.
f.       Cacat Mental dan Jasmani
Kondisi cact dan gangguan mental yang menghambat kemampuan individu untuk
melakukan perawatan diri secara mandiri.

5.      Patofisiologi
Personal hygiene adalah suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk memelihara
kebersihan diri. Personal hygiene dapat terganggu apabila individu sedang sakit. Selan itu
fasilitas yang kurang, kurangnya pengetahuan tentang personal hygiene yang tepat, ekonomi
yang kurang dan faktor lingkungan sekitar. Akibatnya individu akan mrngalami defisit
personal hygiene.

      Apabila defisit personal hygiene individu terganggu, maka akan menimbulkan dampak
baik dilihat dari segi fisik maupun psikologis.

Dampak fisik yang mungkin muncul adalah:

a.       Gangguan integritas kulit

b.      Gangguan mukosa mulut

c.       Infeksi pada mata dan telinga

d.      Gangguan fisik pada kuku

Dampak psikologis yang mungkin muncul adalah:

a.       Kebutuhan harga diri

b.      Gangguan interaksi sosial

c.       Aktualisasi diri

d.      Gangguan rasa nyaman

e.       Kebutuhan mencintai dicintai

6.      Klasifikasi Personal Hygiene

a.       Perawatan diri berpakaian

b.      Perawatan diri eleminasi

c.       Perawatan diri makan


d.      Perawatan diri mandi

6.      Klasifikasi Personal Hygiene


a.       Perawatan diri berpakaian

b.      Perawatan diri eleminasi

c.       Perawatan diri makan

d.      Perawatan diri mandi

7.      Gejala Klinis Gangguan Personal Hygiene


Tanda – tanda:

a.       Fisik

1)      Badan bau, pakaian kotor

2)      Rambut dan kulit kotor

3)      Kuku panjang dan kotor

4)      Gigi kotor dan mulut bau

5)      Penampilan tidak rapi

b.      Psikologis

1)      Malas, tidak ada inisiatif

2)      Menarik diri

3)      Merasa rendah diri

c.       Sosial

1)      Interaksi kurang

2)      Tidak mampu berperilaku sesuai dengan norma (misalnya: cara makan berantakan dan
BAB sembarangan).

8.      Pemeriksaan Fisik
a.       Rambut

1)      Amati kondisi rambut


2)      Keadaan rambut yang mudah rontok

3)      Keadaan rambut yang kusam

4)      Keadaan tekstur

b.      Kepala

1)      Amati kebersihan kulit kepala

2)      Amati adanya kebotakan

3)      Berkutu

4)      Ketombe

c.       Mata

Amati adanya tanda – tanda konjungtiva pucat, kesimetrisan palpebra, sklera dan
pupil.

d.      Hidung

Kaji kebersihan hidung, pendarahan hidung, adanya kotoran, dan amati adanya sekret.

e.       Mulut

Amati kondisi mukosa, kaji kelembaban, bibir pecah – pecah dan sariawan.

f.       Gigi

Amati adanya gigi berlubang/caries dan amati kelengkapan gigi.

g.      Telinga

Perhatikan adanya serumen, lesi, infeksi/perubahan daya pendengaran.

h.      Kulit

Amati kondisi kulit (tekstur, turgor dan kelembaban), perhatikan kebersihan, adanya
lesi dan kulit keriput.

i.        Kuku tangan dan kaki


Amati bentuk dan kebersihan kuku, perhatikan adanya kelainan/luka.

j.        Genetalia

Amati kondisi dan kebersiha genetalia, perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis.
Pada laki – laki perhatikan adanya kelainan/luka.

k.      Tubuh secara umum

Amati kondisi dan kebersihan tubuh secara keseluruhan dan perhatikan adanya
kelainan bentuk tubuh.

9.      Therapy/Tindakan Penanganan Pada Gangguan Personal Hygiene


Tindakan yang dapat dilakukan keluarga/perawat bagi pasien yang tidak dapat merawat diri
sendiri adalah:

a.       Meningkatkan kesadaran dan percaya diri klien, dengan cara:

1)      Bina hubungan saling percaya

2)      Bicarakan tentang pentingnya kebersihan diri

3)      Kuatkan kemampuan pasien untuk merawat diri

b.      Membimbing dan mendorong klien merawat diri

1)      Bantu pasien merawat diri

2)      Ajarkan keteraampilan secara bertahap

3)      Buat kegiatan harian setiap hari

4)      Ingatkan setiap kegiatan

5)      Berikan pujian serta kegiatan positif

c.       Ciptakan lingkungan yang mendukung, seperti:

1)      Sediakan perlengkapan yang dibutuhkan (sabun, pasta gigi, dll)

2)      Sediakan tempat yang aman dan nyaman bagi pasien


d.      Sikap keluarga

1)      Sabar dan selalu siap membantu

2)      Menerima dan memuji setiap upaya pasien saat merawat diri

3)      Tidak mencela/menghina pasien saat merawat diri

BAB III

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1.      Pengkajian
a.       Riwayat keperawatan

1)      Keluhan utama

2)      Riwayat kesehatan sekarang

3)      Riwayat penyakit terdahulu

4)      Riwayat kesahatan keluarga

b.      Pola pemenuhan KDM

1)      Pola persepsi dan manajemen kesehatan

2)      Pola nutrisi-metabolik

3)      Pola eleminasi

4)      Pola aktivitas dan latihan


5)      Pola kognitif dan persepsi

6)      Pola persepsi - konsep diri

7)      Pola tidur dan istirahat

8)      Pola peran – hubungan

9)      Pola seksual – reproduksi

10)  Pola toleransi stress – koping

11)  Pola nilai – kepercayaan

c.       Pengkajian Fisik

1)      Keadaan umum

2)      Tanda – tanda vital

3)      Pemeriksaan fisik

2.      Diagnosa Keperawatan
Menurut NANDA 2013, diagnosa keperawatan umum untuk klien dengan masalah personal
hygiene adalah defisit perawatan diri. Diagnosa tersebut dibagi menjadi 4 yaitu:

a.       Defisit perawatan diri : makan

Kemungkinan berhubungan dengan:

1)      Gangguan kognitif

2)      Penurunan motivasi

3)      Kendala lingkungan

4)      Ketidaknyamanan

Ditandai dengan:

1)      Ketidakmampuan menagmbil makanan dan memasukan kemulut

2)      Ketidakmampuan mengunyah makanan


3)      Ketidakmampuan menghabiskan makanan

4)      Ketidakmampuan menelan makanan

b.      Defisit perawatan diri : mandi

Kemungkinan berhubungan dengan:

1)      Gangguan kognitif

2)      Penurunan motivasi

3)      Kendala lingkungan

4)      Nyeri

Ditandai dengan:

1)      Ketidakmampuan untuk mengakses ke kamar mandi

2)      Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi

3)      Ketidakmampuan mengeringkan tubuh

4)      Ketidakmampuan menjangkau sumber air

c.       Defisit perawatan diri : berpakaian/berhias

Kemungkinan berhubungan dengan:

1)      Gangguan kognitif

2)      Penurunan motivasi

3)      Kendala lingkungan

4)      Keletihan dan kelemahan

Ditandai dengan:

1)      Ketidakmampuan mengancingkan pakaian

2)      Ketidakmampuan mengenakan sepatu

3)      Ketidakmampuan mengenakan atribut pakaian


4)      Hambatan memilih pakaian

d.      Defisit perawatan diri : eleminasi

Kemungkinan berhubungan dengan:

1)      Gangguan kognitif

2)      Penurunan motivasi

3)      Kendala lingkungan

4)      Keletihan dan kelemahan

Ditandai dengan:

1)      Ketidakmampuan melakukan hygiene eleminasi yang tepat

2)      Ketidakmampuan naik ke toilet atau commode

3)      Ketidakmampuan untuk duduk di toilet atau commode

3.      Rencana Keperawatan
Rencana asuhan keperawatan untuk klien dengan gangguan personal hygiene harus meliputi
beberapa pertimbangan yaitu hal – halyang disukai klien, kesehatan klien serta keterbatasan
yang dimilikinya. Selain itu perawat perlu mempertimbangkan waktu yang tepat untuk
memberikan asuhan keperawatan serta fasilitas dan tenaga yang tersedia.

Berikut ini adalah salah satu contoh rencana keperawatan.

Diagnosa yang dapat diangkat:

1.      Defisit perawatan diri: berpakaian b/d penurunan  motivasi ditandai dengan penampilan


tidak rapi

2.      Defisit perawatan diri: eleminasi b/d hambatan mobilitas ditandai dengan tidak mampu
ke toilet sendiri

3.      Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal ditandai


dengan badan kotor dan bau
4.      Defisit perawatan diri: makan b/d nyeri ditandai dengan tidak mampu menelan makanan

No dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1. Setelah dilakukan asuhan 1.      Kaji hambatan 1.      Menyiapkan untuk


keperawatan selama ...x 24 partisipasi dalam meningkatkan kemandirian
jam, px mampu perawatan diri
mempertahankan
kebersihan diri dan 2.      Px mungkin
kerapian, dengan KH: 2.      Bantu pasien membutuhkan berbagai
memilih pakaian bantuan dalam persiapan
1.      Penampilan rapi
memilih pakaian
2.      Rambut rapi dan
bersih
3.      Menambah
3.      Mampu memakai
pengetahuan pasien dan
pakaian dan berhias secara
3.      Jelaskan tentang keluarga mengenai
mandiri
cara – cara personal perawatan diri yang tepat
hygiene yang tepat

4.      Memberikan
kesempatan kepada
keluarga untuk membantu
4.      Libatkan keluarga
pasien dan memberikan
motivasi

2 Setelah dilakukan asuhan 1.      Kaji budaya 1.      Mngetahui kebiasaan


keperawatan selama ...x 24 pasien ketika px dalam toileting
jam, px mampu mempromosikan
melakukanaktivitas aktivitas perawatan diri
eleminasi secara tepat,
dengan KH:
2.      Bantu pasien ke
1.      Px mampu duduk dan toilet
turun dari toilet
2.      Hambatan mobilitas
2.      Px mampu menyebabkan px tidak
membersihkan diri setelah mampu melakukan
eleminasi secara perawatan diri secara
mandiri/dibantu mandiri

3.      Berikan
pengetahuan tentang 3.      Mengetahui
personal hygiene pentingnya personal
hygiene bagi pasien

4.      Libatkan keluarga
4.      Memberikan
kesempatan kepada
keluarga untuk membantu
pasien

3 Setelah dilakukan asuhan 1.      Pantau integritas 1.      Mengetahui kondisi


keperawatan selama ...x 24 kult pasien kulit secara umum
jam, px merasa nyaman dan
bersih dengan KH:
2.      Bantu pasien 2.      Agar pasien merasa
1.      Kulit pasien tidak
mandi lebih nyaman dan segar
kotor

2.      Tidak ada bau badan


3.      Menambah wawasan
3.      Kuku pasien tidak
pasien dan keluarga tentang
panjang dan kotor 3.      Berikan
pentingnya perawatan diri
pendidikan kesehatan
4.      Rambut bersih
tentang perawatan diri

4.      Memberikan
kesempatan kepada
keluarga untuk membantu
4.       Libatkan pasien
keluarga

4 Setelah dilakukan asuhan 1.      Identifikasi diet 1.      Makanan disesuaikan


keperawatan selama ...x 24 yang diresepkan dengan kondisi klien
jam, px mampu makan
secara mandiri dan tepat,
dengan KH: 2.      Pasien mungkin
kesulitan mengambil
1.      Px mampu mengambil 2.      Bantu pasien
makanan sendiri
makanan sendiri menyiapkan makanan
yang lunak
2.      Px mampu makan
sendiri dengan rapi

3.      Px meampu 3.      Jelaskan tentang


mengungkapkan kepuasan personal hygiene
3.      Menambah wawasan
makan tentang pola makan
pasien dan keluarga tentang
persoal hygiene: makan

4.      Memberikan
kesempatan kepada
4.      Kolaborasikan
keluarga untuk membantu
dengan keluarga
pasien

4.      Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada
klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan
untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul
dikemudian hari.

5.      Evaluasi Keperawatan
Evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan personal hygiene berdasarkan
kriteria hasil pada tujuan keperawatan yaitu:

a.       Pasien mampu berpakaian dan berpenampilan rapo secara mandiri

b.      Kebutuhan personal hygiene pasien : eleminasi terpenuhi

c.       Pasien mampu mempertahankan mobilitas yang diperlukan untuk ke kamar mandi dan
menyediakan perlengkapan mandi

d.      Pasien mampu makan secara mandiri/dibantu

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara umum sehat merupakan keadaan yang tidak hanya untuk terbebas dari
penyakit tetapi meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Sehat juga dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Kita sebagai perawat bertugas membantu pasien dengan segala
masalah kesehatan, membantu memenuhi kebutuhan pasien yang sakit termasuk
kebutuhan personal hyegiene
B. Saran
C. Setelah kita membaca kutipan di atas, kami sebagai penulis makalah ini, memberi
saran untuk:
– Sebaiknya selalu menjaga kebersihan diri, mencuci tangan sebelum makan dan
menjaga pola makan supaya badan tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
- Tenaga Kesehatan – Sebaiknya tenaga kesehatan selalu mencuci tangan, memakai
sarung tangan dan menjaga kesterilan alat-alat medis untuk menghindari infeksi
nosokomial.

DAFTAR PUSTAKA
Amin, Handhi. 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan  NANDA. Jakarta :
MediAction

Mubarak, Wahit Iqbal & Cahyani, Nurul. 2007. Kebutuhan Dasar. Jakarta : EGC

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta:EGC

Tarwoto & Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Ediai 3.
Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai