Disusun Oleh:
HALAMAN PENGESAHAN
PRAKTIK KLINIK
Diusulkan Oleh
Ns. Agustina ina M.K , S.Kep Ns. Lily Yuniar, S.Kep , M.Pd
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas Kuasa-Nya yang telah
memberikan segala nikmat dan kesempatan sehingga penyusunan Laporan praktik klinik
keperawatan stase Manajemen Keperawatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa profesi
Ners di ruang santa agnes rs santo vincentius singkawang dapat terselesaikan.
Selanjutnya ucapan terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada ibu Ns.
Agustina ina M.K , S.Kep selaku Clinical Instuctur dan ibu Ns. Lily Yuniar, S.Kep , M.Pd
selaku clinical teacher yang penuh kesabaran dan perhatiannya dalam memberikan bimbingan
dan masukan hingga tugas laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dengan terselesaikannya tugas laporan ini ini, perkenankan pula kami untuk
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz., M.Si selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak.
2. Ibu Nurbani, S.Kp M.Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Pontianak
3. Ibu Ns. Puspa Wardhani, M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan Keperawatan
Pontianak Poltekkes Kemenkes Pontianak.
4. Bapak Ns. Suhariyanto, S.Kep, M.Kep selaku Koordinator Praktik Klinik stase
Manajemen Keperawatan
5. Bapak Ns. Ignatius Nandang, S.Kep, CWCS selaku KABID Pelayanan Medis Rs Santo
Vincentius Singkawang
6. Bapak Ns. G. Yose prapaskalis Anes, S.Kep selaku Kepala ruang Santa Agnes Rs Santo
Vincentius Singkawang
7. Seluruh Tenaga Kesehatan yang bekerja di ruang Santa Agnes Rs Santo Vincentius
Singkawang yang bersedia berpartisipasi dalam proses pengkajian ini.
Tugas Laporan ini disadari masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Untuk itu
kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga
hasil laporan ini dapat bermanfaat bagi ruangan dan pihak lain yang membutuhkan.
Singkawang , Februari 2021
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan..................................................................................................................2
C. Manfaat................................................................................................................3
C. Analisa SWOT...................................................................................................38
D. Identifikasi Masalah...........................................................................................40
E. Prioritas Masalah................................................................................................41
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................57
B. Saran...................................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Pegawai....................................................................................................8
Tabel 2.2 Hasil Seminar dan Pelatihan Perawat.............................................................15
Tabel 2.3 Lembar Observasi 5 Momen Cuci Tangan 6 Langkah...................................16
Tabel 2.4 Sebelum Implementasi Penilaian Lembar Observasi 5 Momen Cuci
Tangan 6 Langkah
...................……………………………………………………….16
Tabel 2.5 10 Penyakit tersebsar Bulan Januari-Desember 2021....................................17
Tabel 2.6 Survey Kepuasan Pasien.................................................................................17
Tabel 2.7 Perhitungan Tenaga Perawat Menurut Douglas.............................................18
Tabel 2.8 Perhitungan BOR, AVLOS, TOI, dan BTO...................................................18
Tabel 2.9 Saran dan Prasarana........................................................................................20
Tabel 2.10 Lembar Observasi ruang santa agnes:..........................................................25
Tabel 2.11 Penilaian Sebelum Implementasi Pedoman Observasi.................................25
Tabel 2.13 Sebelum Implementasi Penilaian Pedoman Observasi Standar
Asuhan Keperawatan
.......................…………………………………………………….28
Tabel 2.14 Lembar Observasi Pemberian Obat..............................................................29
Tabel 2.15 Sebelum Implementasi Penilaian Lembar Observasi Pemberian Obat........29
Tabel 2.16 Jumlah pasien berdasarkan tanggungan.......................................................30
Tabel 2.17 Hasil Suvey Fungsi Perencanaan..................................................................32
Tabel 2.18 Pernyataan Fungsi Perencanaan...................................................................32
Tabel 2.19 Hasil Suvey Fungsi Pengorganisasian..........................................................33
Tabel 2.20 Pernyataan Fungsi Pengorganisasian............................................................33
Tabel 2.21 Hasil Suvey Fungsi Pengaturan Staf............................................................34
Tabel 2.22 Pernyataan Fungsi Pengaturan Staf..............................................................34
Tabel 2.23 Hasil Suvey Fungsi Pengarahan...................................................................35
Tabel 2.24 Pernyataan Fungsi Pengarahan.....................................................................35
Tabel 2.25 Hasil Suvey Fungsi Pengarahan...................................................................36
Tabel 2.26 Pernyataan Fungsi Pengarahan.....................................................................37
Tabel 2.19 Analisa SWOT..............................................................................................39
Tabel 2.20 Prioritas Masalah..........................................................................................41
Tabel 2.21 Rencana Staregis (POA)...............................................................................43
Tabel 3.1 Implementasi..................................................................................................45
Tabel 4.1 Setelah Implementasi Pedoman Observasi Ruang Santa Agnes....................47
Tabel 4.2 Setelah Implementasi Pedoman Pelaksanaan Asuhan Keperawatan..............51
Tabel 4.3 Setelah Impelemtasi Lembar Observasi 5 Momen Cuci Tangan 6 Langkah. 52
Tabel 4.4 Setalah Implementasi Lembar Observasi Pemberian Obat............................54
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan di rumah sakit bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia, yang diberikan dalam bentuk asuhan keperawatan, dilakukan melalui proses
pengkajian terhadap penyebab utama tidak terpenuhi kebutuhan dasar manusia,
penentuan diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan
pengevaluasian. Seluruh proses diatas disebut proses keperawatan (Asmuji, 2012).
Perawat sebagai salah satu profesi yang berperan penting dalam penyelenggaraan
mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pelayanan keperawatan di rumah sakit
merupakan bagian dari integral dari pelayanan kesehatan yang mempunyai konstribusi
yang sangat menentukan kualitas pelayanan rumah sakit. Sehingga setiap upaya untuk
peningkatan pelayanan rumah sakit juga diikuti upaya peningkatan profesionalitas dan
kualitas pelayanan keperawatan (Asmuji, 2012).
Manajemen keperawatan adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan
melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dengan
menggunakan sumber daya secara efektif, efisien dan rasional dalam memberikan
pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif pada individu, keluarga, dan
masyarakat, baik yang sakit maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Asmuji, 2012).
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamisdan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi, di dalam manajementersebut mencakup
kegiatan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controling) terhadap staff, sarana, dan
prasarana dalam mencapai tujuan organisasi. Keempat fungsitersebut saling berhubungan
dan memerlukan keterampilan-keterampilan teknis, hubungan antar manusia, konseptual
yang mendukung asuhan keperawatan yangbermutu, berdaya guna dan berhasil guna bagi
masyarakat (Nursalam, 2009).
Proses Manajemen Keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu
metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara SystemSional, sehingga diharapkan
keduanya saling menopang. Sebagaimana yang terjadi di dalam proses keperawatan, di
dalam Manajemen Keperawatan-pun terdiri dari pengumpulan data, identifikasi masalah,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil. Metode penugasan dimana satu orang
perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien
mulai dari masuk sampai keluar rumah sakit. Mendorong praktek kemandirian perawat,
1
2
ada kejelasan antara pembuat perencana asuhan dan pelaksana. Metode primer ini
ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dengan perawat
yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan
selama pasien dirawat (Nursalam, 2009).
Sebagai manajer kasus (case manager), perawat bekerja dalam tim asuhan
kesehatan multidisiplin dalam mempertimbangkan, memantau, dan mengevaluasi
keberhasilan rencana pemecahan kasus yang ada. Perawat manajer kasus memiliki
ketentuan yang berbeda pada tiap institusi atau lembaga. Ada yang menetapkan bahwa
perawat manajer kasus nantinya akan bekerja sama dengan staf perawat dan tenaga yang
diperlukan lainnya, dan ada pula yang menetapkan bahwa perawat manajer kasus tidak
lain adalah staf perawat itu sendiri yang sedang memecahkan suatu kasus berdasarkan
asuhan keperawatan (Berman, 2016).
2. Tujuan
3. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami dan mampu menerapkan konsep teori dalam aplikasi
prinsip-prinsip manajemen keperawatan dalam pelaksanaan manajemen asuhan
keperawatan dan manajemen pelayanan di Ruang Anak Santa Agnes RS Santo
Vincentius Singkawang
4. Tujuan Khusus
Selama berlangsungnya praktek klinik manajemen keperawatan mahasiswa
diharapkan mampu untuk :
a. Mengidentifikasi masalah yang tidak sesuai dengan prinsip manajemen
keperawatan yang terdapat di Ruang Anak Santa Agnes RS Santo Vincentius
Singkawang
b. Mempraktekkan konsep teori manajemen asuhan keperawatan, baik manajemen
pelayanan maupun manajemen asuhan keperawatan.
c. Memudahkan perawat yang ada di Ruang Anak Santa Agnes RS Santo
Vincentius Singkawang dalam mengatasi masalah yang terkait dengan
manajemen keperawatan yang dipaparkan dalam analisa Strenght, Weaknes,
Opportunity, Threat (SWOT).
3
5. Manfaat
1. Bagi pasien dan keluarga
a. Mendapatkan pelayanan yang optimal
b. Kepuasan klien dan keluarga yang ada di Ruang Anak Santa Agnes RS Santo
Vincentius Singkawang
2. Bagi perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
b. Terbinanya hubungan atau komunikasi yang adekuat antara perawat dengan
perawat, perawat dengan tim kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien
serta keluarga
c. Terbinanya akuntabilitas dan disiplin dari perawat
3. Bagi Rumah Sakit
a. Mengetahui masalah- masalah yang ada di Ruang Anak Santa Agnes RS Santo
Vincentius Singkawang yang berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan
professional
b. Dapat menganalisa masalah yang ada dengan metode SWOT serta menyusun
rencana strategi
4. Bagi mahasiswa
a. Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan kritis dalam pengelolaan
pelayanan keperawatan.
b. Dapat memperoleh pengalaman nyata dalam pengelolaan perawatan professional
BAB II
TINJAUAN LAHAN
A. Gambaran Umum Rumah Sakit dan Ruangan Tempat Praktik
1. Profil Singkat Rumah Sakit
Rumah Sakit Santo Vincentius, milik Keuskupan Agung Pontianak, didirikan
pada tanggal 6 September 1910 diberkati di bawah lindungan Santo Vincentius a
Paulo, dan merupakan Rumah Sakit pertama beroperasi 24 jam di Singkawang.
Ditunjuk sebagai Direktur adalah P. Beatus, dan 3 tahun kemudian, yaitu tahun 1913
datang seorang suster berijazah perawat pertama, yaitu Sr. Gayatana. Setelah
Kemerdekaan RI, maka pada tahun 1954 terjadi perjanjian pinjam pakai Rumah
Sakit antara yang Mulia Mgr.Hendrikus Josephus Van Valenburg, Vikaris Apostolik
di Pontianak dengan Lie Kiat Teng, Mentri Kesehatan RI bertempat di Jakarta.
Perjanjian tersebut dibuat dihadapan Notaris Meester Raden Soedja di Jakarta
Tanggal 27 Oktober 1954 dengan nomor 189.
Pada tanggal 24 Maret 1990 dibuat Naskah Kesempakatan (MoU) antara
Pemda TK I Kalimantan Barat, Bpk. Parjoko Suryo Kusumo dan Mgr Hieronymus
Bumbun OFM Cap atas nama Keuskupan Agung Pontianak sebagai Pemilik. Khusus
RS Santo Vincentius diserahkan dengan melalui masa transisi selama 1 tahun
dimulai 1 April 1992 dan pada tanggal 1 April 1993 menjadi swasta penuh dengan
terbitnya Ijin Penyelenggaran Sementara oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Barat.
Selanjutnya, dengan mempertimbangkan kepentingan pelayanan kesehatan
masyarakat, maka pihak Keuskupan Agung Pontianak, berusaha untuk dapat
meneruskan kembali operasional Rumah Sakit dan meminta kesediaaan Yayasan
Pengabdi Untuk Sesama Manusia sebagai pengelolanya. Maka pada tanggal 24
Pebruari 1993, Uskup Agung Pontianank menyerahkan pengelolaan Rumah Sakit
Vincentius kepada Kongregasi Suster-suster SFIC (CONGREGATIO SORORUM
FRANCISCALIUM AB IMMACULATA CONCEPTIONE A BEATA MATRE
DEI) yang menaungi Yayasan Pengabdi Untuk Sesama Manusia (Yayasan PSM)
dengan Surat Penunjukan No. 495/93/Huver, tanggal 24 Februari 1993. Karena
Yayasan PSM selain mengelola RS Santo Vincentius juga mengelola bidang
pendidikan, maka terhitung 15 Oktober 2012, RS Santo Vincentius diserah-
terimakan dari Yayasan PSM ke Yayasan Karya Kesehatan Santo Vincentius.
a. Periode dr. M. Rosita N Siregar (1993 - 1995)
4
5
5) A: Aman
9. Budaya Kerja: 3S
1) S: Senyum
2) S: Sapa
3) S: Sabar
10. Sejarah Singkat Ruang Santa Agnes
Unit St. Agnes merupakan ruang perawatan bayi yang berada di RS. Santo
Vincentius Singkawang yang berdiri sendiri sejak tahun 1999, dimana sebelumnya
merupakan bagian dari ruang perawatan St. Anna yang mencakup ruang perawatan
anak dan kebidanan dan kemudian ruang perawatan tersebut dipisah dan berdirilah
ruang perawatan anak yaitu Unit St. Agnes (Perawatan Anak). Dengan
bertambahnya kebutuhan masyarakat untuk perawatan anak dan bayi, maka
diharapkan dengan berdirinya unit St. Agnes yang terpisah dengan ruang kebidanan
akan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat umumnya dan pelayanan
anak dan bayi pada khusunya.
Dengan berkembangnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
paripurna, unit St. Agnes yang pada bulan Januari 2013 terdiri dari 17 tempat tidur.
Pada tahun 2014 ruangan perawatan St. Agnes terdiri dari 19 tempat tidur. Hingga
tahun 2020 dimana tuntutan masyarakat mengenai pelayanan maternal dan perinatal
yang semakin tinggi serta dukungan pemerintah untuk kesehatan ibu dan bayi, maka
ditahun 2020 ini jumlah TT telah mencapai 21 TT dan ada ruang perinatal tersendiri
dengan 3 inkubator dan 1 CPAP.
Unit St. Agnes dipimpin oleh 1 kepala ruang yang dibantu oleh ketua tim dan
disertai oleh 3 atau 4 perawat pelaksana dalam 3 shift, saat ini unit St. Agnes
memiliki 15 tenaga perawat dengan jenjang pendidikan Sarjana Keperawatan Ners
dan Diploma Keperawatan serta dibantu oleh tenaga Cleaning Service dengan latar
pendidikan lulusan SMA sederajat.
Sistem kerja diruangan ini menggunakan metode tim yang didasarkan pada
keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai kontribusi dalam
merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan sistem kerja
Model Praktik Keperawatan Profesional.
Dalam usaha meningkatkan pelayanannya Unit St. Agnes mempunyai
karakteristik manajemen sebagai berikut:
7
a. Visi
Menjadikan unit rawat inap anak dengan pelayanan prima yang terpercaya
dan berkualitas
2. Misi
1) Mewujudkan pelayanan kesehatan anak yang berkualitas dan profesional
2) Meningkatkan status
3) Memberikan kenyamanan dan kepuasan pelayanan pasien dan keluarga
3. Jenis-jenis pelayanan Kesehatan
Adapun jenis pelayanan medis yang ada di RS Santo Vincentius Singkawang
yaitu :
a. Pelayanan rawat jalan:
1) Klinik spesialis penyakit dalam
2) Klinik spesialis penyakit anak
3) Klinik spesialis penyakit bedah
4) Klinik spesialis penyakit Obgyn
5) Klinik spesialis penyakit mata
6) Klinik spesialis gigi dan mulut
7) Klinik spesialis kulit dan jenis kelamin
8) Klinik spesialis THT
9) Klinik spesialis neurologi
10) Klinik rehabilitasi Medik/ Fisioterapi
11) Medical check up
12) Konsultasi gizi
2. Pelayanan rawat inap
1) Zaal anak
2) Zaal penyakit dalam
3) Zaal ruang bersalin
4) Zaal bedah
5) Zaal kebidanan
6) Zaal perinatology
7) ICU
8) VIP
8
3. Gawat darurat
4. Pelayanan kamar operasi (Bedah Sentral)
5. Pelayanan Hemodialisa
6. Pelayanan rehabilitasi Medis
7. Pelayanan Radiologi
8. Pelayanan laboratorium
9. Data Pegawai
Tabel 2.1 Data Pegawai
No Nama Pegawai Tempat, Tanggal Lahir
1 Ns. G. Yosse Prapaskalis Anes, S.Kep Singkawang 06-Mar-90
2 Dian Mardiana, A.Md. Kep Marga Mulia 30-Sep-87
3 Citra Putri Gayatri, A.Md. Kep Singkawang 23-Sep-90
4 Ernita Frisca. A.Md. Kep Malabae 29-Mar-91
5 Diastrik Lipin, A.Md. Kep Sawah 03-Jan-88
6 Novika, Yustina, A.Md. Kep Jelatang 20-Nov-91
7 Yusinia Fransisca, A.Md. Kep Wajok Hulu 22-Apr-93
8 Hermina Asui, A.Md, Kep Ensalang 28-Jun-91
9 Fhenty Hariyanty B, A.Md. Kep Serukam 23-Sep-92
10 Ns. Agustina Ina Mariana Kabang, Siut 21-Agu-87
S.Kep
11 Tri Handayani, A.Md. Kep Serukam 05-Des-94
12 Claudia Yolanda Lindri, A.Md. Kep Singkawang 26-Okt-96
13 Y. Saptaviani AR, A.Md. Kep Selimus 13-Feb-95
14 Ns. Melati Hutabarat, S.Kep Serukam 23-Mar-95
15 Desiana Caleng, A.Md. Kep Samalantan 21-Des-92
16 Yuliana Evi, A.Md. Kep Bayung 25-Nov-94
9
KEPALA RUANGAN
NS. G. YOSSE PRAPASKALIS A, S,
KEP
ADMINISTRASI
EMELIANA.W
IN EKS
3. Citra Putri Gayatri, A.Md. 1. Seminar Peran Formula Nutricia 3 jam √ - Singkawang
Kep Terhidrolisa Ekstensif 10 Feb 2021
dalam penanganan
Alergy Susu Sapi
12
4. Ernita Frisca. A.Md. Kep 1. Seminar Peran Formula Nutricia 3 jam √ - Singkawang
Terhidrolisa Ekstensif 10 Feb 2021
dalam penanganan
Alergy Susu Sapi
11. Tri Handayani, A.Md. 1. Seminar Peran Formula Nutricia 3 jam √ - Singkawang
Kep Terhidrolisa Ekstensif 10 Feb 2021
14
dalam penanganan
Alergy Susu Sapi
12. Claudia Yolanda Lindri, 1. Seminar Peran Formula Nutricia 3 jam √ - Singkawang
A.Md. Kep Terhidrolisa Ekstensif 10 Feb 2021
dalam penanganan
Alergy Susu Sapi
16. Yuliana Evi, A.Md. Kep 1. Seminar Peran Formula Nutricia 3 jam √ - Singkawang
Terhidrolisa Ekstensif 10 Feb 2021
dalam penanganan
Alergy Susu Sapi
Tabel 2.4 Sebelum Implementasi Penilaian Lembar Observasi 5 Momen Cuci Tangan 6
Langkah
No Lembar Observasi 5 N : (9) Min Max Mean
Momen Cuci Tangan 6
Langkah
1 Baik 9 80 80 80
Data diatas merupakan merupakan hasil observas 5 momen cuci tangan 6
langkah didapatkan nilai minimum 80, nilai maksimum 80 dan rata-rata 80. Pada
hal ini rata-rata hasil observas 5 momen cuci tangan 6 langkah masih tergolong
baik.
Klasifikasi Waktu
P S M
Minimal 0,17x6=1 0,14x6=1 0,07x6=1
Parsial 0,27x6=2 0,15x6=1 0,10x6=1
Total 0,36x8=3 0,3x8=2 0,2x8=2
Jumlah 6 4 4
Menurut perhitungan Douglas, berdasarkan asumsi rata-rata BOR selama
bulan Januari- Desember 2021 jumlah perawat yang dibutuhkan adalah :
2. Perawat jaga pagi : 1,2 : 3
3. Perawat jaga sore : 1,1 : 2
4. Perawat jaga malam : 1,1 : 2
5. Jumlah perawat
= 6+ 4 + 4 + (1/3 x (6 + 4 + 4))
= 14 + (1/3x(14)
= 19 orang
Jadi jumlah perawat secara keseluruhan adalah 19 orang, belum termasuk 1
orang Karu.Sehingga jumlah perawat yang dibutuhkan menurut formula Douglas
adalah 19 orang.
Tabel 2.8 Perhitungan BOR, AVLOS, TOI, dan BTO
N BULAN BOR AVLOS TOI BTO
O
1 Januari 26,77% 2,9 7,96 2,8
2 Februari 28,92% 2,57 6,31 3,15
3 Maret 21,45% 2,1 7,8 3,1
4 April 34,83% 2,32 4,3 4,5
5 Mei 32,90% 2,37 4,6 4,3
6 Juni 36% 2,7 4,8 4
7 Juli 22,90% 2,21 7,4 3,2
8 Agustus 32,25% 2,7 5,8 3,6
9 September 42,66% 2,69 3,6 4,7
10 Oktober 45,16% 2,41 2,7 5,8
11 November 56,66% 2,80 2,1 6
12 Desember 48,38% 2,41 2,5 6,2
Rata-rata total 35,74% 2,515 4,98 4,27
19
Diatas didapatkan lah nilai rata-rata dalam bulan januari – desember, nilai
BOR sebesar 35,74%, nilai AVLOS 2,515, nilai TOI sebesar 4,98, dan nilai BTO
sebesar 4,27.
6. Bangunan, sarana, dan prasarana (M2- Material)
Penerapan proses praktik profesi manajemen keperawatan mahasiswa
program pendidikan Profesi Ners jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Pontianak di Ruang Anak Santa Agnes RS Santo Vincentius Singkawang.
Pengkajian data awal dilakukan tanggal 14 Februari 2022. Adapun data yang
didapat adalah sebagai berikut :
7. Bangunan denah ruang
Ruang Anak Santa Agnes RS Santo Vincentius Singkawang adalah
ruang rawat inap yang merawat pasien usia dibawah 17 tahun. Ruang
perawatan Anak Santa Agnes memiliki 25 Tempat Tidur (TT) terdiri dari 1
ruangan VIP dengan 1 TT, 4 ruangan kelas 1 dengan 8 TT, 2 ruangan kelas 2
dengan 8 TT, 1 ruangan kelas 3 dengan 5 TT, 1 ruangan covis dengan 3 TT.
210.1
210.2
210.3
210.4
Gudang
201.3
208.3
201.2
Ruang Tindakan 206.2 207 208.2 208.1
208.4
201.1
206.1
Nerstation
202.1 203.1 209.4 209.5
205
Dapur 204
202.2 203.2
JLH
BERFUNGSI
NO NAMA ALAT SAAT NO SERI MEREK TIPE JLH PENGADAAN
THN 2020
KALIBRASI
INI
KALIBRASI
1 ALAT GDS 1 55310759833 ACCU CHEK PERFORMA 1 22/10/2018 BAIK RUTIN DI
LAB RSSV
2 BRANKARD 10/04/2020 BAIK
6 KASUR DIKUBITUS 1 AKL 20902904556 APEX MEDICAL OASIS 200 1 01/11/2013 BAIK
BOQURINGER SUDAH
2008120038644 F OMRON 1 BAIK
INGELHEIM KALIBRASI
10 O2 KECIL 1 MOBILE 1 BAIK
21
SUDAH
1 ELITECH FOX 1 1 BAIK KALIBRASI
SUDAH
1 141516500441 CHOICEMMEDD ARN C9 111 1 BAIK KALIBRASI
11 OXIMETRI
02N0100195 1
2 ONEMED OXY9WAVE 16/08/2019 BAIK
02N0100194 1
INSTANT
TEMOMETER FOFOREHEAD
1 1714 MICROLIFE 1 01/01/2018 BAIK
INFRARED THERMOMETER
25 3 SEC
BELUM
SAFETY 2
TERMOMETER KALIBRASI
4 12/12/2019 BAIK
DIGITAL AVICO BELUM
2
THERMOMETER KALIBRASI
TERMOMETER SK
2 SAFETY 2 BAIK
AXILA NORMALGLASS
26 TIMBANGAN 1 CAMRY 1 BAIK
28 URINAL 9 PLASTIK 9
TOYNBEE ONE MEDE
29 1 1 2018 BAIK
DIAGNOSTIC TUBE OTOSCOPE
30 X-RAY FILM VIEWER 2 2 BAIK
JLH
N KONDISI
NAMA ALAT SAAT NO SERI MEREK TIPE JLH TERIMA KALIBRASI
O INI
THN 2020
16/04/2018
SET PASANG INFUS belum ada
13
UMBILIKAL
~ 1 gunting tali pusat
~ 1 klem kecil bengkok
~ 1 klem besar bengkok
~ 1 klem kecil chirrurgis
~ 1 klem besar
chirrurgis
~ 1 klem besar lurus
~ 1 picet
SK
14 TERMOMETER 2 SAFETY 2 BAIK
NORMALGLASS
TERMOMETER
15 1 1
DINDING
TIANG INFUS
16 1 STENLISE 2 BAIK
MOBILE
17 TIMBANGAN 1 TANITA 22/02/2013
Pinjam dari St
18 BOX BAYI 1 1
Anna
Pedoman OBSERVASI
8 BOR 9 0
9 ALOS 9 0
10 TOI 9 0
11 Indicator mutu ruangan 9 0
12 Mutu asuhan keperawatan diruangan 9 0
13 Tersedianya lembar balik mengenai tata tertib pasien 0 9
baru diruangan santa agnes
14 Tersedianya SAK 9 0
TOTAL
PRESENTASE
B Diagnosa
TOTAL
PRESENTASE
C Perencanaan
dan jelas
5 Rencana tindakan menggambarkan V V V O O V V V V V
keterlibatan pasien/keluarga
6 Rencana tindakan menggambarkan V V V V V O O V V V
kerjasama dengan tim kesehatan lain
D Tindakan
TOTAL
PRESENTASE
E Evaluasi (CPTT)
SUB TOTAL
TOTAL
PRESENTASE
TOTAL
PRESENTASE
4. Benar waktu
a. Memeriksa bahwa memberikan dosis pada 9 0
waktu yang tepat.
b. Mengkonfirmasi ketika dosis terakhir diberikan. 9 0
5. Benar cara pemberian 9 0
Memeriksa kembali kesesuaian jenis obat serta rute
pemberian obat sebelum diberikan kepada pasien.
6. Benar dokumen 9 0
Januari 13 44 0
Februari 10 50 3
Maret 9 51 2
31
April 20 69 1
Mei 17 66 1
Juni 17 60 3
Juli 11 52 1
Agustus 13 58 1
September 18 69 3
Oktober 16 99 1
November 25 94 2
Desember 20 104 1
yang diambil untuk menentukan waktu kerja dan istirahat pegawai, yaitu
Menganalisa jadwal kerja dan rutinitas unit, Memberikan waktu masuk dan libur
pekerjaaan, Memeriksa jadwal yang telah selesai, Menjamin persetujuan jadwal
yang dianjurkan dari manajemen kperawatan, Memasang jadwal untuk
memberitahu anggota staff dan Memperbaiki dan memperbaharui jadwal tiap
hari. Diruang perawatan bedah dilakukan penilaian menggunakan instrumen yang
telah disediakan. Adapun penilaian yang dilakukan pada Pengaturan Staf
(Staffing) adalah sebagai berikut:
Tabel 2.21 Hasil Suvey Fungsi Pengaturan Staf
No Fungsi Pengaturan Staf N : (9) Min Max Mean
(Staffing)
1 Baik 9 85 92,5 89.167
Dari hasil survey fungsi pengaturan staf diatas didapatkan dari survey 9
perawat pelaksana dengan nilai minimum 85 dan nilai maximum 92,5. Rata-rata
survey fungsi pengaturan staf yang berada di ruang santa agnes RS Santo
Vincentius Singkawang mendapatkan 89.167 yang termasuk dalam katagori baik.
Tabel 2.22 Pernyataan Fungsi Pengaturan Staf
No Pernyataan Ya Tidak
1 Jumlah tenaga keperawatan yang ada diruangan telah sesuai dengan 0 9
beban kerja
2 Pengaturan shif yang ada dalam ruangan saya berdasarkan dari tingkat 9 0
ketergantungan klien
3 Kepala ruang saya mengusulkan kebutuhan tenaga di ruang 9 0
berdasarkan beban kerja secara tertulis kepada pimpinan
4 Kepala ruang saya menyusun jadwal dinas dengan memperhatikan 9 0
kebutuhan diruangan
5 Kepala ruang mengecek kelengkapan jadwal dinas setiap hari 9 0
6 Kepala ruang mengorientasikan perawat baru terkait layanan asuhan 9 0
keperawatan diruangan
7 Kepala ruang mengatur peningkatan belajar perawat dengan mengikuti 9 0
diskusi kasus, workshop, pelatihan maupun seminar
8 Kepala ruang mengadakan pertemuan dengan perawat minimal sebulan 9 0
sekali
9 Pendelegasian dilakukan kepada perawat pelaksana yang memiliki 9 0
35
6. Analisa SWOT
Strength Weakness Opportunities Threats
38
Rumah sakit
RSU Santo
Vincentius
memberi
kesempatan
kepada perawat
untuk
melanjutkan
studi ke jenjang
yang lebih
tinggi
*Tabel 2.19 Analisa SWOT
40
D. Identifikasi Masalah
Belum tersedianya
Man (Perawat) Material lembar balik
Tenaga perawat belum optimal mengenai pasien
dalam penerapan 5 moment baru
mencuci tangan Belum tersedianya
informasi yang
mendukung ketepatan
pemberian obat
Rumah sakit St
pembiayaan yang secara Asuhan keperawatan Belum
Vincentius memiliki 2
rutin dikeluarkan setiap belum berstandar SDKI terealisasikannya
dokter spesialis anak
bulannya SAK
Belum optimalnya
Rumah sakit St
prosedur pemberian obat
Vincentius memiliki 2
dalam pasien safety
dokter spesialis anak
Methode khusunya mengenai
Market
identifikasi pasien
Money
41
5. Prioritas Masalah
No Masalah U MG A I MN T Total
1 Ruang Santa Agnes Belum memiliki standar asuhan keperawatan(SAK) 4 4 4 3 2 3 20
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penatalaksanaan 10 besar
penyakit pada bulan januari-desember 2021
Membuat papan
penabelan mengenai
identifikasi
pasien ,label rekam
medis,label pada
bokal obat
5 Belum tersedianya informasi Pembuatan lembar Pasien paham dan dapat
tentang aturan dan etika pasien bolak balik yang mematuhi aturan dan
baru berisikan informasi etika selama di ruang
terhadap pasien baru santa agnes
*Tabel 2.21 Rencana Staregis (POA)
44
BAB III
IMPLEMENTASI
No Hari/ Implementasi Hasil
Tanggal
1 Selasa, 1. Mengkoordinasikan dengan CI Koordinasi berhasil
22/2/2022 tentang pembuatan SAK dilakukan dengan CI,
2. Melakukan pembuatan SAK selanjutnya SAK
dengan CI terrealisasikan berdasarkan
10 penyakit terbesar
2 Selasa, 1. Menyediakan buku SDKI, SLKI, Koordinasi dengan kepala
22/2/2022 SIKI untuk ruangan santa agnes ruangan terkait penerapan
asuhan keperawatan
berdasarkan SDKI, SLKI,
SIKI. Kepala ruangan
menyetujui saran yang di
buat oleh mahasiswa profesi
ners Poltekkes Pontianak
3 Selasa, 1. Mensosialisasikan cuci tangan Disosialisasikannya tentang
22/2/2022 terhadap pasien rawat inap di pentingnya cuci tangan
ruang santa agnes sebelum dan sesudah kontak
2. Mengingatkan kepada perawat dengan pasien serta
selalu mencuci tangn sebelum dan lingkungan pasien
sesudah tindakan
4 Selasa, 1. Melakukan koordinasi dengan Koordinasi berhasil
22/2/2022 kepala ruang dilakukan bersama kepala
2. Melakukan sosialisasi tentang ruang, Sosialisasi tentang
ketepatan identifikasi
ketepatan identifikasi pasien dalam
pemberian obat dilakukan
pemberian obat dan perawat paham
3. Membuat papan penabelan mengenai pentingnya mengiptimalkan
ketepatan indentifikasi pasien dalam prosedur pemberian obat
pemberian obat kepada pasien , Papan
penabelan dibuat dan di
tempatkan di saku bokal
obat
5 Selasa, 1. Melakukan koordinasi dengan Koordinasi dilakukan
22/2/2022 kepala ruang bersama kepala ruang,lembar
46
A. Ruang Santa Agnes Belum memiliki Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang dapat
digunakan sebagai Acuan dalam Penatalaksanaan 10 Besar Penyakit pada Bulan Januari-
Desember 2021
Pedoman OBSERVASI
Nama Ruangan :
No Objek Observasi Hasil Observasi
Ada Tidak Ada
1 Visi Ruangan 9 0
2 Misi umah Sakit 9 0
3 Standart asuhan keperawatan (SAK) 9 0
4 Standart Operasional prosedur (SOP) 9 0
5 Struktur organisasi ruangan 9 0
6 Ketersediaan format asuhan keperawatan dan rekam 9 0
medis keperawatan
8 BOR 9 0
9 ALOS 9 0
10 TOI 9 0
11 Indicator mutu ruangan 9 0
12 Mutu asuhan keperawatan diruangan 9 0
13 Tersedianya lembar balik mengenai tata tertib pasien 9 0
baru diruangan santa agnes
14 Tersedianya SAK 9 0
Tabel 4.1 Setelah Implementasi Pedoman Observasi Ruang Santa Agnes
No Pedoman Observasi N : (9) Min Max Mean
Ruang Santa Agnes
Diatas adalah hasil
1 Baik 9 100 100 100
observasi ruangan
santa agnes dimana didapatkan nilai minimum dan nilai maksimum 100 dan rata-ratanya adalah 100. Pada
hal ini rata-rata hasil observasi ruangan santa agnes tergolong baik dan sudah mendapatkan implementasi
dari mahasiswa profesi keperawatan.
Standar merupakan uraian pernyataan tingkat kerja yang diinginkan, sehingga kualitas struktur,
proses dan hasil dapat dilihat. Standar Asuhan Keperawatan (SAK) menggambarkan tingkat kompeten dari
asuhan yang diberika oleh perawat melalui proses keperawatan, mencakup: pengkajian, diagnosis,
intervensi, implementasi, evaluasi dan dokumentasi. SAK berarti pernyataan kualitas yang diinginkan dan
dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien. Hubungan antara kualitas dan standar
menjadi dua hal yang saling berkaitan, karena melalui standar dapat dijadikan sebagai bukti pelayanan
meningkat atau memburuk (Nursalam, 2011).
Standar juga didefinisikan sebagai pernyataan diskripsi tentang tingkat penampilan yang dipakai
untuk menilai kualitas struktur, proses dan hasil. SAK mempunyai tiga tujuan menurut Gillies (2014)
yaitu:
1. Meningkatan mutu asuhan keperawatan dengan upaya dan peningkatan motivasi perawat terhadap
pencapaian tujuan.
2. Mengurangi biaya asuhan keperawatan dengan mengurangi kegiatan perawatan yang tidak penting.
3. Memberikan landasan untuk menentukan kelalaian (Negligence) keperawatan dengan
mengantisipasi suatu hasil yang tidak memenuhi standar asuhan keperawatan yang relevan, serta
menentukan bahwa kegagalan perawat dapat membahayakan pasien
SAK Menurut Amaerican Nurse Association, memberikan kriteria tertulis tentang evaluasi
perawatan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, dan standar praktik keperawatan
mengijinkan untuk mempertahankan praktiknya jika kebutuhan muncul; mengadakan penelitian untuk
meningkatkan praktik keperawatan; mengukur asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien
terhadap standar praktik untuk kualitas dan kelayakan (Nursalam, 2012).
Bertolak dari uraian diatas, SAK merupakan pedoman bagi perawat di Indonesia dalam
melaksanakan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan. SAK tersebut
dilaksanakan oleh perawat generalis maupun perawat spesialis diseluruh tatanan pelayanan kesehatan
dirumah sakit, puskesmas maupun tatanan pelayanan kesehatan lain di masyarakat (Nursalam, 2011).
Kebutuhan akan SAK sebagai pedoman dan dasar evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan, telah
dipenuhi oleh pemerintah dengan keputusan Menteri Kesehatan R.I No. 660/Menkes/SK/IX/1987,
yang dilengkapi dengan surat edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik No. YM.00.03.2.6.7637 tahun
1993 tentang berlakunya standar asuhan keperawatan di rumah sakit dan Kepmenkes No. 1239/2001
tentang Registrasi dan Praktik Perawat (Depkes RI, 2005).
Tujuan utama standar adalah memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidentifikasi dan
penilaian hasil akhir. Standar dapat meningkatkan dan menafsirkan perbaikan dan pencapaian kualitas
asuhan keperawatan. Kriteria asuhan keperawatan mencakup : aman, akurasi, kontinuitas, efektif biaya,
manusiawi dan memberikan harapan yang sama tentang apa yang baik bagi perawat dan pasien.
Standar menjamin perawat mengambil keputusan yang layak atau wajar dan melaksanakan intervensi-
intervensi yang aman dan akuntabilitas.
4. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan belum Sesuai dengan SDKI
Lembar Observasi Pelaksanaan Asuhan Keperawatan
No Aspek yang dinilai Kode Berkas Rekam Medik Pasien Keterangan
A Pengkajian
TOTAL
PRESENTASE
B Diagnosa
TOTAL
PRESENTASE
C Perencanaan
PRESENTASE
E Evaluasi (CPTT)
SUB TOTAL
TOTAL
PRESENTASE
TOTAL
PRESENTASE
Tabel 4.2 Setelah Implementasi Pedoman Pelaksanaan Asuhan Keperawatan
No Pedoman Pelaksanaan N : (9) Min Max Mean
Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian 9 90 100 95
2 Diagnosa 9 90 100 96,67
3 Intervensi 9 90 100 93,33
4 Implementasi 9 100 100 100
5 Evaluasi 9 100 100 100
6 Dokumentasi 9 100 100 100
Pada data diatas pada survey pedoman pelaksanaan asuhan keperawatan dari pengkajian sampai
dokumentasi mendapatkan rata-rata 97,5 yang tergolong baik. Setelah mendapatkan implementasi
perawat ruang santa agnes mulai menerapkan diagnose berdasarkan SDKI dan menerapkan intervensi
sesuai dengan SIKI. Dapat terlihat dari rata-ratanya yaitu mengalami kenaikan setelah dilakukan
implementasi.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan salah merupakan salah satu indikator Keberhasilan
rumah sakit ditentukan oleh pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas. Asuhan keperawatan
merupakan salah satu wujud bukti kinerja perawat. Diagnosis yang didokumentasikan dalam proses
asuhan keperawatan masih perlu dievaluasi, karena masih adanya keragaman dalam merumuskan
masalah yang disebabkan beragamnya pendidikan keperawatan, pengetahuan perawat, bahkan
perbedaan standar acuan yang digunakan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan satu perawat di Vincentius singkawang bahwa perawat
belum menerapkan diagnosis keperawatan berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia). Hasil pengkajian didapat bahwa perawat belum pernah mendapatkan sosialisasi penerapan
buku SDKI, SLKI dan SIKI, sehingga belum dapat di terapkan di rumah sakit. Hasil pengamatan dan
pendampingan pengisian dokumentasi keperawatan, masih banyak ditemukan perawat yang belum
mengetahui standar dokumentasi keperawatan.
Maka dari itu peran sosialisasi dan ketersediaan buku SDKI terhadap perawat mendukung hal
pengisian dokumentasi keperawatan , sehingga dapat meningkatkan pengetahuan serta kualitas perawat
dalam pengisian dokumentasi keperawatan (Hendriana dan Pranatha, 2020).
5. Belum optimalnya kepatuhan perawat dalam pasien safety khusunya mencuci tangan guna
pencegahan Infeksi Nosokomial
Lembar Observasi 5 Momen Cuci Tangan 6 Langkah
“Ya” atau “Tidak” sesuai pernyataan yang ada dibawah ini.
No Pernyataan Ya Tidak
Tabel 4.3 Setelah Impelemtasi Lembar Observasi 5 Momen Cuci Tangan 6 Langkah
No Lembar Observasi 5 N : (9) Min Max Mean
Momen Cuci Tangan 6
Langkah
1 Baik 9 100 100 100
Data diatas merupakan merupakan hasil observasi 5 momen cuci tangan 6 langkah didapatkan
nilai minimum dan nilai maksimum 100 dengan rata-rata 100. Pada hal ini didapatkan kenaikan hasil
observasi yang sebelumnya 80 setelah diberikan edukasi menjadi 100, dimana perawat ruang santa
agnes perlahan merubah sikapnya untuk selalu menerapkan mencuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2016, prevalensi nasional berprilaku
benar dalam cuci tangan masih dalam taraf yang sangat memprihatinkan. Masih ada 76.8% petugas
kesehatan yang tidak melakukan cuci tangan. Padahal cuci tangan adalah langkah yang paling mudah
dan sangat penting yang dapat dilakukan untuk pengendalian infeksi di rumah sakit. Sementara itu,
standar akreditasi rumah sakit tahun 2011 sudah menetapkan bahwa setiap rumah sakit mengadopsi
atau mengadaptasi pedoman hand hygiene yang diterbitkan dan diterima secara umum serta
menerapkan program hand hygiene yang efektif.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien menyatakan salah satu
sasaran keselamatan pasien adalah mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan. Kebersihan
tangan adalah salah satu cara mengurangi risiko infeksi yang dimaksud dalam pasal ini.
Program untuk meningkatkan hand hygiene petugas kesehatan telah dideklarasikan oleh WHO
melalui program keselamatan pasien yang mencetuskan Global Patient Safety Challenge “clean care is
safe care”. WHO juga meluncurkan Save Lives: Clean Your Hands dengan strategi 5 momen hand
hygiene (My Five Moments for Hand hygiene) yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum
melakukan prosedur aseptik, setelah terpapar dengan cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan
2. Benar dosis 9 0
Melakukan konfirmasi ulang antara dosis dengan resep
yang dianjurkan.
3. Benar jenis obat
a. Memeriksa label obat. 9 0
b. Memeriksa order obat yang diresepkan. 9 0
4. Benar waktu
a. Memeriksa bahwa memberikan dosis pada waktu 9 0
yang tepat.
b. Mengkonfirmasi ketika dosis terakhir diberikan. 9 0
5. Benar cara pemberian 9 0
Memeriksa kembali kesesuaian jenis obat serta rute
pemberian obat sebelum diberikan kepada pasien.
6. Benar dokumen 9 0
Pedoman OBSERVASI
Nama Ruangan :
No Objek Observasi Hasil Observasi
Ada Tidak Ada
1 Visi Ruangan 9 0
2 Misi umah Sakit 9 0
3 Standart asuhan keperawatan (SAK) 9 0
4 Standart Operasional prosedur (SOP) 9 0
5 Struktur organisasi ruangan 9 0
6 Ketersediaan format asuhan keperawatan dan rekam 9 0
medis keperawatan
8 BOR 9 0
9 ALOS 9 0
10 TOI 9 0
11 Indicator mutu ruangan 9 0
12 Mutu asuhan keperawatan diruangan 9 0
13 Tersedianya lembar balik mengenai tata tertib pasien 9 0
baru diruangan santa agnes
14 Tersedianya SAK 9 0
Dari hasil tabel diatas setelah dilakukan post test didapatkan data dengan nilai 100 yang mana sebelumnya
belum ada alat peraga berupa lembar balik tentang tata tertib pasien
Menurut Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Dalam pelayanan kesehatan, setiap pasien mempunyai tata tertib sebagai pasien di rumah
sakit.
Hak dan Kewajiban pasien diatur dalam Undang- Undang No. 36 tahun 2009
tentang Kesehatan. Macam-macam hak pasien meliputi hak atas informasi, hak
memberikan persetujuan tindakan medis, hak atas rahasia kedokteran dan hak atas
pendapat kedua. Sedangkan kewajiban pasien adalah memberikan informasi yang benar
kepada dokter, mematuhi anjuran dokter atau perawat, memberi imbalan jasa yang layak
dan tidak memaksakan keinginan agar dilaksanakan oleh dokter apabila berlawanan
dengan kebebasan dan keluhan profesi dokter. Dengan dibuatnya media lembar balik
diharapkan pasien baru mampu memahami dan menerapkan tata tertib beserta hak dan
kewajiban selama berada di ruang santa agnes.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian dan pembahasan maka terdapat beberapa kesimpulan
yaitu:
1. Pembuatan SAK terhadap ruangan dari 10 terbesar penyakit pada tahun 2021
2. Perawat ruang santa agnes berusaha untuk menerapkan diagnosa sesuai dengan SDKI
3. Perawat ruang santa agnes lebih menerapkan safety terhadap diri sendiri dengan cara
mencuci tangan dalam 5 moment yang tertera
4. Memberikan pelabelan pada box obat untuk identifikasi pasien
5. Memberikan lembar balik terhadap ruangan untuk memberikan edukasi terhadap
pasien baru
6. Saran
Berdasarkan hasil dari pengkajian dan evaluasi management keperawatan di ruang
Santa Agnes RS Santo Vincentius Singkawang mahasiswa Ners Poltekkes Pontianak
yang sudah berjalan dengan baik, disarankan untuk dipertahankan agar meningkatkan
pelayanan kepada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Hendriana, Y., & Pranatha, A. (2020). Standar nursing language berbasis nanda, noc, dan nic
terhadap kualitas pengisian dokumentasi keperawatan. nurscope: Jurnal Penelitian dan
Pemikiran Ilmiah Keperawatan, 5(2), 26. Https://doi.org/10.30659/nurscope.5.2.26-31
Magdalena EL. 2014. Tingkat Pengetahuan Pasien Rawat Inap Tentang Sistem Pembayaran Melalui
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di RSUD Sukoharjo Tahun 2014. [Karya
Tulis Ilmiah]. Karanganyar : STIKes Mitra Husada
Nasrul Sani F, Pratiwi Rissa M. the Corelation Between Nurse Motivation and the Compliance
Level At Hand Washing. 2017;14:0–7.
SDKI, H.J., & Ahmad,A.M. (2018). Penerapan Standar Keselamatan Pasien Di Rumah
Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Kesehatan PoltekkeTernate.
Simamora, R. H., Bukit, E., Purba, J. M., & Siahaan, J. (2017). Penguatan kinerja perawat dalam
pemberian asuhan keperawatan melalui pelatihan ronde keperawatan di rumah sakit royal
prima medan. Jurnal pengabdian kepada masyarakat, 23(2), 300–304.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Descriptive Statistics
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Descriptive Statistics