TINJAUAN TEORITIS
Tekanan untuk makan (pressure to eat) sebagai tindakan mendorong anak untuk
makan. Orang tua seringkali melakukan tindakan tekanan pada balita dalam aktivitas
makan untuk usaha meningkatkan berat badan balita. Bentuk lain dari tekanan yang
seringkali dilakukan orangtua adalah dengan membentak, berkata kasar, memaksa balita
untuk makan makanan yang tersedia. Tekanan yang dilakukan orangtua agar balita mau
makan atau menghabiskan makanannya akan mengganggu psikologis balita. Balita akan
merasa bahwa aktivitas makan merupakan aktivitas yang tidak menyenangkan sehingga
balita akan kehilangan nafsu makan yang akan berdampak pada pertumbuhannya
Kejadian picky eating pada anak usia toddler tahun lebih banyak menunjukkan
perilaku tidak suka mengunyah makanan, sedangkan pada anak usia prasekolah lebih
banyak menunjukkan perilaku ingin makanan disiapkan dengan cara tertentu dan pada
anak usia sekolah lebih banyak menunjukkan perilaku ketidaksukaan terhadap makanan
Peranan ibu sangat berpengaruh terhadap status gizi anak. Asupan gizi yang
diberikan harus sesuai dengan kebutuhan anak karena dibutuhkan juga untuk
perkembanan kognitif dan emosional serta keterampilan yang meningkat pesat sesuai
dengan bertambahnya usia. Dalam praktiknya, pemberian makan pada anak tidak selalu
berjalan dengan lancar karena munculnya permasalahan makan pada anak. Kesulitan
makan pada balita kemungkinan disebabkan oleh penurunan nafsu makan dan asupan
makanan yang sejalan dengan penurunan laju pertumbuhan dibandingkan ketika bayi.
Kesulitan makan sering dikeluhkan terutama dalam variasi pangan yang sedikit atau