Anda di halaman 1dari 4

Kelompok CN-X : Vagus

Eka Hasriani R (Nim : A 18.10.016)

Fatmawati ( Nim : A 18.10.020)

Ahmad Afandi (SP)

CN-X Vagus

A. Pengertian Nervus Vagus (x)

vagus adalah saraf yang paling luas distribusinya dari semua saraf kranialis.
Namanya mencerminkan distribusi yang luas dan jenis sensasi yang disampaikannya
(Arti Vagus dalam bahasa Latin: samar, tidak terbatas, mengembara).

Saraf vagus adalah jenis saraf Motorik menuju Faring, laring, trakea, bronkus,
pulmo, lengkung aorta fungsi Mempengaruhi pergerakan menelan, stimulasi kelenjar
lambung, usus, hati dan pankreas.saraf kranialis ke-10 yang sebagian besar serat
sarafnya merupakan saraf parasimpatis.
B. Fungsi Nervus Vagus (x)

Fungsi utama dari vagus adalah untuk fonasi/ berbicara dan menelan. Saraf
vagus juga berperan dalam mentransmisikan serat sensorik dari kulit bagian posterior
dari meatus auditori eksternal dan membran timpani. Saraf ini juga meyarafi lajur
usus sejauh lengkungan lienalis dari usus besar transversal (kasar), dan jantung,
cabang trakeobronkial dan bagian interna abdomen.1

C. Perjalanan Nervus Vagus (x)


Saraf Vagus berkembang dari medulla Kemudian saraf ini meninggalkan fosa
kranial posterior melalui foramen jugularis. Di bawah foramen tersebut terdapat dua
ganglia sensorik yakni: jugularis dan nodose, keduanya mengandung badan sel dari
serat sensorik. Cabang aurikuler dari saraf vagus melewati kanal dalam tulang
temporal dan menyampaikan impuls sensorik dari meatus akustik eksternal dan
membran timpani.Selanjutnya saraf vagus turun melalui selubung karotis posterior di
belakang vena jugularis interna dan arteri karotid internal. Dan diujungnya terbagi
menjadi 2 saraf yakni saraf faringeal dan saraf laringeal superior yang terbagi kembali
menjadi 2 yakni saraf internal ( berperan dalam persarafan sensorik di atas pita suara)
dan cabang eksternal (krikotiroid).Cabang cardiac dan trakea timbul pada bagian dada
leher dan bagian atas. Cabang trakealis berperan dalam fungsi sensoris sedangkan
bagian cardiac memiliki fungsi otonom yakni melambatkan denyut jantung Adapula
saraf laring rekuren yang berawal di mediastinum superior. Terakhir terdapat
pembentukan pleksus esofagus. Melalui hiatus esofagus pada diafragma sebagai
cabang anterior dan posterior yang memberikan kontribusi serat saraf untuk organ
visera abdomen dan celiac, pleksus mesenterika superior dan pleksus myenteric.

Dari titik tersebut kedua saraf sangat dekat dengan esophagus, serat saraf
kanan melekat pada sisi posterior dan serat saraf kiri melekat ke sisi anterior
esophagus. Bersama-sama serat membentuk pleksus esophagus. Cabang terminal
berjalan dengan esophagus ke dalam rongga abdomen melalui hiatus esophagus
diafragmatika.

Cabang saraf vagus pada perjalanannya dari ganglion superior ke rongga


abdomen, saraf vagus memberikan cabang-cabang berikut:

1. Cabang dura: cabang ini berasal dari ganglion superior, kembali


melalui foramen jugularis dan mensarafi dura dari fossa posterior.
2. Cabang auricularis: berjalan turun dari ganglion superior, cabang ini
mensarafi kulit sisi posterior dari telinga dan dinding posterior meatus auditorius
eksterna. Hanya cabang dari saraf vagus yang mensarafi kulit.
3. Cabang faringeal: bersama dengan serat saraf faringeus dan rantai
simpatik servikal, serat-serat ini memasuki pleksus faringeal dan memberikan persarafan
motorik ke otot-otot faring serta palatum mole.
4. Cabang laryngeal superior: saraf ini berjalan dari ganglion inferior ke
laring. Cabang eksternanya mempersarafi otot konstriktor faring dan otot krikotiroid.
Cabang eksternanya mempersarafi otot konstriktor faring dan otot kirikotiroid. Cabang
sensorik internanya membawa impuls dari mukosa laring ke bawah ke pita suara dan
mukosa epiglottis. Saraf ini juga membawa serat pengecapan dari epiglottis dan serat
parasimpatik untuk kelenjar mukosa.
5. Cabang laringal rekuren: pada sisi kanan, loop cabang rekuren
melingkari arteri subklavia dan pada sisi kiri melingkari arkus aorta. Kemudian dua
cabang tersebut berjalan naik di antara trakea dan esophagus, sampai mencapai laring.
Cabang-cabang ini memberikan persarafan motorik ke seluruh otot-otot laring, kecuali
otot krikotiroideus. Bagian sensoriknya bertanggung jawab untuk mukosa laring di
bawah tingkat pita suara.
6. Cabang-cabang kardiak servikal superior dan cabang-cabang kardiak
torakalis: cabang-cabang ini berjalan bersama serat simpatik melalui pleksus kardiak ke
jantung.
7. Cabang-cabang brankial: cabang-cabang ini membentuk pleksus
pulmoner pada dinding bronki.
8. Cabang-cabang gastrikus anterior dan posterior, hepatikus dan
renalis: semua cabang ini bergabung dengan pleksus mesenterikus superior dan soalikus.
9. Cabang anterior dan posterior bersama dengan serat simpatik
mensarafi visera kavum abdomen (lambung, hati, pankreas, limpa, ginjal dan adrenal,
juga usus kecil serta bagian pertama dari kolon). Cabang-cabang dari kedua saraf vagus
ini bercampur-baur dengan serat sistem saraf simpatik dalam rongga abdomen dan tidak
dapat dibedakan secara jelas dengan serat saraf simpatik.1,2

Sindrom gangguan saraf vagus


Penyebab gangguan saraf vagus dapat intrakranial dan perifer. Penyebab
intracranial mencakup tumor, hematoma, trombosis, sklerosis multiple, sifilis,
amiotrofik sclerosis lateralis sclerosis, siringo-bulbi, meningitis dan aneurisma.
Penyebab perifer adalah neuritis (dari alcohol, difteria, timah hitam arsenic), tumor,
penyakit kelenjar, trauma dan aneurisma aorta.

Paralisis lengkap bilateral dari saraf vagus dengan cepat menimbulkan


kematian. Gangguan lengkap unilateral dari saraf mrnyebabkan sindrom ini: palatum
mole ipsilateral turun ke bawah dan pasien berbicara dengan hidung. Karena otot
konstriktor faringeal mengalami paralysis, palatum durum tertarik ke sisi yang sehat
selama fonasi. Paralisis pita suara menyebabkan serak. Sebagai tambahan, mungkin
terdapat disfagia dan kadang-kadang takikardia dan aritmia.

Kerusakan saraf laringeus dengan paralysis otot laryngeal, kecuali otot


krikotiroideus tidaklah jarang dan menyebabkan serak sementara (aneurisma aorta).
Paralisis bilateral memperberat kesulitan pernafasan.

Sumber :

https://id.scribd.com/doc/246965991/Nervus-Vagus-Fix

https://www.academia.edu/10203017/Makalah_saraf

Anda mungkin juga menyukai