Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA TN. M


DENGAN PENYAKIT KATARAK
DI PUSKESMAS TELUK DALAM

Dosen Pembimbing : Ernawati S.,Kep., Ners., M.Kep.

NAMA MAHASISWA : LENI OKTAVIANI


NIM : 11409718050
TINGKAT : IIIB
SEMESTER : 5 (LIMA)

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/TANJUNGPURA


BANJARMASIN
2020
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 57Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Suku/ bangsa : Banjar
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Asrama Phb rt 20
Tanggal Pengkajian : 13 Oktober 2020

B. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. Z
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Asrama PHB rt 20
Hubungan Dengan Pasien : Anak

C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama :
- Klien mengatakan pandangan mata kabur.
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
+ 3 tahun yang lalu pasien merasa penglihatannya berkurang pada
kedua mata pasien, namun penglihatan yang sangat berkurang pada
mata kiri pasien. Mata berair (+), nyeri (-) sekret (-) gatal (-) bengkak (-),
Penglihatan pada mata pasien sekarang kurang jelas.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
Klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi dan kolesterol yang tinggi.
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit keluarga/keturunan yang
mengancam kesehatan klien.

Keterangan :

Laki-laki = Tinggal serumah =

Perempuan = = Klien

Meninggal dunia = = Perkawinan

Cerai =

D. Pemeriksaan Fisik ( saat pengkajian)


1. Keadaan Umum
Keadaan umum pasien baik. Penampian pasien sesuai umur.
Tingkat kesadaran composmentis.
Tanda Vital- Vital : TD : 170/100 mmHg
N : 70x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 36°C

2. Kulit (Data Subjektif & Data Objektif)


DS : Kien mengatakan Kulitnya bersih , tidak ada luka atau bekas
jahitan.
DO : Kulit klien tampak bersih, warna kulit sawo matang, tidak ada
luka atau bekas jahitan, turgor kulit balik kembali dalam <2 detik
dan tekstur kulit cukup baik.
3. Kepala dan Leher (Data Obyektif & Data Subyektif)
DS : Klien mengatakan kepala bersih tidak terdapat luka, pergerakan
kepala baik dapat menoleh ke kanan, kiri, atas, bawah dan tidak
terdapat pembesaran kelenjar gondok.
DO : Kepala dan leher klien tampak bersih, rambut klien berwarna
putih , tidak terdapat luka, pergerakan kepala baik dapat
menoleh ke kiri, kanan, atas, bawah dan tidak terdapat
pembesaran kelenjar gondok/thyroid.
4. Mata (Penglihatan) (Data Obyektif & Data Subyektif)
DS : Klien mengatakan mata cukup bersih, fungsi penglihatan kabur, ,
tidak ada perdarahan, tidak memakai alat bantu, mata kanan dan
kiri simetris, klien tidak mampu melihat reflek cahaya yang tinggi,
klien mengatakan mengalami penajaman penurunan penglihatan
di bagian mata sebelah kir.
DO : Mata klien tampak cukup bersih, konjungtiva tampak pucat,
sclera tampak ikterik, fungsi penglihatan kabur dan sedikit berair,
tidak terdapat strambismus, tidak ada perdarahan, menggunakan
kaca mata hitam jika terpapar matahari, klien mampu melihat
dalam jarak 3 meter, namun pada mata kiri pasien tidak mampu
melihat dalam jarak 3 meter.
5. Hidung (Penciuman) (Data Objektif & Data Subjektif)
DS : Klien mengatakan hidung cukup bersih, tidak nampak
pembengkakan pada area hidung dan fungsi penciuman sangat
baik ,tidak ada secret yang keluar dari hidung, klien dapat
membedakan aroma minyak kayu putih dan aroma kopi.
DO : Hidung klien tampak cukup bersih, tidak terdapat secret yang
keluar dari hidung, bentuk hidung simetris, tidak terdapat
peradangan dan fungsi penciuman sangat baik, klien dapat
membedakan aroma minyak kayu putih dan aroma kopi.
6. Telinga (Pendengaran) (Data Objektif & Data Subjektif)
DS : Klien mengatakan telinganya cukup bersih klien, tidak ada
kotoran telinga yang keluar, pendengaran baik, tidak ada
perdarahan atau pembengkakan, mampu mendengar dengan
jarak 3 meter.
DO : Telinga klien tampak cukup bersih, tidak terdapat kotoran yang
keluar dari telinga, struktur telinga simetris, tidak ada
peradangan, fungsi pendengaran baik, dan dapat mendengar
dengan jelas tanpa menggunakan alat bantu pendengaran.
7. Mulut (Pengecapan) (Data Objektif & Data Subjektif)
DS : Klien mengatakan mulut klien bersih, tidak ada perdarahan atau
pembengkakan, dapat berbicara dengan baik.
DO : Kebersihan mulut klien cukup bersih, klien tidak menggunakan
gigi palsu, mukosa bibir lembab, fungsi pengecapan baik dapat
membedakan rasa asin, asam, manis,pahit.
8. Dada (Pernafasan) (Data Objektif & Data Subjektif)
DS : Klien mengatakan dadanya dalam keadaan baik, tidak ada luka,
tidak ada perdarahan dan tidak ada pembengkakan pada saat
bernapas dalam keadaan normal tidak sesak ataupun sakit
DO :
Inspeksi : Dada klien tampak bersih pergerakan dan bentuk
dada simetris, tidak ada penggunaan nafas
tambahan, dan tidak ada luka, tidak ada nyeri pada
dada dan tidak ada keluhan lain.
Palpasi : Pada dada klien tidak terdapat nyeri tekan dan tidak
terdapat pembengkakan maupun benjolan pada
dada klien
Perkusi : Tidak ditemukan penumpukan cairan pada dada
klien dan bunyinya normal seperti biasa.
Auskultasi : Vesikuler normal, tidak ditemukan suara tambahan
seperti rounch dan lain-lain.
9. Abdomen (Data Objektif & Data Subjektif)
DS : Klien mengatkan Abdomen bersih dan tidak ada luka, tidak ada
nyeri tekan dan tidak ada teraba benjolan
DO : Area abdomen klien tampak bersih, tidak terdapat luka pada
daerah abdomen, bentuknya datar dan supel saat di inspeksi.
Palpasi : Dinding perut teraba lemas (dinding perut
supel),turgor kulit baik hepar dan klien tidak teraba
membesar dan tidak ada nyeri tekan pada
abdomen.
Perkusi : Pada saat diperkusi terdengar suara timpani klien
tidak mengeluh dengan perutnya.
Auskultasi : Saat di auskultrasi terdengar bising usus normal.
10. Ekstemitas Atas dan Bawah (Data Subjektif & data Objektif)
DS : Klien mengatakan anggota tubuh bagian atas dan bawah dalam
keadaan bersih.
DO : Ekstermitas atas nampak cukup bersih, jumlah jari dan tangan
lengkap, fungsi pergerakan ekstremitas atas baik, dan untuk
bagian kiri cukup baik. Ekstremitas bawah nampak cukup bersih,
tidak terdapat fraktur pada bagian ekstremitas bawah, tidak
terdapat lesi pada ekstremitas bawah, dan tidak ada nyeri tekan.

Skala Otot
5555 5555
5555 5555
Keterangan :
0 : Parsial total
1 : Sedikit Kontraktilitas otot
2 : Rentang gerak melawan gravitasi dengan sokongan
3 : Rentang gerak melawan gravitasi tanpa penahan
4 : Rentang gerak terhadap gravitasi dengan sedikit beban
5 : Mampu melakukan gravitasi dan tahanan yang kuat
11. Genetalia(Data Subjektif & data Objektif)
DS : Klien mengatakan daerah genetalia bersih, tidak ada terasa gatal
ataupun sebagainya pada daerah genetalia, dan tidak terpasang
kateter.
DO : Klien memiliki istri dan 3 orang anak.

E. Pola Kebiasaan Sehari-hari (Kebutuhan Fisik, Psikologis, Sosial,


Spiritual) (Data Subjektif & Data Objektif)
1. Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
DS : Klien mengatakan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan klien
belum mengetahui penyakit yang sedang dideritanya, Pasien
mengatakan kurang sehat, pasien juga mengatakan
penglihatannya kabur.
DO : Klien tampak bingung kenapa penyakit yang di deritanya bisa
terjadi padahal klien telah menjaga pola makan serta pola
kesehatan.
2. Nutrisi dan cairan tubuh (Data Subjektif & Data Objektif)
DS : Klien mengatakan makan makan sebanyak 3x sehari yaitu
makan yang sering dikomsumsi seperti nasi, sayuran, lauk dan
kadang-kadang buah, klien mengatakan minum 4 sampai 6 gelas
perhari.
DO : Klien tampak selera makannya baik.
3. Pola eliminasi (Data Subjektif & Data Objektif)
DS : Klien mengatkan BAB tidak menentu 1-2x/hari dengan warna
kuning dan konsistensi padat, tidak terdapat darah/lender, BAK
4-5x/hari dengan warna kuning keruh.
DO : Klien tampak tidak ada masalah dengan BAK dan BAB.
4. Pola aktivitas-latihan (Data Subjektif & Data Objektif)
DS : Klien mengatakan melakukan aktivitas dengan baik.
DO : klien mengatakan tidak ada masalah saat beraktifitas atau duduk
terlalu lama, setiap hari menonton tv untuk mengetahui keadaan
serta perkembangan berita.
5. Pola istirahat dan tidur (Data Subjektif & Data Objektif)
DS : Klien mengatakan tidur dengan baik tidak ada gangguan, tidur
sekitar 8 jam perhari nya. Pada malam hari tidur pada pukul
21.00 WITA dan bangun pada 05.00 WITA untuk sholat . Klien
tidak terbiasa tidur siang.
DO : Klien dapat beristirahat dengan baik dan cukup yaitu sekitar 8
jam perhari waktu tidur normal orang dewasa.
6. Pola persepsi kognitif (Data Subjektif & Data Objektif)
DS : Klien menyatakan ada keluhan atau gangguan dalam
penglihatan dan tidak mengetahui penyakit yang dideritanya dan
tidak mengetahui secara detail cara pengobatan penyakitnya.
Tetapi tidak ada keluhan atau gangguan dalam penciuman,
pendengaran, pengecapan.
DO : Klien tampak membutuhkan penjelasan mengenai penyakitnya.
7. Pola persepsi terhadap diri (Data Subjektif & Data Objektif)
Konsep Diri
DS : Klien mengatakan berharap penyakitnya sembuh dank lientidak
merasa rendah diri karena kondisi ini. Klien seorang laki-laki 57
tahun dan mempunyai 3 orang anak dan klien berharap cepat
sembuh dan dapat kembali beraktivitas.
DO : Klien tampak tidak merasa rendah diri dengan orang-orang yang
ada disekitarnya.
8. Pola hubungan-peran interaksi sosial (Data Subjektif & Data
Objektif)
DS : Klien mengatakan dapat berinteraksi baik dengan masyarakat
sekitar, klien juga mengikuti kegiatan keagamaan bersama
kerabat nya seperti yasinan.
DO : Klien tampak hubungan dengan orang sekitar dan keluarga baik.
9. Pola seksual (Data Subjektif & Data Objektif)
DS : Klien mengatakan sudah menikah dan mempunyai 3 orang anak.
DO : Klien merupakan laki-laki 57 tahun sudah berkeluarga dan
mempunyai anak 3.
10. Pola stress-koping (Data Subjektif & Data Objektif)
DS : Klien mengatakan hubungan dengan orang lain baik, ketika ada
perselisih pahaman dengan keluarga dan orang lain klien
menyelesaikan dengan cara bermusyawarah.
DO : Klien ikut serta berorganisasi di sekitar lingkunganya seperti
arisan keluarga.
11. Pola kepercayaan dan nilai keyakinan (Data Subjektif & Data
Objektif)
DS : Klien mengatakan agamanya islam, klien beribadah sholat 5
waktu di rumah. , dan selalu berdoa kepada Allah swt agar diberi
kesembuhan seperti dahulu agar bisa beraktivitas normal.
DO : Klien tampak beribadah kepada Allah SWT
II. ANALISA DATA

NO Data Objektif/ Subjektif Etiologi Masalah


1 Ds : Gangguan penerimaan Gangguan persepsi
- Klien mengatakan pandangan mata sensori/status organ indera. sensori-perseptual
mata kabur pada mata kiri penglihatan.
- Klien mengatakan tidak dapat melihat
huruf saat di tes menggunakan
snellen chart jarak 4 meter
Do :
- Mata kiri klien nampak berair
- Klien tidak bisa menyebutkan huruf
dengan tepat pada tes vinus snellen
chart dalam jarak 4 meter
TTV : TD : 150/90 mmHg
N : 72x/menit
R : 23x/menit
S : 36°C
2 Ds : Tidak mengenal sumber informasi, Kurang pengetahuan
- Klien mengatakan kurang memahami kurang terpajan/mengingat tentang kondisi, prognosis,
tentang penyakit yang dideritanya. keterbatasan kogn itif. pengobatan.
Do :
- Pasien menunjukkan persepsi yang
keliru terhadap masalah
TTV : TD : 150/90 mmHg
N : 72x/menit
R : 23x/menit
S : 36°C

III. DAFTAR MASALAH

NO Diagnosa Keperawatan Tanggal Muncul Tanggal Teratasi


1 Gangguan persepsi sensori-perseptual 14 oktober 2020 -
penglihatan.
b/d Gangguan penerimaan sensori/status
organ indera
2 Kurang pengetahuan tentang kondisi, 14 oktober 2020 -
prognosis, pengobatan b/d Tidak mengenal
sumber informasi, kurang
terpajan/mengingat keterbatasan kognitif.
IV.RENCANA KEPERAWATAN

NO Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1 Gangguan persepsi Setelah dilakukan 1. Tentukan ketajaman 1. Kebutuhan individu dan
sensori-perseptual tindakan keperawatan penglihatan, catat apakah pilihan intervensi
penglihatan. selama 3x30 menit satu atau kedua mata bervariasi, sebab
b/d Gangguan dapat meningkatkan terlibat. kehilangan penglihatan
penerimaan ketajaman 2. Anjurkan menggunakan terjadi secara lambat dan
sensori/status organ penglihatan dalam kacamata progresif. Bila bilateral, tiap
indera batas situasi individu. 3. Perhatikan tentang suram mata dapat berlanjut pada
Kriteria Hasil : atau penglihatan kabur laju yang berbeda. Tetapi
Mengenal gangguan dan iritasi mata,dimana biasanya hanya satu mata
sensori dan dapat terjadi bila diperbaiki per prosedur
berkompensasi menggunakan tetes mata. 2. agar mata klien tetap
terhadap perubahan, 4. Kaji TTV terjaga dari debu maupun
mengidentifikasi atau cahaya
memperbaiki 3. Mencegah terjadinya iritasi
potensial bahaya mata yang dapat
dalam lingkungan. mempengaruhi penglihatan
semakin kabur
4. Mengetahui keadaan
pasien

2 Kurang pengetahuan Setelah dilakukan 1. Kaji informasi tentang 1. Meningkatkan kerjasama


tentang kondisi, tindakan intervensi kondisi individu dan dengan klien.
prognosis, pengobatan selama 3x30 menit prognosis.
b/d Tidak mengenal diharapkan klien 2. Jelaskan patofisiologi 2. agar klien mengerti apa itu
sumber informasi, dapat terpenuhi penyakit katarak dan katarak
kurang kebutuhan informasi. menghubungkannya
3. agar memahami proses
terpajan/mengingat Kriteria Hasil : dengan anatomi fisiologi.
terjadi nya katarak
keterbatasan kognitif Menyatakan 3. Deskripsikan tanda dan
pemahaman kondisi gejala yang umum
dan pengobatan, tentang penyakit.
melakukan prosedur
dengan benar dan
alasan
tindakan

Anda mungkin juga menyukai